Thursday, March 1, 2012

Poker Face

 “Lebih baik aku ngomel-ngomel di depan orangnya langsung daripada ngomel di belakang.”, gitu prinsipku sekarang kalo marah sama orang lain.

Kalo aku jengkel sama seseorang, sekarang lebih baik aku ngomong langsung daripada diem. Diem Cuma bikin nyesak di dada. Mending aku ngomong,biar tu orang tau apa salahnya, gimana bisa aku ngarepin dia ngerti apa yang aku pikir dan rasakan kalo aku diam :p

Tapi gak langsung ngomong juga sih, aku perlu waktu buat menenangkan diri, baru ntar ngomong, bahaya ngomong pas lagi emosi. I need talking to GOD first sepanjang hari, membiarkanNya menenangkan hatiku yang panas membara, haissss...lebay yoooo....^^ Tapi beneran, emang aku memerlukan hal ini, membicarakan ‘hal marah’ ini dengan TUHAN bener-bener mengubah hatiku. Ibaratnya api yang membara, tau-tau disiram air dingin ^^ TUHAN selalu punya cara dan kata-kata yang tepat buatku. Meskipun aku suka ngeles dan terkadang mengeraskan hatiku (memperpanjang kebodohanku ceritanya), Dia selalu punya cara untuk melembutkan hatiku. Kalo dah gitu, aku mewek-mewek tobat  deh walopun gak terima pada awalnya.

Aku merasakan bahaya yang besar waktu aku marah pada seseorang dan langsung berbicara padanya. Omonganku gak akan terkontrol, aku hanya akan mengatakan hal-hal bodoh yang menyakiti diriku sendiri dan orang itu nantinya. Lebih baik aku diam dulu (dan menangis, haisss...). Tapi tetep keliatan kalo aku beda, jadi diam dan gak banyak omong, gak mood ngobrol, pokoke beda dari biasanya. Heran deh, mukaku ni ekpresif banget, hikssss, aku gak bisa menyembunyikan apa yang aku rasain. Marah, kecewa, sedih, senang, semua kelihatan jelas. Makanya kalo mukaku dah ‘beda’ dan di jidatku ada tulisan ‘awas lagi bete’, jangan coba-coba nyentil ye, ntar aku bakal NANGIS. Iye, bukannya ngamuk, tapi nangis yang pastinya, parah kan? T_T

Seandainya aku bisa pasang my poker face T_T

Salah satu lagu yang sering dinyanyikan Fani di  karokean berjudul Poker Face, lupe aku sapa yang nyanyi, tapi istilah ini konon sering dipakai orang-orang yang main poker untuk memberi julukan pada pemain yang wajahnya gak bisa dibaca, alias datar-datar aje. Dari film yang pernah aku tonton, seorang pemain yang punya Poker Face emang bisa masang ekpresi datar, jadi gak ketahuan tuh kartunya lagi bagus ato jelek.

Hmm....Pengen deh punya poker face gitu T_T

Kasongan, 1 Maret 2012
-Mega Menulis-

Percakapanku Pagi Ini dengan TUHAN

GOD, this is not fair.....

Kenapa sayang?

You know lah, apa yang aku alami hari ini. Aku kuesel buanget!!!

Masalah apa? *TUHAN mengangguk penuh pengertian* Oh, ituuu......? Kenapa? Bukankah sudah ada penjelasannya Meg?

Iya siiiii.....Tapi, kenapa gak adil sih. Aku akhirnya mendapatkan apa yang jadi hakku, well, ga sepenuhnya hakku kudapat sih, tapi aku tahu kebenarannya, aku puas mengetahui aku melakukan yang benar. Tapi, kenapa ada orang-orang yang mendapatkan apa yang bukan haknya? Ini gak adil!

*TUHAN tersenyum* Lalu Meg? Kamu mau mendapatkan apa yang bukan hakmu?

*Pertanyaan jebakan nih pikirku, kalo aku bilang iya, berarti aku pencuri dunk, kalo aku bilang ngga, trus kenapa aku protes* *diam*
1-0 Buat Tuhan

*Aku mencoba ngeles*
Tapi Tuhan, ini gak adil. Masa sih aku dah ngelakuin yang terbaik supaya gak jadi batu sandungan buat orang lain tapi gak diperhitungkan. Sementara mereka yang gak, kok malah enak-enak aja sih?

Aku memperhitungkannya kok Meg...... *Tuhan tersenyum lagi*
Adakah kamu cari kesukaan manusia dibandingkan kesukaanKU?

Gak kok TUHAN, aku melakukannya bukan buat orang lain, tapi buatMU.

Lalu, ketika keadaan gak menguntungkanmu dan menguntungkan orang lain, kenapa kamu protes? Sama aja kaleeee....Kamu juga mencari kesukaan dirimu sendiri tuh, kan kamu manusia juga.

Hehehehehe, iya ya ^^’

Oke 2-0 Buat TUHAN

TUHAN.....Kenapa sih, saat aku melakukan yang terbaik, aku malah dikecewakan.

Untuk siapa kamu melakukan yang terbaik Meg? Untukmu? Untuk orang lain? Atau untukKu?

Yah maunya semuanya lah TUHAN.....Tapi aku melakukan yang terbaik buatMu kok.

Lalu, apakah AKU pernah mengecewakanmu Meg?

Iya. Pernah. Kenapa TUHAN biarkan ketidakadilan ini terjadi? Aku kecewa. Aku mau berhenti melakukan yang terbaik. Gak ada gunanya. Gak mengubah apa-apa.....Toh, orang lain gak melakukan yang terbaik.

Heiiii...anakKU merajuk ^^ Ingatkah kamu Meg? Segala sesuatu yang terjadi, bahkan kesalahan-kesalahan, ketidakadilan, apapun itu, semuanya pasti mendatangkan kebaikan bagi mereka yang percaya padaKu, kamu percaya AKU kan?

*Nangis* Iya TUHAN, aku percaya padaMu. Aku mau percaya padaMu.Tapi, kebaikan apa yang bisa aku dapat dari hal ini? Aku gak bisa melihat kebaikan apapun.

Yes, you can Meg. Bahwa kamu menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Bahwa sekalipun orang lain mengecewakanmu, kamu tetap bersukacita di dalamKU. Bahwa orang lain boleh melihat, apapun yang terjadi, kekecewaan apapun yang kamu alami, kamu gak patah hati, kamu gak menurunkan standarmu, dan kamu tetap melakukan yang terbaik. Sikapmu bukan reaksi dari apa yang dilakukan orang lain. Sikapmu adalah standarmu sebagai putriKU. *pelukkkk*

*Nangis termehek-mehek* I can’t GOD.....

Yes, you can Meg...I know you so well ^^ Come on, ini gak lebih besar dari semua yang sudah kamu lalui bersamaKU kan?

Iya siiiiihhh......*berat hati* Yes Lord, I will....

*tersenyum* Good.... I proud with you Meg. Ayo senyum....

*nyengir*



Kasongan, 1 Maret 2012
-Mega Menulis-