Wednesday, April 27, 2011

Kelemahanku Berguna Kok ;-)

Seandainya aku gak punya kelemahan, kayaknya menyenangkan ya. Gak perlu merasa bergantung sama orang lain, hehehehe. Tapi, apa benar gak punya kelemahan tu menyenangkan?

Hmm...Share dikit ya....

Zaman pra kuliah dulu. Believe it or not, aku tu gak bisa yang namanya naek motor, kasian banget ya aku. Di saat teman-teman seumuranku jalan kesana kemari, ke sekolah bawa motor, jalan ngeluyur sore pake kendaraan, aku duduk manis di rumah baca buku ato nonton TV. Ke sekolah aja, aku diantar papahku-sampe SMA ni. Giler kan? Les di sekolah kalo gak diantar mamah, aku dijemput sama temanku, kalo gak ada yang ngantarin aku kesana kemari, angkot jadi alternatif terakhir. Fiuh, bergantung banget dah sama orang lain.

Dan,
Dari apa yang aku alami itu, kudapati kalo KELEMAHANku ada supaya aku menyadari kalo aku gak bisa hidup sendiri, aku membutuhkan orang lain dalam hidup ini.

Seandainya aku mampu melakukan segala sesuatu sendiri dan tanpa kelemahan, pastinya aku akan menjadi Mega yang berbeda, bukan Mega yang sekarang.

Mega yang sekarang adalah Mega yang penuh dengan kelemahan, yang dengan segala kelemahannya mulai menyadari KELEMAHANNYA adalah sarana untuk:
  1. Merendahkan diri di hadapan Tuhan
Kudapati, ketidakmampuanku, kelemahan dan kekuranganku lah yang membawaku kepada Tuhan. Saat aku menyadarinya, aku mulai datang kepadaNya, mengakui ketidaksanggupanku danmenyadari hanya Dia yang sanggup, aku membutuhkanNya. Sungguh! Aku gak punya alasan untuk sombong atau membangga-banggakan diriku, karena aku tidak sanggup mengerjakan segalanya, aku lemah dalam banyak hal. Bahkan, sedikit kemampuan yang kumiliki pun adalah pemberian Tuhan, bukan semata-mata hasil usaha. Di luar Dia, aku gak bisa berbuat apa-apa.
  1. Tuhan semakin dimuliakan
Paulus pernah bilang, bahwa dalam kelemahanlah kuasa Kristus menjadi sempurna. Kupikir, hal yang sama juga berlaku padaku. Dalam setiap kelemahanku, kuasa Kristus menjadi sempurna. Kenapa begitu? Karena nyata benar, semua bukan karena kesanggupan ato kekuatanku, semua adalah karena kuasa-Nya. Tidak ada kesempatan bagiku mencuri kemuliaanNya, aku gak bisa berdalih kesanggupanku adalah karena kemampuanku, karena nyata benar aku lemah, sungguh semua hanya karena kasih karuniaNya. Aku semata-mata bergantung pada kasih karuniaNya.

Aku bersyukur bahwa Tuhan menciptakanku sebagai orang yang penuh dengan kelemahan,bukan orang yang sempurna dan sanggup melakukan segalanya. Karena kalau demikian, aku akan merasa gak memerlukan Allah, apalagi orang lain.

Aku memerlukan kelemahan-kelemahanku, supaya aku gak pernah lupa kalo aku bukan Allah ^^V Aku membutuhkan Allah dalam hidupku dan bergantung penuh padaNya. Dia lah kekuatanku.

Kelemahan-kelemahanku ada gunanya kok ;-)

Btw, aku udah bisa kok naik motor, hahahaha ^^’


Kasongan, 27 April 2011
-Mega Menulis-

Tuesday, April 26, 2011

Apa yang Kamu Syukuri Hari Ini?

Seringkali melihat awan di langit mengingatkanku pada sesosok abang yang pernah kukenal selama aku mengikuti kelas KAMBIUM di Jogja dulu, Bang Andi namanya. Gimana awan bisa mengingatkanku pada abang ini? Hmm, begono ceritanya....

Suatu kali aku menjadi MC di kelas KAMBIUM (aku lupa tepatnya, Kelas Berakar kalo gak salah). Nah, di awal acara aku meminta tiap yang hadir mengucapkan 1 hal yang membuat mereka bersyukur hari itu. Secara bergantian mereka mengucapkannya, ada yang bersyukur karena udah seminar skripsinya, ada yang bersyukur karena bisa datang mengikuti kelas, ada yang bersyukur karena bisa melihatku tersenyum (ooeekkkk, aku boong ^^’), dan tibalah giliran Bang Andi, masih terbayang sampe sekarang dia tersenyum sebelum menucapkan hal yang disyukurinya hari ini.

Dan Bang Andi berkata,”Saya bersyukur melihat awan, luar biasa, tidak pernah Tuhan melukis awan yang sama tiap harinya.”

Hah? Aku terdiam sesaat. Heran. Takjub. Kagum.

Gimana kagak, Bang Andi yang badannya gede, bertampang agak sangar ini (piss bang ^^V) tau-tau mengucapkan kalimat yang SUPER DUPER PUITIS gitu, WOOOOWWWWW......

Hingga nyaris 6 tahun berlalu, aku masih mengingat suatu sore saat Bang Andi berkata seperti itu. DAN, sejak saat itu, gak pernah lagi aku memandang awan dengan sama seperti sebelumnya.
Seterusnya, aku memandang awan sebagai lukisan tangan Allah, dan aku bersyukur boleh melihat karya tanganNya yang luar biasa itu, yang memang gak pernah sama setiap harinya.

Terima kasih ya Bang, mengajarkanku melihat Allah di dalam hal yang kecil sekalipun, dalam hal yang ‘biasa-biasa’, terdapat Allah kita yang luar biasa itu.

Eniwei, aku ngakak-ngakak saat aku sharing dengan Kak Sehta tentang keherananku, how can seorang Bang Andi yang gagah perkakas bisa mengucapkan kalimat seperti itu, so swit dah abang ini pikirku waktu itu. Kak Sehta bilang,”Memang Meg, kalo dah jatuh cinta ke Yesus, yang body kayak body guard, hatinya bisa kayak Hello Kitty.” Huahahahahaha, ada-ada aja nih kakak *ketawa guling-guling*

Jadi merindukan kawan-kawan di KAMBIUM dulu ^^’
Selamat melayani ya kawan, dimanapun kamu berada sekarang, selamat memuliakan Dia ya....
Muaacchhhh.....
Tuhan Yesus memberkati


Kasongan, 26 April 2011
-Mega Menulis-

Monday, April 25, 2011

Halo Sahabat....!!

Aku bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus, karena mereka melengkapi apa yang masih kurang padamu. Karena mereka menyegarkan rohku dan roh kamu. Hargailah orang-orang yang demikian. 1 Korintus 16:17-18

Baca ayat di atas, jadi senyum-senyum sendiri. Wah, jadi teringat orang-orang terkasih, rekan-rekanku yang kini jauh dariku. Mereka yang selama ini sudah mendatangkan banyak kegembiraan buatku, mereka yang sudah menyegarkan rohku, dan telah mengasihiku. Huaaaa.....Aku merindukan kalian semua. Menuliskan ini aja membuat hatiku terasa hangat, betapa aku kangen berat, berharap bisa berada dekat, berbagi banyak kegembiraan, dan saling menyegarkan ^^’

Sahabat, dimanapun kamu berada sekarang, aku yakin, kalian sedang membagikan banyak sukacita bagi orang-orang di sekelilingmu, seperti yang selalu kalian bagikan buatku dulu maupun sekarang. Sangat senang membayangkan bagaimana kalian berkarya, jadi berkat dimanapun Tuhan tempatkan kalian. Pastinya kalian juga sedang melengkapi apa yang kurang di tempatmu berada sekarang kan? Syukurlah, gak Cuma aku yang bisa merasakan diberkati dengan kehadiran kalian, orang lain juga boleh merasakannya. Kali ini giliran mereka, hehehehe. Lanjutkan pekerjaan baik kalian ya sayang.... ^^ Semangaaatttt...!!!!

Allah yang memulai pekerjaan baik di antara kita, Dia juga yang akan menyelesaikannya. Amin

Terima kasih buanyaaaakkkk *hugs*
I love you guys.....


Kasongan, 26 April 2011
-Mega Menulis-


Belajar dari Unta

Sebagaimana seekor unta berlutut sebelum tuannya melepaskan bebannya, begitu juga hendaknya berlututlah dan biarkan TUANmu melepaskan bebanmu. Corie Ten Boom

“TUANku, tolong lepaskan beban yang ada pada hamba, hamba berlutut di hadapanMu.”

Kasongan, 25 April 2011
-Mega Menulis-


Permainan UNO Membawa Berkat

Kalo gak ada kartu UNO, ga tau dah harus ngapaen aja selama nyaris 7 jam perjalanan di sungai beberapa hari yang lalu ^^’ Thank’s GOD, mengucap syukur buat permainan UNO, gkgkgkgkgkgkg ^^V

Maen UNO di klotok beberapa hari yang lalu sepertinya pengalaman yang gak ingin aku lupakan, bukan hanya karena kami (Aku, Mano, Mona dan Kamlin) memainkannya di atas klotok melewati 3 riam (lebayyyyy...), tapi karena aku diingatkan sesuatu yang mulai aku lupakan. Begini ceritanya....

Sudah beberapa putaran permainan kami lakukan, dan sudah banyak peraturan hukuman yang kami buat, tujuan permainan ini sekarang jadi menghukum lawan main dengan kartu yang kita punya. Hahahahaha, puas banget kalo lawan maen kena hukuman, entah harus mencabut kartu, ato harus menutup satu matanya, ato berlagak kayak orang stroke, haduh...kejam sekali permainan ini. Mulai terasa melelahkan dan menyakitkan (karena sering kena kartu hukuman nih aku, hiks) permainan ini. Tiap yang menang, memuat peraturan yang kejump...Sungguh terlalu!!!

Sampaiiii.....si Mano menang, mulailah dia berpikir keras, memikirkan peraturan yang akan dibuatnya.
Haduh, sudah ketar-ketir neh aku, masa peraturannya hukuman fisik lagi, hiks....Gak kebayang.

Ternyata......
Peraturannya adalah: Saat kartu X (aku lupa kartunya) dikeluarkan, maka giliran sehabis yang mengeluarkan kartu itu harus menyebutkan kelebihan teman yang ada di sebelah kirinya.
Errr...gitu ya Gar? Hehehehe, lupa persisnya piye, tapi yang jelas, mau gak mau kita harus mengucapkan kelebihan lawan main kalo kita beruntung kena kartu hukuman.

Wahhhh.....dalam hati aku langsung mikir, ntar aku harus ngomong apa ya kelebihan mereka kalo pas kena tu kartu. Kuliat satu-satu wajah ketiga kawan kantorku ini, mikir....apa ya kelebihan mereka, sifat dan karakter apa yang jadi kelebihan mereka menurutku. Hmm......

Saat itu aku jadi memikirkan mereka lebih banyak dari biasanya, dalam hati aku menganalisa pribadinya, kesehariannya dan mulai membuat daftar kelebihan mereka. Menyenangkan lho, mencoba mencari sisi-sisi terbaik dalam diri seseorang-hal yang sudah lama gak aku lakukan. Dan kalo dicari dan dipikirkan ternyata banyak. Asli, jadi mengucap syukur sama Tuhan buat ketiga orang ini. Bersyukur mereka ada sebagaimana mereka ada sekarang. Sangat diberkati boleh mengenal mereka. Yah, gak dipungkiri, terpikirkan juga kekurangan mereka. Tapi, waktu aku fokuskan mencari kelebihan mereka, sisi kurangnya jadi terabaikan, jadi gak penting! Banyak kelebihannya kok.

Dah ready banget aku, daftar dah siap di otakku, hehehehehe....
Sayangnya, aku gak dapat giliran mengucapkan buah pemikiranku dan pengamatanku tadi.
KECEWA SAYA....^^’

Ya sudahlah, next time kali ya....
Tengs to Mano, Mona dan Kamlin, buat maen UNOnya.
Bersyukur hari itu boleh diingatkan untuk melihat sisi terbaik dari orang lain.

Aku mengucap syukur kepada Allahku tiap kali mengingat kalian....


PS: Kapan lagi maen UNO?^^V



Kasongan, 26 April 2011
-Mega Menulis-

Hakim Gadungan

Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi diri sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Roma 2:1

Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah. Roma 2:3

Fiuhhh.... *tertunduk*, menyadari sepenuhnya kalo aku sering mengangkat diri sendiri jadi hakim bagi orang lain. Yahhhh, ga terkatakan sih, tapi dalam pikiranku aku sering menyalahkan seseorang atas apa yang dibuatnya, merasa lebih baek karena kejahatan yang aku lakukan sepertinya lebih ringan daripada yang dilakukan orang lain. Ceritanya menipu diri sendiri neh, padahal di mata Tuhan kan gak ada dosa kecil dan dosa besar. Semua orang berdosa. TITIK. Cek this:

Karena SEMUA orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Roma 3:23

Kalo udah dikatain gitu, lalu apa yang membuat kamu ngerasa berhak menghakimi perbuatan orang lain Meg? Kamu sama aja kok! *makin tertunduk*

GOD, aku tobat. Penghakiman adalah hakMu. Siapakah yang sudah mengangkat aku jadi hakim atas sodaraku?^^’ Please GOD, ingatkan aku supaya gak lagi menghakimi sodaraku. Aku bukan hakim kok, wong aku sama-sama terdakwa. Aneh, masa terdakwa menghakimi sesama terdakwa, benar-benar tak  tahu diri ini namanya.

Ampuni aku Tuhan, karena seringkali berlaku keras terhadap kesalahan-kesalahan orang lain, dibandingkan kesalahanku sendiri, gak adil banget. Udah tau gak adil, mau jadi hakim, fiuhhh.....

BAPA, tolong aku, hentikan aku si hakim gadungan ini.....
Amin

Kasongan, 25 April 2011
-Mega Menulis-

Sunday, April 24, 2011

Selamat Menjadi Wanita!!


Selamat Menjadi Wanita!! (buat para wanita)

Mungkin agak aneh ya ucapan selamatku tadi, hehehehe....

Iye, tanggal 21 kemaren kan Hari Kartini, jadi aku menerima ucapan selamat hari Kartini dari beberapa temanku, hmm...

Jadi merenung....

Kalo hari Kartini gitu, yang kemudian terlintas di benakku adalah gimana sosok Kartini yang memperjuangkan emansipasi wanita, konon, pada zamannya ibu Kartini, para wanita tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan seperti layaknya pria, karenanya  dia memperjuangkan hak tersebut.

O,iya kata emansipasi sendiri dalam KBBI online berarti:
eman·si·pa·si /émansipasi/ n 1 pembebasan dr perbudakan; 2 persamaan hak dl berbagai aspek kehidupan masyarakat (spt persamaan hak kaum wanita dng kaum pria)

Jadi ingat...Beberapa waktu yang lalu, aku dan Mano (temen sekantorku, pria) pernah sharing, dan dalam sharingku aku mengungkapkan rasa iriku ke adekku yang menurutku-HANYA karena dia pria, dia mendapat kesempatan yang lebih besar akan banyak hal. Dan si Mano bilang wajar aja, karena adekku sebagai pria punya tanggung jawab yang berbeda dengan aku yang perempuan, gak perlu aku iri. Dan dia sempat bilang, ternyata diam-diam aku ni egois juga ya... Weittsss, langsung kagak terima aku dikatain gitu, dalam kepalaku tereak “TIDAAKKKKK....”. Menurutku, masalahnya bukan karena aku egois, tapi emang aku ngerasa ada ketidakadilan dalam memperlakukan aku dan adekku yang notabene seorang pria.

DAAANNNN, kupikir karena beberapa faktor si Mano bersikap gak objektif. Ya iyelah, die sama-sama cowo, kayak adekku, gimana dia gak membela kaumnya :p Terus, latar belakangnya yang BATAK asli, pastinya ngaruh banget sama pola pikirnya, fiuhhh....jadi males deh. Gak diperpanjang lagi dah sharingnya, muaaallesss.... ^^’

Gak disangka-sangka, pas hari Kartini kemaren aku mulai menyadari tentang ketidakadilan yang terjadi antara pria-wanita ini, dan menerimanya dengan hati damai, gini ceritanya....

Kami bertiga (Aku, Mano dan Kamlin) pulang dari perjalanan dinas, baru turun di dermaga Tumbang Samba, kami langsung mencari travel untuk balik ke Kasongan, dan thank’s God, gak perlu nunggu waktu lama, kami dapat travel. Payahnya, hanya ada 1 tempat duduk di tengah, 2 orang lagi harus duduk di belakang. Haduh, kepalaku sakit kalo ngebayangin harus duduk di belakang, emang si perjalanan Cuma 2 jam, tapi jalannya rusak bo. Dan waktu naek travel, tanpa kuminta, kedua temanku priaku ini langsung ngambil posisi duduk di kursi VIP di belakang, dan aku bisa duduk manis di tengah. Fiuh....thanks pak....!! ^^’ Baek banget kedua kawanku ni pikirku, ini baru pria, hahahahaha. Hellloooo....Mang selama ini kamu kira mereka apa Meg? Gkgkkgkgkkgkgk

Bneran dah, waktu tu aku ngucap syukur banget duduk di tengah, yaelah....segitunya ya aku. Tapi, emang badanku serasa remuk abis perjalanan di klotok,6 jam di sungai booo..... Gak kebayang harus duduk di blakang dengan jalan yang rusak gitu. Jadi, thank’s GOD banget lah pokok’e. Bersyukur kedua kawanku ini gak nuntut emansipasi wanita, kalo hak wanita dan pria emang bner-bner SAMA, harusnya ‘hak duduk’ mereka untuk duduk di tengah sama dong kayak aku yang wanita, tapi ternyata ngga, hak duduk itu jadi milikku, saat itu aku ngerasa bersyukur banget jadi wanita.

Mengalami hal itu, aku berjanji gak akan ngiri-ngiri lagi dah ma adekku yang cowo. Emansipasi yang menuntut persamaan hak dalam segala hal tu tidak adil kalo tanpa disertai persamaan kewajiban dalam segala hal juga. Sungguhkah kita, para wanita mau melaksanakan kewajiban yang sama dengan para pria? I’m not sure. Karena emang pria dan wanita tu beda, kita semua punya peran masing-masing. Hanya karena dalam beberapa hal para pria terlihat lebih diuntungkan, bukan berarti kita sebagai wanita dirugikan. Gak kok, memang ada hal-hal tertentu yang hanya bisa dikerjakan para pria, dan ada pula hal-hal lain yang hanya bisa dikerjakan para wanita.

Pria dan wanita gak akan pernah sama. Karena memang mereka berbeda. Dan kupikir, sungguh indah perbedaan ini terjadi. Tidak ada yang lebih rendah. Tidak ada yang lebih kuat. Tidak ada yang lebih pandai. Mereka sejajar. Dan saat mereka menjalankan perannya masing-masing, itu adalah hal yang sangat baik.

Wanita, gak perlu memperbesar otot yang diperuntukkan bukan untukmu. Tuhan punya rencana dengan segala yang diberikanNya bagimu. Nikmatilah peranmu sebagai wanita Allah, dan dukunglah para pria Allah dan wanita Allah di sekelilingmu menjadi yang terbaik seperti yang diinginkan Tuhan bagi mereka. Bersukacitalah menjadi seorang wanita.

Selamat menjadi wanita...!!! ^^V


Palangka Raya, 24 April 2011
-Mega Menulis-

Saturday, April 23, 2011

Tuhan Yesus, Terima Kasih

Bangun kesiangan dan aku buru-buru bersiap ke gereja. Hari ini ada ibadah merayakan Jumat Agung dan Perjamuan Kudus di gerejaku, aku berangkat berdua sama adekku Ruri, mamah sudah gak ada di rumah, dari pagi dah masak bareng seksi konsumsi Seksi Pelayanan Perempuan di gereja.


Banyak banget yang memberikan kesaksian pujian hari ini di gereja, dan aku juga memberikan kesaksian pujian-meski dalam hati doang ^^’ Iya, di saat paduan suara jemaat menyanyikan lagu, dalam hati aku juga mulai bernyanyi....


Bukan dengan barang fana Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal tiada noda dan cela
Bukan dengan emas perak Kau menebus diriku
Oleh segenap kasih dan pengorbananMu

Ku telah mati dan tinggalkan cara hidupku yang lama
Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi
Hidup ini kuletakkan pada mezbahMu ya Tuhan
Jadilah padaku seperti yang Kau ingini


Pas di bagian reff, air mataku menetes

Sedih.... karena sadar sesadar-sadarnya aku belum benar-benar meninggalkan cara hidupku yang lama,
aku masi sering mendukakan hati Tuhan.
Betapa aku sering melupakan pengorbananNya yang besar itu
Memilih lebih menyenangkan diri sendiri dibanding menyenangkanNya
Gak ada sehari pun yang kulewati tanpa berbuat dosa
I’m a sinner, aku seorang pendosa...
Dan Kristus sudah mati untuk orang sepertiku
Betapa besar anugrahNya..

Bahkan saat aku menuliskan ini, air mataku menetes lagi T_T
Aku gak layak menerima semua kebaikanNya
Dalam hatiku, aku menyadari, aku gak seberharga itu sampai seseorang (apalagi Kristus) mau memberikan nyawanya untukku, I’m nothing.....Aku kotor
Untuk kotoran sepertiku, Dia berikan hidupNya, dia nyatakan kasihNya

Sampai saat ini, setiap menyadari keberdosaanku dihadapkan dengan kekudusan Kristus
Aku gak bisa untuk gak tersungkur
Mengakui betapa gak layaknya aku menghadapNya

Ingin lari menjauh dariNya, karena malu
Aku masih sering menyia-nyiakan kasihNya
Capek terjatuh rasanya, lebih mudah untuk lari sepertinya

Tapi entah kenapa, tiap aku ingin berlari dariNya
Kudapati aku selalu menemukanNya dimana-mana
Dan sebenarnya, jauh di lubuk hatiku yang terdalam aku memang gak sanggup jauh dariNya
Aku gak tau tempatku harus pergi,
karena kemanakah aku harus pergi kalo gak kepadaNya

Tuhan Yesus,
Kau mengenal hatiku lebih dari yang kumengerti
Dan ku yakin Kau tau jalan-jalan hidupku T_T
Kau tau yang orang lain gak tau

Terima kasih karena menerimaku yang seperti ini
Terima kasih karena tidak berhenti mengasihiku
Terima kasih karena pengorbananMu yang jadikan hidupku berharga

Aku mengasihimu Tuhan Yesus
Terima kasih
                                                                                               

Palangka Raya, 22 April 2011
-Mega Menulis-

Wednesday, April 13, 2011

Panic Day

Kmaren adalah hari panik buatku, hehehehe, ada surat dari BKD tentang pemanggilan peserta diklat prajabatan cpns kab.Katingan tahun 2010. Ngebaca sepintas suratnya, haduh...kepalaku pusang, banyak syarat yang harus dilengkapin. Yang paling bikin puyeng harus ngumpulin foto ukuran 4x6 dengan latar biru, harus pake baju putih lengan panjang, dan lambang korpri segala, gubrak dah...!! Bajuku kan di Palangka Raya ^^’ Trus, surat-surat yang jadi syarat kan di Palangka Raya juga. Haduhhhh, pikiranku langsung ngerancang-rancang mau pulang ke Palangka Raya ntar pulang kantor, besoknya balik lagi ngantor, fiuhhh......baru ngebayangin aja dah berasa capeknya.

Enak aja si Mano ngajak aku foto di Kasongan, dengan sok kul-nya aku bilang,”Ntar aja aku fotoannya”, padahal dah berencana pulang nih aku. Berputar semua isi kepalaku, nyusun jadwal, mau minta tanda yangan kepala dinas kapan, mau lapor bkd Kasongan kapan, mau ke Palangka Raya kapan, mau ngambil foto kapan, perjalanan dinas kami ke daerah jadi ga, dll. Gile, kepala cewe tu luar biasa ya, dalam sekejap aja bisa ngebayangin macam-macam, ngerancangin banyak hal, DAN PUSING karena banyak hal!! Hahahahaha.

Kemudian diingatkan ayat sate tadi pagi:
dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Yes 30:15 b

Okey God, aku akan mencoba tenang sekarang ^^’ Aku diam, mencoba gak mikirin surat dari BKD tadi. Aku hidupkan MP3 ku dan mendengar beberapa lagu, mencoba tenang, menyanyikan beberapa lagu, hmm....

Kuambil lagi surat dari BKD tadi, kubaca pelan-pelan, kucerna isinya, kuserap sari-sarinya (LEBAAAYYYYYY) dan ternyata emang aku lebay banget panik ampe segitunya, gkgkgkgkgkgk. Ya iye lah, wong tanggal penyerahan foto tu masi lama, sempat kok fotoan-nya ntar aja pas jadwalku pulang ke Palangka Raya hari Jumat (kayak biasanya aja), dasar Mega...gak teliti!! Maen panik aja ^^’

Jiah Kez, ternyata aku juga perlu belajar tenang...^^’

Jadi ingat Kezia, sesama blogger yang beberapa waktu lalu aku sempat baca tulisannya tentang ultah her mom, dan dia sharing tentang ayat di atas juga. Gak nyangka, kemaren juga aku diingatin GOD masalah “JADI TENANG” ini. Hahahaha, ternyata aku juga orang yang sangatlah tidak tenang Kez, hiks. I’m so expressive person si sbenernya, sekuat apapun aku berusaha menyembunyikan apa yang ada di pikiran ato di hatiku, entah knapa banyak yang bilang, pasti kebaca kok di mukaku, haisss.... Susah ni, gampang banget ketebak jadi orang. Padahal kayaknya keren ya jadi orang yang cool, huahahahahaha, bikin penasaran! Gkgkgkgkgkgk.

Eniwei, rupanya aku harus berlatih tiap hari untuk menjadi “TENANG” ini, kejadian kemaren mengingatkan diri sendiri kalo ketidaktenanganku tidak menghasilkan apa-apa, Cuma buat diri sendiri jadi panik, gak bisa berpikir dengan jernih, dan melewatkan banyak hal. Cape dechhh....^^’

Perlu terus mengingatkan diri sendiri:

“Ayo, kembalilah tenang hai jiwaku, sebab Tuhan telah (dan selalu ^^V) berbuat baik kepadamu”. (Mazmur 116:7)


Kasongan, 13 April 2011
-Mega Menulis-

Monday, April 11, 2011

Bagaimana Dosa Adam Menjadi Dosa Kita


Pertanyaan Louisa dan Erika di notesnya Kak Grace yang judulnya Who am I  , jadi pertanyaan dan pergumulanku juga sejak lama. Berkali-kali dapat jawaban dari banyak orang, dan masih blom ngerasa puas. Trus dulu sempat baca bukunya Jerry Bridges yang judulnya The Discipline of Grace, ada bagian tertentu yang sedikit banyak menjawab pertanyaanku itu. Jadi, aku sharekan sedikit di sini ya... ^^

The Discipline of Grace oleh Jerry Bridges (hal 72-74)
Bagian klasik tentang Kitab Suci tentang persekutuan perwakilan antara Kristus dengan umatnya adalah Roma 5:12-21. Walaupun agak sulit diikuti, penyajian Paulus di situ dapat diikhtisarkan melalui perkataannya dalam 1 Korintus 15:22 “Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” Ayat ini pun dapat disalahpahami kecuali kita sadar bahwa kata “semua” di situ tidak setara maknanya. Para juru ulas Alkitab dari kalangan Injili setuju bahwa kata “semua” itu secara berturut-turut menunjukkan:semua yang dalam persekutuan dengan Adam dan semua yang dalam persekutuan dengan Kristus. Persekutuan dalam kedua kasus tersebut berdasarkan persatuan perwakilan atau federal. Persatuan ini dapat dilukiskan sebagaimana tampak dalam ilustrasi berikut:

SEMUA MANUSIA diwakili oleh Adam
SEMUA ORANG PERCAYA diwakili oleh Kristus

Setiap manusia (kecuali Kristus) terlahir ke dalam lingkaran Adam. Setiap orang yang beriman kepada Kristus sebagai Juru Selamat terlahir ke dalam lingkaran Kristus. Perhatikanlah bahwa lingkaran Kristus lebih kecil daripada lingkaran Adam, karena hanya orang beriman kepada-Nya yang berada di dalam Dia.

Pengajaran Paulus dalam Roma 5:12-21 adalah:pertama-tama semua manusia (kecuali Yesus) berdosa dalam persekutuan Adam, yang menjadi perwakilan federal mereka. Akibatnya, setiap kita mengalami kematian sebagai konsekuensi dosa (ayat 12). Oleh karena kapasitas perwakilan Adam, dosanya benar-benar menjadi dosa kita, seolah-olah dosa itu dilakukan oleh setiap kita. Hanya dengan cara demikian setiap kita dapat terlibat dalam konsekuensinya. Konsep ini disebut pengepalaan federal (federal headship) Adam.

Pengepalaan federal atau kapasitas perwakilan ini sedikitnya diilustrasikan oleh konsep kuasa pengacara. Seorang teman saya ingin membayar kembali agunan rumahnya untuk memanfaatkan tingkat bunga yang lebih rendah. Ketika akhirnya tanggal penutupan  ditetapkan ternyata ia dan istrinya harus ke luar negeri pada saat yang bersamaan. Ia bertanya apakah saya mau mewakili mereka dalam penutupan itu. Saya mau. Jadi, ia dan istrinya memakai kuasa pengacara dengan melimpahkan kepada saya kewenangan untuk bertindak atas nama mereka.

Saya pergi ke penutupan dan, sebagai wakil resmi teman saya, menandatangani semua surat. Sewaktu saya menandatangani dokumen-dokumen itu, mereka seolah-olah menandatangani semuanya. Ketika saya menandatangani surat kesanggupan membayar sejumlah uang bulanan, tindakan itu mengikat mereka secara resmi seolah-olah mereka sendiri yang menandatanganinya, karena saya bertindak sebagai wakil resmi mereka. Dengan cara serupa, Adam adalah wakil resmi kita di Taman Eden. Ketika ia berdosa, tindakannya mengikat kita seolah-olah kita sendiri melakukan sendiri dosa itu.

Kita bisa menyatakan kebenaran bahwa kita tidak pernah menunjuk Adam sebagai wakil kita di Taman Eden. Namun, hal itu sia-sia saja, karena denag keberatan itu kita sebenarnya sedang melayangkan keluhan terhadap Allah. Cukuplah bagi kita untuk tahu bahwa Allah, Pencipta alam semesta yang berdaulat “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” telah menunjuk Adam.

Meskipun demikian, kabar yang baik dan maksud utama yang dituju paulus adalah:sama seperti Adam menjadi perwakilan kita dalam dosanya, demikian juga Yesus Kristus menjadi perwakilan federal kita dalam hidup-Nya yang tanpa dosa dan kematian-Nya yang menebus. Sebab itu, sebagaimana dosa Adam membawa kutuk dan dan kematian kepada semua keturunannya, yakni semua manusia kecuali Kristus, demikian juga perbuatan kebenaran Tuhan kita membawa pembenaran dan hidup kepada semua keturunan-Nya, yakni semua orang yang beriman kepada-Nya (ayat 18-19).

Karena persatuan perwakilan antara Kristus dengan umat-Nya ini, semua tanggung jawab kita di hadapan Allah ditanggungkan kepada-Nya, dan semua jasa-Nya dikenakan kepada kita. Yesus, sebagai wakil kita, memikul semua kewajiban yang gagal dipikul Adam, dan memenuhinya bagi kita, Yesus, sebagai wakil kita, memikul semua kewajiban yang gagal dipenuhi Adam, dan memenuhinya bagi kita. Jadi, sebagaimana dosa Adam benar-benar menjadi dosa kita, seolah-olah kita melakukannya sendiri, demikian juga ketaatan sempurna Kristus kepada hukum Allah dan kematian-Nya untuk menjalani hukuman atas pelanggaran hukum Allah benar-benar menjadi ketaatan dan kematian kita, seolah-olah kita sudah sempurna menaati hukum Allah dan mati di kayu salib.

Kasongan, 11 April 2011
-Mega Menulis-

Sunday, April 10, 2011

Motivasiku Berpacaran (dulu)

Ngebaca blognya Kak Shinta yang judulnya Why Get Married ,aku jadi diingatkan lagi tentang gimana punya motivasi yang bnar dalam membangun pernikahan seperti yang Tuhan mau. Yang aku dapat dari blognya ka Sinta, bner-bner deh, pernikahan bukan hanya tentang 2 orang yang saling mencintai bersatu, ato gimana pria dan wanita membangun keluarga yang bahagia. Pernikahan adalah tentang TUHAN, bagaimana pria dan wanita yang emang beda, belajar bersama untuk saling dukung dan memuliakan Tuhan lewat pernikahan mereka. Kata kak Shinta, lewat merit, Tuhan mau supaya kita dan orang lain melihat Tuhan.

Hmm....jadi teringat SMS yang dikirimkan buatku oleh seseorang bertahun-tahun yang lalu, aku lupa sapa, tapi sudah beberapa kali aku ganti HP,  SMS itu masih ada, rupanya selalu aku kirimkan ke HPku yang baru. Kebiasaan, kalo dapat SMS dengan kata-kata yang keren ato dari orang yang deket sama aku, pasti kusimpan, hehehehe.

SMS itu berisi beberapa pertanyaan yang perlu aku tanyakan dan jawab sendiri sebelom aku berpacaran dengan seseorang. Awalnya, waktu aku membaca itu aku heran, masa sih baru mau pacaran aja dah harus mikirin hal seberat itu. Kebayang ga sih, seblom mutusin pacaran dengan seseorang aku harus cari tau:
-          Apakah aku sudah siap dipimpin secara rohani dan melakukan yang terbaik bagi kekasihku nanti?
-          Apa karakterku sudah teruji dan apakah aku dan calon kekasihku ini bertumbuh secara rohani?
-          Bagaimana keterlibatan kami (aku dan calon kekasih) dalam gereja? Talenta dan karunia rohani apa yang kami miliki?
-          Apa pendapat orang-orang yang memiliki otoritas atasku? (mis:orang tua, pemimpin rohani, dll)
-          Apa motifku berpacaran? Untuk menhormati dan memuliakan Tuhan ato motif lain?

Fiuuuhhhh...ribet banget ya kayaknya, tapi kalo kita bner-bner mau punya hubungan yang memuliakan Tuhan sejak berpacaran, pertanyaan-pertanyaan itu emang perlu kita cari tau jawabannya. Dan seiring perjalananku dalam hubungan (yang berkali-kali mengecewakan), aku dapati: YA, aku perlu banyak berdoa dan mengecek beberapa hal di atas sebelum memutuskan berpacaran dengan seseorang. Dan, kalo boleh aku sarankan, pertanyaan paling akhir di atas seharusnya ditanyakan PERTAMA KALI waktu kita hendak memutuskan mau berpacaran dengan seseorang.

APA MOTIFKU BERPACARAN? UNTUK MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN TUHAN ATO MOTIF LAIN?

ASLI, kalo aku bner-bner mau menanyakan pertanyaan itu di  awal aku mau berpacaran, kemudian menjawabnya dengan jujur, ternyata eh ternyata.....SELALU aku punya motivasi yang salah dalam beberapa kali aku berpacaran, aku berpacaran bukan untuk memuliakan TUHAN! Aku malu mengakuinya, tapi memang itu kenyataannya, hiks  :’( Tau banget teorinya, tau gimana yang bner, tapi begitu bertemu orang yang aku sukai, dan kami mulai dekat, semua terlupakan, Tuhan jadi nomor sekian deh, aku dah buta karena perasaanku, dasar cewe, bgitu perasaan dah maen, yang lain lewaaatttt.... ^^’

SEJUJURNYA, ternyata alasanku berpacaran (persis sama kayak alasan yang dikemukakan kak Shinta kenapa orang menikah):
-          Pengen ngerasain piye pacaran(ABG banget seh alasanku ini, iyo lahhhh...pacaran pertama ma ini alasannya)
-          Sudah ketemu orang yang cocok dan saling cinta, so..pacaran aja, apalagi yang ditunggu, ya to?
-          Pengen diperhatiin dan disayang seorang pria (cckk...cckkk....haus pelhatian dan tatih tayang ya Meg?)
-          Capek menunggu (alasan yang aneh ya, tapi aku pernah berpacaran dengan alasan seperti ini, sedari awal memang berasa ada hal-hal yang ga cocok dan ga sreg banget, tapi aku berkompromi luar biasa karena aku pikir hal ini masi bisa diatasi, aku ga sabar menunggu pria yang bner-bner dari Tuhan)
-          Gak pengen merasa alone, jadi ngerasa perlu seorang pria menemaniku (gubraakkkksss)
-          Ingin merit kayak teman-temanku yang udah merit (secara, jaman sekarang ma orang pacaran dulu kan baru merit?hehehehe) alias NGIRI

Alasan-alasan yang bodoh dan ga masuk akal ya? Sedesperate inilah aku dulu, emang sih ga terkatakan, dan terlalu menyakitkan untuk diakui sekarang. Tapi waktu aku mikir dan jawab dengan jujur, ya inilah ternyata motivasiku.

See? Gak ada unsur menghormati ato memuliakan Tuhan sama sekali! Dan, di akhir hubungan aku kecewa, aku tersakiti. Salah siapa coba? Orang lain? Bukan! Aku bukan menyalahkan orang lain (alias mantan kekasihku). Ini kesalahanku. Aku melakukan kesalahan yang besar dari awal, aku tidak memulainya dengan benar. Motivasiku salah! Dan aku bertekad untuk belajar dari kesalahanku. Kalau suatu hari Tuhan izinkan aku untuk berpacaran ato bahkan menikah, aku harus memiliki motivasi yang benar.

AKU INGIN MEMULIAKAN TUHAN DALAM HUBUNGANKU DENGAN ORANG LAIN

Bersyukur dan berterima kasih diberi kesempatan mengenal dan belajar banyak dari wanita-wanita menikah yang luar biasa dan banyak berbagi lewat tulisan-tulisannya seperti Kak Grace, Kak Lia dan Kak Shinta, mereka wanita Allah yang luar biasa. Hoping and praying so hard  bisa memuliakan Allah secara maksimal dalam segala kesempatan yang Tuhan kasih, single atopun merit. Amin.

Palangkaraya, 10 April 2011
-Mega Menulis-

Friday, April 8, 2011

Amazing Grace

Udah pernah blom baca bukunya John Newton-sang penulis lagu Amazing Grace? Aku udah loooo....Hehehehe. Tapi aku bukan mau cerita isi tu buku sih.

Hari ini aku teringat salah satu acara baptisan yang pernah aku ikuti. Bukan....!!!Bukan baptisanku kok ^^’ Sewaktu di Jogja, aku mengikuti kebaktian Minggu di sebuah gereja. Nah, ternyata saat itu ada pembaptisan seorang anak perempuan. Dan sampe sekarang, setelah bertahun-tahun, aku masih ingat lo nama anak perempuan itu, namanya AMAZING GRACE.....

Serius! Aku juga bengong lo waktu itu. Woowwww..... Namanya AMAZING GRACE, keren ya..... ^^

Entah apa yang melatar belakangi ortu-nya si Grace (aku berasumsi nama panggilannya ‘Grace’) memberi nama anaknya seperti itu, dan tiap ingat gini aku jadi penasaran, fiuhh...... Jadi nyesal gak nanyain ^^’ Pasti sekarang, lagi lucu-lucunya si Grace ni, perkiraanku dia udah masuk TK nih. She must be growing to be a beautiful girl.

Helo Amazing Grace.....
Salam dari tante cantik
BAPA jagai dimana pun kamu berada ^^V


Kasongan, 8 April 2011
-Mega Menulis-

Teologi Kucing dan Anjing (Bab 10):Doa Kucing Mementingkan Diri Sendiri

Udah nyampe bab 10, horeeeee..... ^^/ Yang pengen tau bab-bab sebelumnya, silakan klik di sini.

Sebenarnya, Kucing juga ingin menyerupai Kristus, tetapi mereka lebih suka melakukannya dengan cara-cara yang aman dan nyaman. Oleh karena itu, doa-doa Kucing cenderung mementingkan diri sendiri.

“Kami tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” Yak 4:2-3

Itulah ringkasan kehidupan Doa Kucing.

Mari kita bahas tentang 3 bidang dimana kemuliaan Allah dapat memancar dengan terang, tetapi yang sering disalahpahami :

  1. Penyakit Jasmani
Silahkan anda bertanya,”Apakah Allah sanggup menyembuhkan Joni Ericson Tada?” Jawabannya jelas, “Ya.” Tetapi Allah memperoleh jauh lebih banyak kemuliaan dengan membiarkan dia lumpuh. Pengalaman Joni memancarkan kemuliaan Bapa kita luar biasa!

Oleh karena itu ketika kita melihat penyakit, kita dapat memohon kesembuhan kepada Allah, tetapi juga dapat menyadari bahwa jika kita menderita penyakit dan membawa lebih banyak kemuliaan kepada Allah, (baik di mata orang lain atau mempersiapkan kita bagi kekekalan bersama Dia), Allah mungkin akan membiarkan penyakit itu tetap ada dalam hidup kita.

Kita harus berfokus pada kemuliaan Allah, bukan pada penyakit.

Tuhan berkata,”Justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” 2 Kor 12:9

  1. Disiplin
Alkitab berkata bahwa Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya (Ibrani 12:5-6). Jika Allah hidup untuk kita, jika tujuan-Nya adalah menjadikan hidup kita aman, nyaman dan mudah, maka disiplin tidak akan merupakan bagian dari rancangan-Nya. Disiplin diberikan bukan untuk kenyamanan kita, melainkan supaya kita memancarkan kemuliaan-Nya.

Orang tua mana yang tidak mendisiplin anaknya ketika ia menyimpang?Demikian jugalah halnya dengan Allah yang mendisiplin suatu bangsa ketika mereka menyimpang jauh daripada-Nya. Semua itu terjadi supaya kita dapat lebih mencerminkan sifat-Nya dalam hidup kita.

  1. Penderitaan atau Penganiayaan
Apakah penganiayaan dapat dihentikan di atas bumi ini? Ya, tetapi Allah tahu Ia akan dimuliakan dengan membiarkan hal itu terjadi. Allah bekerja baik melalui kebaikan maupun kejahatan bagi kemuliaan-Nya.

Jika memuliakan Allah berarti mengalami masa-masa yang sulit, Anjing menerimanya dengan tenang. Bukan karena Anjing bersifat masohitis, mereka tidak dengan sengaja ingin menjadi martir, tetapi pada saat yang sama , mereka juga tidak menjauhinya. Segala sesuatu tentang kemuliaan Allah, bukan tentang kita.


Kasongan, 8 April 2011
-Mega Menulis-

Teologi Kucing dan Anjing (Bab 9):Kucing Mengembangkan Prioritas yang Salah

Jika anda adalah seorang Kristen Kucing, pikiran anda pertama-tama tertuju pada diri sendiri, keinginan-keinginan anda, kebutuhan-kebutuhan anda,  dan kepentingan anda. Salah satu tempat pertama di mana semua itu akan nyata adalah kehidupan doa anda. Mari kita lihat apa sebenarnya yang menjadi prioritas Kucing. O, iya bagi yang bingung tentang review buku ini dapat melihat review bab-bab sebelumnya di sini.

Prioritas Kucing
  1. Kucing ingin hidup memiliki kesehatan yang baik bagi dirinya sendiri dan bagi orang-orang yang secara emosional dekat dengan  mereka.
Silakan anda mengeceknya sendiri. Dengarkan pokok-pokok doa dari mimbar gereja atau dari sekolah minggu anda. Biasanya anda akan mendengar doa-doa untuk kesehatan anggota-anggota gereja. Apa yang sedang dikomunikasikan secara non verbal? Prioritas tertinggi adalah bahwa anggota-anggota gereja mereka tetap hidup dan memiliki kesehatan yang baik.

Hal yang sangat menyedihkan tentang prioritas Kucing yang pertama ialah bahwa doa-doa yang dipanjatkan jarang menyinggung kemuliaan Allah. Doa mereka hanya dipusatkan pada kesembuhan, mereka menuntut kesembuhan ilahi bagi mereka yang sakit.

Kalau ada kesembuhan, maka mereka akan memuji Allah dan memberikan kemuliaan kepada Allah. Mengapa? Karena Allah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, Ia menyembuhkan orang tersebut. “Ia adalah setia,” seru mereka. Tetapi tanpa disadari, apa yang mereka katakan adalah “Ia setia kepada mereka, Ia melakukan apa yang mereka harapkan” seolah-olah Allah diharapkan tunduk kepada kita.

Anjing berbeda, mereka tahu kalau kita berhak meminta kesehatan dalam hidup, tapi kita juga harus bersedia melepaskan hak itu kalau dengan itu kita dapat lebih memancarkan kemuliaan Allah. Semua ini tentang Allah, dan bukan tentang kesembuhan kita. Sering kali proses ini (mempercayai Allah dimuliakan melalui musibah yang kita alami) sama mulianya seperti halnya kematian atau kesembuhan kita sendiri.

  1. Keamanan dan rasa nyaman.
Keamanan terletak dalam hal memiliki keuangan yang baik. Jika kucing telah memiliki semua ini, barulah mereka berpikir tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk melayani Tuhan. Tetapi hal yang terkahir ini baru dilakukan kalau mereka TELAH mendapatkan semuanya.

  1. Kucing menginginkan diberkati lebih dari segala sesuatu yang lain.
Tujuan Kucing ialah gaya hidup yang aman, mudah, nyaman dan yang menghormati Allah (Namun penekanannya adalah gaya hidup yang aman mudah, dan nyaman LEBIH DARI PADA menghormati Allah. Karena itu memang sulit untuk membedakan antara Kucing dan Anjing).

Memang tidak ada yang salah dengan gaya hidup yang nyaman dan menikmati hasil jerih payah kita, kecuali kalau itu menjadi prioritas yang lebih tinggi daripada kemuliaan Allah.

  1. Kucing percaya bahwa gereja setempat ada untuk memenuhi kebutuhan mereka. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa gereja ada bagi mereka.
Pernahkah anda melihat apa yang terjadi bila seorang pendeta melihat dosa di dalam diri anggotanya dan berusaha menanganinya secara alkitabiah dengan menegurnya? Sering kali Kucing akan pergi ke gereja lain dan mencari gereja berikutnya yang akan memuaskan mereka dan membuat mereka merasa nyaman, dimana mereka dapat pergi ke gereja sambil masih menikmati dosa-dosa mereka. Dalam teologi Kucing, gereja ada untuk mengelus-elus mereka, untuk menyenangkan hati mereka, dan untuk membuat mereka merasa nyaman, bukan “menghakimi”. Kucing tidak suka keluar dari zona kenyamanan mereka sendiri.
  1. Bergantung pada denominasi mana anda berasal, prioritas Kucing yang kelima adalah statistik gereja setempat, atau dengan kata lain, kesehatan gereja setempat.
Kucing senantiasa bertanya,”Berapa angka kehadiran?”, “Berapa jumlah yang dibaptis”, mereka hanya memperhatikan angka-angka dan bukannya kemuliaan Allah. Tidak salah memperhatikan baptisan dan angka-angka, tetapi hal ini sendiri dapat menjadi berhala.

Prioritas Anjing

Prioritas Anjing yang pertama dan yang terutama adalah bahwa  Allah harus dimuliakan, dan itu juga menjadi kerinduannya.
Saat sesuatu terjadi, Anjing senantiasa bertanya, “Apa yang akan diperoleh Allah dari semua ini?” atau “Dimanakah kemuliaan Allah di dalam semua ini?”Anjing berdoa agar kiranya kemuliaan Allah memancar dalam peristiwa yang sedang berlangsung.

Anjing tidak bersifat masohistis. Mereka juga menyukai berkat-berkat yang didoakan oleh Yabes dan tidak malu memintanya, tetapi intinya adalah kemuliaan Allah. Doa-doa mereka dipanjatkan dengan keyakinan bahwa semuanya tentang kemuliaan Allah, bukan tentang kenyamanan, kemudahan dan keamanan mereka sendiri.

Prioritas-prioritas Anjing sangat berbeda dengan prioritas Kucing. Perbedaan itu nampak di dalam gaya hidup, motivasi dan cara pikir mereka. Akibatnya, Anjing dan Kucing memanjatkan doa-doa yang sangat berbeda.

Kasongan, 7 April 2011
-Mega Menulis-

Tuesday, April 5, 2011

SATE...SATE.....

Ada banyak alasan kenapa orang melakukan sate (saat teduh)/waktu teduh/quiet time ini (ada lagi sebutan lain?^^’). Ada berbagai motivasi bagi tiap orang melakukannya, tapi ada 1 analogi yang sampai detik ini bnar-bnar mmotivasiku mlakukan saat teduh. Aku mau share disini, sapa tau bisa menolong teman-teman memiliki kerinduan yang lebih dalam untuk bersekutu dengan Kristus ^^’

Pertama kali mengenal yang namanya ‘saat teduh’ waktu aku kelas 1 SMA, setelah mengikuti Bible Camp dan lahir baru disana, aku mulai melakukan saat teduh. Kupikir saat teduh ialah waktu dimana aku membaca Alkitab dan berdoa, udah, itu aja. Dan aku melakukannya. Aku ingat, aku suka banget membaca kemudian menuliskan lagi ayat-ayat yang menjadi ayat hapalanku (biasanya ayat berkat sih, hahahaha, kucing banget kan?). Menuliskan isi hatiku pada Tuhan. TAPIIII, sayangnya hal itu gak berlangsung lama, aku mulai malas bersaat teduh, dari yang tiap hari bersaat teduh, berkurang jadi tiap beberapa hari, hingga akhirnya aku hanya membaca Alkitab saat ibadah Minggu. Aku malu mengakuinya, tapi itu lah yang terjadi. Dan benar-benar, saat aku mencoba liat lagi ke belakang, di masa-masa itu, aku merasa tidak bertumbuh L Waktu lewat begitu saja, dan seperti tidak ada yang berarti dalam kehidupan rohaniku.

Dan, saat aku kuliah di UPN Veteran  Jogja, aku mulai bergabung dalam UKM Kristen, tiap Jumat ada yang namanya Persekutuan Umum, Sabtu aku mengikuti Persekutuan Doa, hmm.....bertambahlah jadwalku ‘membaca’ Alkitab selaen hari Minggu ^^’ Hingga kemudian aku ikut KTB, dan kakak KTBku adalah Kak Titin, dia mewajibkan adek-adek KTB-nya untuk bersaat teduh tiap hari, menuliskannya di buku, dan pada pertemuan KTB, kami akan saling tukar buku sate kami n ngecek.

Haduhhhh, jadi rajin deh aku bersate ria tiap hari, dengan motivasi ‘BIAR GAK MALU’, hahahahaha....maafkan aku kak Tin, serius, waktu itu-awalnya aku hanya merasa bersaat teduh tu KEWAJIBANKU PADAMU doang. Malu dung ntar samamu, masa buku sateku kosong, giler ya aku....Tapi emang awalnya itu yang kurasakan. Berita baiknya nih, lama kelamaan aku gak merasakan itu sebagai kewajiban, ada sesuatu yang kurang saat aku tidak bersate. Aku mulai merasakan kerinduan melakukan saat teduh, karena aku menyaksikan banyak sekali hal-hal yang TUHAN kerjakan dalam hidupku melalui sateku. Aku bnar-bnar merasakan kehadiran-Nya lewat tiap FirTu yang kubaca(karena kemudian seringkali aku dihadapkan pada situasi dimana FirTu pagi itu menolongku menghadapi masalah hari itu).

TAPIIII....titik balik dimana aku berkomitmen untuk saat teduh adalah waktu ka Silvi jadi pembicara di Persekutuan Umum UKM kami, saat itu dia ngebahas tentang SAAT TEDUH, dijelasin apa itu saat teduh, mengapa kita melakukan saat teduh dan bagaimana melakukan saat teduh. Hmm, jujur aku lupa detilnya bagian itu, hahahaha, lalu apa yang mau kamu share sekarang? Gkgkgkgkgkgk.

Aku mau share analogi yang diberikan saat itu oleh ka Silvi.

Dia bilang waktu teduh tu ibarat waktu kita bertemu kekasih kita, waktu dimana kita mengenal dia dan membangun hubungan yang ada di antara kita, dan itu wajib kudu harus kita alamin langsung berdua, gak melalui orang lain dunk. Gak mungkin kita membangun hubungan tanpa kita mau spending time with him. Orang yang bilang punya hubungan pribadi sama Tuhan tapi gak mau bersate atawa malas bersate atawa gak punya waktu bersate sama halnya dengan analogi di bawah ini.

Apa yang kamu pikirkan kalau melihat suatu hari seorang temanmu datang kepadamu dan berkata,”Friend, aku sedang jatuh cinta nih, ada seseorang yang buaaiiikkkk buanget, aku mencintainya dan dia mencintaiku, kami berpacaran sekarang, tapi aku punya masalah nih, bisa gak kamu menolongku?”

Sebagai kawan yang baik, kamu tentunya berkata,”Okey, gimana aku menolongmu?”

Dan kembali dia berkata dengan penuh semangat,”Gini, aku berpacaran dengan dia, tapi aku gak punya waktu untuk bersama dia, aku males kalo harus berjalan-jalan dengannya, aku gak pengen nonton bareng dia, males buang duit, males ngobrol sama dia. Bisa gak kalo kamu aja yang menggantikan aku? Kamu aja yang jalan sama dia, ngobrol ma dia, ntar kamu ceritakan ke aku gimana rasanya.”

DENGGGG!!!!
Kalo itu bnar-bnar terjadi, kamu PASTI akan memandang temanmu dengan tatapan “KAMU GILA YA?”, ya kan? ^^’

Kalo aku sih bakal pasang tampang bego beberapa detik, speechless, bengong, dan beberapa detik kemudian gak Cuma mandang tapi berucap juga,”KAMU GILA YA??!!!”

Hellooooo...... Mana bisa sih kita bner-bner ngerasain apa yang dirasain orang lain kalo gak kita alamin sendiri? Dari cerita doang bisa juga turut ngerasain?

Hah? Mana mungkin!!!!

Ya BEDALAHHHHHHH...!!!!

Indahnya menjalin hubungan, masa-masa mengenal pribadi seseorang (apalagi kekasih hati kita), ya paling kerasa feelnya waktu kita ngejalanin sendiri kan? Masa dari cerita orang, lalu kita bisa ngerasain PERSIS SAMA? IMPOSSIBLE!!!!

SERIUS.
Aneh kan kalo ada orang kayak gitu?
Ngakunya jatuh cinta, tapi gak mau spending time with his/her lover, gak mau berkorban, gak mau berusaha, tapi mau punya hubungan kasih, behhhh!!! GILOOOOO!!!

Yeah, demikian jugalah orang-orang yang ngakunya falling in love with GOD tapi cari-cari alasan dan gak mau spending time with GOD.

Hmm....
Malam itu aku menemukan motivasi baru buat sate, aku bersate karena aku mau bangun hubungan kasih yang mesra with GOD, langsung, antara kami berdua, aku mau makin mengenal-Nya sendiri, gak dari kata orang doang. Aku mau merasakan saat-saat Dia menyatakan kasih-Nya padaku, mendengarkan suaraNya langsung, menikmati perhatian-Nya, dan berdekatan dengan-Nya. Dan kurasa Dia juga meninginkan hal yang sama dariku. Kupikir, aku tidak akan menukar waktu-waktu ini dengan apapun juga. Ini terlalu berharga. I really want to share everything with Him. TANPA PERANTARA.


Palangkaraya, 5 April 2011
-Mega Menulis-

Monday, April 4, 2011

Tips Menghasilkan Buah



Kemaren jalan sama mamah dan ngeliat duren-duren bergelimpangan di pinggiran Jl.Diponegoro, hehehehe.....yang di pikiranku adalah: Kapan yo di Kasongan musim duren?^^’ Secara kalo dah musim, duren sebiji Cuma 10 rb, hmmm.... Rencananya aku+Fani+Ria mau bawa mobil n berburu duren, buah nikmat berduri itu, gkgkgkgkgk......

Eniwei....tau-tau teringat suatu sore di musim yang lalu beberapa tahun yang lalu (apaan sihhh.....), waktu aku KTB-an sama kak Tin kami membahas buah-buahan, tapi bukan buah biasa, ini buah Roh booo.... Diawali dengan sebuah pertanyaanku, “Apa sih tanda-tandanya orang yang sudah lahir baru?”  Dan mulailah kami bersharing ria.

O, iya....Sore kmaren baca tulisannya Grace yang judulnya “Batasan dan Buah Roh” di http://www.facebook.com/pages/Tuhan-Masih-Menulis-Cerita-Cinta/336521874821, Tulisan Grace tadi wajib baca nih bagi yang in a relationship. RECOMMENDED banget dah!  d^^b

Nah,kali ini aku pengen share tentang tips menghasilkan Buah Roh, hehehehe ^^’

Kak Tin waktu itu bilang, karena kita lahir dalam roh jadi ya ditandai dengan adanya buah Roh, jadi ada kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Gal 5:22-23). Hmmm.... It’s that true? Lalu, kenapa banyak orang yang ngakunya udah lahir baru, tapi kok buah-buah roh itu gak nampak jelas dalam hidup mereka?

Wah...wah...buah-buah itu gak tumbuh instant kaleeee....Emang ada buah yang tumbuh dalam semalam, apalagi dalam sekejap!!! Mana adaa????? Mimpi kali yeee.... :p Semua hal perlu proses, apalagi untuk menghasilkan buah yang baek kayak kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Mo tumbuh dalam semalam? Behhh!!! Gak mungkin. Perlu usaha dunk.....Bahkan kadang seumur hidup. Tergantung usaha kita.

Loh, perlu usaha segala to....? Perlu dunk....Ini nih usaha yang harus dilakukan:

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Yohanes 15:4

See?
Kita gak bisa menghasilkan buah sendiri. Kita hanya mulai menghasilkan buah saat Yesus tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalam Yesus. 

Mungkin ada yang bilang, come on Meg....Yesus kan gak ngomong tentang buah roh.
Sapa yang bilang? :p
ngeyel.com
Karena itu, mari kita asumsikan buah roh juga termasuk dalam ‘BUAH’ yang dibicarakan Yesus dalam ayat tadi, wokeh?? Gkgkgkgkgk stillmaksa.com (“,)

Wokeh, lanjuutttssss...!!!! Dibilang:

Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.
YOH 15:5b

TINGGAL...???
apa artinya?
TINGGAL berarti berdiam menempati suatu tempat dalam jangka waktu lama.

Gampang ya? ;-)
Saat kita menerima Yesus di dalam hidup kita, Ia tinggal di dalam hidup kita, dan (yakinlah) Dia tidak akan meninggalkan kita.

Nah, itu berarti DIA menetap di dalam hidup kita, 24 jam sehari-selama hidup kita. Selama kita tidur, bangun, berdiri, bekerja, bermain, bergaul, nonton TV, ngapaen ajaaaa..... every single little time in our life, ada YESUS yang hadir.
Dan, waktu Dia benar-benar tinggal di dalam hidup kita, HARUSNYA ada sesuatu yang akan berubah dalam hidup kita. Benar gak?

Nah,
Saat dirimu tergoda untuk berbuat dosa-seperti sebelum kamu mengenalNya, dan DIA yang kudus itu menepuk pundakmu dan menggelengkan kepala-Nya, apa yang kau lakukan?
Kamu marah kepada adikmu, kata-kata kasar sudah kau ucapkan, lalu Dia berkata,”Aku tidak menyukai yang kau perbuat”, apa yang akan kau lakukan?
Orang terdekatmu mengecewakanmu, dia minta maaf, tetapimu hatimu masih sakit, lalu Dia yang selalu mengampunimu berkata,”Bermurah hatilah, ampuni dia.”, apa yang kau lakukan?
Di saat pekerjaan menumpuk, masalah keluarga dan beban hidup yang lain membuatmu hampir gila, lalu Dia tersenyum padamu dan berkata,”Aku disini untukmu”, apa yang kau rasakan?

Kita akan terpengaruh oleh kehadiran-Nya dalam hidup kita, cepat atau lambat. Besar kecil pengaruhnya, tergantung bagaimana kita merespon-Nya. Mau dengar gak apa yang Dia katakan, mau nurut apa gak. Dia terus bekerja di dalam kita agar kita semakin serupa dengan-Nya, Dia mau menumbuhkan buah-buah Roh itu dalam hidup kita. Percayalah.....
Dalam setiap hal-bahkan hal kecil sekalipun, sikap hati dan respon kita yang akan menentukan seberapa besar dan seberapa banyak buah dari keberadaan Yesus nampak di dalam hidup kita.
Saat kita mulai merespon-Nya dengan benar, buah-buah keberadaan-Nya dalam hidup kita akan mulai nampak....

Dan....taukah kamu, respon kita benar hanya jika kita  TINGGAL DI DALAM DIA

TINGGAL DI DALAM DIA BERARTI....
hidup di dalam kasih karunia-Nya
berdiam dekat Dia
bergaul akrab dengan-Nya
melekat erat dengan hati-Nya
melakukan kehendak-Nya
memilih untuk hanya menyenangkan hati-Nya

Saat kita melakukan itu semua, tebak apa yang terjadi?
YEP. PASTILAH KITA AKAN BERBUAH.
DIZAMIN...... !!!
Again, kalo gak percaya, ini nih zaminannya ^^’

Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.
YOH 15:5b

Mari berbuah!!! ^^V

Palangkaraya, 4 April 2011
-Mega Menulis-