Thursday, December 26, 2013

Hadiah Natal Terindahku

Apa yaaa.....????
Hahahahaha.
Nulis judul trus baru bingung mau nulis apa :p
Sebenare,beberapa orang yang aku kenal bilang mereka mendapatkan hadiah Natal yang terindah tahun ini, dari yang mendapatkan kelulusan PNS,dari yang lamaran di bulan ini, sampe ada yang lahiran bayinya di bulan ini ;)

I'm happy for them...
Beneran!
Banyak yang mendapatkan jawabn doanya di bulan ini.
Banyak pula yang menerima melebihi apa yang pernah dibayangkannya.
Tuhan Yesus baik,sungguh,selamanya Dia baik.

Pernyataan mereka membuatku berpikir apa sih hadiah Natal terindah yang pernah kuterima.Dari Natal pertamaku di usia setahun (yang jelas-jelas aku gak ingat) trus Natal tahun-tahun berikutnya yang aku ingat adalah kami beribadah bersama keluarga di malam Natal,lalu keesokannya open house selama 2 hari. Tidak pernah ada tradisi memberikan atau menerima hadiah Natal di keluarga kami. Waktu aku SMP mulai ada tradisi memberikan kartu Natal ke beberapa teman. Itu saja. Tidak pernah ada hadiah-hadiahan Natal,hehehe.

Jadi tahun ini, aku memikirkan hadiah apa yang telah kuterima selama Natal yang telah aku lewati, membandingkan mana yang terindah, kemudian aku tertawa sendiri karena beberapa sebab. Pertama, apa yang mau kubandingkan,wong blom ada yang secara resmi ngasih hadiah berjudul 'hadiah Natal'. Kedua, Natal kan memperingati kelahiran Tuhan Yesus,kok malahan siapa yang dapat hadiah,bukannya Tuhan Yesus, malah manusia yang pengen hadiah Natal. Tidakkah itu sedikit menggelitik?

Natal adalah tentang kehadiran Tuhan Yesus di dunia ini. Bagi semua orang. Tuhan Yesus akan selalu jadi hadiah Natal yang terindah buatku. Yang gak ternilai dengan apapun. Yang gak bisa dibandingkan dengan apapun. Dan di Natal ini aku kembali diingatkan untuk bersyukur Yesus yang telah lahir ke dunia ini. Gak ada lagi hadiah lain selain kehadiranNya.

Sebuah drama singkat di ibadah Malam Natal di gerejaku menampilkan tentang berbagai makna Natal menurut beberapa orang. Ada yang bilang Natal berarti banyak makanan enak (bukan aku lo yang bilang gitu), ada yang bilang Natal berarti libur (ini jelas bukan aku,karena prmohonan cutiku ditolak,huhuhuhu), ada yang bilang Natal berarti waktu berkumpulnya keluarga (karena keluarga dari mana-mana emang menggunakan momen Natal untuk berkumpul), Natal juga berarti kesempatan berburu doorprize bagi beberapa orang di tempatku (lain kali aku akan menceritakannya :p),dll.

Natal bagiku adalah tentang Yesus yang hadir dalam setiap momen di hidup. Natal adalah pernyataan kasih Allah kepada dunia. Kepadaku. Kepadamu.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.Yohanes 3:16

Natal mengingatkanku akan begitu besarNya kasih Allah. Betapa Ia telah mencurahkan kasihNya kepada dunia,dan bahwa sebenarnya aku telah menerimanya setiap hari. Tanpa henti. Imannuel. Tuhan sungguh besertaku setiap saat.

Terima kasih Tuhan.
Satu Natal lagi boleh aku rayakan.
Aku sungguh menikmati kasih dan kebaikanMu.

Palangka Raya,26 Desember 2013
-Mega Menulis-

Saturday, December 21, 2013

What Would Jesus Do

"Bayangkan suatu hari Yesus bangun dari tidurnya dan menjalani hidup kita yang sekarang, adakah yang berbeda dari hidup kita?"
Demikian kak Imelda membawa kami dalam perenungan pada persekutuan doa yang aku ikuti di ukm kristen bertahun-tahun lalu.

Aku ingat banget kemudian kami sharing bersama,kira-kira bagaimana Yesus akan menjalani hidup kami.Yeahhhh,hobi kak Imelda kan sharing,hahaha. Aku bayangkan,Tuhan Yesus akan bangun pagi-pagi sekali,saat teduh, bersih-bersih rumah (Yesus gak mungkin maleslah ya kayak aku...hihihi), lalu Ia akan duduk sarapan bersama eyangku-mengobrol tentang banyak hal-mendengarkan eyang menceritakan tentang apapun,lalu Ia berangkat kuliah naik motor dengan santai tanpa ngebut sambil ngobrol dengan BapaNya atau bernyanyi-nyanyi - tersenyum melihat mereka yang ngebut.Yesus sampai di kampus gak telat dunk,Ia membantu kawan yang belum mengerjakan tugas-membantu ya bukan memberi contekan, sesekali Ia bercanda dengan kawan-kawannya-tentunya bukan lelucon kotor yang dikeluarkannya, tidak pula gosip, tapi tanpa begitupun Ia mampu membuat orang lain tertawa,dst.

Membayangkan Yesus menjalani kehidupanku sangatlah menarik, membayangkan Dia berbicara,kuliah, ikut ujian,dll. Aktivitasnya kurang lebih apa yang aku lakukan pastinya minus DOSA pastiiii...dan plus berhubungan mesra dengan Babe,hohoho. Saat Yesus berada di tempat istimewa kita, Dia akan melakukan berbagai hal dengan caraNya, dan YA, hidup akan berbeda. Mega yang ini akan berbeda dengan Mega yang sebelumnya pasti. Secara, yang bertindak dan berbicara adalah Yesus di dalamnya,luarannya aja yang daku, dalamnya dipenuhi Yesus.

Kira-kira demikianlah seharusnya hidup kita saat kita mengakui telah menerimaNya sebagai Juruselamat kita. KehadiranNya nyata nampak dalam hidup kita. Seharusnyaaaaa....tapi kenyataannya gak gitu kan? Jika kelakuan kita sebelum dan sesudah menerimaNya masih sama,gimana tuh????

Beberapa waktu kemudian aku mendapat kesempatan membaca sebuah buku tulisan Max Lucado yang berjudul Just Like Jesus, dan ternyata dari kak Imelda mirip dengan pembukaan di awal buku itu. Bagaimana jika suatu hari Yesus ada di tempat istimewa kita,dan bagaimana Dia akan menjalaninya berbeda.

Max Lucado menjelaskan kalau yang membuat kita berbeda dengan Yesus adalah hati kita.

Ini hati kita:
Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.Matius 15:19

Berbeda banget dengan hatinya Yesus yang murni,yang penuh belas kasihan,yang mau mendengar, yang bisa dipercaya,yang ga ada dusta, makanya gak heran lah ya di Amsal dikatakan:
Jagalah hatimu dengan segala kewaspasdaan karena dari situlah terpancar KEHIDUPAN.(Amsal 4:23)

Tau gak kenapa kata KEHIDUPAN aku tekankan?
Aku baru menemukan sesuatu yang menarik dan jadi sungguh menyadari betapa dalamnya hikmat Fiman Tuhan. Mari kita lihat bersama,Amsal (iyaaa....Amsal yang di Perjanjian Lama itu ;p) ditulis entah tahun berapa,konon di zaman Raja Salomo. Beratus tahun (ato beribu tahun) kemudian Tuhan Yesus bilang gini:
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Yohanes 14:6

Kedua ayat itu seperti berbicara gini sama aku dengan sebuah kalimat:
Jagalah hatimu kalo mau hidupmu memancarkan YESUS yang ada di dalammu!

Selama ini tentunya kita pernah melihat orang-orang yang katanya telah menerima Kristus tapi hidupnya (amit-amit) gak memancarkan Kristus. Orang-orang yang bukannya membuat orang lain tertarik pada Kristus tapi malah membuat orang gak peduli bahkan berucap gini:
"Orang Kristen kok gitu...."

Kita telah menerima Kristus,tapi gak cukup sampai di situ.Kita harus menjaga hati kita dan menempatkan Kristus pada tempatNya yang seharusnya,di tahta hati kita. Jangan biarkan pikiran jahat atau dosa merebut tahta Kristus. Kristus bukanlah pemaksa,jika Dia mau,Dia bisa memaksakan diriNya menempati tahta hati kita, tetapi Dia ingin secara sukarela kita menempatkanNya di tempatNya seharusnya bertahta melalui pilihan-pilihan yang kita ambil setiap hari.Pilih mana, menaatiNya yang adalah raja,atau menurunkanNya dari tahta dengan memilih hidup di luar kehendakNya?

Jakarta,21 Desember 2013
-Mega Menulis-

Thursday, November 28, 2013

Kristus Sebagai Pusat


Salah satu pengajaran yang aku terima di Kelas Kambium yang aku ingat sampai sekarang dan mengubah bagaimana aku hidup adalah Kristus Sebagai Pusat. Ayat hapalannya  ini:
Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. 2 Korintus 5:15

Mengenai bahasan ini, sebuah film lawas berjudul Saving Private Ryan, memberikan gambaran yang mengena sekali. Singkat cerita, ada sebuah tim yang memiliki misi khusus menyelamatkan seorang tentara muda bernama Ryan yang sedang berperang. Saudara-saudara Ryan diketahui telah gugur di medan perang, sehingga orang tuanya sedih sekali sehingga memohon agar anak satu-satunya yang tersisa dipulangkan. Jika sempat tontonlah film ini, bagus banget d^^b. Ryan membawa anak cucunya ke makam penyelamatnya dan berkata (kurang lebih seperti ini), “Kau lihat, aku tidak menyia-nyiakan hidup yang telah kau berikan.”. Si Ryan berhasil diselamatkan namun tim yang bertugas membawanya pulang gugur di medan perang. Sedih ya…

Jabat Tangan Romawi


Pernah dengar jabat tangan Romawi?
Aku pertama kali mendengar jabat tangan ini sewaktu aku di KAMBIUM dan kami membahas Jaminan Keselamatan.
Dan saat itu fasilitator mempersilakan seseorang di antara kami maju, kemudian mereka memperagakan jabat tangan Romawi ini, sayang sekali tidak sempat aku foto ^^’

Wednesday, November 27, 2013

Ilustrasi Anak yang Diancam

Sebagai orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Kristus, tentunya kita pernah merasa dihakimi oleh iblis atau diri kita sendiri, apalagi saat kita berbuat dosa. Seketika kita merasa kalau kita sudah tidak lagi memiliki keselamatan yang dari Allah. Seolah-olah Allah tidak menganggap kita anak lagi karena kesalahan dan dosa yang kita buat. Kita tahu kalau Allah membenci apa yang kita lakukan, kemudian kita merasa Allah juga membenci kita. Tapi,benarkah demikian?
Aku sering merasa dihakimi setelah berbuat dosa, merasa Allah kemudian menjauh dariku. Sebuah ilustrasi di menolongku memahami suatu kebenaran.

Ilustrasi Coklat

Sebenare ini lebih tepat disebut ilustrasi atau apa ya, hahaha #bingung sendiri.Jadi ceritanya gini, dulu aku mengikuti KAMBIUM (Komunitas Pertubumbuhan Iman Untuk Menjadi Murid Kristus) di Jogja. Dan ada 3 kelas yang bisa diikuti, itu berlanjut dari Kelas Berakar, Kelas Bertumbuh dan Kelas Berbuah. Dalam setiap kelasnya, terdapat 2 sesi, Kelompok Besar dan Kelompok Kecil. Di kelompok besar, kami mengikuti pengajaran dari seorang fasilitatornya,dia menjelaskan dan mengajarkan materi di minggu itu. Kemudian, kami masuk ke kelompok kecil (semacam KTB) dan mulai membicarakan materi itu lebih dalam, dari penerapan, pengalaman pribadi, komitmen untuk ke depan, tukaran pokok doa,dll. O,iya kelompok kecil ini orang-orangnya biasanya sama setiap minggunya.

Sunday, November 24, 2013

Siapakah Namamu?

Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Kejadian 32:27-28

Friday, November 22, 2013

1 Perempuan 14 Laki-Laki

Perlu 14 laki-laki untuk menulis buku ini dan hanya 1 perempuan untuk mengisahkannya.
Kalimat tersebut yang membuatku tertarik membeli buku "1 Perempuan 14 Laki-Laki". Ini buku Djenar Maesa Ayu pertamaku. Yang kubeli dan kubaca. Jadi aku emang gak punya bayangan bagaimana seorang Djenar bercerita atau menulis.

Untuk Penggosip

Baru hari kelima dalam rangkaian #30harimenulissurat, dan aku menuliskan surat ini untukku dan penggosip lain yang berada di luar sana.

Melakukan yang Benar dan Dikecewakan

Baru beberapa hari lalu mengomentari curhatan sahabatku tentang kesedihannya mendengar curhatan suaminya-betapa banyak orang di sekitar sang suami yang memakai topeng keagamaan dan ternyata melakukan yang berbeda. Hari ini, aku mendengar kekecewaan sejenis dari abangku terhadap beberapa orang di tempatnya bekerja. Mengerikan bagaimana seseorang bisa berkata dan bersikap demikian saat orang lain melakukan yang benar. Lalu apa artinya selama ini doa malam dan kebaktian rutin bersama di perusahaan yang selalu diikutinya?

Thursday, November 21, 2013

Aku Benci Dia

Beberapa hari ini aku merasa benci kepada seseorang, aku membenci perbuatannya padaku. Aku mengharapkan hal yang buruk terjadi padanya. Aku berdoa agar dia menerima balasan atas kejahatannya. Sambil menenangkan diri kalau pembalasan itu haknya Tuhan, kalau Tuhan gak tidur. Lagipula,bukankah kita akan menuai apa yang kita tabur? Jadi, aku berdoa tuaiannya berlipat-lipat seratus kali.

Wednesday, November 20, 2013

Generasi Ortu, Generasi Kita dan Generasi Kemudian

Dari semalam dan dilanjutin pagi ini,aku sama Dina ngobrolin perbedaan perilaku anak-anak di zaman orang tua kita, zaman kita dan zaman sekarang. Berasa banget bedanya.

Papahku dulu sering banget cerita kalo zaman dia sekolah tu susah banget,bener-bener perjuangan, harus naik getek trus jalan kaki beberapa km. Alamakkkk...Trus zaman papahku kuliah tu katanya gak ada yang namanya sistem SKS. Kalo ambil beberapa mata kuliah trus ada yang gak lulus,mesti ngulang semuanya. Canggih kan? Kalo zaman sekarang kayak gitu,nangis-nangis dah kita. Belum lagi ya kalo denger gimana papah mesti kerja sambil sekolah, untuk biaya hidup dan sekolahnya, geleng-geleng deh. Ngetik skripsi pake mesin tik manual booo...Artinya kalo salah dikit mesti ngulang dari awal, ga ada tuh DELETE trus ketik, apalagi copas kayak zaman sekarang. Bener-bener perlu kerja keras untuk sekolah. Untuk kuliah. Untuk hidup.

Sering mendengar cerita yang kayak gitu. Mamah ma komentarnya,"Itu kan zaman dulu mas, zaman sekarang bedaaa...." Hahahahaha. Emakku kalo ngomong emang nyantai abis,wkwkwk. Tapi keseringan denger cerita gitu aku jadi yang bener-bener menghargai perjuangan dan kerja keras papah. Jadi gak banyak menuntut macam-macam. Untuk memenuhi hobiku membaca pun, aku menyisihkan dari uang sakuku untuk menyewa buku di rental komik. Dari kecil dah diajarin ngatur duit, jadi aku ingat banget zaman SD dulu di awal minggu dikasi mamah uang jajan buat seminggu, jadi pinter-pinter ngatur aja deh. Nah, kalo papah si agak aneh juga menurutku awalnya, sering menceritakan susahnya zaman dulu dia sekolah tapi sedapat mungkin dia selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya. Namanya orang tua, mungkin dia gak mau anaknya merasakan kesusahan yang dia rasakan.

Aku bersyukur gak mesti mengalami yang papah alami.
Tapi berhubung dah tau perjuangannya, kami anak-anaknya juga cukup tahu diri sih kalo mau minta macam-macam. Untuk dapat tambahan jajan atau barang yang aku inginkan, kalo gak menyisihkan uang jajanku, aku berjualan macam-macam barang.

Dina share kalo dia pernah dengar dari Juna (juri acara Master Chef dulu) kalo generasi kita tuh punya keunikan dibanding generasi sebelumnya & sesudahnya. Generasi kita tuh generasi peralihan. Kita mengalami  konvensional & ketika teknologi berkembang. Sedangkan generasi sebelum kita tidak mengalaminya,contohnya ortu kita. Generasi sesudah kita pas lahir semua sudah tersedia jadi kalau  mereka tidak memiliki barang-barang teknologi  mereka merasa ada yang hilang dalam diri mereka. Benar-benar perjuangan menjadi ortu sekarang.

Menurut Dina kita cenderung bisa lebih mengikuti perkembangan zaman tapi juga lebih bisa mengontrol keinginan kita. Kalau generasi sekarang maunya serba cepat karena secara tidak langsung mereka sudah lahir di lingkungan yang segala sesuatunya serba tersedia jadi secara alam bawah sadar spirit tersebut msk ke dlm diri mrk. Istilahnya kalau bisa cepat,kenapa juga harus berlambat-lambat. Makanya kecenderungan pemberontakan lbih tinggi mskipun awalnya mereka mungkin hanya bersikap kritis. Sonship dibutuhkan oleh mereka dan kita kudu belajar banyak untuk punya father heart.

Pengalaman Dina, suatu hari dia pernah mengantarkan temannya apply kartu kredit sebuah bank. Dan tak gak sih, ada ibu-ibu yang nawarin anaknya sendiri untuk buat kartu kredit yang limitnya 3 jt sebulan, padahal tu anak masih SD, gilo kannnn? Kalo pengalamanku sih menyaksikan seorang anak SMP yang mengancam gak sekolah kalau gak dibelikan BB sudah beberapa kali #tepokjidat. Daku aja yang dah kerja mikir beberapa kali buat beli Bebeh ehhh...anak-anak ini pada gak tahu diri semua.Heran. Ada pula seorang anak gak tahu diri,masih SMP memaksa dibelikan motor padahal sekolahnya aja masih bolos melulu, helllooowwww....urusan sekolah aja gak bisa bertanggung jawab, gimana yang lainnya.

Masi segar dalam ingatan kita gimana hebohnya kejadian kecelakaan yang melibatkan putra musisi Ahmad Dhani. Anak SMP dah dikasih mobil mahal kayak gitu. Edan. Zaman sekarang serba kebablasan semua. Orang tua karena terlalu ingin menyenangkan anak-anaknya memberikan berbagai barang mewah maupun barang teknologi dengan gampangnya tanpa memikirkan akibatnya pada si anak. Si anak juga beranggapan merupakan kewajaran memiliki berbagai barang mewah tanpa berusaha. Cocok kan?Haissss....

Di satu sisi terkadang aku jengkel sama ortu yang kayak gitu,tapi di sisi lain mcoba ga mmahami.Mungkin ya kayak aku cerita di awal tadi,namanya ortu yang dah ngerasa mampu jadi pengen memberikan yang terbaik buat anaknya. Cuma ya kubilang memberikan tanpa melihat faktor kdewasaan anak itu berbahaya,ini bukan tentang umur aja, tapi juga dalam hal karakter dan pemikiran saat bersikap. Anak-anak yang dengan gampangnya mendapatkan kemauannya menjadi anak yang manja, tidak tahu berterima kasih dan daya juangnya gak ada. Mana mau mereka disuruh nabung dulua kalau menginginkan sesuatu. Toh pikir mereka kalau gak diberikan tinggal menangis atau marah-marah. Mereka gak bisa bedakan keinginan dan kebutuhan. Bener-bener prihatin.

Satiu lagi yang terjadi, mereka menjadi anak yang gak bisa menghargai apa yang mereka miliki toh dapatnya gampang pikir mereka. Kita harus mengakui, betapa kita menghargai apa yang sulit kita dapatkan. Nah, di kasus mereka beda, tinggal bilang ntar dapat kok. Lalu mau menghargai gimana? Gak heran kalau gak berapa lama barang yang mereka dapat rusak atau hilang. Ya iya lah, mereka gak merasakan susahnya mengadakan barang itu. Fiuhhh...kok aku jadi emosi gini ya, weleh-weleh...bener-bener curahan hati nih :p

Bukan mau menyalahakan siapa-siapa sih, toh aku belum mengalami menjadi orang tua, belum tahu rasanya punya anak yang merengek lalu berasa gak tega kalau gak memberikan :p Dan puji Allah, saat ini aku diingatkan Allahku adalah Tuhan sekaligus Bapa yang bijaksana. Dia gak asal memberikan setiap apa yang aku minta,jangan-jangan aku jadi anak yang kurang ajar ntar kalau gitu. Dia sungguh Bapa yang tahu mana kebutuhan dan mana yang sekedar keinginan. Saat aku menjadi orang tua suatu hari nanti, aku perlu belajar dan terus berkonsultasi denganNya.

Kasongan, 20 November 2013
-Mega Menulis-

Monday, November 18, 2013

Ilustrasi Bakpao

Kemarin (ini kemarinnya orang Jawa ya,jadi gak bener-bener kemarin ya, hehehehe), aku dan Ogar membicarakan seseorang yang kami anggap bejo banget alias beruntung. Secara, dia dengan mudahnya mengklaim hasil kerja orang lain. Dia datang di saatnya menuai, sementara orang lain yang menabur dah pergi, kasarnya gitu deh. Enak banget ya. Kita berlelah-lelah sementara orang lain yang menikmati hasilnya. Kalo tau gitu, rasanya mending gak usah berlelah-lelah kali ya, hahaha.

Dan entah kenapa kemudian aku teringat sebuah ilustrasi tentang kesaksian yang aku dengar bertahun-tahun lalu.Ilustrasinya demikian:
Seseorang memakan sebuah bakpau, namun karena bakpau yang pertama belum mengenyangkannya, dia makan bakpau kedua. Dia masih lapar, lalu dia melanjutkan dengan bakpau ketiga. Belum juga kenyang. Akhirnya dia terus makan hingga bakpau ketujuh, baru dia merasa kenyang. Pertanyaannya, jika dia tidak makan bakpau kedua apakah dia akan kenyang? Atau, apakah tanpa bakpau ketiga dia akan kenyang? Nggak kan?

Demikian juga dengan saat kita bersaksi kepada seseorang. Mungkin kita merasa apa yang kita katakan atau lakukan, tidak mengubah hidupnya, bahkan jauh dari membuatnya menerima Kristus sebagai Juruselamat.Namun sesungguhnya, kesaksian kita gak sia-sia. Sekalipun kita tidak menjadi bakpao ketujuh. Kita gak pernah tahu kita menadi bakpao keberapa. Tapi, kesaksian kita gak akan sia-sia. Percayalah.

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." Lukas 15:7

Teruslah bersaksi,dan jadilah bagian dari sukacita sorga. Tidak peduli siapa yang melihat dan menikmati kesaksian hidup kita. Tidak peduli siapa yang akan menuai, tetaplah menabur dengan setia. Mungkin kita akan menuai bukan di tempat kita menabur, siapa yang tahu? #wink-wink. Tapi kita tetap akan menuai kok. Yakinlah.

Kasongan,18 November 2013
-Mega Menulis-

Wednesday, November 13, 2013

Perintah Tuhan

Hari Sabtu kemarin ada kebaktian  syukur di rumah kami, keluarga dari mana-mana ngumpul dah. Rame pokoknya rumah. Setelah kebaktian berakhir, seorang omku tahu-tahu bilang gini: "Hayooo....cepat-cepat melaksanakan perintah Tuhan, apalagi yang ditunggu, gak usah pilih-pilih...."
Udah tau kan maksudnya apeee? Dengan bahasa lain kurang lebih nyampenya jadi gini:"Buruan dah laksanakan perintah Tuhan, kawin nohhh....gak usah pilih-pilih lagi."

Untuk Kamu yang Mau Bunuh Diri

Sebenarnya, aku tidak berencana menuliskan surat ini di hari keempat dalam rangkaian #30harimenulis surat yang aku buat. Tapi ternyata aku menuliskannya ;-)
Hai kamu, iya... kamu yang mau bunuh diri.
Sebelum kamu memutuskan mau bunuh diri, pliss, baca dulu surat ini, aku mau menceritakan pengalamanku kepadamu. Kita sesama calon pembunuh diri sendiri, jadi boleh lah saling berbagi ;-)
Aku mau bunuh diri. Sama seperti kamu.

Tuesday, November 12, 2013

Kedaulatan Tuhan

Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi, dan Allah kita adalah Allah yang berdaulat. Dia berkuasa melakukan apa pun dan kapan pun dimana pun Ia mau. Setuju?
Nah, saya pernah mendapati pertanyaan demikian:
"Jika Allah Maha Kuasa, bisa gak sih Dia membuat sebuah batu yang sangat besar dan tidak dapat diangkatNya?"

Monday, November 11, 2013

Untuk Pengurus UKM Kristen UPN "Veteren" Yogyakarta

Aku masih menulis surat, hohoho. Ini baru hari ketiga dalam rangkaian #3Oharimenulissurat dan aku membuat daftar looo...siapa saja yang akan aku kirimi surat, hehehehe. Belum nyampe 30, tapi yang ada itupun nampaknya masih bisa berubah daftarnya. Mengertilah, wanita ini memang seringkali berubah pikiran akan banyak hal. Dan, hari ini aku ingin menuliskan surat kepada mereka yang wajahnya pun belum kutemui, namanya pun aku gak tahu #nahloooo... Tapi banyak sekali yang ingin aku ceritakan pada mereka, mereka penghuni baru di rumahku dulu. Mereka adik-adik pengurus UKM Kristen UPN "Veteran" Yogyakarta.

Shalom adik-adik pengurus UKM,
Pasti kalian tidak mengenal kakak, hohoho, sayang sekali ya...Tak apa lah, sekarang saja kita berkenalan. Kakak dulu pengurus UKM  juga lo, sudah lama sekali, tahun 2003-2006. Pernah ada di bidang 3, jadi kordinator bidang 3 dan terakhir jadi sekretaris sekaligus bph delegasi untuk bidang 2 dan bidang 3. Eh, bidang Kreativitas, Seni dan Ilmiah kan? Ato udah ganti nama? Buletin El Shadai masi terbit gak sih? Aihhh...jadi kangen ikut PU, PD, desbin, evaluasi, ngamen, ktb, jual pakaian, RG, Musang,  alamaakkkkk...dah lama banget kakak gak maen ke UKM.  Sekret UKM gimana sekarang. Siapa ketua UKM sekarang? Dari jurusan apa? O, iya dari tadi kakak belum perkenalkan diri ya. Nama kakak Mega, jurusan Teknik Industri angkatan 2002, udah tua banget ya? Hahahaha. Emang sih secara umur tua, tapi masih imut looo.... :p

Dulu UKM Kristen jadi bagian yang nyaris gak terpisahkan dari hari-hariku. Senin-pa pengurus, Selasa-latihan PU dan PD, Rabu-Rapat Kepanitiaan, Kamis-Latihan PU dan PD, Jumat-PU, Sabtu-PD+Evaluasi pengurus+KTB, Minggu-desbin. Huaaaa...sampe eyangku hapal, tiap keluar rumah kalo gak urusan kuliah ya urusan UKM. Entah gimana dengan kalian sekarang. Tapi aku harap kalian bijak menggunakan waktu yang ada, hehehehe, karena kakak terkadang menyesal, hanya memberikan sedikit waktu untuk keluarga. Bahkan, seorang rekan pelayanan kakak di UKM pernah berkata kalau bagi kakak sekret adalah rumah. Segitunya ya....Hehehehe.

Kakak bersyukur sih bertumbuh dan melayani Tuhan di UKM Kristen. Banyak hal yang kakak dapatkan, pengenalan yang makin dalam akan Tuhan, pengajaran dan pendalaman Alkitab, kasih persaudaraan yang kuat,  berbagai pelajaran dalam interaksi dengan banyak orang dengan berbagai karakter, rekan-rekan pengurus yang bagaikan saudara, dan buanyaaaakkkk kali. Banyak kali juga kakak menangis dan tertawa di UKM, luar biasa Tuhan Yesus, semuanya menjadikan hidup semakin hidup. Kakak diperlengkapi dalam banyak hal di sini.

Bagaimana dengan kalian? Gimana rasanya jadi pengurus UKM? Pernah suatu kali kakak terkejut gara-gara di tahun ketiga kakak menjadi pengurus UKM, seorang pengurus baru (alias baru tahun itu menjadi pengurus) berkata seperti ini:
PB : Mega dah 3 kali ya jadi pengurus?
Me : Iya. Emang kenapa ya?
PB : Kok tahan ya?
Me : *bengong*
Emang kenapa gak tahan ya, pikir kakak. Usut punya usut, si pengurus baru ternyata merasa tugasnya berat sekali karena sebagai bidang sarana dan prasarana dia selalu hadir di setiap kegiatan membantu persiapan kegiatan. Nampaknya jauh lebih enak di bidang lain katanya, hehehehe. Jujur sekali kamu dek, pikir kakak. Iya sih ya...pelayanan pasti bikin capek, entah capek fisik, ato capek hati. Apalagi kalo kita melayani pekerjaan Tuhan dan bukannya melayani Tuhan, ini bakal bikin capeknya dobel ato tripel :p

Bukan bermaksud menggurui ato ngajarin sih kakak menulis surat ini untuk kalian, karena kakak gak bisa mengajar, hahahaha. Kakak cuma mau share beberapa hal yang kakak pegang selama melayani di UKM Kristen. Biasalah anak UKM hobi sharing....Hahahahaha. Ah, kakak jadi ingat seorang kakak pengurus bernama Kak Imelda, dia dapat julukan Ratu Sharing lo dulu. Gimana kabar si kakak ini sekarang ya? Ada yang tahu kabarnya?

Baiklah, ini beberapa hal yang ingin kakak sharingkan:

1. HPDT (Hubungan Pribadi Dengan Tuhan) harus jadi yang nomor satu
Setahun terakhir kepengurusan, ketua UKM waktu itu punya visi semua pengurus dan anggota UKM Kristen memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan. Sewaktu kakak mendengar visinya, kakak awalnya berkata begini dalam hati:"Hellooowww....bukannya ini adalah hal yang memang harus kita miliki, kok visinya gini doang". Kakak kecewa, karena sepertinya visi permuridan jauh lebih keren, ato apa lah, hahahahha. Kekecewaan ini ternyata bersumber dari adanya hubungan yang gak beres antara kakak dan pak ketua waktu itu. Tapi nanti akan kakak ceritakan tentang ini ya.

Sampai beberapa bulan kepengurusan berlangsung barulah kakak menyadari kalau HPDT merupakan bagian penting dalam kehidupan rohani kita. Dimanapun kita berada, apapun pekerjaan kita, masalah apapun yang kita hadapi, pelayanan apapun yang dipercayakan Tuhan, HPDT tetap yang terpenting. Karena apa yang gak kelihatan inilah yang penting. Pelayanan boleh di sana-sini, tapi tanpa hubungan pribadi dengan Tuhan semuanya gak berguna. Bahkan perintah Tuhan untuk mengasihipun hanya bisa kita lakukan kalau kita punya hubungan pribadi dengan Tuhan. Tidak mungkin kita mengasihiNya dengan segenap hati,jiwa, akal budi dan pikiran kita jika kita tidak mengenalNya dan bergaul akrab denganNya. Tidak mungkin pula kita mampu mengasihi jika kita tidak merasakan pengalaman dikasihi dan mengasihi Tuhan.

Bahkan, sekalipun UKM Kristen tidak ada pun gak masalah, asalkan orang-orang yang di UPN  mengasihi Tuhan dengan sungguh. Melekat erat dengan hatiNya. Pada akhirnya nanti, ada waktu dimana kita mengalami keterbatasan dalam menerima pengajaran, kita gak bisa melayani seperti di UKM karena pekerjaan mengharuskan kita berada di lapangan dan berbagai alasan lain. Tapi percaya deh, hubungan pribadi dengan Tuhan yang intim memampukan kita tetap tenang dan merasakan damai sejahteraNya. Kita dipuaskan dengan kehadiranNya.

Saat kita gak berada di komunitas UKM dan keluar dari zona nyaman di UKM, yang menjaga kita tetap hidup dalam jalan Tuhan adalah Tuhan sendiri. Di UKM, kita dijaga oleh tanganNya melalui saudara-saudara kita, mereka menegur dan mengingatkan kita. Namun saat kita jauh dari mereka nantinya, apa yang gak kelihatan ini yang akan menentukan apakah kita tetap berdiri teguh di dalam Dia atau tidak. Hubungan pribadi kita dengan Tuhan ibarat akar yang gak kelihatan dibandingkan dedaunan dan buah yang rimbun. Namun seberapa kokoh kita berdiri ditentukan seberapa kuat kita berakar di dalam Dia. Bukan seberapa sering kita melayani atau berapa banyak adek KTB kita yang menentukan segalanya. Ingat! Bukanlah yang kelihatan yang terprnting, tetapi yang tidak kelihatan. Kakak mendorong kalian untuk berakar kuat di dalam Dia, supaya nanti tidak diombang-ambingkan berbagai hal yang menyesatkan.

2. Kesesimbangan dalam melayani itu penting

Jika dulu di UKM kami bertukar pokok doa, sering sekali terdengar banyak yang minta didoakan untuk keluarga, studi dan pelayanan.

-keluarga
Kakak menyadari kakak memberikan porsi yang kecil untuk keluarga. Tidak ada kesimbangan sama sekali di bagian ini. Aneh ya, kakak dulu berpikir untuk lebih melayani di luar rumah dibandingkan di dalam rumah. Parah. Padahal, bukan kebetulan Tuhan tempatkan kita di sebuah keluarga. Dia ingin kita melayani keluarga kita sebelum kita pergi ke Yudea, Samaria ato ke ujung bumi. Kakak mengabaikan Yerusalem kakak. Seharusnya keluarga kita yang terlebih dulu kita layani. Jangan mengabaikan keluarga dengan alasan pelayanan.

-studi
Kebanyakan pengurus UKM dulu adalah mahasiswa yang berada dari Pulau Jawa. Kakak juga looo.Kita dikirimkan ke kampus UPN untuk studi kan? Karenanya dalam studi pun kita harus berusaha menjadi berkat. Jangan sampe IP jeblok yang disalahin pelayanan, trus gak masuk kuliah dan titip absen karena kecapekan pelayanan. Huaaaa....jangan dunk. Masa anak Tuhan kayak gini? No. No. No. Anak Tuhan harus memperhatikan kehidupan studinya dengan sungguh karena di area ini pun Tuhan bisa dimuliakan lo kalo kita sungguh-sungguh. Jangan beralasan dan bilang, "Biarlah bodoh, toh apa yang bodoh di mata dunia, dipake TUHAN". E buset yaaa....anak Tuhan harusnya jadi luar biasa dunkkkk, jangan puas berada di area rata-rata. Kan kita mau berikan yang terbaik buat Tuhan. Jangan pula bilang, "yang penting karakter kok kak, bukan kepintaran. Tuhan kan liat karakter kita". Weleh-weleh.....Kacau dah kalo gitu

-pelayanan
Kakak beri tahu satu rahasia ya, sebenarnya bukan Tuhan yang membutuhkan pelayanan kita, secara Tuhan bisa pake siapa aja kok. Sebenarnya kita lo yang membutuhkan pelayanan. Karena saat melayanilah Tuhan mengajarkan kita banyak hal, dan kita bertumbuh saat melayani Dia.Kita perlu berdoa dan melayani sebagai the right man on the right place with the right motivation. Setiap kita perlu menjadi orang yang demikian, supaya bisa maksimal dalam melayani. Kita sering terlalu semangat dan mengatakan "ya" untuk semua tawaran pelayanan yang datang. Padahal, perlu lo berdoa terlebih dahulu, kita perlu bertanya sama Tuhan, apa yang Dia ingin kita kerjakan. Karena ada kalanya kita perlu belajar berkata "tidak". Sungguh. Tidak perlu merasa bersalah menolak apabila memang Tuhan ingin kita mengerjakan hal yang lain. Kita melayani Tuhan kok. Bukan pekerjaan Tuhan kok. Perlu dunk tanya sama tuan kita :-) Hamba mengikuti jadwal yang ditentukan tuannya kan?

3. Selesaikan konflik yang ada dalam pengurus secepatnya
Pernah jengkel gak sih dalam melayani? Kakak pernah. Berasa agak pahit gitu sama seseorang. Penyebabnya sih sepele, gara-gara kakak diam. Yeahhhh....kakak pikir gak perlulah diomongin kalo kita ada masalah sama orang, apa itu pemberesan, semua baik-baik saja kok. Males banget ngomong, kakak pikir, harusnya tuh orang berubah dunk gak usah dikasih tahu, kan sudah dewasa. Sampai suatu hari orang itu datang pada kakak dan menawari kakak menjadi sekretaris. Yeaaahhhh...pak ketua itu yang datang (aku sudah minta izin dia sejak lama menceritakan hal ini), hehehe. Waktu itu gak kebayang deh bakal jadi orang yang bekerja bareng dia, dan berdoa buat dia, mau langsung jawab ngga, tapi aku minta waktu buat berdoa. Eh..Tuhan mau aku jawab iya. Waaahhhh, ga sanggup aku rasanya. Akhirnya aku terpaksa, serius, aku terpaksa menceritakan pada pak ketua apa yang aku rasakan. Rasa kesalku padanya, dan semua yang menjadi uneg-unegku. Ternyata pak ketua sama sekali gak ngerti kalo selama ini ada masalah yang belum terselesaikan di antara kami. Alamaaakkkk, aku seperti orang bodoh kan? Akhirnya kami membereskan semuanya, dan diakhiri dia berdoa buatku, aku kemudian menjawab ya menjadi sekretaris.

Sering apa yang kita alami dengan orang lain, menghalangi kita melayani Tuhan. Hubungan kita yang buruk dengan rekan pelayanan pun membuat apa yang kita kerjakan dalam pelayanan berasa gak bener melulu. So plis dek, jangan biarkan permasalahan yang ada tanpa penyelesaian. Tidak peduli siapa yang salah, sedapat-dapatnya bila hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.

4. Melayani dengan sukacita
Dulu kakak mengenal seseorang yang luar biasa di dalam kepengurusan, namanya Kak Joe. Darinya kakak belajar untuk punya hati hamba. Gak pernah kakak dapati dia mengeluh ato ngomel-ngomel waktu melayani, dan sungguh itu jadi berkat tersendiri buat kakak.

Kali ini, sedikit itulah yang bisa kakak sharingkan. Begini sedikit, gimana coba banyaknya ya? Hahahahaha. Mungkin lain kali, kakak akan sharing lagi #ketagihan :p
Akhir kata:
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1 Korintus 15:58

Eh,masih ada lagi deng. Selamat melayani ya adek-adekku. Biarlah rohmu menyala-nya dan layanilah Tuhan. Kakak berdoa supaya waktu pekerjaan kita diuji dengan api, pekerjaan kita akan nampak dan bukannya lenyap tak bersisa. Tuhan Yesus memberkati.

Love,

Mega

Kasongan, 11 November 2013
-Mega Menulis-

Untuk Kakak Manis

Ini adalah hari kedua dalam rangkaian #30harimenulissurat.

Hai kak, apa kabarmu? Lama tak bersua. Sudah berapa tahun ya kita gak bertemu muka? Terakhir bersms ria, setahun ada kali ya...aku lupa. Apakah pergumulanmu masih sama kak? Maaf, aku alpa mendoakanmu, aku harus jujur, hanya sesekali aku mengingatmu dalam doaku, dan hari ini aku ingat kamu.

Aku gak tahu, apakah Tuhan sudah menjawab doamu dan suami dengan jawaban yang kalian inginkan atau belum. Tapi yang aku tahu, Tuhan Yesus mengasihimu kak. Jangan berpikir sebaliknya ya... #pelukkenceng ;-) Aku tahu pergumulanmu untuk memiliki anak ini dah sejak lama, bahkan di awal-awal perkenalan kita kau sudah menceritakannya.

Kak, aku terkadang ikutan kesel lo tiap kamu curhat tentang teman sekantormu yang terus-menerus menanyakan pertanyaan gak  sensitif semacam:
"Dah berapa anakmu?"
"Sudah hamilkah kamu?"
"Kok kamu belum juga hamil sih? Nunggu apalagi?" (Ya nunggu hamil lah, bego amat ya yang nanya kak).
Ato seperti kamu ceritakan, ada bapak-bapak sekantor yang sudah berumur bilang:
"Kenapa suamimu gak sukses juga sih?Perlu saya ajarin tuh...."
Kalo jadi kamu, dah aku ulek-ulek pake cabe deh mulut kayak gitu,tapi kamu, hanya diam di depan mereka, kamu menitikkan air mata di hadapanku.

Ckckckckk, orang-orang ini macam gak disekolahin mulutnya! Nyebelin!!! Becanda sih becanda, tapi kok gak mikir perasaan orang lainnn...Jangan dipedulikan kak, cuma bikin sakit hati. Punya anak seharusnya bukan sesuatu yang pantas disombongkan, tapi disyukuri. Dan sungguh gak pantas hal kayak gitu buat becanda.

Aku gak tahu kak, apakah saat ini kakak dah memiliki anak atau belum, kita lama gak bertukar kabar. Yang jelas, kalau aku tahu kau telah memiliki anak, wahhhh....aku turut bersukacita. Selamat ya kak, kalo itu yang terjadi. Sungguh menyenangkan mengetahui Tuhan menjawab doa kita dengan jawaban "YA" ;-) Gak hanya kamu lo kak yang bersukacita, aku juga sangat bersukacita. Sungguh. Kupikir, inilah salah satu mengapa Tuhan mau kita bersyafaat buat orang lain, Dia mau kita turut merasakan sukacitanya saat tahu Tuhan masi menjawab doa. Melihat bagaimana Tuhan bekerja dan terlibat dalam hidup orang lain, mengerjakan banyak hal yang jauh melampaui apa yang pernah kita minta,pikirkan, dan doakan tuh sesuatu yang luar biasa wowww.....

Dan jika Tuhan belum menjawab doa kita dengan jawaban "YA",kakak tetap berdoa dan berharap sama Tuhan Yesus ya. Jangan berhenti berharap kak, pengharapanmu dalam Tuhan gak akan mengecewakan kok. Selama kita melekat padaNya, kita gak akan dikecewakan. Aku belajar tentang hal ini. Bukan karena kita pasti mendapatkan apa yang kita inginkan, tapi karena kita tahu sekalipun kita gak mendapatkan, kita dimampukanNya untuk tetap bersukacita dan merasakan damai sejahteraNya yang melampaui segala akal.

Aku berdoa buatmu kak, supaya kamu punya roh yang lemah lembut dan tenang, sehingga kamu dapat tetap tenang, gak peduli apa perkataan orang, atau apa yang terjadi pada orang lain. Aku membayangkan menjadi dirimu, dan memang menyakitkan jika banyak orang tak sensitif berkata seenaknya. Terkadang aku juga sensi kalo ada yang menyinggung kenapa aku belum kawin, hahahaha, curhaaatttt.... Dan ada juga keinginan memiliki apa yang dimiliki orang lain (kalo dalam kasusku sih pengen menikah, hahahaha), ada rasa iri menyelinap, sepertinya akan susah bersukacita bersama dia yang memiliki apa yang gak kita miliki. Huaaa....susah pasti, tapi bisa, ya kan kak? Kak,  kalo dah gitu aku akan mengingatkan diriku kalo kasih karunia Tuhan selalu cukup kok. Sekalipun di mata dunia kita terlihat berkekurangan, tapi sesungguhnya kita memiliki berlimpah, Dia cukup bagi kita. Tuhan yang memuaskan hati kita dengan kebaikanNya. Kita akan jadi wanita Allah yang tenang ya kak, Aminnnn.... Tolong ingatkan aku ya kak, kalo aku mulai grasak-grusuk dan gak tenang, I need your prayer too.

Aku pernah mendengar orang-orang berkata kalau anaklah yang menjadi perekat hubungan suami dan istri. Well, dunia boleh bilang apa aja, tapi aku tahu kak, perekat suami istri dalam perkawinan Kristen adalah Allah kita. Kakak dan suami pasti semakin kuat dan mengasihi apapun yang terjadi, selama kalian melekat padaNya. Aku percaya kalian akan menjadi kesaksian bagi orang lain. Bagaimana kalian menghadapi pergumulan kalian. Sikap dan karakter kalian yang dibentuk Tuhan menjadi semakin indah akan menarik orang lain untuk semakin semakin mengagumi pekerjaan tanganNya di dalam kalian dan melalui kalian. Aku percaya, Dia yang telah memulai pekerjaan baik di dalam kalian, akan mengakhirinya dengan setia.

I know kak, suara dunia bisa menyakitkan dan kejam. Seolah apa yang kita alami tidak cukup menyakitkan, mereka menggoreskan luka-luka dengan perkataan mereka. Seringkali aku dengar komentar yang menyakitkan dari orang-orang itu, mengerikan bagaimana manusia dengan gampangnya mengucapkan demikian tanpa sadar dampaknya bagi orang lain. Memang lebih baik mendengarkan suara Allah dibandingkan suara dunia ya kak...:p Tapi selama kita di dunia, yah apa boleh buat ya kak, kita pasti mendengar yang seperti itu. Kita yang harus memilih, apakah kita akan membiarkan diri  kita disakiti atau tidak. Lagipula, apa yang menyakiti tetapi tidak membunuh kita, seharusnya menjadikan kita lebih kuat kan kak? Hahahahaha #menghiburdirijuga. Yang jelas kak, paling gak menjadikan kita lebih lembut dalam berkata-kata, ya kan? #wink-wink

Alamak,panjang kali suratku kali ini kak :p Semoga kakak membacanya sampai selesai, hehehehe. Empat kali empat enam belas, sempat tidak sempat harus dibalas #mokso. Keep smile kakak manissss...Muachhhhh....

Love,

Mega

Palangka Raya, 10 November 2013
-Mega Menulis-

Thursday, November 7, 2013

Untuk Papah

Hari ini hari pertama dalam rangkaian #30harimenulissurat  dan aku ingin menuliskannya pertama kali untuk papahku tercinta. I miss him so much.

Tuesday, November 5, 2013

Berubaaahhhh......!!!

Siapa yang ingin membuat perubahan?
SAYA

Apa yang ingin kamu ubah?
BANYAK HAL (kecuali diri saya sendiri :p), sejujurnya, saya ingin mengubah dunia, lingkungan sekitar, ato well...si A ato si B, orang lain pokoknya.

Mengapa kamu ingin perubahan terjadi?
Karena apa yang terjadi sekarang bukan yang seharusnya terjadi, ini bukan kondisi ideal. Aku tidak menyukai apa yang terjadi. Dunia bisa jadi tempat yang lebih baik seharusnya, orang-orang bisa menjadi lebih baik.

Kapan kamu ingin perubahan itu terjadi?
SEKARANG. Soon lah...kalo gak bisa sekarang. Besok. Maybe. Beneran besok, dalam waktu 1x24 jam, bukan  besoknya orang Jawa, hohohohoho.

Dimana kamu ingin perubahan terjadi?
Di kantor. Di rumah. Di gereja. Di pemerintahan. Di sini. Di sana. Di situ. Di banyak tempat.

Bagaimana kamu mengusahakan perubahan terjadi?
Berdoa.
Menulis.
Berbicara.
Sampai kudapati, sepertinya aku tidak bener-bener membuat perubahan seperti yang aku harapkan.
Karena seharusnya aku berubah.

Apakah kamu ingin berubah?
Ingin.
Tapi sepertinya susah ya...
#alasan
Perubahan rupanya membutuhkan kerja keras, dan terkadang aku ingin sesuatu yang instant. Bener-bener mendoakan diri sendiri supaya konsisten mengusahakan perubahan.Memaksa diri gak berada di zona nyaman dan memakan makanan kemalasan.

Sampai aku mendapati ini:
If you don’t like something, change it. If you can’t change it, change your attitude. Maya Angelou

Rupanya aku yang harus berubah.
Karena sesungguhnya sulit mengubah dunia, aku tidak bertanggung jawab mengubah dunia atau orang lain.
Aku bertanggung jawab atas diriku sendiri.
Sekarang.
Di sini.
Aku mau berubah.

Palangka Raya, 5 November  2013
-Mega Menulis-

Monday, November 4, 2013

Pindah....Pindah....

Agak malas rasanya masuk ke kantor hari ini, mungkin karena hari ini adalah HARPITNAS, kemaren dan besok adalah hari libur, harusnya hari ini libur kan? Kan? #maksa :p Nah, yang membuat agak malas lagi adalah aku hari ini harus pindah ruangan, hehehehe. Seperti yang aku ceritakan di sini megasthought.blogspot.com/2013/10/perpindahan.html?m=0 , akhirnya instruksi Kepala Dinas untuk aku pindah keluar dah :p

Cuma pindah ruangan aja sih, hehehe, bagian yang agak merepotkan adalah mengangkat berkas-berkas dan mensortir barang-barangku di ruangan sebelumnya. Memilah-milah mana yang harus aku bawa dan mana yang harus aku pindahkan. Kalau cuma mengangkat badan ma gak lah repot. Jadi yang aku lakukan pertama-tama adalah memasukkan semua barangku ke dalam sebuah kardus, kemudian di ruanganku yang baru deh acara menyortir dilakukan. Harus aku akui kalau ternyata ini pekerjaan yang mudah, sebentar saja selesai kok, hehehehe. Pikiran saja yang membuat semuanya terasa merepotkan, begitu dijalani ternyata tidak serepot yang dibayangkan :p

Duduk manis di kursi yang baru, dengan semua barang sudah rapi membuatku tersenyum puas. Walaupun aku masih tidak tahu secara persis apa yang harus aku kerjakan di tempat baruku ini. Ada sih, tupoksi yang aku terima, tapi aku belum tahu memulai dari mana. Kubuka laci mejaku, aku buka Alkitabku dan tiba-tiba ingin rasanya membaca perikop tentang perpindahan Abraham. Ceritanya ingin mencari penghiburan nih, hahahahaha.

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram : ”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapakmu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” Kejadian 12:1

Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Kejadian 12:4

Booo...umur Abraham eh Abram waktu disuruh Tuhan pindah tu 75 tahun. Alamaaakkkk....!!!!
Udah tua kali pun.
Bukannya terhibur, aku malah jadi malu #nunduk. Secara, aku yang masih 17 tahun aja males banget pindah #eh aku boong, 28 deng. Gkgkgkgk. Parah ya, padahal aku cuma pindah ke sebuah ruangan berjarak 10 meter dari ruanganku sebelumnya, ckckckck.

Bandingkan dunk dengan Abraham:
”Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” Ibrani 11:8

Abraham sama sekali gak tahu tempat yang ia tujui. Dia gak tahu apa yang menantinya disana. Dan yang jelas, meninggalkan sebuah rumah tempat kediaman kita selama puluhan tahun bukanlah perkara yang gampang. Meninggalkan segala kenyamanan di masa tua seperti itu memberikan alasan untuk negosiasi alias tawar menawar sama Tuhan seharusnya, hahahaha, apaan juga ya pake nego segala. Tapi gak tuh, Abraham gak pake acara nego-nego ato nangis-nangis minta Tuhan batalkan Surat KeputusanNya.Abraham segera taat danpergi. Fiuhhh....#salut

Selama membaca perikop tersebut, aku menemukan kalo Abraham gak menyesali keputusannya untuk taat. Dia juga gak mengingat-ingat atau membandingkan kehidupannya di tempat lama dan di tempat baru (seperti yang aku lakukan sekarang dan mungkin akan aku lakukan nanti, hiks). Bandingkan lagi dengan bangsa Israel yang bersungut-sungut di padang gurun, huaaaa....aku gak mau kayak gitu ah, serem amat. Aku mau belajar seperti Abraham ah, bukannya seperti bangsa Israel :p

Aku mengimani, tidak soal dimanapun aku berada, asal TUHAN besertaku, gak masyaaalaaahhhhh.... :-)

Kasongan, 4 November 2013
-Mega Menulis-

Sunday, November 3, 2013

Sbab Dia Hidup

Terinspirasi postingan Kak Ida di sini sitorusfg.wordpress.com/2013/04/09/sebab-dia-hidup/ , aku jadi mau buat versiku juga ah....

