Tuesday, January 13, 2015

Penera Ahli Kelas C

Kembali ke rutinitas kantor (-,-)’
Pada bulan Agustus-Desember tahun lalu, saya berkesempatan mengikuti Diklat Penera di Cihanjuang, Jawa Barat. Diklat terlama yang pernah saya ikuti, dan paling berat dibandingkan diklat yang lain. Setiap pukul 8 pagi kegiatan sudah dimulai dan pengajaran baru berakhir pukul 5 sore. Apakah setelah itu kami beristirahat? Tentu saja tidak. Tugas-tugas sudah menanti, laporan praktikum, slide presentasi menunggu dikerjakan. Puncaknya, kami juga harus menulis tugas akhir dalam jangka waktu yang singkat, hanya beberapa minggu sejak pengajuan proposal, tugas akhir sudah harus siap disidangkan (yeah…ada pengujinya segala seperti zaman ujian skripsi) ^^ Puji Tuhan, hari Sabtu dan Minggu libur ^^’ Kalau ngga, nangis deh…:p

Melelahkan?Pasti.
Berkesan? Sangat.
Di diklat ini saya mendapat banyak saudara dari berbagai daerah di Indonesia dengan segala keunikannya, mereka juga mengajarkan saya banyak hal.
Kang Adri yang kelihatannya cuek ternyata bisa care, hahahaha. Teringat suatu hari si akang marah-marah karena perkataan si A ke B. Si B cuek, si akang mau banting HP. Piss kang…^^V

Pak Anton yang baik hati, merelakan tempat kosnya jadi markas besar anak-anak kelas C, belum lagi printer, kertas, Indomie, kopi, manga, dll yang dengan rela dia sediakan bagi singa-singa lapar dari kelas C, hahaha. Darinya aku belajar untuk murah hati dengan apa yang dimiliki, secara, saya wanita, jadi kan hitung-hitungan, hahahaha.

Bang Capah yang gak romantis dari Dairi, orang Batak yang gak kayak orang Batak,ngomongnya halus…lus…., darinya saya belajar untuk ‘penasaran’ akan banyak hal. Walaupun gak terkatakan, tapi saya selalu kagum sama kehausannya akan pengetahuan yang baru. Dan dia sungguh care dengan teman-teman sekelas.

Kak Ina si  juara karate yang rajin dari Maluku Barat Daya, luar biasa kakakku yang satu ini, paling rajin dan bersemangat deh, tiap ngerasa males dan ngeliat dia, saya jadi malu deh, semangat kakak ini tinggi banget dan menulari banyak orang.

Pak de Tedjo dari Lumajang yang tahu segala macam pengetahuan, yang sering bikin rangkuman pelajaran, darinya aku belajar kalau belajar itu gak mengenal usia.

Inda si Maminya kelas C yang gak pernah absen pumping selama diklat, sehari minimal 2 kali tapi herannya gak pernah ketinggalan pelajaran, luar biasa…mami cerdas. Darinya saya belajar untuk berani bayar harga waktu mau berikan yang terbaik buat anak tercinta.

Teh Indri yang luar biasa nekat ambil banyak tanggung jawab, dah diklat trus kuliah S2 lagi, mana rumah jauh pulak, alamaaakk….tapi kuat aja nih si teteh ngejalanin semua tanggung jawabnya. Seandainya saya yang ada posisinya, mungkin dah tepar sejak kapan.

Rendra, si Bang Don yang pintar bin cerdas, selalu heran deh tiap ada ujian itung-itungan dia keluar duluan, cepet banget sih ngitungnya ^^’ O, iyaaa…tiap praktikum juga nampaknya paham banget ni orang, cepet banget selesenya, sementara saya masih berkali-kali melihat panduan praktikum #sigh

Lobo si kolektor sepatu dari Timor Leste(aje gileeee…bisa gitu ya 5 bulan di Cihanjuang,hampir tiap jalan-jalan, eh pulangnya bawa sepatu melulu), yang temuda di kelas, yang paling proporsional jadi model, hahahaha. Udah deh Bo, stop ajah jadi pegawai, mending jadi model aja.LOL. Darinya aku belajar bahasa Porto di saat pelajaran Bahasa Perancis, hahaha, alhasil ga ada yang bisa deh bahasa-bahasa itu :p

Pak Rogerio yang gak disangka-sangka bisa kayak Bang Toyib yang sering gak pulang ke kos, hahahaha.

Medi alias Mekdi, tukang pempek dari Palembang yang sayangnya sekali doang bawa pempek ke kelas :p (Ssssttt…postingan ini bertujuan supaya dia mengirimkan pempek untuk saya :p)

Patricia Macrina Rai, si Cinta yang selalu bikin suasana jadi teduh (tsahhhh….), asliii…gak pernah aku liat adekku dari Ende ini marah, dia selalu kelihatan tenang, rajin pulak senyum. Selalu menyenangkan berada di dekatnya, coba kalo saya cowok #loh…. ^^’

Pak Gustavo, si Mamamia…Bocah Tua Nakal yang kelakuannya bikin geleng-geleng, yang sering gak nyambung kalau ngomong tapi membuat tertawa kita semua.

Sylvia, yang menginspirasiku beli 2 blazer gara-gara ngeliat si Nyonya dari Timor Leste ini pakai blazer hitamnya hampir setiap hari.

Liki yang diam-diam lucu, tapi nakal, karenanya sering membuat kami berteriak,”Kak Inaaaaa….Liki nakal”. Sayang kelucuannya baru nampak saat diklat mau berakhir.

Fitra,si seniman 2 jari, hahaha. Terima kasih ya, Fitra dan Daeng sudah menjemput Rin dan saya di suatu malam, saat kami kemalaman berbelanja dan gak dapat angkot.

Daeng “Rangga” Sofyan, yang kerajinannya urusan kepentingan kelas hanya bisa disaingi pak ketua kelas, Kasi dari Selayar yang diam-diam melo dan penggemar lagu-lagu romantis dan puisi ala Rangga.

Kang Irwan, sang ketua kelas yang luar biasa baek dan bertanggung jawab, selalu memikirkan anak-anak sekelas, bapaknya anak-anak kelas C deh. Soale ada apa-apa, yang dicari dan yang ditanyain Kang Irwan melulu. Kami selalu bisa mengandalkan Kang Irwan d^^b Gak sok ngatur, tapi asyiknya luar biasa. Setiap dengar lagu Karmilla, saya pasti akan teringat Kang Irwan. Saya berjanji ^^V

Yubi yang kalo nanya Widyaswara kadang bikin jengkel, nanya sampe berulang kali, ampun-ampun deh…Tapi memang itulah dia, selalu niat kalo nanya, gak berhenti sampai ngerti, gak peduli orang lain tertawa atau heran. Darinya saya belajar untuk gak peduli dengan anggapan orang selama itu baik. Dia selalu membuat suasana menjadi ramai. Ice breakernya kelas C d^^b

Manogar, yang mengajarkan saya untuk gak puas dengan apa yang saya tahu, tapi saya perlu mengeksplor banyak hal yang saya tidak tahu. Supaya saya memahami secara mendalam, tan gak sekedar tahu luaran saja.

Terima kasih saudara-saudariku Penera Ahli Kelas C.
Untuk kebersamaannya…
Untuk pertolongannya…
Untuk seru-seruannya…
Untuk karaokenya…
Untuk makan-makannya…
Untuk tawa dan candanya…
Untuk tangisnya…
Untuk semua yang kita bagi bersama…
Untuk kenangannya…

Sungguh menyenangkan mengenal kalian.
Saya kembali dengan rutinitas kantor, tapi saya merindukan Cihanjuang.
Well,lebih tepatnya, saya merindukan kalian.

Kasongan, 13 Januari 2015
-Mega Menulis-