Monday, March 5, 2018

Amsal 5, Yohanes 5

Yohanes 5:17 (TB)  Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."

Aku gak boleh malas bekerja!
Yesus bekerja. Bapa di sorga bekerja.
Mosok aku malas kerja?
Gak malu sama Bapa di sorga dan Yesus? 😥

Ada saat-saat aku malas mengerjakan sesuatu dan lebih suka membiarkan orang lain yang mengerjakannya buatku. Saat hamil besar begini salah satunya. Awalnya karena memang gak memungkinkan untuk mengerjakannya, apalagi dengan kehamilanku yang lumayan beresiko dengan miom yang lumayan besar, dokter kandunganku sudah mewanti-wanti supaya aku gak kecapean atau mengerjakan pekerjaan yang berat. Bahkan untuk menggendong Sara pun aku sudah gak diizinkannya sejak hamil muda.Masalahnya adalah, sering kali aku mulai menggunakan perkataan dokterku sebagai pembenaran untuk bermalas-malasan gak bekerja atau gak melakukan sesuatu. Saat suami menegur, aku mulai mengingatkan perkataan dokter kandunganku untuk membenarkan diriku. Tuing-tuing. Baca ayat ini jadi ketegur deh 😨

Yang harus aku lakukan:
✔️ Aku harus jujur dengan diriku sendiri, saat aku gak melakukan sesuatu apakah karena aku gak bisa atau gak mau? Apakah karena aku mencari enak sendiri atau aku sedang menjaga diriku?
✔️ JANGAN BERALASAN! Lakukan yang aku bisa 💪💪Oke, misalkan aku gak bisa menjaga Sara full (Sara suka berlari kesana kemari dan aku susah mengikutinya), tapi aku gak boleh melepaskan dia dari pengawasanku.
✔️ Saat ditegur suami, aku harus menerima teguran dengan hati terbuka. Lalu mau berubah. Bukannya defense dan beralasan ini itu,apalagi berbohong bilang sakit. Aku pernah melakukannya 😭 Mau jujur dan minta maaf ke suami hari ini.

🙏 Tuhan Yesus, ampuni kemalasanku. Terima kasih sudah mengingatkanku bagaimana Kau dan Bapa terus bekerja sampai hari ini. Aku mau berubah Tuhan. Tolong aku. Amin.

Amsal 5:12 (TB)  lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;

Hari ini mau minta maaf dan jujur sama suami. Kapan hari ditegur suami karena malas dan aku berbohong beralasan karena sakit. Suami langsung diam sih. Aku melakukannya karena aku tahu aku salah dan aku malas mendengar suamiku menasihatiku. Suamiku tipe yang kalau ngomong blak-blakan dan sering kali gak enak didengar. Apalagi kalau dia benar,tambah gak enak didengar. Emang mendengar kebenaran seringkali gak ngenakin tapi dia salah satu orang yang gak pernah ragu untuk menegur meskipun menyakitkan. Dia gak pernah bermanis-manis saat ada yang salah, kalau perlu ditegur ya pasti ditegur. Beneran gak enak deh buat daging ketemu manusia tipe begini 😔 Tapi kalau dipikir,  Tuhan berikan seseorang yang aku perlukan. Aku perlu orang seperti ini. Aku gak boleh menolak teguran karena itu berarti aku menolak berubah menjadi lebih baik. Lagipula, gimana kalau Sara melihat dan meniru yang aku lakukan. Duh. Amit-amit. Tentunya aku gak mau Sara seperti aku, jadi aku harus memberikan contoh yang benar.

Palangka Raya, 5 Maret 2018
-Mega Menulis-

No comments: