Thursday, July 21, 2022

Perjalanan Panjang Kami

Aku dan suami terinspirasi Mbak Nana yang membawa Nesa melakukan perjalanan ke berbagai tempat sejak kecil dan bisa belajar banyak hal. Lalu pernah mendengar cerita Omku yang sekarang anaknya sudah besar-besar tapi susah diajak jalan bareng karena tiap anak sudah punya kesibukan sendiri-sendiri dan tentunya sudah bisa menolak, beda kalau masih kecil, dibawa kemana aja ya hayuk aja. Kami pun nekat mengajak anak kami, Sara (6 tahun) dan Sofia (4 tahun) melakukan perjalanan (lumayan) panjang beberapa minggu lalu.

Kami sekeluarga ke Pangkalan Bun yang dari tempat kami Palangka Raya ditempuh dalam waktu sekitar sepuluh jam perjalanan darat. Setelah tiga hari di sana, kami naik kapal selama 25 jam menuju Semarang. Di Semarang lima hari, lalu kami naik kereta ke Surabaya. Dua hari di Surabaya, lalu kami naik kapal menuju Banjarmasin. Naik kapal sehari semalam lagi dong 😂 Sesampainya di Banjarmasin, langsung naik travel ke Palangka Raya. Lelah? Banget. Tapi seruuuuuu.... Sangat menyenangkan.

Kenapa kami membawa anak-anak melakukan perjalanan?
Kami ingin  :
- membuat kenangan bareng sebagai keluarga
- belajar tentang hal baru, kami percaya belajar bisa di mana saja dan kapan saja
- melihat dunia dan tahu kalau ada banyak tempat selain yang ditinggali sekarang
- melenturkan diri dan beradaptasi di manapun  berada
- anak-anak bisa melakukan perjalanannya sendiri suatu hari nanti

Itu keinginan kami awalnya. Tapi ternyata kami mendapatkan melebihi dari yang kami inginkan dan doakan. Banyak bonus sepanjang perjalanan. Hati kami limpah dengan syukur walaupun banyak drama selama perjalanan. Sungguh indah dikenang dan kami gak sabar mengulangnya tahun depan.

#sibueafamily
#familytrip2022 #sibueafamilytrip2022 #belajardimanasaja #belajarkapansaja


Palangka Raya, 21 Juli 2022

-Mega Menulis-


Memelihara Rasa Penasaran Anak



Ini apa Pah?

Sekoci.

Sekoci tu apa?
Life jacket tu apa?
Jaket yang ada pelampungnya.
Pelampung tu apa?
Itu...ingat gak float swim kalian, kayak gitu life jacket. Ada pelampungnya supaya bisa mengapung di air, jadi gak tenggelam.
Bahasa Inggrisnya apa ini Mah?
Sebagian kecil pertanyaan Sara dan Sofia selama perjalanan kami di kapal minggu lalu. Mengingatkanku pada doaku yang mungkin rada aneh, aku bukan berdoa supaya anak-anak jadi anak yang pintar. Tapi berdoa supaya mereka jadi anak yang terus penasaran, selalu ingin tahu. Terinspirasi Raditya Dika juga sih. Waktu itu masuk akalku waktu dia ngomong anak yang penasaran gak akan berhenti belajar karena dia selalu ingin tahu.
Terkadang waktu mereka tanya ini itu, kami sebagai orang tua pengen langsung bilang gak tahu, selesai kan. Tapi mengingat harapan kami sebagai orang tua, jadi gak langsung deh jawab seperti itu. Ntar kalau anak berhenti bertanya dan penasaran sayang banget kan? Kami sedang mematikan rasa penasaran anak saat menjawab gak tahu dan tidak mencari tahu. Jadi kami berlatih menjawab:
- Mama/papa belum tahu, ayo kita cari. Mulai buka google, pakai google lens, pakai google translate, kalau ada bukunya cari di buku. Berusaha cari jawaban pertanyaan mereka.
- Nanti kita cari ya (kalau dalam posisi gak bisa langsung menjawab). Dan beneran cari jawabnya saat ada waktu.
- Ayo kita tanya Papah/Onti atau siapapun yang kami anggap tahu.
Dan kami jadi bersyukur anak suka bertanya apa ini apa itu. Pertanyaan mereka bukan gangguan tapi tanda kalau mereka punya rasa penasaran dan berani bertanya.