Wednesday, December 27, 2017

Amsal 18, Yeremia 45

Amsal 18:1 (TB)  Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.

Aku sedang capek banget, hari ini pp ke Sampit (Palangka-Sampit 4 jam) nengokin nenekku yang umurnya dah 90 tahun. Pulangnya dari Sampit, suamiku minta diturunin aja di Kasongan sementara aku, Sara, adekku dan temanku lanjut pulang ke Palangka. Temanku dah ngajakin nonton yang malam mumpung suami gak ada,emang kalau ada suami dibolehin aja tapi pasti dibatasin gak bisa seenaknya pergi lama apalagi nonton malam. Aku pikir lumayanlah bisa jalan sama temanku, kalau nonton yg paling malam Sara dah aku tidurkan dulu atau Sara juga bisa dititip sama neneknya. Kapan lagi coba. Lol.

Rupanya sampai Palangka lagi kami kecapekan semua dan nontonnya dipending dulu. Besok aja lagi jalannya kata temanku. Jadi... Well, sekarang aku sedang beristirahat di tempat tidur dan Sara masih naik turun tempat tidur padahal lampu dah dimatikan,hahaha. Aku baca ayat ini dan ngerasa ketegur, ternyata waktu aku sendirian (gak bareng suami), aku ternyata memikirkan diri sendiri dan mencari keinginanku sendiri. Duh Tuhan, ampuni aku.

Suamiku gak ada kok aku malah kayak mo lepas kontrol gini ya, mikirin diri sendiri dan gak mikirin anak. Parah. Warning buatku supaya besok gak mencari keinginan sendiri doang.

Yeremia 45
no rhema.

Palangka Raya , 18 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 17, Yeremia 44

Yeremia 44:10 (TB)  Mereka tidak remuk hati sampai kepada hari ini, mereka tidak takut dan tidak mengikuti Taurat-Ku dan ketetapan-Ku yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu.

Berkali-kali Tuhan telah mengutus nabinya untuk menyampaikan isi hatiNya tapi Yehuda masih saja gak remuk hati, mereka gak menyesali segala dosanya dan berbalik pada Tuhan.

Gimana denganku? Adakah dosa yang masih berulang kali aku lakukan padahal aku tahu itu menyakiti hati Tuhan? Kapan hatiku remuk akan dosa tersebut dan berbalik pada Tuhan? Jangan sampai Tuhan murka Meg!

Amsal 17:17 (TB)  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Ga ada rhema tertentu, tapi aku teringat sahabatku yang kemarin bercerita tentang masalah yang dialaminya. Aku akan mendoakan dia supaya Tuhan yang mampukan dia tetap bersukacita. Hari ini dia baru pulang dari luar kota, kami janjian akan bertemu. Semoga aku bisa mengucapkan perkataan yang tepat dan menghibur dia.

Palangka Raya,  17 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 16, Yeremia 43

Amsal 16:31 (TB)  Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.

Dua orang nenekku (dari pihak papah dan mamah) sudah berambut putih, membaca ayat ini aku teringat mereka. Di masa tuanya mereka sakit, eyangku terkena stroke dan gak bisa bangun dari tempat tidur, bahkan makan pun harus menggunakan selang yang dipasang di hidung. Tambiku berusia 90 tahun dan suda? susah berjalan.

Hari ini aku khusus berdoa buat mereka supaya di masa tuanya mereka tetap bersukacita dan menikmati pemeliharaan Tuhan dalam tahun-tahun hidupnya. Terkadang sedih sih melihat mereka berumur panjang tapi dalam kondisi demikian, tapi aku percaya Tuhan terus jagai mereka dan beri damai sejahtera dan sukacita bagi mereka.

Yeremia 43:7 (TB)  Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.

Melakukan hal yang bodoh karena gak mau mendengarkan suara TUHAN? Amit-amit deh, semoga aku dijauhkan dari hal ini. Ngeri akibatnya kalau dibayangkan, aku takut kalau yang awalnya Tuhan ngomong gak didengerin tar lama-kelamaan malah Tuhan yang gak mau ngomong lagi, duh sedihnya kalau sampai itu terjadi.

