Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. Amsal 24:32
Penulis Amsal ini menceritakan apa yang dilihatnya pada ladang orang malas dan kebun anggur orang yang gak berakal budi,apa yang dimilikinya gak dirawat.Dan saat melihatnya dia gak cuma mencemooh kemalasan dan kebodohan sang pemilik kebun,TAPI dia belajar.Belajar untuk gak jadi malas.
Saat kita melihat dan memandang yang terjadi di sekeliling kita,apakah kita sungguh memperhatikan apa yang terjadi,lalu belajar dari kejadian tersebut?
Atau kita memilih hanya menjadi komentator?
Dan hanya mengeluh tentang betapa payahnya seseorang berlaku?
Kita memperhatikan apa yang terjadi pada orang lain bukan untuk menghakiminya.
Atau untuk merasa iri atas apa yang terjadi padanya.
Atau supaya kita memiliki bahan gosip.
Kita memperhatikan supaya kita bisa belajar.Belajar apa?
Tergantung,kita ingin menjadi bagaimana.Karena dari guru yang sama pun beberapa orang bisa mendapatkan pelajaran yang berbeda,sesuai pilihan yang diambil.
Dari si pemalas kita bisa belajar menjadi lebih malas lagi,atau kita belajar untuk rajin dengan cara gak melakukan apa yang dilakukan si pemalas.
Dari si kikir,kita bisa mempelajari cara menjadi kikir.Namun kita juga bisa menjadi murah hati,dengan tidak melakukan yang dilakukannya,atau sebaliknya.
Karena sesungguhnya guru-guru yang ada di sekitar kita ini memberikan ilmunya tanpa disadarinya.Keputusan kita sendiri,mau belajar atau tidak darinya.
Saya belajar ;-)
Palangka Raya, 6 Oktober 2013
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment