Wednesday, March 7, 2018

Amsal 6, Yohanes 6

Yohanes 6:65 (TB)  Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."

Benar-benar bersyukur membaca ayat ini, karena diingatkan kalau aku telah menerima karunia iman dari Allah. Aku bersyukur karena imanku bukan hasil usahaku tapi pemberian Allah. Apa yang terjadi kalau imanku adalah hasil usaha dan perbuatan baikku? Mungkin aku akan selalu hidup dalam keraguan akan kasih Tuham karena aku gak selalu hidup benar, aku bisa jatuh, perasaanku bisa berubah-ubah. Syukur pada Tuhan, imanku adalah pemberianNya. Bersyukur kalau Yesus mati buatku saat aku masih berdosa, bukan setelah aku hidup benar. Kalau nunggu aku hidup kudus, mungkin aku gak akan menerima anugerah keselamatan dariNya. Wong sampai sekarang masih jatuh bangun dalam banyak hal.

Karena aku tahu aku dikasihi bahkan saat masih berdosa, aku bisa terus bangkit meskipun jatuh. Bahkan aku gak bisa menyerah biarpun terjatuh karena aku tahu Tuhan gak pernah menyerah terhadapku. Aku dikasihi selalu, Tuhan sudah buktikan itu. AnugerahNya memampukanku untuk hidup bagiNya. Aku gak boleh menyerah untuk hidup dalam kekudusan.

🙏 Bapa, terima kasih buat anugerahMu bagiku. Tolong aku supaya gak menyia-nyiakannya. Aku mau menyenangkanMu. Amin.

Amsal 6:11 (TB)  maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Orang yang malas akan menerima konsekuensi dari kemalasannya. Itu PASTI! Konsekuensinya bisa berupa kemiskinan atau kekurangan. Aku percaya setiap orang akan menuai yang dia tabur. Allah penuh kasih karunia, yes. Tapi Dia juga Allah yang disiplin. Dia ingin mengajar kita untuk hidup sebagaimana Dia hidup. Jadi ingat ayat kemarin. Allah Bapa bekerja, Yesus bekerja. Lah, mosok kita gak bekerja?

Aku belajar akhir-akhir ini kalau anakku adalah pengcopas yang hebat. Dia meniru apa yang dilihatnya dengan sangat baik. Apa yang aku lakukan gak lepas dari pengamatannya. Dan aku sadari sekarang kalau segala teori parenting yang aku baca tentang mendidik anak gak berguna kalau aku gak menerapkannya ke diriku terlebih dulu. Mendidik anak berarti mendidik diriku sendiri. Kalau aku malas ya anakku pasti malas, sesimple dan seberat itulah jadi orang tua #sigh. Bagaimana aku mengharapkan punya anak rajin kalau aku cuma ngomong tentang kerajinan ke anakku dan gak pernah menerapkannya ke diriku sendiri. Ingat, perbuatan berbicara lebih keras dari omongan Meg!

Bagaimana hidup dalam kerajinan ?
👉 Jangan pernah menunda pekerjaan untuk alasan apapun.
👉 Apa yang bisa dikerjakan, kerjakan.
👉 Ingatkan diri sendiri, anak melihat apa yang aku kerjakan. Sebagaimana aku melakukan itu juga yang akan dilakukannya.

Palangka Raya, 6 Maret 2018
-Mega Menulis-

No comments: