Beberapa minggu ini bener-benar menguras fisik dan emosiku,
banyak banget kejadian. Tapi yang ingin aku bilang sekarang adalah, I really
need your pray for my mom. Dua minggu yang lalu mamahku check up kesehatannya
pada seorang dokter penyakit dalam sambil membawa hasil periksa darahnya di
laboratorium. Sebelumnya mamahku pernah mengalami stroke ringan, jadi setiap beberapa
bulan memang pasti dia memeriksa darahnya. Hasil darahnya bagus banget, lemak
dalam darah yang biasanya tinggi, menurut hasil lab-nya yang terakhir dah
normal. Pada saat itu, mamah menanyakan pada sang dokter, kenapa matanya bengkak.
Sudah beberapa lama sih itu menjadi keluhannya, tapi baru kali itu mamah
menanyakan pada dokternya. Sang dokter memberikan rujukan pada mamah untuk
memeriksakan matanya ke seorang dokter spesialis mata.
Monday, December 17, 2012
Friday, November 30, 2012
December is Month Of Kindness (Ayat Hapalan)
Hai...hai...!!!
Still menghapal ayat kah? Bulan November ini aku
menghapal ayatnya bolong-bolong, hiks. Dan aku diganjar Allah dengan HARUS
BERSABAR LUAR BIASA.
Yeahhh... Hal yang sangat sulit.
Bersabar menunggu...
Bersabar menghadapi manusia...
(kenapa ya bulan November ni banyak banget sesamaku
yang dipakai Tuhan untuk menguji kesabaranku *sigh* and I was failed. Pengen
gigit banyak orang dah pokoknya bulan ini T_T, ntar dah aku ceritain
kapan-kapan) Yang jelas, aku jauh banget dari yang namanya SABAR
sekatang-sekarang ini, gara-gara si SABAR dah aku suruh pulang kampung T_T
Pokoke I totally failed bulan ini, udah banyak gak
hapal ayat, gak bisa bersabar pulak!
Ujian teori gagal, ujian praktek juga gagal.
Kayaknya harus ngulang-ngulang pelajaran SABAR ini,
dan si SABAR harus segera didatangkan lagi dari kampung ^^
Well, aku dah diingatkan Tuhan untuk bersabar, tapi
aku MENOLAK. See? Crazy me kan? Ngelawan perintah Tuhan dengan alasan I CAN’T ,
gak bisa Tuhan, aku gak bisa bersabar menghadapi orang ini. Dan Tuhan ingatkan
betapa Dia bersabar padaku selama ini *speechless*
Eniwei,bisa kita lewatkan bagian bersabar ini sebentar?
^^’ Jadi yaaa....Besok dah tanggal 1 Desember looo, yeaayyy....\(“,)/ Gak tau
napa ya, kalo dah mau bulan Desember tuh rasanya seneng aja, bawaannya semangat
aja, hehehehe. Dan, bulan Desember ini kita bakal menghapalkan ayat mengenai
buah roh yakni KEMURAHAN. Dan kalo aku boleh singkat, ini adaha tentang
bagaimana Roh Kudus memampukan kita bermurah hati, memampukan kita melakukan
sesuatu tanpa menimbang-nimbang pantas atau gak orang ini menerima kebaikan
hati kita. Ini tentang melakukan/memberikan sesuatu melebihi apa yang pantas
diterima seseorang. Seperti melakukan hal yang bodoh ya? Tapi, Allah
melakukannya lebih dulu bagi kita, Dia memberikan pada kita jauh lebih banyak
dari apa yang kita pantas terima, tangan kemurahanNya gak henti mencurahkan
kebaikan bagi orang jahat seperti kita. Allah sungguh murah hati.
Dan inilah, ayat hapalan kita untuk bulan Desember...
This is Month of Kindness girls...\(“,)/
(O,iya jangan heran yooo, ayat hapalan kita gak nyampe
31 , karena udah aku cari, aku Cuma menemukan ini, hehehehe...Kalo ada
teman-teman yang dapet ayat tentang kemurahan dan belum tercantum di sini, please
let me know ya, jadi biar aku bisa masukkan di hari-hari berikutnya ^^’)
SUMBER
KEMURAHAN : ALLAH
1.Keluaran 12:36
Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah
hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka.
Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu.
2.2 Korintus 9:10-11
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti
untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan
melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya
dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh
karena kami.
3.Roma 9:15-16
Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh
belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah
hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung
pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
KEMURAHAN
ADALAH TANDA
Tanda
kita pelayan Allah
4.2 Kor 6:4a,6
Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa
kami adalah pelayan Allah, yaitu dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran,
dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih
yang tidak munafik;
Tanda
kita umat Allah
5.Kolose 3:12
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang
dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Tanda orang benar
6.Mazmur 37:21
Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi
orang benar adalah pengasih dan pemurah.
KEMURAHAN
ALLAH MENDORONG PERTOBATAN
7.Roma 11:30-31
Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada
Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka, demikian
juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh,
mereka juga akan beroleh kemurahan.
8.Roma 2:4
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan
kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
9.Roma 11:22
Sebab itu perhatikanlah kemurahan
Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah
jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu
tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun
akan dipotong juga.
10.Yeremia 3:12
Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah:
Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN.
Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah
hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan
murka untuk selama-lamanya.
ALASAN
BERMURAH HATI
Bapa
kita murah hati
11.Lukas 6:36
Hendaklah kamu murah
hati, sama seperti Bapamu adalah murah
hati."
Berbuat
baik kepada diri sendiri
12.Amsal 11:17
Orang yang murah hati berbuat
baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
13.Matius 5:7
Berbahagialah orang yang murah
hatinya , karena mereka akan beroleh kemurahan.
Bersaksi
terhadap sesama
14.2 Korintus 9:13
Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan
itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan
akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu
dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,
KEMURAHAN
TUHAN DALAM HIDUP MANUSIA
15.Mazmur 30:5
Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi
seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang
pagi terdengar sorak-sorai.
16.Mazmur 107:43
Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia
berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan
TUHAN.
17.Mazmur 23:6
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku
akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
18.Titus 3:4-5
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat
kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan
kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena
rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang
dikerjakan oleh Roh Kudus,
19.Roma 11:32
Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam
ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya
atas mereka semua.
KEMURAHAN
ALLAH SEBAGAI MOTIVASI
Motivasi
pelayanan
20.2 Kor 4:1
Oleh kemurahan Allah
kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Motivasi
hidup kudus dan berkenan kepada Allah
21.Roma 12:1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan
Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup , yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Motivasi memberi
22.2 Korintus 8:2
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai
penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun
mereka kaya dalam kemurahan
Kemurahan
adalah buah roh Kudus
23.Galatia 5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,
Kemurahan
adalah karunia rohani
24.Roma 12:8
jika karunia untuk menasihati, baiklah kita
menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia
melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan,
hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan ,
hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
BERDOA
MEMINTA KEMURAHAN TUHAN
25.Mazmur 90:17
Kiranya kemurahan Tuhan, Allah
kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya,
perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.
26.Mazmur 27:4
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah
yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
27.Mazmur 106:4
Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi
keselamatan dari pada-Mu,
28.Mazmur 18:36
Kauberikan kepadaku perisai keselamatan-Mu, tangan
kanan-Mu menyokong aku, kemurahan-Mu membuat aku besar.
Kasongan, 30 November 2012
-Mega Menulis-
Wednesday, November 28, 2012
Si Dina...Mainan Kami di Rumah (Ampun Ommm... ^^')
Long time no see...
Aih, lama gak posting, dibilang kangen iya juga, buanyak buanget yang mau diceritain. Tapi entah kenapa, kalo dah di rumah tu dah males aja.liat komputer, sakit mata :( I'm tired. Jadi kalo dah di rumah, lebih memilih tidur (yeaahhh..I'm sleeping beauty :p), ato masak-masak, ato bersih-bersih rumah, ato ngurus tanaman. Dan serius, di saat-saat seperti ini, aku jadi super duper salut sama Mpok Lia-yang bersuami dan beranak 2 orang tapi masi sempat ngeposting buanyak buanget di blognya *geleng-geleng* Kekuatanmu melebihi Gatotkaca Mpokkk...:p Belom lagi Ci Shinta yang ngurus rumah tangga, bikin desain n jualan. Alamakkkk, wanita-wanita perkasa mereka ni d^^b Beberapa kali aku dengar mereka sakit, tapi masi aja bisa ngurus keluarga dan exist aja, lagi sakit boooo....!!! Gak kebayang dah. Well, cuma bisa bilang, dalam kelemahan mereka, kekuatan Tuhan terlihat sempurna dalam hidup mereka ^^
Eniwei, ekspresi anak kecil tu menarik yaaa....
*Apaan sihhhh???
Iye, beberapa hari di Palangka Raya pas weekend dan bermain dengan sepupuku yang bernama Nurul Dina Maharani, aku terpesona, terkagum, takjub, seneng buanget ngeliatin ekspresinya. ASLI! Kaya banget ekspresinya. Anak kecil tu mengagumkan, gak heran lah orang segalak apapun kalo dah di depan anak kecil, jadi melembut dah. Mereka sungguh keajaiban Tuhan. Eh, nulis ini jadi pengen ngeliat fotoku waktu kecil, mau aku scan yang lucu-lucu, terus aku postingkan, huahahahaha *narsis*
Ini nih, beberapa ekspresi si Dina, hohohoho....
Aneh ya, cuma duduk beberapa saat di lokasi yang sama, menghasilkan banyak ekspresi gitu. Huaaa, pengeeeennnn...*apaan sihhh!!!???*
Kasongan, 28 November 2012
-Mega Menulis-
Aih, lama gak posting, dibilang kangen iya juga, buanyak buanget yang mau diceritain. Tapi entah kenapa, kalo dah di rumah tu dah males aja.liat komputer, sakit mata :( I'm tired. Jadi kalo dah di rumah, lebih memilih tidur (yeaahhh..I'm sleeping beauty :p), ato masak-masak, ato bersih-bersih rumah, ato ngurus tanaman. Dan serius, di saat-saat seperti ini, aku jadi super duper salut sama Mpok Lia-yang bersuami dan beranak 2 orang tapi masi sempat ngeposting buanyak buanget di blognya *geleng-geleng* Kekuatanmu melebihi Gatotkaca Mpokkk...:p Belom lagi Ci Shinta yang ngurus rumah tangga, bikin desain n jualan. Alamakkkk, wanita-wanita perkasa mereka ni d^^b Beberapa kali aku dengar mereka sakit, tapi masi aja bisa ngurus keluarga dan exist aja, lagi sakit boooo....!!! Gak kebayang dah. Well, cuma bisa bilang, dalam kelemahan mereka, kekuatan Tuhan terlihat sempurna dalam hidup mereka ^^
Eniwei, ekspresi anak kecil tu menarik yaaa....
*Apaan sihhhh???
Iye, beberapa hari di Palangka Raya pas weekend dan bermain dengan sepupuku yang bernama Nurul Dina Maharani, aku terpesona, terkagum, takjub, seneng buanget ngeliatin ekspresinya. ASLI! Kaya banget ekspresinya. Anak kecil tu mengagumkan, gak heran lah orang segalak apapun kalo dah di depan anak kecil, jadi melembut dah. Mereka sungguh keajaiban Tuhan. Eh, nulis ini jadi pengen ngeliat fotoku waktu kecil, mau aku scan yang lucu-lucu, terus aku postingkan, huahahahaha *narsis*
Ini nih, beberapa ekspresi si Dina, hohohoho....
Aneh ya, cuma duduk beberapa saat di lokasi yang sama, menghasilkan banyak ekspresi gitu. Huaaa, pengeeeennnn...*apaan sihhh!!!???*
Kasongan, 28 November 2012
-Mega Menulis-
Saturday, October 27, 2012
Makna Sebuah Pekerjaan
Beberapa hri yang lalu baca renungan ini di sebuah grup di fesbuk: Remaja GKNF
Entah siapa yang memasukkan aku dalam grup ini, still don't know sampe sekarang, hehehehe...
So blessed pas baca renungan ini, dan aku minta izin buat copas, aku posting di sini as reminder for me, jadi entah kapan kalo aku baca lagi, aku mungkin mengingat lagi apa yang aku dapatkan dan mungkin akan aku lupakan ^^ *maklum, ingatan terbatas :p*
Enjoy this post.
Woro-worooo....!!!
*just a quick post yang hanya penting bagi beberapa orang :p*
WORO-WOROOO...!!!
Daku mau ke Jakarta hari Senin ntar, tanggal 29 Oktober 2012
^^
Hahaaayyyy...
Jakarta, I’m coming \(“,)/ *norraaaaakkkk*
Aihhh, norak betul ya aku, macam orang udik masuk kota, eh
bukan, orang hutan, kan di Kalimantan banyak hutan, gkgkgkgk ^^V
Thursday, October 18, 2012
Hasil The Power of Kepepet
Hasil The Power of Kepepet :
Nasi Goreng Jawa + Telor Mata Sapi Setengah Matang |
Ayooo...tebak apa ini? Hahahaha. Soale waktu aku kirimin via watsap ke seorang temanku, dia salah mengira :p |
Sup Telur Kocok |
Schotel Bihun Goreng |
Sosis Gulung Roti Tawar |
Puding Anggur Tipu-Tipu |
Bihun Goreng Bakso |
Kenapa makanan-makanan di atas kubilang sebagai hasil dari “The
Power of Kepepet”?
Karenaaa....
Sejak punya rumah, aku TERPAKSA memasak, hehehe... (Katanya
mau jadi isteri yang cakap kayak di Amsal 31 Meg, kok masak aja terpaksa?
*geleng-geleng* Tobat Meggg...)
Aku nih, dari dulu, aslinya gak bisa masak looo... (Eh,
sampe sekarang juga blom bisa :p) Bumbu-bumbu ato bahan buat masak A atau masak
B, mana hapal saya?? Gkgkgkgk.
Sampe-sampe waktu SMA, mamaku maksa aku belajar masak dengan
bilang gini:
“Ntar suamimu mau dikasih makan apa kalo kamu gak bisa
masak?”
Dan dengan enaknya, aku menjawab, “Ya udah, cari suami yang
kaya dunk mah, biar bisa beli di luar, atau nggaji orang buat masak ato
ngerantang, bereskan mah?” (Jangan ditiru!!! Anak nakal nih.)
Eh, mamah gak nyerah dan bilang gini, “Iya, puji Tuhan kalo
dapat suami yang gitu, kalo gak gimana?”
Dan aku pun masih berjuang hingga titik darah penghabisan
dan bilang,”Yah, kalo gitu aku cari suami yang sama kayak aku, hobi makan nasi,
indomie sama telor, gampang to?” (Kalo Cum nasi, indomie sama telor goreng ma
sambil tutup mata pun aku bisa masaknya, hohoho).
Daaaannnn, mamah pun mengibarkan bendera merah putih eh
putih :p
Yihaaa...\(“,)/
Tak disangka-sangka, beberapa minggu ini aku jadi
masak-masak (buat indomie or goreng telor tidak aku masukkan dalam kategori
masak, hihihihi). Selama ini aku makan dengan beberapa sumber:
-beli di warung/orang yang menjajakan ke kantor
-makan roti tawar/indomie/telor/kornet/sarden
-memanaskan makanan dari rumah di Palangkaraya (maklum, di
rumah kan ada warung makan, jadi kalo pas aku pulang, bisa bawa beberapa jenis
makanan tahan lama yang bisa aku bawa ke Kasongan, jadi tinggal dimasukin
kulkas, trus dipanasin dunk tiap mau makan :p)
Aku baru sebulanan tinggal di rumah baru, dan bulan kemaren
aku sering banget pergi perjalanan dinas ke kecamatan, jadi blom bosan lah ya
makan makanan kayak di atas. Dan belum berasa tuh kalo pengeluaran jadi gede
kalo beli melulu. Nah, bulan ini aku bosan sarapan gitu-gitu aja menunya. Mau
beli pun mikir-mikir, keuangan mepet bo...
Coba itung ya, misalkan tiap makan @ Rp.10.000,- (terkadang
lebih mahal dari ini, tapi berhubung sarapan itungannya gak sampai segini, kita
pukul rata saja ya ^^), trus sehari makan 3 kali, kalikan 30 hari. Nah lo,
itungannya jadi:
Makan = 10000 x 3 x 30 = Rp. 900.000,-
Mungkin gak seberapa bagi orang lain, tapi buatku yang
gajinya dah disunat tiap bulan sama bank, lumayan tuh. Yahhh...akhirnya, Xena
turun dah ke dapur :p Jadi, foto-foto tadi adalah hasilnya.
Karena kepepet, jadi lah masakan-masakan itu, hahaha...
Kalo ditanya enak apa kagak, dengan bangga aku akan berkata:
YAKINLAH, SEMUA BISA DIMAKAN, huahahaha... ^^ *jawaban macam
apa ini*
Well, kalo aku sendiri yang bilang enak, ntar pada gak
percaya, tapi sejauh ini, Sosis Gulung Roti Tawar sama Bihun Goreng Baksonya
enak kata teman-teman kantorku (aku bawa ke kantor, hehehe).
Dan sekarang waktunya berterima kasih. Kudedikasikan masakan
tersebut kepada:
-Yang pertama dan terutama, Tuhan Yang Maha Baik yang telah
menciptakan teknologi internet ,juga memberikan kemampuan buatku memodifikasi
resep-resep dari Mbah Google (secara, bahan-bahan di resepnya banyak yang aku
gak punya :p)
- Mamahku, yang katanya sebelum nikah gak bisa memasak, tapi
setelah menikah ternyata jadi koki yang masakannya paling banyak kunikmati
seumur hidupku. Dan hampir semuanya enak (ada sih yang kagak, hahaha). Karena
tahu latar belakang ini, aku jadi yakin, ntar aku juga bisa kayak mamah ^^
-Istri yang cakap di Amsal 31 yang SELALU BANGUN DAN
MENYEDIAKAN MAKANAN BUAT SEISI RUMAHNYA SETIAP HARI, sungguh teladanmu
membuatku yang malas memasak ini jadi bertobat dan komit kalo aku harus bisa
menyediakan makanan bagi seisi rumahku (Siapapun dirimu nyonya, aku yakin, kau telah
menginspirasi banyak wanita ^^)
-Wanita-wanita baik hati yang aku kenal di inet, yang
berbagi foto masakannya, resepnya, dan pengalamannya memasak, baik yang aku
kenal macam Kak Lia, Ci Shinta, Grace, Cella, dan buanyak lagi yang aku gak
kenal. Kalian sukse membuatku ngiler dan
jadi pengen masak. Teruskan pekerjaan baik kalian yaaa...
-Mbah Google yang resepnya buanyaaakkk buanget dan bersedia
memberikan resepnya secara ikhlas tanpa mengharap kembali
-Teman-teman yang rela gak rela , suka gak suka, telah menerima
kiriman foto masakanku via watsap dan membuat semangatku memasak dari hari ke
hari semakin besar :p
Dan, bagi pembaca blog ini, aku minta tolong, please doakan
aku semoga tidak hanya semusim saja aku rajin memasak, hahaha....