Palangka Raya,  16 Desember 2017
-Mega Menulis-

Friday, December 15, 2017

Amsal 15, Yeremia 42

Amsal 15:33 (TB)  Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

Kemaren ngepoin IGnya ci Lia, khususnya yang berhastag #jurnalbermaindanbelajar,  senang banget melihat bagaimana Ci Lia mendidik anaknya dalam berbagai hal, dari ketaatan, mengasihi, menghargai uang,  homeschoolingnya, dll. Benar-benar terinspirasi deh. Sampai-sampai aku mikir, pengen deh ngerasain jadi anaknya Ci Lia supaya dapat teladannya langsung.Lol. Lalu aku mikir, darimana ya Ci Lia terinspirasi melakukan berbagai hal kayak gini terlintas banyak hal dari teman-teman atau komunitasnya,  dari belajar,  membaca buku, cari pengetahuan di internet dll. Nah, hari ini Tuhan bukakan kalau takut akan Tuhan adalah kuncinya.

Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat. Dibanding hal-hal teknis yang bisa dilihat dan ditiru, jauh lebih penting menjadi orang tua yang takut akan Tuhan, dari sini Tuhan yang akan berikan didikan dan hikmat ke kita bagaimana mengasihi anak, menghadapi dan mengajar mereka. Bagaimana bisa hidup dalam takut akan Tuhan kalau ga punya hubungan yang dekat sama Tuhan. Menjadi orang tua harusnya membuat kita makin mendekat sama Tuhan karena tanpa Tuhan kita gak akan bisa memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita. Didikan yang mendatangkan hikmat datangnya hanya dari Tuhan.

Yeremia 42:13 (TB)  Tetapi jika kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan mengatakan: Kami tidak mau tinggal di negeri ini!,

Lebih baik tinggal di tempat yang Tuhan inginkan kita berada sesulit apapun keadaannya, seburuk apapun yang harus kita alami daripada pergi ke tempat lain. Terkadang kita mokso pengen ke sana dan ke sini tanpa mau tahu Tuhan maunya apa, atau dalam bacaan hari ini, yang dilakukan orang Israel dan Yehuda yang meminta Yeremia tanya Tuhan maunya apa eh begitu dah tahu dilakukan pun ngga. Duh. Emang mereka gak ingat ya kalau Tuhan tahu dan selalu tahu apa yang ada di hati mereka. Apa mereka gak ngeri ya kalau Tuhan murka. Lebih baik hanya tahu satu kehendak Tuhan dan taat dibandingkan tahu banyak tapi ga pernah taat.

👉 Tuhan, jangan biarkan aku hanya ingin tahu kehendakMu apa dalam hidupku tanpa disertai keinginan menaatiMu. Amin.

Kasongan,  15 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 14, Yeremia 41

Amsal 14:11 (TB)  Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar.

Rumah dan kemah, perbandingannya kayaknya ngejomplang banget ya. Kalau disuruh memilih, pasti kita lebih memilih rumah dibandingkan kemah. Lah ini kok orang fasik tinggal di rumah sedangkan orang jujur malahan di kemah?Dalam posisi sedang cari rumah gini, aku ngebayangin kalau Tuhan mau aku jadi orang jujur dan tinggal di kah bagaimana? Oh no.... Masa sih tinggal di kemah Tuhan? Gak sanggup rasanya. Padahal kalau dipikir-pikir, toh sama-sama tempat tinggal. Tapi ya masa orang fasik tinggal di rumah trus orang jujur malahan di Kemah, mbok di istana gitu, lol.

