Posts

Showing posts with the label catatan khotbah

Khotbah Pendeta Wahyu Pramudya (03112019)

Image
Catatan Khotbah 3 November 2019  GKI Ngagel Pos Jemaat Palangka Raya Pendeta Wahyu Pramudya (WP) Bacaan 1 Tesalonika 1:1-10 Peristiwa yang sama menghasilkan respon yang berbeda. Tidak ada satu peristiwa pun yang seolah-olah memegang remote atas hidup kita. Kalau peristiwa ini terjadi, marah, marah, marah, semua harus marah. Tidak. Atau bahagia, bahagia, bahagia, bahagia. Tidak! Tidak ada satupun peristiwa yang punya kekuatan sebesar itu. Apapun peristiwa yang terjadi, semendesak apapun,dia selalu menyediakan ruang yang masih ada untuk kita mengendalikan tindakan kita. Jadi jangan pernah bilang, kok istrinya digampar pak? Iya,soalnya menyebalkan. Istri yang menyebalkan belum tentu digampar, ditendang juga bisa, disayang juga bisa. Selalu ada ruang kebebasan untuk memilih sikap dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Kita yang memilih, bukan didikte suatu peristiwa. Jangan menyalahkan situasi. Jangan menyalahkan keadaan. Tapi pertimbangkan respon kita. Pen...

Yesus membayar Bea untuk Bait Allah

AGAIN...!!! Ini adalah catatan khotbah juga, kayak postingku seblonnya, kali ini dari khotbahnya pendeta di Gerejaku, Pdt . Ayang Setiawan, di hari Minggu kemaren tanggal 25 September 2011. Hehehehehe. Lagi seneng share apa yang kudapat waktu ibadah nih. Kupikir-pikir baik juga bikin ginian terus, berbagi-bagi berkat yang kudapat. Kan sering tuh lewat ayat ato perikop yang sama, TUHAN bicara berbeda lewat hamba Tuhan yang berbeda. Oh, betapa kayanya Sebelom baca catatan khotbahnya, baca dulu ya perikop yang jadi dasar khotbah kali ini, dari Matius 17:24-27 singkat aja bo...Cuma 4 ayat kok. Biar gak repot cari Alkitab, dibaca di sini deh. O,iya ada beberapa hal yang mungkin gak persis sama, maklumlah...ingatan awak ni terbatas. Trus ada juga mungkin yang aku tambahin, coz aku dapati waktu nulis eh ngetik biasanya TUHAN bukakan pengertian-pengertian baru. So....Cekidot O,iya udah pada baca blom perikopnya? Kalo udah nah, liat ayat 24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kaperna...

Integritas

Berikut ini, catatan khotbah Pdt. Rajagukguk yang sempat kucatat sewaktu aku mengikuti kebaktian siraman rohani anggota KORPRI di Kabupaten Katingan hari Jumat tanggal 23 September yang lalu. Tema khotbahnya adalah INTEGRITAS. I’m do blessed, so I wanna share this time. Aku akan mencoba menulisnya kembali seperti yang aku ingat, cekidot.... Orang yang berintegritas memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.       Dilihat atau Tidak Dilihat Orang Tetap Melakukan yang Sama Orang yang berintegritas tidak perlu diawasi, ada atau pun tidak ada orang dia tetap akan melakukan yang sama.Pernah kan tuh ngeliat karyawan atao pegawai yang nyantai-nyantai atau malas-malasan saat tidak ada pimpinannya? Kalo kita orang seperti ini must buruan TOBAT, why? Karena Firtu bilang dengan jelasnya gini: Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan....

Ingin Kumiliki (Komunitas Seperti Dulu)

Sejak aku mulai bekerja, sering kali aku merindukan masa-masa pelayanan di UKM Kristen dan di Kambium. Ingin rasanya mengulang kembali KTB, ikutan Kelas di Kambium, retret, pelayanan di desa binaan, persekutuan umum, dan berbagai aktivitas rohani di Jogja. Terasa berbeda sekarang di dunia kerja, sepertinya waktu untuk fellowship atau persekutuan hampir tidak ada *sedih banget* Errr...sebenarnya bukan   tidak ada, toh waktu selalu ada jika kita menyediakannya, tapi emang berasa banget kalo dah pulang kerja, rasanya cuaaaapppeeeee...buanget, maunya istirahat aja, hahahaha. Iya, serius. Dan lagi susah mencari komunitas di sini (gak kayak di Jogja, fiuhhhh......betapa aku mensyukuri bisa punya komunitas kayak dulu). Kalo aku pulang ke Palangka Raya, tiap Sabtu aku juga mengikuti kebaktian Pemuda Remaja di Gereja, tapi, aku tetap merasa ada yang kurang. Maklumlah, yang ikut ibadah masih mahasiswa dan pelajar kebanyakan, beda kan pergumulannya sama yang dah kerja ^^’ Pengen banget ada ...

MINTALAH, maka akan diberikan kepadamu

ForShare: wkt itu aku ikut acara yg ad doorprize yg keren2...aku kebagian tugas ngebagiinnya. Dlm hati aku minta ma Tuhan,”God, aku dapat juga dong, yg kecil-kecil aja jg gpp deh.” Ternyata oh ternyata aku dapat juga tu doorprize, tp cuman:indomie (-.-)’ #Mintalah sesuatu yg besar pd Dia yang Maha Besar# Keziatata Itu sms yang dikirimkan Kezia buatku kemaren, aku senyum-senyum pas baca, hahahahaha. SUKAAAA...... HAL MEMINTA ini membuatku teringat suatu malam pas Persekutuan Umum di UKM Kristen waktu kuliah dulu, pas khotbahnya, kak Johan ngasi pengajaran tentang 1 ayat yang (PASTINYA) dah sering kita dengar dan dikutip, ayat tersebut berbunyi : Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Matius 7:7-8 Wooowwwww.....!!!! Janji Tuhan yang luar bisa kan? Sekarang pertanyaannya ad...

MeNgeRti

Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan, dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti . (Nehemia 8:3) PLAKKK!!! *agak lebay* Ternyata dalam mendengar FirTu juga diperlukan pengertian lo dari setiap yang mendengar! Gak asal dengar dan lakukan, tapi perlu juga pengertian. Jadi merenung dan berpikir... Iya ya, ternyata.... SEGALA SESUATU yang kita dengar, perlu kita mengerti. WHY? Supaya nantinya kita bisa melakukan dengan benar. Tanpa pengertian kita mungkin akan salah melakukan sesuatu. Ada yang bilang, tindakanlah yang terpenting, yang penting kita melakukan, pengertian bisa menyusul. Benarkah demikian? MENGERTI itu penting lho, karena pengertian akan membawa perbedaan yang sangat besar. Pengertian membuat segala sesuatu dikerjakan secara berbeda dibandingkan tanpa pengertian. Nih, beberapa bukti pentingya ‘MENGERTI’ di Alkitab: Karena ketidakmeng...

Aku Memperhatikanmu (dan Coco),Meg!

Image
Sabtu pagi, di kantor sepi, di ruangan Industri Cuma ada aku dan Mano, tiba-tiba Hpku  berbunyi, SMS masuk. Aku baca SMSnya, dari Mas Coco, isinya: kijang  1 kijang 1 apakah bisa ditlepon ato sedang nulis diary, hehehe.  Dasar norak srigala 1 ni pikirku!!! Giloooo.... Kubales: Iya mas, tlepon aja. Dan Mas Coco menelepon. Seperti biasa, kalo dah ngobrol di telepon gitu, banyak hal kami omongin, sharing banyak hal, yang penting, yang gak penting, yang sedang kami pergumulkan, ngomongin sinetron (hahahaha, piss mas...), nyanyi lagu yang kami sukai sekarang, apapun lah yang terpikirkan dan pengen dishare. Gkgkgkgkgkgk, jadi ingat rekaman suaramu yang njiji’i itu mas, kapan lah ya, pengen tak publikasikan :p Dan kemaren, aku bingung, have no idea tentang games yang bakal aku bawakan sorenya di kebaktian pemuda remaja di gerejaku, ya udah, aku tanya Mas Coco, soal games gini ma dia jagonya. Dia ngasi beberapa ide games yang langsung aku t...

My Reminder

Ngomong-ngomong tentang masalah ingat-mengingat kemaren, membuatku teringat 1 ayat yang pernah kubaca: Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan MENGINGATKAN KAMU AKAN SEMUA YANG TELAH KUKATAKAN KEPADAMU. (Yoh 14:26) WoW...!!! Roh Kudus gak cuma mengajar, Dia juga mengingatkan aku, SEMUA YANG TELAH DIKATAKAN BAPA KEPADAKU. Kalo gitu, aku jadi gak heran sih tentang: -bagaimana aku bisa ingat khotbah yang aku dengar bertahun-tahun lalu (hitung aja kalo tiap hari Minggu kita ke Gereja sekali, setahun ada 52 minggu, trus kita bisa ingat khotbah bertahun-tahun lalu, apa itu gak amazing?) - perkataan/kalimat baik yang diucapkan langsung ato lewat SMS dari teman-temanku - ayat Alkitab yang pernah aku baca - quote dari buku ato film yang pernah kutonton (karena aku merasa Tuhan juga sering kali berbicara kepadaku lewat media ini) Pendeknya, apapun yang pernah dikatakan BAPA kepada...

Memberi dengan Ketaatan

Aku bukan termasuk orang yang memberi dengan spontan, kalo pun aku memberi, aku dah punya perencanaan, punya jadwal, punya perhitungan, pos-pos mana dari yang ada, berapa jumlahnya, kepada siapa, untuk apa. Sebelumnya aku sudah memikirkan dan memperhitungkan segalanya, aku sudah konsultasi dulu sama konsultan keuanganku yang sudah berpengalaman (Roh Kudus) tiap awal bulan ato pas dapat duit, jadi hasil konsultasi itulah yang akan aku berikan, jarang aku nanya-nanya lagi sesudahnya. Bukannya aku hitung-hitungan sama Tuhan, hehehe, tapi aku suka keteraturan. Dan kupikir dalam memberi pun kita harus teratur, harus dipersiapkan, jadi gak asal memberi. Iya kan? Hohohohoho..... Hmm, jadi...kalo merujuk pada tipe2 memberi yang pernah diajarkan kak Johan, aku termasuk orang yang memberi dengan keteraturan. That’s me....hehehehehe..... O, iya, jadi aku kadang jengkel kalo ngeliat orang yang pas kantong persembahan diedarkan eh dianya baru sibuk nyari uang persembahannya, udah dekat kole...

WaiTING

Pengkhotbah 3:11 mengatakan hal ’menunggu’ ini dengan sangat sederhananya, "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,.." Masalahnya adalah waktu Allah hampir setiap kali lebih lambat dan lama daripada waktu kita. Tetapi kita semua tahu, bayi yang lahir prematur tidaklah sesehat bayi yang lahir sesuai dengan masanya. Kebanyakan dari kita telah mendapat pemecahan masalah yang juga prematur dibandingkan dengan menantikan jawaban dari Tuhan yang sudah direncanakan sepenuhnya. Mungkin akan lebih mudah bagi kita jika kita mengerti kenapa kita harus menunggu waktu dan rencana Tuhan. Pertama, dalam masa penantian ini, Ia membuat segalanya sempurna. Allah akan terus menunggu sampai semuanya siap untuk kita dan kita siap untuk itu. Dalam 2 Samuel 22:31, Daud berkata, "Adapun Allah, jalan-Nya sempurna ". JawabanNya patut dinanti-nantikan, sebab ketika waktunya tiba, jawabanNya adalah sempurna dalam segala cara. Sempurna untuk kita, sempurna untuk orang-oran...

Tips KEREN

TIPS:How to find my soulmate dari julita manik PROLOG: Jaman ini adalah jaman yang sangat maju. Pria dan wanita benar-benar setara. Sehingga di working place adalah pemandangan yang wajar melihat wanita bekerja, bukan didominasi pria saja. Tetapi semangat dalam bekerja, terkadang memberi side effect lupa untuk berdoa bagi pasangan hidup. Mungkin berdoa juga, tapi seadanya. Kurang fight...gitu. Terlena sangat lama, umur berjalan terus, akhirnya menyadari bahwa di usia yang semakin getting older, tidak mudah untuk menemukan teman hidup. Khususnya buat wanita. Yang pria biasanya akan cari pasangan yang lebih muda, sehingga para wanita yang sudah lebih berumur menjadi sulit untuk menemukan pasangannya. Apalagi budaya Timur, rasanya wanita masih segan untuk mendapatkan pasangan hidup yang lebih muda. Apalagi kalau jarak usia sangat jauh. Dan sebagai anak Tuhan kita kan maunya dapat yang sepadan, seiman, dan paling nggak seumuran. Ehh…liat pemandangan di gereja, di Pers...