Kasongan, 18 Oktober 2012
-Mega Menulis-
Wednesday, October 17, 2012
Mamah Menanam, Mega Menyiram
Baca tulisannya Farha yang ini
mengingatkanku sama NIATKU menulis tentang tanamanku, hehehe. Emang niat dari kemaren-kemaren, tapi gak
sempat-sempat dan badan lagi gak fit seminggu ini, ya sudahlah. Sekarang
waktunya ^^
Jadi yaaa...
Mamahku tu selain hobi masak, dia juga hobi bertanam ria. Menurun
dari eyang kali ya, soale tanaman hiasEyang di Jogja tu buanyaaakkk banget! Dan
beneran dah, nanam apa aja jadi dia. Sempet nanam sirsak segala, alamaaakkkk!!!
Kalo kalian sempat main ke rumah kami di Palangkaraya, bakalan melihat hasil
tanam mamahku, sukun, mangga, lombok, nangka, dan jenis tanaman hias atau bunga-bungaan
gitu. Mamah tu termasuk bertangan dingin (eh, bertangan hijau ya yang bener?) kalo
ngurus tanaman. Pasti tumbuh dengan bagus lah di dalam pemeliharaannya.
Kebalikan banget dengan anaknya ini-DIRIKU. Aku sama sekali
gak hobi, gak tertarik, gak pengen bercocok tanam. Males euy. Ya gimana ya,
emang gak suka piye *membela diri. Karena gak suka ini, jadinya kalo ngeliat
mamah atau Fani (kawanku yang juga hobi menanam bunga, dan kalo dah belanja
bunga-bungaan bener-bener gila-gilaan) ngurus tanaman sampe segitunya, aku
heran, apa asyiknya ya...???
Well, urusanku dengan yang namanya tanaman dimulai sejak aku
punya rumah baru. Mamahku dunk, dengan semangatnya dah membayangkan bakal
menanam ini dan itu, biar gak gersang katanya. Baiklah, pikirku, aku tinggal
menyiram aja kan? ^^ Gak susah lah ya...(di kemudian hari kusadari, ternyata
memang agak menyusahkan, hahahaha). Singkat cerita, mamahku akhirnya menanam beberapa
jenis tanaman yang kami bawa dari Palangkaraya. Eh, tau-tau pas di Kasongan,
mamahku membeli bibit tanaman jeruk pepaya. Aku pun blom pernah lihat buahnya
piye, katanya si jeruk yang gedenya kayak pepaya. Ditanamlah tanaman ini di
samping depan rumahku (artinye, di depan rumah, terus bergeser sekitar 10 meter ke samping :p).
Ternyata, karena rumah sendiri, jadi timbul rasa memiliki
dan rasa sayang yang besar dah sama semua yang ada di rumahku, termasuk
tanaman-tanaman itu. Tiap hari bo, aku menyiramnya, aku aja sampai heran kok
aku jadi serajin ini, padahal sama tanaman mamahku di rumah aku gak peduli lo
*anak nakal*. Pokoknya ya, kalo tanaman gak disiram sehari aja, sakit hati dah
aku, aku takut tanaman itu mati. Kalo yang laen ma gak papa ya, tapi tanaman
jeruk pepaya itu dapat perlakuan khusus. Gimana gak khusus, wong itu aja yang
ntar bisa dinikmatin buahnya, hahahaha. Yang laen ma, Cuma dinikmatin mata,
tapi kalo tu jeruk pepaya kan bisa dinikmati lidah :p Lagian, bangga juga kan diriku, kalo berhasil
membuahkan (bukan membuahi looo...) tanaman sendiri . Emang sih yang menanam
mamah, tapi kan yang menyiram aku, setiap hari pulak, di rumahku sendiri pulak!
Nah, jadi kan orang-orang taunya itu hasil kerja kerasku, hohohoho....
Masalah muncul waktu aku harus pergi dinas selama beberapa
hari ke kecamatan. Duh, sapa pulak yang ntar mengurus jeruk pepayaku tersayang
itu. Mana tiap hari puanasssnya menyengat pulak!! Aihhh, sanggup gak ya tanaman
jeruk pe...OKE, sekarang aku mulai merasa tanaman ini kepanjangan dah namanya.
Jadi untuk berikutnya, jeruk pepaya ini aku sebut JEPE *maksaaa* Eniwei, aku
benar-benar sedih harus meninggalkan si JEPE ini, ntar kalau dia mati piye.
Aihhh, sayang banget kan? Padahal baru beberapa minggu dia dipindahkan dari
polybag ^^’ Mau meminta tolong tetangga menyiramnya, gak enak juga
booo...tetanggaku bapak-bapak yang sudah berkeluarga gitu, mosok aku minta
tolong dia siram si JEPE?! Aihhh, pasrahlah daku. Cuma bisa ngarep dan berdoa
kuat-kuat supaya selama aku tinggal pergi dinas, ada hujan buat
tanaman-tanamanku.
Setelah beberapa hari dinas, pulangnya yang pertama aku liat
si JEPE ini. Kekuatiranku terbukti. Daunnya rontok semua booo!! Lemas lah aku,
jiahhh, alamat mati nih si JEPE, ato jangan-jangan dah mati, aku gak tahu, yang
jelas kagak ada daunnya sama sekali bo, hiks T_T Errr... gak sampe nangis sih
sebenare, tapi sedih iya lah. Berasa sia-sia juga kerja kerasku selama ini,
menyiramnya tiap hari, ehhh...ditinggal bentar kok mati. Akhirnya aku adukan
perkara ini sama mamahku, eh dengan tenangnya mamahku bilang,”Ah, belum mati
kok itu, siram aja terus.” Mak jannggg, ada-ada aja nih mamahku, blom mati
gimana, dah kering gitu, gak ada daunnya pulak gara-gara rontok, tapi ya
sudahlah, aku manut wae, ya udah, tiap hari aku siram deh. Lagipula, di
dekatnya, ada tanaman lain, sekalianlah, gak papa. Walopun jujur aja, aku
ngerasa bodoh, ngapaen disiram, daun kagak ada, batang kurus kering gitu?
Aihhhh....
Eh, seminggu kemudian dunk, ternyata aku harus pergi dinas
lagi selama beberapa hari. Kembali dunk aku mikirin gimana nasib
tanaman-tanamanku kalau ditinggal, si JEPE
sih dah gak aku pikirin, wong aku pikir dia dah mati. Tapi berhubung gak
tahu lagi harus ngapain, gak ada pula yang bisa dititipin buat menyiram, ya
pasrah sempurna lah aku. Sambil tak putus berdoa supaya hujan saat
tanaman-tanaman itu kutinggal :p
Sewaktu pulang, ehhh...semua tanaman baek-baek aja, sehat
walafiat tanpa kekurangan apapun. Malah ada kejutan menanti, coba tebaaakkkk!!!
Si JEPE masi hidup, malahan muncul tuh daun-daunnya, aihhh....Speechless dah.
Kok bisa ya. Padahal kan aku kitra dia dah mati kemaren. Eh, ternyata tahu-tahu
hidup gitu. Pas aku tanya tetanggaku, apa ada hujan ya selama aku pergi,
ternyata dia bilang gak ada. KOK BISA YAAAA....??? Kok bisa dia masih hidup
gitu. Aneh.
Emang lah ya, bolehlah mamah yang menanam si JEPE, dan aku
menyiramnya tiap hari, tapi teuetep aja Tuhan yang menumbuhkannya. Wong
buktinya aku gak siram aja bisa kok ternyata dia tumbuh selama kutinggal,
padahal gak hujan looo... !! Jadi curiga nih, jangan-jangan Paulus waktu dulu
ngomongin hal ini dan menuliskannya juga berdasarkan pengalamannya
bertanama-tanam.
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi
pertumbuhan. 1 Kor 3:6
Kagak peduli sapa yang menanam ato yang menyiram, yang
menumbuhkan itu Tuhan. Kita adalah kawan sekerja Allah, dan adalah satu
kehormatan jika Allah meminta kita menanam atau menyiram, karena kita boleh
ambil bagian dalam sukacita menyaksikan pertumbuhan yang terjadi. Karena, kalo
dipikir pake logika, Tuhan si bisa menanam, menyiram dan menumbuhkannya
sendiri. Dia tidak memerlukan kita. Dia bisa pakai siapa saja atau cara apa
aja. Perkara gampang buat Tuhan melakukan semuanya, tapi Dia mau kita merasakan
sukacitanya melihat pertumbuhan yang terjadi.
Menyadari itu sungguh merendahkan hatiku dan membuatku
bersyukur luar biasa karena selama ini boleh turut menyaksikan pertumbuhan yang
dikerjakan Allah melalui pelayanan yang pernah aku lakukan. Entah sudah berapa
banyak yang aku tanam, atau yang aku siram. Well, you know kan...aku tidak
hanya sedang berbicara tentang tanaman *wink-wink* Pada akhirnya memang siapa
yang menanam atau menyiram tidaklah penting, Allah lah yang terpenting. Dia lah
satu-satunya yang mampu memberikan pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi bukan
karena si penanam atau si penyiram. Tidak ada kesempatan bagi si penanam atau
si penyiram untuk menyombongkan pekerjaannya atau mendapatkan pujian dan tepuk
tangan. Pada akhirnya, hanya Allah yang layak menerima pujian, hormat dan
kemuliaan, Dia lah yang mengerjakan segala sesuatunya.
Bukan berarti ayat tadi kita jadikan alasan untuk tidak
menanam atau menyiram ya...Jangan pernah berpikir, ahhh...toh Tuhan bisa kok
memberikan pertumbuhan tanpa aku, aku gak perlu melakukan apa-apa, kalau Allah
berkenan Dia akan memberikan pertumbuhan. Huaaa...!!! Jangan sampai lah ya
mikir gitu. Rugiii...! Kenapa rugi?
Pertama, kita gak merasakan sukacitanya menyaksikan
pekerjaan Tuhan sewaktu kita gak amu ambil bagian.
Dan kedua, saat kita berkomitmen untuk menanam atau menyiram
di tempat yang Tuhan mau, Tuhan juga sedang memberikan pertumbuhan tidak hanya
di tempat itu, Tuhansedang memberikan pertumbuhan kepada kita. Pertumbuhan
dalam banyak hal, kasih, iman, pengharapan, buah roh. Malah aku berani bilang,
bukan Tuhan yang membutuhkan pelayanan kita, kita yang membutuhkan pelayanan.
Sebagai contoh, aku tumbuh dan mengenal yang namanya
pelayanan sewaktu aku kuliah dulu di UKM( Unit Kegiatan Mahasiswa) Kristen UPN
Veteran Yogyakarta. Kalau ditanya siapa yang memulai pelayanan ini, siapa yang
mendirikan UKM ini atau yang merintis persekutuannya, bah mana aku ingat!
Pernah sih, dikasi tau, tapi aku lupa, hehehe. Trusss...kalau ditanya siapa
pengurus UKM ini beberapa generasi di atasku, aku sungguh tak tahu. Tapiii...
aku sungguh menyaksikan pertumbuhan yang Tuhan berikan. Dan, sejujurnya sih,
memang gak penting lah ya semuanya itu, asal Allah saja yang dimuliakan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang
menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.1 Kor 3:7
Kasongan, 17 Oktober 2012
-Mega Menulis-
Subscribe to:
Posts (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...