👉 Aku diingatkan kalau apa yang dimiliki orang fasik, sebagus apapun akan musnah. Sedangkan Tuhan akan memberkati apa yang dimiliki orang jujur. Gak perlu ngoyo dengan apa yang kita miliki (atau gak kita miliki) karena Tuhan sudah sediakan berkatNya. Gak sama buat semua orang, tapi cukup.
👉 Rumah dan Kemah sama-sama tempat tinggal, seringkali aku cuma melihat rupa, gak melihat fungsi. Aku perlu belajar bersyukur, Tuhan memberi sesuai kebutuhan kok.
👉 Jadi orang jujur kelihatannya gak menyenangkan, terkadang rasanya rugi. Tapi berkat dan perkenan Tuhan tersedia bagi mereka yang jujur.
👉 Kemah bicara sesuatu yang sementara dan yes, aku hanya sementara di dunia. Diingatkan untuk mengejar hanya yang kekal untuk di kekekalan nanti.

Yeremia 41 no rhema

Kasongan,  14 Desember 2017
-Mega Menulis-

Wednesday, December 13, 2017

Amsal 13, Yeremia 40

Amsal 13:19 (TB)  Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.

Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati.
Akhirnya kemarin cutiku diapprove, puji Tuhan. Senang banget. Gimana gak senang, seumur-umur kerja, cuti cuma pas merit dan lahiran, cuti tahunan yang lain selalu dipending karena bidangku emang yang sibuk di akhir tahun dan awal tahun. Ujung-ujungnya malah gak pernah cuti #sigh. Puji Tuhan, tahun ini aku dikasih Tuhan dua staf yang bisa aku andalkan, aku bisa kasih argumen ke bosku kalau mereka bisa handle semua kerjaan di kantor selama aku gak ada.

Sempat mikir, pengen banget jalan-jalan ke mana gitu selama cuti ini tapi sampai akhir tahun kayaknya bakal menghabiskan cuti cuma di Palangka Raya. Ada urusan yang harus diselesaikan dan kami berencana survei rumah untuk kami pindah tahun depan. Sampai sekarang belum ketemu rumah yang pas dengan hati dan dana. Asli pengen banget jalan-jalan ke mana gitu, tapi aku tahu kami harus lebih bijaksana karena kami akan membutuhkan biaya besar karena tahun depan Sara akan punya adik dan kami ingin tahun depan bisa dp rumah. Seandainya punya dana lebi buat jalan-halan, huhuhuhu.

See? Memang benar, waktu keinginan kita terlaksana, hati jadi sangat senang. Aku merasakannya. Tapi aku jadi sadar juga kalau keinginan itu gak ada habisnya, saat satu keinginan terlaksana maka keinginan lain muncul. Kita gak pernah berhenti menginginkan sesuatu.

👉 Aku  mau bersukacita bukan karena keinginanku terpenuhi, tapi karena aku mau selalu bersyukur sama Tuhan.

Yeremia 40:2-3 (TB)  Kepala pasukan pengawal itu telah mengambil Yeremia dan berkata kepadanya: "TUHAN, Allahmu, telah mengancamkan malapetaka ini atas tempat ini,
dan Ia telah melaksanakannya. TUHAN telah melakukan apa yang diancamkan-Nya, oleh karena kamu telah berdosa kepada TUHAN dan tidak mendengarkan suara-Nya, sehingga terjadilah hal ini kepada kamu.

Perkataan kepala pasukan Babel ini mengingatkanku pada sebuah buku yang berjudul Cat and Dog Theology. KEHIDUPAN BUKAN TENTANG KITA, MELAINKAN ALLAH.
Segala sesuatu yang terjadi pada hidup kita adalah untuk kemuliaan Tuhan. Kalau dilihat dari sisi orang Israel dan Yehuda, apa yang terjadi adalah hukuman Tuhan atas ketidaktaatan mereka. Tapi ini terjadi bukan sekedar untuk menghukum, melalui kejadian ini Tuhan ingin nama Tuhan dimuliakan. Lihat, bahkan kepala pasukan Babel pun mengetahui apa yang diperbuat Tuhan. Bangsa-bangsa selain Israel mulai mengenal Allahnya orang Israel dan Yehuda. Selain itu, jika mereka yang telah menerima hukuman ini berbalik kembali pada Tuhan dan menyembah Dia dengan benar, bukankah namaNya dimuliakan?

Seringkali kita berpikir saat sesuatu terjadi dalam hidup kita, Tuhan melakukannya untuk kita, agar kita bertobat, agar kita senang, agar karakter kita berubah, bla bla bla. Fokusnya jadi diri kita sendiri kan? Padahal semuanya terjadi untuk kemuliaanNya.

👉 Ingat, aku hidup untuk Tuhan. Untuk kemuliaanNya.

Palangka Raya,  13 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 12, Yeremia 39

Yeremia 39:4 (TB)  Melihat mereka semuanya maka Zedekia, raja Yehuda, dengan semua tentara melarikan diri, meninggalkan kota itu pada waktu malam dengan mengambil jalan taman raja, dengan melalui pintu gerbang antara kedua tembok; kemudian mereka berjalan menuju Araba-Yordan.

Yeremia sudah menubuatkan apa yang terjadi dan meminta Zedekia menyerahkan diri kepada Nebukadnezar tapi Zedekia malah kabur. Well, manusiawi sih ya, secara, musuh datang, siapa sih yang gak kabur. Tapiiii.... Tuhan sudah kasih tahu lo melalui Yeremia apa yang akan terjadi, kok Zedekia gak mau nurut Tuhan sih.

Seringkali kita gak percaya sama Tuhan dan mengandalkan kekuatan sendiri sama seperti Zedekia. Kita dah tahu nih Tuhan maunya apa, Tuhan dah bilang maunya apa, tapi ya tetap aja ujung-ujungnya memilih melakukan maunya kita. Padahal dah dikasih tahu akibatnya apa.Ya ga papa sih, tapi tanggung sendiri akibatnya.

Jadi ingat kutipan seperti ini:
Ada dua macam orang, yang pertama berkata adalah orang yang berkata sama Tuhan, "Jadilah kehendakMu" dan orang kedua adalah orang yang kepadanya Uhan berkata, "Kalau begitu, jadilah kehendakmu".
Mau pilih yang mana Meg?

🙏Tuhan, aku mau melakukan kehendakMu, jadilah kehendakMu. Amin

Amsal 12:18 (TB)  Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.

Tikaman pedang akan melukai, menyakiti, bahkan meninggalkan bekas kalau ditusuk semakin dalam. Setiap hari aku dihadapkan pada kesempatan mau menggunakan mulutku untuk melukai atau memberi kesembuhan. Aku memilih memberikan kesembuhan.

Kemarin aku mengajukan cuti tahunan, ternyata gara-gara siang hari staf yang mengurus cutiku gak masuk, cutiku tertunda. Lah, aneh aja, dah tahu ada orang berurusan masa dia seenaknya gak masuk, surat cutiku di dia pula. Masa dia gak lihat kalau tanggalnya dah mepet. Aku ada keperluan makanya mengurus cuti. Aku sudah mau marah-marah dan komplain ke bosnya, tapi aku belajar menahan mulutku. Hari ini aku akan bertemu staf itu, dah berencana mau negur (baca:ngomel) tapi dah diingatkan duluan sama Tuhan pakai ayat ini. Lol. Aku mau menegur dengan kasih, bukan untuk melukai.

Kasongan,  12 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 11, Yeremia 38

Yeremia 38:15 (TB)  Jawab Yeremia kepada Zedekia: "Apabila aku memberitahukannya kepadamu, tentulah engkau akan membunuh aku, bukan? Dan apabila aku memberi nasihat kepadamu, engkau tidak juga akan mendengarkan aku!"

Buat apa meminta nasihat tapi gak berniat untuk mendengar?
Tapi Raja Zedekia melakukannya!
Peringatan buatku, saat aku meminta pendapat atau nasihat dari orang lain, lakukan jika hal tersebut benar.
Jangan mengeraskan hati!
Jangan keras kepala!
Siapa yang tahu kalau orang yang memberi nasihat tersebut mau menyampaikan suara Tuhan.
Perlu kerendahan hati untuk meminta dan menerima nasihat, apalagi kalau itu berupa teguran.

🙏 Tuhan, jangan biarkan aku mengabaikan nasihat yang aku dengar.  Amin.