Sbab Dia hidup, matahari masih bersinar
Sbab Dia hidup, burung-burung pun bernyanyi
Sbab Dia hidup, bunga bermekaran dan mewangi
Sbab Dia hidup, angin meniup daun-daun
Sbab Dia hidup, ada pelangi sehabis hujan
Sbab Dia hidup, ada hari esok

Sbab Dia hidup, aku bernafas, menangis, tertawa, tersenyum
Sbab Dia hidup, aku melihat, mendengar, merasakan
Sbab Dia hidup, aku berbicara, membaca, menulis
Sbab Dia hidup, aku bernyanyi
Sbab Dia hidup, aku ngantor, hehehe

Sbab Dia hidup, aku pun hidup
Sbab Dia hidup, hidupku menjadi berarti
Sbab Dia hidup, aku boleh merasakan dikasihi
Sbab Dia hidup, aku punya alasan untuk tersenyum setiap hari
Sbab Dia hidup, aku menikmati kebaikan dan kemurahanNya

Sbab Dia hidup, aku gak akan menyerah
Sbab Dia hidup, aku gak akan kuatir
Sbab Dia hidup, aku gak takut
Sbab Dia hidup, aku belajar menguasai diri
Sbab Dia hidup, aku sabar menanti

Sbab Dia hidup, aku gak gentar berjalan dalam lembah kekelaman
Sbab Dia hidup, aku dapat menanggung segala perkara
Sbab Dia hidup, segala keperluanku terpenuhi
Sbab Dia hidup, aku percaya segala sesuatu indah pada waktuNya
Sbab Dia hidup, jiwaku diselamatkan

Sbab Dia hidup, kasih masih ada
Sbab Dia hidup, pengharapan melimpah
Sbab Dia hidup, iman percayaku bertumbuh

Sbab Dia hidup, aku akan berkata:
aku bersyukur punya Allah yang hidup :-)

Kasongan, 3 November 2013
-Mega Menulis-

Arisan

Bukan...bukannn....Aku bukan mau ngomongin film berjudul Arisan kok. Eh, pernah nonton film ini gak sih? Ini film dah jadul banget, waktu aku muda dulu lah keluarnya (sekarang dah tua ceritanya :p), kalo ga tahun 2003, tahun 2004 gitu. Ceritanya berkisar kehidupan beberapa sahabat yang berusia 30an, dengan segala pergumulan mereka, arisan menjadi ajang bagi mereka menampilkan citra diri terhebat mereka, untuk menutupi berbagai permasalahan dalam hidupnya. Sebenarnya di antara mereka ada yang gay, ada yang berusaha punya anak supaya tidak ditinggal suaminya, dll. Endingnya? Coba deh ditonton sendiri :p Eh, tadi katanya gak mau ngomongin film, kok malahan diomongin panjang lebar gini, tapi dibuang sayang ya,hahahahaha #apaan coba

Eniwei, dah pernah ikut arisan blom? Pernah lah ya...
Suka ikut arisan ga? Kalo aku sih biasa aja, gak yang suka banget, cuma kalo pas diajakin dan kira-kira dananya ada buat nabung, yo wes ikutlah...
#ini dari tadi nanya sendiri jawab sendiri,akakakakak

Jadi ya, mamahku sukaaaa...buanget ikut arisan, aku baru tahu nih,gkgkgkgk. Banyak kali arisan yang diikutinya, dan kalo dah dapet tuh ya, mamahku suenengggnnnnyyyaaa....bukan main. Dan terus terang ini mengherankanku, secara uang yang didapat kan uangnya sendiri, kok segitu banget ya senangnya, aneh kan? Kan? Tapi kata mamah sih beda, kan kalo dapatnya tuh biasanya pas perlu berasa banget manfaatnya (lah,kalo pas perlu gak dapat-dapat tapi malah harus bayar, apa gak sedih, gkgkgk).Yahhh, up to you lah mah, hehehehe.

Trus ya, ada juga yang bilang arisan tu sama kayak nabung.Well, aku juga kayaknya termasuk aliran ini, secara, kalo yang dah dapat duluan di awal biasanya aku nawarin kalo ada yang mau dapat duluan. Emang si menyenangkan buatku pas dapat di akhir, ada kepuasan karena tau ternyata aku bisa arisan eh nabungin uang sampai segitu, hohoho.

Kenapa juga Meg ga nabung secara konvensional alias nabung beneran? Komitmen atuh macam arisan, jadi kan sama aja ya....
Karena ya, kalo ma jujur nih, aku ga yakin bisa nabung segitu kalo ga lewat arisan. Kalo arisan tu berasa ada unsur dipaksa, kudu wajib must setor duit pokoknya. Kan kalo gak bayar malu atuhhh...tau-tau ditagih. Yeah...paling gak,diingetinlah pasti sama bendahara arisan tiap waktu mau ngocok arisan supaya bayar. Salut juga nih sama bendahara yang bertanggung jawab ngumpulin duit arisan, ga gampanglah ngingatin peserta-peserta arisan buat bayar. Lagian kasian juga sama yang dapat kalo ternyata gak full dapetnya gara-gara ada yang belum bayar. Kalo sampe ditagih dan diingetin buat bayar tu rasanya gimanaaa...gitu,ga enak banget pokoknya, makanya deh dengan kesadaran dan kerelaan diri aku setor uang arisanku.

Well, ini juga alasan kenapa aku aktifin potong gaji rutin setiap bulan supaya bisa punya tabungan khusus buat dana pensiun. Mendisiplinkan diri dengan memaksa diri ceritanya,hahaha.

Terkadang, saat berkomitmen melakukan disiplin rohani, seperti halnya arisan, kita memerlukan seseorang seperti halnya bendahara arisanku. Seseorang yang mengingatkan kita akan komitmen kita, menegur kalo kita melanggar komitmen kita. Seseorang yang mau mengambil tanggung jawab menjadi penjaga dan rekan kita dalam bertumbuh secara rohani.

Bila kita memiliki masalah dengan komitmen-komitmen dalam disiplin rohani, baik itu saat teduh, membaca Firman Tuhan, menulis catatan saat teduh, perpuluhan, atau berbagai komitmen lain (percayalah, kita tidak pernah kekurangan alasan untuk mengabaikan komitmen kita). Kita dapat mulai menyatakan komitmen kita kepada orang yang kita percaya sehingga dia dapat turut menjaga komitmen kita. Saat kita hanya berkomitmen tanpa diketahui orang lain, kita mudah sekali untuk jatuh dan gagal.

Kita tidak harus menjadi lone ranger yang berjuang seorang diri. Jika kita mau, kita bisa menjadi power ranger yang saling dukung dalam pertandingan iman kita #loh, segala bawa-bawa power ranger,hahahaha. Tapi ngerti kan maksudku? Hohohohoho.

Kasongan, 2 November 2013
-Mega Menulis-

Friday, November 1, 2013

Setali Tiga Uang Sama Eyang

Hari ini aku keheranan bin geli ngeliat eyangku,dari pagi sampe siang bolak-balik dari kamarnya ke ruang keluarga dengan pakaian super duper rapi, siap berangkat ke Palangka Raya. Padahal ya, kami baru berangkat dari rumah rencananya jam 4an sore,secara pesawat take off jam 8 malam. Cuma berhubung ini Jakarta ya berangkatlah jam segitu. Nah,kebayang kan dari paginya sampe siang ini tiap 1 jam eyang keluar masuk gelisah gitu? Gimana daku gak geli,hahahaha.

Kami serumah~aku,omku,tanteku~menertawakan eyang. Tapi gantian aku yang malu. Saat omku berkomentar,"Jamnya lambat banget ya yang...", aku teringat apa yang aku rasakan beberapa hari yang lalu. Malam sebelum keberangkatanku ke Jakarta, aku tidak bisa tidur nyenyak, hampir tiap satu jam aku terbangun, dan menemukan kalau waktu keberangkatanku masih lama. Padahal cuma hitungan jam looo...tapi rasanya seabad #sigh.

Jadi ya,sewaktu hari ini aku menertawakan eyang, sebenarnya aku juga menertawakan diri sendiri. Aku melakukan yang sama kok, hahahahaha, parahhh....

Well, still misteri dah buatku kenapa waktu berjalan lambat banget buatku waktu da itu dan hari ni bagi eyang.
Huahahahahaha.
#purapuragatau

Kasi tau ga eaaa.... ;-)

Sejujurnya, waktu mau jumpa orang terkasih, waktu terasa lambat berjalan bagi kita (padahal ma sama aja dengan hari-hari lain :p).
Aneh ya?
Tapi itu bener.

Berlaku yang sebaliknya, sewaktu harus meninggalkan orang terkasih, waktu terasa begitu cepat, hehehehe. Biasanya aku kalo meninggalkan Jakarta waktu juga berasa cepat looo...tapi hari ini biasa aja sih ;p Iya lah, abangku ikut maen ke Palangka Raya, hohoho #senyumlebar

Well, bye Jakarta....
Cyu next time...

Jakarta, 1 November 2013

Investasi Kesehatan

Seorang temanku pernah mengupload fotonya sehabis (ato akan) berolahraga ya....aku lupa. Yang jelas dia kasih judul semacam "investasi kesehatan" gitu deh. Cukup menggelitikku tapi gak bikin sampe tertawa terbahak-bahak sih saat itu. Cuma hari ini aku teringat hal ini gara-gara komen Manda tentang share seorang pria di Semarang yang bisa saving 500 ribu sebulan,padahal gajinya cuma 1 juta bo. Nah lo, amaze kan jadinya? Ternyata salah satu tipsnya adalah, dia masak sendiri makanannya, di awal bulan dia belanja beras dan sarden puluhan kaleng. Jadi makanannya ya sarden doang setiap hari! Ekstrim banget kan? Entah mau diapakannya tabungan 500 ribu sebulan itu, mau untuk apa investasi segitu. Tapi yang jelas aku dan Manda sama-sama sepakat kalo useless banget dia nabung segitu tiap bulan eh gaya makannya masi kayak gitu,oke  lah 30 ato 40 tahun lagi duitnya buanyak,tapi kalo ntar dipake buat berobat doang (gara-gara makannya sembarang gitu), apa gak super sia-sia tuh?
Banyak sekali sekarang perencana keuangan yang menyarankan supaya kita punya yang namanya dana kesehatan alias asuransi, sambil diperingatkan jangan tergiur dengan asuransi yang menawarkan sekalian investasi. Mending asuransi ya asuransi aja,pisahin dengan investasi. Katanya ibaratnya asuransi tu seperti payung akan melindungi kita sewaktu hujan,hehehehe.
Eniwei, apa yang dilakukan temanku sepertinya jauh lebih penting dibandingkan punya dana kesehatan. Aku baru nyadar nih, apalagi dengan komennya Manda. Ngapain juga punya duit segabang ato dana kesehatan buanyak kalo ntar sakit-sakitan, pasti habislah tu duit buat pengobatan, aih dahhhh....sedihnya pun ya.
Jauh lebih penting daripada itu adalah berinvestasi pada hal-hal yang membuat kita tetap sehat. Nulis ini seperti aku menusuk-nusuk diriku sendiri, karena seringkali aku gak peduli sama investasi yang penting ini. Investasi kesehatan harus dimulai sedini mungkin sebelum terlambat, serem juga denger belom 30 tahun dah kena stroke ,hiks....
Olahraga...
Makan makanan yang sehat (dan biasanya gak enak itu,hahahaha)...
Banyak makan buah dan sayur...
Istirahat secukupnya...
Gak rakus dengan makanan...
Aihhh...selama ini aku gak berinvestasi untuk kesehatanku di masa tua, secara males banget olahraga, makan juga suka seenaknya,hiks.
Aku harus mulai berinvestasi untuk kesehatanku.
Belajar mendisiplin diri lah intinya.
Sepertinya aku harus mencari cara untuk memaksa diriku untuk berinvestasi ini secepatnya.
Kalo nabung aku dah nemu caranya, dengan cara otomatis potong gajiku untuk diinvestasikan,nah kalo untuk investasi kesehatan ini yang masih bingung.
Gimana caranya ya memaksa diri untuk melakukan banyak hal yang akan membuat dagingku menjerit-jerit, hehehe.
Jakarta, 1 November 2013
-Mega Menulis-

Demo Buruh dan Keinginan Tak Berbatas

Mengangalah aku mendengar tuntutan buruh di Jakarta yang katanya sebesar Rp. 3,7 juta. E tolong ya...itu juauh lebih besar dari gaji pokok PNS golongan III a (seperti aku),alamaakkkk....kalah bo gajiku sama buruh, hehehe. Katanya sih sebelumnya Rp.2,2 juta. Alamaaaakkkk (lagi :p) ini ma sama dengan gaji PNS gol III a #tepok jidat.

Ngiri Meg sama buruh?
Iya sih,awalnya ngiri abiez,secara kalo dipikir-pikir jadi gak habis pikir juga, kok bisa gitu ya?
Ini yang salah,gaji mereka yang terlalu besar ato gajiku yang terlalu kecil yah? Hahahahaha.

Aku dah nyicipin di Jakarta beberapa hari,well...di Jakarta semua ada. Dari yang paling murah sampe yang paling mahal ada. Mau makanan murah di warteg ato warung pinggiran ada kok,kalo ke restoran ato mall ma jangan dibilang lagi dah,harganya emang kelewat kejam (paling ngga buatku),kalo makan tiap hari di restoran ato mall si jujur aja aku gak sanggup deh dengan gajiku sekarang. Buruan aja kibarin sapu tangan putih lah aku. Kalo sekali-kali makan di restoran,oke lah...Trus masalah pakaian, booo....Jakarta tu jadi surga sekaligus neraka belanja deh, aku bisa beli baju murah buat dijual lagi di Palangka Raya. Kembali lagi sih,semua harga ada, dari yang super murah sampe yang super mahal. Nah,kalo untuk rumah lah yang jelas-jelas pasti mahal, harga tanah gila-gilaan booo....Tapi kalo buat yang laen,silakan bandingkan dengan kota lain,pastinya di Jakarta harga kebutuhan pokok lebih murah daripada kota lain. Oke,bandingkan lagi harga bensin di tempatku yang eceran dah Rp.8 rb,gilo kan? Belom lagi kalo di pedalaman sana, bisa deh nyampe Rp.10 rb.

Standar hidup di Jakarta lebih mahal Meg? Iya kali ya...
Tapi kalo dicek lagi, apa benar demikian?
Standar hidup ato gaya hidup sih? Kalo gaya hidup yang mahal sih gaji berapa aja gak bakal cukup kaleeee....!!!

Aku juga jadi pengen dunk ngeluhin gajiku, jadi pengen demo juga macam buruh di Jakarta, sapa tau gajiku juga naek, huahahahaha.
Tapi dipikir-pikir lagi, halahhh....ngapaen juga pake acara demo dan berorasi segala kalo yang bikin ngerasa kurang mulu tu gaya hidup yang mahal.

Terkadang kita gak bisa bedain mana keinginan dan mana kebutuhan. Kebutuhan ada batasnya tapi keinginan gak berbatas. Kalo keinginan ma gaji 100 juta sebulan juga kurang.

Kebanyakan orang pengen kaya,ato ngalamin yang namanya kebebasan finansial lah bahasa kerennya. Aku juga lo pengen, bisa membelanjakan uang dan gak mikir cukup apa gak tuh ntar sisanya buat hari-hari ke depan (halahhhh....:p), bisa ngangkut semua buku yang di Gramedia dan toko buku laen, punya anak angkat sebanyak-banyaknya, sekolah lagi, dll. Banyak keinginanku, dan sepertinya jadi kaya adalah solusinya, tapi ayat ini menampar-namparku :
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. Amsal 30:8-9

Aku mau menikmati apa yang menjadi bagianku dengan sukacita.
Gak perlu lah mengeluh.
Gak perlu lah demo.
Gak perlu lah merengek-rengek meminta apa yang ditetapkan bukan jadi bagianku.
Aku mau bersyukur kepada Tuhan atas pemberianNya, mencukupkan diri dan mengelola apa yang ada aja.Supaya aku gak melupakan Dia atau mencemarkan namaNya.

Jakarta, 1 November 2013
-Mega Menulis-

Denda Busway dan Standar Ganda

Jadi barusan aku nonton berita di tv tentang wacana untuk membuat peraturan denda busway. Di Jakarta kan jalur busway sering dipakai pengguna jalan lain,baik pengendara motor maupun mobil. Nah, ini dah pasti bikin sarana angkutan ini gak lancar,apalagi kalo dah jam berangkat dan pulang kerja,bukan hal yang mengherankan melihat pengguna jalan selain busway menggunakan jalur busway.

Rencananya denda busway yang dikenakan bagi pengendara motor yang kedapatan menggunakan busway adalah sebesar 500 ribu rupiah,sedangkan pengendara mobil dikenai denda sebesar satu juta rupiah. Jumlah yang besar kan? Karenanya saat beberapa pengendara motor dan mobil ditanyai pendapatnya,mereka menolak! Bisa dipahami lah ya,kemungkinan besar mereka yang menolak adalah pelanggar aturan  itu-jalur busway hanya untuk busway.

Sebagai pengguna busway beberapa kali di Jakarta, kupikir aturan ini cukup beralasan bila memang akhirnya disahkan. Booo....gak enak banget lo naek busway pas lagi jam pulang kantor,dah penuhe pol,eh busway ikutan macet gara-gara banyak motor dan mobil yang slonong boy aja di jalur busway.Ckckckck, kesel banget ngeliat mereka yang gak tahu aturan itu.

Pengguna busway jelas bersukacita bila aturan denda busway itu diterapkan, sementara pengendara motor dan mobil yang sering melanggar peraturan berdukacita-sudah pasti.

Seringkali kita menolak suatu aturan bukan karena aturan tersebut tidak baik,tapi lebih karena  peraturan tersebut membatasi dan membuat kita tidak nyaman. Peduli amat dengan orang lain, selama peraturan tersebut gak membatasi saya, malahan membuat saya nyaman. Tapi kalau saya merasa terganggu,huaaa....lihat saja nanti!!!

Sebenarnya, aku pernah merasakan menjadi keduanya-aku harus mengakui ini. Berada di busway dan merasa kueseeellllll banget waktu di depan busway ada pengendara motor dan mobil yang slonong boy ke jalur busway. Kemudian aku pernah dibonceng motor oleh seorang kawan dan kami memakai jalur busway, lalu dengan rasa bersalah aku protes pada kawanku yang memboncengku namun mengiyakan aja jawaban temanku "kalo gak gini kapan nyampenya" #sigh.

Rupanya aku mempunyai standar ganda,parahhhhh....!!! Standar itu berubah sewaktu-waktu tergantung mana yang menguntungkan bagiku, gila! Jelek banget kelakuanku. Dan merenungkannya lagi, aku semakin banyak menemukan standar ganda yang telah kuberlakukan di dalam hidupku secara sadar maupun gak sadar.

Melihat seseorang yang membicarakan keburukan orang lain,aku gak suka, aku menilainya banyak mulut. Padahal,aku juga sering melakukannya dan berdalih,"Bukan ngomongin ya,tapi gimana ya,tapi dia emang gitu sih kelakuannya". BOTE bangeeetttt.

Di lain waktu aku terkadang berucap dalam hati,"Pengeluh..." sewaktu mendengar seorang kawan yang mengeluuuuhhhhh melulu, sementara aku melakukan hal yang sama kepada orang lain ato ngeluh di blog,huaaaa....sami mawon dong daku!!!

Sama seperti aku membeli banyak buku dan beralasan,"Kan aku jarang beli buku, makanya wajarlah aku sekali beli langsung banyak",sementara di lain waktu aku berkomentar keras (dalam hati) tentang kawanku yang membelanjakan uangnya untuk beli buku dalam jumlah banyak.

Aneh kan bagaimana perbuatan yang sama jadi berbeda nilainya waktu aku yang melakukann dan orang lain yang melakukan.Bener-bener deh,nampaknya aku punya semangat menghakimi orang lain yang besar. Yang diimbangi dengan kemampuan mencari alasan yang bagus untuk membenarkan perilakuku. Justification level atas nih :'(

Saat menyadari hal-hal tersebut aku sedang membaca perikop Alkitab yang berbicara tentang menghakimi:

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Matius 7:1-5

Aku orang munafik. Makanya bisa punya standar ganda gitu. Aku gak jujur dengan apa yang aku lakukan,padahal aku menuntut orang lain memenuhi standar tertentu yang gak bisa aku lakukan.
Mengerikan!!!
Aku orang munafik yang juga berarti aku gak berintegritas.
Hiks,sedih banget menyadari hal ini. Tapi lebih menyedihkan kalau aku gak berubah dan hidup dengan standar ganda seperti itu.Aku tidak hidup dalam kebenaran. Bener-bener deh, aku harus bertobat. Harusnya aku hidup hanya dengan satu standar kebenaran. Dan berhenti menghakimi orang lain. Aku gak boleh jadi bunglon yang merubah warnanya sesuai lingkungannya.

Karena bagaimana Allah dimuliakan kalau aku jadi orang munafik?

Jakarta, 1 November 2013
-Mega Menulis-

Wednesday, October 30, 2013

Jaminan Si Abang ;p

"Gila...hebat banget Ga,gak takut kamu."
"Kok bisa sih gak nyasar?"
"Hebat banget kamu Ga!"
"Berani ya kamu."
"Wuihhh....preman juga nih kamu."

Demikian beberapa komentar yang aku terima waktu untuk pertama kalinya aku naek busway sendirian untuk pertama kalinya dari rumah tanteku yang di daerah Cilincing sampe Mangga Dua (sebelumnya naek angkot dulu dari tempat tanteku ke Pulo Gadung). I feel great lah dipuji gitu,hohoho. Yang awalnya ngerasa biasa aja (toh banyak orang yang ngelakuin hal yang sama) eh jadi ngerasa hebat,hahahaha #sombong. Gak tahu tuh orang-orang kalau aku punya rahasia.

Selain punya prinsip "ngapaen takut nyasar asal bawa DOMPET (yang isinya uang dunk), HAPE (yang pulsanya cukup buat nelpon orang se-rt buat tanya-tanya kalo nyasar), dan MULUT (buat nanya,toh masih di Indonesia ini,bahasanya masih sama ,lain cerita kalo nyasar di Rusia sono, nangis guling-guling juga dah aku :p)",aku punya satu rahasia yang mau aku bagikan sekarang. Alasan kenapa aku berani berpetualang adalah aku punya jaminan yang membuatku merasa aman.

Apakah jaminan itu?
Ada jaminan dari abangku,hehehe.
Dia dah janji sama aku, dimanapun aku nyasar saat di Jakarta,dia pasti jemput aku, asalkan di luar jam kerja.
Nah looo....aku gak punya alasan lagi kan buat takut ngeluyur kesana kemari di Jakarta,toh bakal dijemput kalo aku minta,hehehe.

Tapi bukan karena ada jaminan ini, lalu aku langsung seenaknya ngeluyur di Jakarta trus minta dijemput sembarangan,hahahaha. Aku gak setega itu.Aku masih punya cukup otak dan hati (cieee....) untuk gak terlalu membebaninya. Kalau aku ngerasa nyasar, aku akan mencoba memastikan di mana aku berada,kemudian berusaha mencari informasi gimana caranya tiba di tempat yang gak terlalu susah dijangkau abangku.Kan serem banget macetnya Jakarta kalo dah pulang kantor,kasihan dia kalo mesti jemput aku di ujung dunia mana. Dan sampai sekarang,abangku selalu menepati janjinya.

Aku bersyukur dia gak memanjakanku dengan berjanji akan mengantar dan menjemputku kapanpun dan dimanapun aku perlu,karena ini pasti membuatku terlalu bergantung sama dia,lah...ntar ke depannya kasian aku dan dia dong.Aku jadi super manja,dan dia jadi superojek yang rempong,hahahaha.

Aku juga bersyukur aku malah disuruh nyoba angkot dan busway keliling Jakarta di saat om dan tanteku aja ngelarang,mereka melarang karena takut terjadi hal-hal yang gak diinginkan,seperti nyasar ato kecopetan,dll.Mereka kuatir,aku tahu. Tapi kekuatiran semacam ini berakibat buruk.
Pertama, buruk pada kantong yang jelas, hahahaha, secara kalo kemana-mana mesti naik taksi di Jakarta,apa gak nangis darah, mahal booo!
Kedua, aku pasti jadi parno dong, mau keluar aja takut ini itu, parah kan kalo aku gitu.

Jaminan dari abangku memberikan aku keberanian untuk mencoba dan melangkahkan kaki kesana kemari di Jakarta ini. Dan saat aku mengucap syukur akan hal ini,aku diingatkan kalo Tuhan juga telah memberikan berbagai jaminan dalan hidup kita, jaminan keselamatan, jaminan doa, dll.

Next time aku akan share tentang berbagai jaminan yang diberikan Tuhan dalam hidup kita. Jaminan dari Tuhan memberikan pegangan juga dalam hidupku,memberikanku keberanian untuk bangkit dan gak pernah menyerah saat jatuh. Jaminan dari Tuhan membuatku tetap melangkah di jalanNya dalam limpahan kasih karuniaNya. Aku mendapati bahwa ternyata jaminan yang diberikan Tuhan kepadaku melebihi jaminan yang diberikan abangku :)

Terima kasih sudah menjamin hidupku Tuhan #pelukTuhanYesus

Jakarta, 30 Oktober 2013
-Mega Menulis-

Saturday, October 26, 2013

Menjadi Orang Farisi atau Pemungut Cukai?

Ternyata menjadi orang Farisi itu sulit, perhatikan ini:

Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.Lukas 18:12

Orang Farisi ini melakukan segenap kewajibannya sebagai orang beragama,jadi kalo diibaratkan di zaman sekarang,orang Farisi ni hampir identik dengan orang Kristen yang taat beribadah,dia saat teduh setiap hari, berpuasa, memberikan perpuluhan,dll. Bagian yang sulit-sulit ini dilakukan dengan mudah oleh beberapa orang Kristen.

Tapi, tak lupa pula, satu hal yang dilakukan orang Farisi juga dilakukan orang Kristen. Kali ini dengan mudah, tanpa kesulitan sama sekali.

Apakah itu?
Dia membenarkan dirinya sendiri melalui segala perbuatannya. Dia membandingkan dirinya dengan orang lain yang melakukan dosa yang berbeda dengannya,kemudian merasa lebih baik karena tidak melakukannya atau karena dia melakukan hal yang berbeda. Orang lain selalu nampak lebih berdosa di hadapannya. Dia menganggap dirinya lebih baik dibandingkan orang lain.

Aku menjadi orang Farisi juga akhir-akhir ini,aku menyadarinya. Aku memandang orang lain dan membenci dosa yang dilakukannya, membicarakan apa yang dilakukannya,dan berpikir: "Syukurlah,aku gak melakukan apa yang dilakukannya."

Memang sih,aku gak melakukan dosa yang dilakukannya, tapi aku juga gak kurang berdosanya. Apa yang membuatku berpikir demikian? Memangnya dosa tuh ada yang besar dan kecil?
Dosa adalah dosa, gak ada ukurannya!

Sedangkan aku?
Aku mulai mengukur apa yang dilakukan orang lain,dan melihat diriku lebih baik dari orang tersebut.
Bodoh kan?
Bahkan aku gak menyadari kalo itu dosa.

Dosa mencuri tidak lebih buruk daripada dosa membicarakan keburukan orang lain-seperti yang sering aku lakukan akhir-akhir ini #sigh. Sepertinya aku gak bosan membicarakan keburukan si A. Parah.....!! Tidak peduli itu benar sekalipun,aku perlu belajar menahan diri untuk gak menghakimi orang lain. Aku harus berhenti melakukanya. Itu DOSA. Titik. Aku perlu bertobat.

Dosa bukanlah disebut dosa karena orang lain melakukan lebih buruk dari yang kita lakukan.Tapi dosa adalah saat kita gagal dan meleset dari rancangan Allah bagi kita untuk hidup kudus. Bukan standar manusia yang menjadi patokan seseorang melakukan dosa apa gak. Di mata Tuhan, apa yang kulakukan juga dosa, sama seperti dosa yang dilakukan orang lain-yang biasanya kupandang lebih berat itu. Aku lupa betapa seriusnya Tuhan memandang dosa, dosa apapun.

Daripada memandang orang lain dan menjadi orang Farisi yang bersyukur karena gak melakukan dosa mereka,aku lebih baik menjadi si pemungut cukai yang berdoa demikian:
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Lukas 18:13

Memohon belas kasihan Allah untuk dosa-dosa yang aku lakukan dan berhenti melakukannya,itu yang harus aku lakukan.

Kasongan, 26 Oktober 2013
-Mega Menulis-

Pengajaran

Berikut ini percakapan yang berlangsung hari Jumat lalu antara aku dan seorang CS di bank BNI. Latar belakangnya adalah,aku pengen tahu apakah BNI Kasongan menjual produk reksadana,karena agak rempong juga kalo tiap mau beli reksadana harus ke Palangka Raya, so pas aku ke bank buat bayar pajak,aku sempatkan untuk bertanya:

CS : saya BEJO (aku ngarang nih soale lupa nama CSnya),ada yang bisa saya bantu ibu?

Me : (pengen protes sbenare,manggil "mbak" kek :p) Saya mau tanya pak,di BNI sini ada jual reksadan gak?

CS : iya ibu, di sini produk reksadana dijual 2 kali dalam satu tahun,tapi periodenya yang terakhir sudah lewat oktober awal kemarin.

Me : (bengonglah aku,mosok reksadana cuma dijual 2 kali setahun,gak beres ni cs) Pak, maksud saya reksadana lo pak,bukan ORI. Disini ada jual gak? (Bingung aku,tinggal bilang ada apa gak kok muter-muter gini si).

CS : iya mbak, ori itu juga reksadana. Malahan ini gak beresiko,karena dijamin sama negara,dan lebih menguntungkan.

Me : (hellloooowwww....ini CS kok ngawur ya). Iya pak,saya tahu tentang ORI, tapi yang saya tanyakan bukan itu, tapi produk reksadan pasar uang, campuran,saham ato apa aja lah,ada gak dijual disini?
*fyi,ORI emang menguntungkan,tapi macam deposito, ada jangka waktu tertentu,dan ini biasanya tahunan,makanya aku kurang tertarik karena gak bisa sewaktu-waktu dicairkan.bunganya emang lebih besar dari deposito.

CS : kalau reksadana yang  itu kami gak berani menjual mbak disini,karena berisiko tinggi, dan bisa rugi.Lebih baik beli ORI aja mbak.

Me : (waksss....ini menyesatkan banget infonya,gak lengkap) Ya sudah pak kalau gak ada,makasih.

Astaaagaaaa, CS ini menyesatkan sekaleeee....!!!!!
Kalo sebelumnya aku gak pernah tahu tentang reksadana dan ORI aku pasti tersesat dibuatnya,ckckckkck.
Secara,informasi yang diberikannya gak lengkap,dan dia sepertinya cuma mau menjual produk keuangan yang ada disitu. Parahhh....

Dia bilang reksadana berisiko tinggi?
Lah,reksadana yang mana dulu?
Gak semua reksadana berisiko tinggi. Mana ada investasi gak berisiko,aneh deh orang ini.Reksadana dan ORI punya kelebihan masing-masing, dan kemampuan orang dalam investai beda-beda. Dia gak berhak dunk mengarahkan orang lain dalam investasi hanya supaya orang beli produk yang dijualnya.

Fiuhhh....bersyukur banget dah ada internet,jadi aku bisa dapat informasi dari berbagai sumber dan belajar banyak hal,sehingga gak disesatkan sang CS tadi :p
Kalo aku gak tahu, mungkin aku bakal takut beli reksadana karena katanya berisiko tinggi,ckckckck.

Dan kejadian dengan sang CS,mengingatkanku ayat ini:
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Efesus 4:11-15

Kita semua perlu yang namanya mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, supaya gak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.

Iblis pun bisa menyamar menjadi malaikat terang,gak semua pengajaran yang kita terima benar. Karenanya kita perlu sungguh-sungguh mempelajari Firman Tuhan secara pribadi dan menyelidikinya, tentunya sembari meminta pertolongan Roh Kudus. Sehingga kita memegang teguh kebenaran Firman Tuhan,bukan sekedar apa yang disampaikan manusia. Saat kita bergaul akrab dengan Firman Tuhan, mendengar pengajaran yang gak sesuai dengan FirTu akan menghidupkan alarm di kepala kita dengan keras. Kita akan mengenali saat suatu pengajaran bukan dari Tuhan.

Sayang sekali saat ini kebanyakan orang Kristen lebih suka membaca buku-buku rohani atau mendengarkan khotbah dibandingkan belajar langsung dari Tuhan melalui FirmanNya. Contoh yang paling mudah,saat memiliki buku renungan saat teduh,kita cenderung memilih membaca dan merenungkan renungannya,dibandingkan ayat bacaan Alkitabnya. Aku juga iya terkadang,aplagi kalau ayat bacaannya dah aku sering aku baca ato hapal. Padahal berapa kali pun dibaca,ayat yang sama bisa memberikan kita rhema yang berbeda,karena Fiman Allah itu hidup. Aku gak bilang kalo dengerin khotbah ato baca buu rohani itu salah ya,tapi kita bener-bener perlu berhati-hati dengan pengajaran yang kita terima.

Contoh yang aku alami sendiri adalah saat beberapa tahun lalu aku mendengar eh menonton pengajaran tentang the secret di acara Oprah. Kupikir itu sangat baik,apalagi ada pendeta yang hadir di acara itu dan mengutip berbagai ayat Alkitab. Tapi,entah kenapa aku merasakan keanehan waktu menontonnya,aku gak bisa jelasin itu apa,tapi saat aku ketemu buku THE SECRET aku baru menemukan hal yang jelas bertentangan dengan Firman Tuhan. Bahwa ternyata dalam the secret seolah-olah manusia adalah pusat semesta.Padahal Firman Tuhan tidak berkata demikian. Firman Tuhan berkata:
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Roma 11:36

Sudah saatnya kita kembali belajar langsung dari Tuhan melalui FirmanNya.

Kasongan,26 Oktober 2013
-Mega Menulis-

Friday, October 25, 2013

Perpindahan

Jadi ya...nampaknya dalam beberapa hari lagi aku bakal pindah ruangan,punya rekan kerja baru, punya tempat duduk baru dan yang jelas kerjaan baru di kantor. Well,gosipnya sih begitu,instruksinya blom turun langsung dari Yang Berkuasa aka Kepala Dinas.

Jujur aja,awalnya aku gak suka mendengar kabar ini,rempong banget pindah-pindah tu,lagipula aku terlanjur menikmati tempatku berada sekarang, ruanganku, teman-teman seruanganku, aku sudah merasa nyaman di sini. Bayangan untuk beradaptasi dengan segala hal baru juga bukan hal yang menyenangkan. Intinya,aku bukan cuma gak suka,aku jengkel.

Sampai aku teringat kalo sehari sebelumnya saat ngobrolin sama Dhieta, tahu-tahu aku mengutip firman Tuhan yang bilang kalo yang lama telah berlalu dan yang baru sudah datang. Dan Dhieta share sebuah ayat:
  Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Wahyu 21:5
Rupanya kalo buat Dhieta ini bicara tentang pacar baru, buatku ini tentang kerjaan baru, gkgkgk.

Sempat pulak punya pikiran buruk yang didukung beberapa fakta yang terjadi,kalo perpindahan ini adalah suka-sukanya kepala dinas,karena dia ingin menempatkan keluarganya di tempat-tempat yang dia inginkan, secara di kantor ada anaknya,menantunya,keponakannya *sigh*. Cuma pas mikir gini jadinya jatuh-jatuhnya aku kuesel dan juengkel pol-polan.Lah, parah deh jadinya,pikiran kok malah negatif mulu isinya. Sampe aku berlari ke Tuhan dan ngadu (baca:protes),dan aku diingatkan banyak hal:

Pikirkan semua yang baek-baek kayak di Filipi 4:8,semua yang benar,semua yang baik,semua yang adil,semua yang manis,semua yang sedap didengar,semua yang deisebut kebajikan,dll.

Mutiara dimanapun tetep mutiara, gak peduli mau ditaruh di hutan,gunung,lembah,dimanapun pokoknya.

Tuhan pasti perlengkapi aku dengan segala yang aku perlukan saat Dia berikan tanggung jawab baru.

Ini kesempatan bersaksi di lingkungan yang baru,secara aku bukan orang yang suka kesana kemari saat bekerja, jadi aku dekat ya sama mereka yang berada di seruanganku aja. Tuhan mau perluas daerahku,karena aku pasti akan jadi dekat sama mereka yang bekerja denganku sehari-hari.

Sukacitaku gak bergantung dimana aku berada atau apa yang aku kerjakan,sukacitaku ada selama aku di dalam Tuhan,di luar Dia gak ada sukacita.

Ini kesempatan untuk memperluas kapasitasku,aku mulai dengan belajar banyak hal di tempatku yang lama sampai aku dapat mengerjakannya dengan baik. Dan kalo aku pindah,aku pasti makin banyak belajar.

Kalau aku mengingat-ingat lagi ya,bahkan film yang terakhir aku tonton bulan ini di bioskop juga bertemakan PERPINDAHAN,gkgkgkgk. Aku dan Fani nonton Manusia Setengah Salmon 2, film yang diadaptasi dari bukunya Raditya Dika.Nah,ada kutipan yang aku suka banget:
Hidup penuh dengan ketidakpastian,
tetapi perpindahan
adalah salah satu
hal yang pasti.
Kalau pindah
diidentikkan dengan
kepergian, maka
kesedihan menjadi
sesuatu yang
mengikutinya.....
Padahal, untuk
melakukan
pencapaian lebih,
kita tak bisa hanya
bertahan di tempat
yang sama. Tidak
ada kehidupan lebih
baik yang bisa
didapatkan tanpa
melakukan
perpindahan.
Gue jadi berpikir,
ternyata untuk
mendapatkan
sesuatu yang lebih
baik, gue gak perlu
menjadi manusia
super. Gue hanya
perlu menjadi
manusia setengah
salmon: berani
pindah.
Raditya Dika

Pindah memerlukan keberanian ternyata,dan mungkin aku gak suka pindah karena aku takut.Takut gak bisa mengerjakan tugas yang baru,takut gak betah di tempat baru,takut gak bisa sedekat dengan teman-temanku di ruangan yang baru,dll.Dan menyadari kalo aku takut,aku teringat lagi artikel yang aku tuliskan untuk Majalah Pearl edisi 19 nanti, betapa aku terlalu banyak khawatir,padahal kalo aku tinggal di dalam Tuhan,aku gak perlu khawatir apapun yang terjadi nanti,toh masa depanku cemerlang kok dibuatNya,hanya ada kebaikan di tanganNya.

Aku tidak takut pindah.
Aku exciting banget sekarang, menanti-nantikan apa yang Tuhan mau buat dalam hidupku di tempat yang baru nanti.
Aku sampai sekarang belum pernah bilang terima kasih sama Tuhan tentang masalah pindah memindah ini,tapi sekarang aku berterima kasih kalo nanti diberikan kesempatan pindah.
Bukan karena aku gak bersyukur di tempatku yang lama looo....tapi aku bersyukur karena dimanapun aku ditempatkan nantinya,aku tahu Tuhan mau mengerjakan sesuatu di dalamku dan melalui aku di tempatku berada.
Terima kasih Tuhan Yesus #bigsmile.

Kasongan,26 Oktober 2013
-Mega Menulis-

Sunday, October 20, 2013

Tentang Pikiran

Membaca beberapa kisah lucu,dan terkesan sangat dengan salah satu kisahnya.Begini ceritanya:

Ada dua grup pariwisata yang
pergi bertamasya ke pulau Yi Do di
Jepang. Kondisi jalannya sangat
buruk, sepanjang jalan terdapat
banyak lubang. Salah satu pemandu
berulang-ulang mengatakan
keadaan jalannya rusak parah dan
tak terawat.

Sedangkan pemandu yang satunya
lagi berbicara kepada para turisnya
dengan nada puitis, “Yang kita lalui
sekarang ini adalah jalan protokol
ternama di Yi Do yang bernama
jalan berdekik yang mempesona.”

Walaupun keadaannya sama, namun
pikiran yang berbeda akan
menimbulkan sikap yang berbeda
pula. Pikiran adalah suatu hal yang
sangat menakjubkan, bagaimana
berpikir, keputusan berada di tangan
Anda.

Teringat salah satu ayat yang kami baca bersama dalam ibadah Minggu hari ini:

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Filipi 4:8

Tuesday, October 15, 2013

Self Hypnotizes Therapy

Baru-baru aja dapat tips diet ginian,bentar lagi kayaknya jadi saingan OCD-nya Deddy Corbuzier nih,hahahahaha :p

Monday, October 14, 2013

Saat Helmku Hilang

Sore ini aku nyaris mengamuk di rumah,untuk kesekian kalinya helmku tak tahu dimana.Untuk diketahui,aku dah kehilangan helm sebanyak 3 kali.

Yang pertama hilang sewaktu aku membeli makanan untuk papahku di sebuah ruko di depan Pasar Kahayan,hanya ditinggal 5 menit dan taraaaa...helmku raib.Gak ada tersangka.

Yang kedua,helm ini ditaruh di motorku di depan rumah dan hilang lagi,alamakkkkk....Kesel banget gak sih kecurian di rumah sendiri.Aku cuma ninggalin bentar karena aku harus masuk rumah ada yang harus diambil dan begitu aku keluar,raiblah si helm.Kali ini tersangka adalah mahasiswa-mahasiswa yang makan di rumah,secara waktu itu rameeee...banget.

Yang ketiga,sewaktu ada pasar malam di depan rumah tanteku di Kasongan,lagi-lagi tu helm aku tinggal di motor dan hilang.Tersangkanya ya para pengunjung pasar malam,tapi apa boleh buat lah #sigh

HARI INI!Untuk kesekian kalinya helmku raib.Waktu aku mau pake helm tu ga ada.Juengkeeeelllll banget! Lebih jengkelnya ke diriku sendiri,kenapa ceroboh banget,berulang kali melakukan kesalahan yang sama,haissss.....kapan perlu kemana aku pergi,tu helm gak bole lepas dari tanganku.Kesel karena aku lagi gak ada duit juga sih,gkgkgkgk, gak ada anggaran ato planning beli helm terus tau-tau harus dihadapkan kenyataan mau gak mau beli helm.Terbayang deh harus mengeluarkan uang sebanyak paling gak 160 ribu T_T

Aku marah banget,pengen melampiaskan ke siapa gitu,mau marah-marah ke mereka yang bisa aku marahi.Tapi akhirnya aku pergi mengantarkan Ruri menggunakan helm lain,itupun pake dipaksa Adi.Sebelumnya aku malahan gak mau pake helm apapun karena kesel,see?Orang marah jadi bodoh itu bener,aku buktinya :p Untunglah ada adekku yang bilang gini:
JANGAN BEBUNGULAN PANG MBAK!!
Itu bahasa Banjar yang artinya:
Jangan bodoh dong mbak!

Hehehehe,iya juga ya,apa hubungannya gak make helm sekarang padahal ada helm lain yang bisa aku pake dengan helmku yang hilang.

Aku bodoh.
Dan aku teringat ayat ini:
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau. Mazmur 32:9

Aku beneran seperti kuda yang gak berakal,mau asal ngamuk aja,mencari pelampiasan.Gak masuk akal kan dikuasai amarah lalu melakukan berbagai kebodohan.Tapi itu terjadi.

Di motor aku mencoba menenangkan diri,dan akhirnya sampai pada kesimpulan aku yang bersalah.Gak ada gunanya aku marah,toh gak mengubah apa-apa.Aku memutuskan menunggu sampai besok,jika memang yang memakai helmku belum juga mengembalikan (tersangka adalah karyawan-karyawan omku yang mungkin meminjam helmku) besok,mau gak mau aku harus beli helm baru,yah gimana lagi,kayaknya beneran gak bisa deh tu helm lepas dari pandangan mata :p

Aku pulang ke rumah dan tiba-tiba Adi bilang helmku dah ketemu,rupanya helmku awalnya emang di motor,dan disimpan mamah karena tahu kebiasaan di belakang yang suka asal pakai kalo mau pergi.Puji Tuhan, gak jadi deh keluar duit beli hem baru.Lain kali beneran,gak boleh ceroboh naruh helm,dah berkali-kali kejadian hilang kok masi asal gitu,ini ma jatuh-jatuhnya bukan jadi keledai,karena konon keledai aja ga jatuh ke lubang yang sama dua kali.Jatuh-jatuhnya aku jadi kuda gak berakal,gak mau ah.

Palangka Raya,14 Oktober 2013
-Mega Menulis-

Pelajaran di Sore Hari

Sore ini aku dihebohkan dengan adek cowokku yang membangunkanku dari tidur cantikku :p Dia bingung karena mamahku belum juga pulang,siang tadi mamahku keluar rumah karena ingin membeli gado-gado,adek ceweku si Ruri juga belum makan,jadi pergilah mamaku.Sudah beberapa jam berlalu tapi mamah belum juga pulang.Adi kuatir terjadi sesuatu dengan mamahku,apalagi mengingat mata mamah yang sakit.Mamah juga gak membawa hapenya, jadi kami tidak bisa menghubunginya.

Logikanya si Adi,mamah kan tahu ruri harus pergi untuk rapat,kenapa juga belum pulang membawa tuh gado-gado,jangan-jangan terjadi sesuatu di perjalanan.Entah kecelakaan atau apa.Adi mengajakku untuk pergi mencari mamah.Bingunglah aku,mau cari kemana.Lagipula pikirku,well mamahku baru saja dapat arisan,jangan-jangan mamah ke pasar deh,sesederhana itu.

Entah napa aku yakin gak terjadi apa-apa sama mamah,aku gak kuatir!Sungguh! Adi akhirnya pergi ke IGD sebuah RS umum di kota kami dan pulang dengan berita bahwa tidak ada pasien bernama mamahku yang masuk siang ini.Puji Tuhan....

Gak lama mamahku pulang dengan wajah hepi membawa belanjaan.Gubraks!!! Hahahaha. Puji Tuhan dah mamah gak kekurangan sesuatu apapun,malah berlebih deh,pulang bawa baju baru sambil bilang,"Aku gak punya baju." ALIBI.Gkgkgkgk,seolah-olah ada yang melarangnya membeli baju.

Aku diingatkan suatu hal, ini tentang pengenalan kita akan Tuhan. Believe me,pengenalan kita akan Dia akan membuat kita tenang saat terjadi sesuatu yang bahkan tidak seperti biasanya. Hal yang tidak biasa terjadi pun gak merubah iman percaya kita.Mungkin saat terjadi sesuatu dalam hidup kita,kita cenderung kuatir membayangkan bagaimana begini dan begitu.Kita goyah.Kita gentar.Tapi saat seperti itu pun,ada keyakinan akan janjiNya yang ya dan amin,dan ini hanya kita miliki jika kita sungguh mengenalNya.

Allah kita adalah Allah yang sama dalam terang dan gelap kita.

Palangka Raya,14 Oktober 2013
-Mega Menulis-

Wednesday, October 9, 2013

Dari Kalender Mejaku



Kasih itu SABAR
Kesabaran berbicara tentang kemampuan kita mempertahankan kasih di saat kita tergoda untuk melampiaskan amarah
Bertahan untuk tetap mengasihi walaupun ada berbagai alasan untuk kita menjadi marah
Bersabarlah seorang akan yang lain karena Kristus pun telah dengan penuh kesabaran menanti kita, bahkan ketika kita masih berdosa

Monday, October 7, 2013

Saat Aku Belajar Bahasa Batak



1= sada
2= dua
3= tolu
4= opat
5= lima
6= onom
7= pitu
8= walu
9= sia
10= sapulu

Pentingnya Memegang Janji

Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.Matius 5:37
Pernah gak berurusan dengan orang yang gak suka mengingkari apa yang dijanjikannya?
Nyebelin banget kan?

Saturday, October 5, 2013

Saya Belajar

Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. Amsal 24:32

Penulis Amsal ini menceritakan apa yang dilihatnya pada ladang orang malas dan kebun anggur orang yang gak berakal budi,apa yang dimilikinya gak dirawat.Dan saat melihatnya dia gak cuma mencemooh kemalasan dan kebodohan sang pemilik kebun,TAPI dia belajar.Belajar untuk gak jadi malas.

Saat kita melihat dan memandang yang terjadi di sekeliling kita,apakah kita sungguh memperhatikan apa yang terjadi,lalu belajar dari kejadian tersebut?
Atau kita memilih hanya menjadi komentator?
Dan hanya mengeluh tentang betapa payahnya seseorang berlaku?

Kita memperhatikan apa yang terjadi pada orang lain bukan untuk menghakiminya.
Atau untuk merasa iri atas apa yang terjadi padanya.
Atau supaya kita memiliki bahan gosip.

Kita memperhatikan supaya kita bisa belajar.Belajar apa?
Tergantung,kita ingin menjadi bagaimana.Karena dari guru yang sama pun beberapa orang bisa mendapatkan pelajaran yang berbeda,sesuai pilihan yang diambil.

Dari si pemalas kita bisa belajar menjadi lebih malas lagi,atau kita belajar untuk rajin dengan cara gak melakukan apa yang dilakukan si pemalas.
Dari si kikir,kita bisa mempelajari cara menjadi kikir.Namun kita juga bisa menjadi murah hati,dengan tidak melakukan yang dilakukannya,atau sebaliknya.

Karena sesungguhnya guru-guru yang ada di sekitar kita ini memberikan ilmunya tanpa disadarinya.Keputusan kita sendiri,mau belajar atau tidak darinya.

Saya belajar ;-)

Palangka Raya, 6 Oktober 2013
-Mega Menulis-

Jauhkanlah Aku dari Pencobaan Ini

dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Matius 6:13
Pernah kan berdoa demikian?
Daku seringggg....
Ake menyadari betapa sering aku berdoa minta dijauhkan dari prncobaan sementara kakiku melangkah menuju pencobaan.
Stupid kan?
But it happen.
*sigh*

Pengalamanmu Pelayananmu

Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.2 Korintus 1:3-4

Friday, October 4, 2013

Marah Itu Pilihan

Bahagia itu sederhana.
Kalimat ini jadi tema statusku dan beberapa kawan saat mengikuti kuis yang diadakan oleh Morris.
Dan aku bersyukur mengikuti kuis itu,membuatku menyadari kalo bahagia itu gak cuma sederhana,sesederhana saat kita memutuskan buat bahagia.
Bahagia itu keputusan.

Danau Bulat

Foto-foto ini kenang-kenangan berdinas ke  Desa Jahanjang,Kecamatan Kamipang beberapa minggu yang lalu.Pertama kalinya aku ke desa ini eh gak disangka di desa ini ada paket ekowisatanya.Disini kita bisa melihat:

Tampilan di Hari Batik

Pada tau gak kalo tanggal 2 Oktober kemaren adalah Hari Batik?Aku baru tau lo one day before alias tanggal 1 nya,itu pun aku kira awalnya aku dikerjain,hehehehe.Jadi tanggal 1 kemaren aku gak ngantor gara-gara ikut tes asesmen manajemen pegawai, semacam psikotes gitu,seharian boooo....Nah sorenya aku ditelpon sama bosku,aku lupa dia minta aku untuk ngapain,kayaknya menjawab surat dari provinsi deh,lah sebelum mengakhiri teleponnya dia bilang kalo tanggal 2 Hari Batik jadi esoknya kami mesti mengenakan batik.Aku iyakan aja,walopun sebenarnya gak percaya, hahahahaha, nasib punya bos suka becanda jadi kalo dia dah ngomong jadi curigation gini bawaannya :p  Ngecek di inet emang bener yo wes lah,jadi deh pake batik di hari Rabu kemaren.

Monday, September 30, 2013

Rohani, Sekuler dan Belajar Membuat Donat :p



Dear Anggit,
How are you? Sedang kedinginankah? Gak terbayang kalo di Kasongan suhunya sama kayak di sana, pake sweater deh aku sepanjang hari, hehehe. Hari ini lagi puanas-puanasnya, setelah tadi malam hujan deras. Memang aneh di sini, tempat lain kekeringan, eh...disini sering hujan, tiap berapa hari hujan lo, padahal aku dengar tempat lain dah kekeringan aja. Tapi ya itu tadi, jadinya kalo dah gak hujan, puanase pol-polan kayak hari ini ^^’  Maaf ya Nggit, baru sempet bales suratmu  sekarang, little busy last week, huhuhuhu, kata abangku berkatku sedang melimpah :p Gimana di sana, sudah menjalin persahabatankah dengan teman-teman barumu? Kamu pasti ketemu banyak orang yang menarik dan jadi berkat buatmu, menyenangkan bukan ternyata menjalin persahabatan dengan orang yang baru kamu kenal ^^

Sunday, September 29, 2013

Menertibkan Keuangan


Kalo gak salah, dapat link ini dari sharenya Ivan beberapa hari lalu. Penulisnya mengaku bisa bertahan hidup dengan gaji 500 ribu sebulan dan saving 500 ribu sebulan, itu artinya separo dari gajinya yang Rp.1 juta ya booo…. Sesuatu banget kan tuh, meskipun ada bagian yang bikin aku geleng-geleng kuat-kuat :p Gak kebayang deh tiap awal bulan langsung beli 30 kaleng sarden, tiap hari makan sarden? OH NOOOO….!!! :p  Tapi jujur aja aku terinspirasi dengan apa yang dilakukannya, hehehehe. Sekali lagi, bukan bagian sardennya ya, hahaha.  

Saturday, September 28, 2013

Bangsa Israel yang Menginginkan Raja



Huaaaa….
Daku kangen nulis, seminggu kemaren bener-bener sibuk, pulang dari pelatihan di desanya harus bikin laporan dan pertangungjawaban kegiatan, laporan pendataan IKM dan laporan GKM sudah menanti untuk dikerjakan, belum selesai ehhhh…tau-tau ada perintah dari big boss bikin presentasi paparan. Berkatku melimpah minggu ini *sigh* Tarik napas panjangggg…pelan-pelan Meg, selesein satu-satu. Dan here I am, pertanggungjawaban kegiatan dah beres, paparan rebes, laporan GKM dah sekian persen, tinggal laporan pendataan yang belum selesai sama sekali, gkgkgkgkgk, Cuma bisa ketawa ngakak dan berkata:Pelan-pelan Meg…. ^^V

Friday, September 20, 2013

Mempelajari Bahasa



Ci Shinta ato siapa gitu (aku lupa) pernah bilang kalo bahasa Indonesia tu termasuk bahasa yang paling gampang dipelajari.  Jadi kalo ada bule yang pinter bahasa Indonesia tu bukan karena dia pinter, tapi emang bahasa Indonesia yang gampang. Iya juga sih ya kalo dipikir, belajar bahasa Inggris ketemu dengan yang namanya tenses, blom lagi kata kerjanya ada yang beraturan, ada yang ngga, harus ngapalin berapa banyak kosa kata tuh. Bahasa Mandarin juga susye, kata yang sama kalo dibunyikan dengan nada yang beda artinya udah beda. Bahasa Itali kalo gak salah untuk kata bendanya ada yang feminin ada yang maskulin (apa pulak ni...). Berhubung aku bukan orang yang bisa dengan cepat mempelajari suatu bahasa, aku sering kagum gitu sama orang lain yang menguasai beberapa bahasa sekaligus.