Amsal 11:4 (TB)  Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Hari kemurkaan, kapankah itu?
Tidak ada yang tahu. Tapi kalau hari ini adalah terakhir kita hidup, apakah yang akan kita lakukan? Pergi mencari harta sebanyak-banyaknya? Kupikir ngga, cuma orang gila yang melakukan ini. Kenapa harus menunggu kemurkaan untuk melakukan yang benar?

Baca ayat ini diingatkan untuk kembali mereview ulang apa yang jadi prioritas dalam hidupku. Apa yang jadi fokusku? Kalau tahun depan aku jadi pindah kantor maka kemungkinan aku akan mendapat gaji yang berbeda, naiklah dari sebelumnya, meskipun aku gak tahu nila persisnya. Aku sudah berpikiran ingin kredit rumah lagi, mulai tabungan saham, dll yang berkaitan dengan investasi. Gak salah sih. Tapi aku diingatkan bagaimana aku diberkati untuk menjadi berkat juga kan
👉 Apakah yang aku lakukan agar jadi berkat bagi orang lain?
👉 Jangan mikirin diri sendiri doang.
👉 Tanya Tuhan, apa yang ingin dia lakukan melalui aku sehingga Dia berkati aku demikian.

Kasongan,  11 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 10, Yeremia 37

Amsal 10:7 (TB)  Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.

Ada seorang teman yang share di fb kalau setiap bulan dia dan beberapa orang mengadakan acara untuk menolak melupakan Ahok, akan diundang beberapa orang menceritakan pengalamannya dan apa yang telah dilakukan Ahok. Setiap pulang dari acara biasanya dia share cerita baru tentang bagaimana Ahok memberkati banyak orang melalui kehidupan dan keputusan-keputusan yang diambilnya. Minggu ini dia mendapatkan cerita tentang seorang ibu berumur 70 tahun yang selalu hadir di setiap sidang Ahok. Pada hari keputusan sidang itu si ibu bertengkar dengan segerombolan orang karena membela Ahok, polisi memisahkan mereka dan ibu dibawa ke sebuah ruangan yang ada Ahok disana. Mengetahui cerita ibu itu, saat itu Ahok melarang ibu itu berteriak-teriak membelanya karena kasihan ibu itu nanti dituduh kafir padahal dia Muslim yang taat. Luat biasa ya, Ahok sedang sedih karena putusan hakim tapi masih memikirkan orang lain.

Banyak sekali cerita demikian tentang Ahok, terutama bagaimana dia lebih memperhatikan orang lain dibanding dirinya. Sungguh menjadi berkat.

Kita mungkin gak akan tahu apa yang akan diceritakan orang lain tentang kita saat kita tidak ada bersama mereka. Tapi, saat setiap hari kita melakukan sesuatu dengan benar dan dilandasi kasih pasti akan jadi berkat bagi orang lain.

🙏Tuhan, tolong aku. Berkaryalah di dalam aku dan melalui aku supaya bisa jadi berkat bagi banyak orang. Amin.

Yeremia 37:2-3 (TB)  Tetapi baik ia, baik pegawai-pegawainya maupun rakyat negeri itu, tidak mendengarkan firman yang disampaikan TUHAN dengan perantaraan nabi Yeremia.
Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh Yukhal bin Selemya dan imam Zefanya bin Maaseya kepada Yeremia untuk meminta: "Berdoalah hendaknya untuk kami kepada TUHAN, Allah kita!"

Raja Zedekia meminta didoakan Yeremia tapi dia dan pegawai-pegawainya tidak mendengarkan firman yang disampaikan Tuhan lewat Yeremia. Doa adalah komunikasi dua arah, kita berbicara pada Tuhan dan Tuhan berbicara pada kita. Nah, apa jadinya kalau kita seperti Zedekia? Hanya mau berbicara pada Tuhan tapi gak mau mendengarkan Dia? Sayang sekali. Kita akan kehilangan kesempatan mendengarkan isi hati Tuhan, kita tidak akan merasakan sukacita saat kita memilih mendengarkan Dia dibanding dunia.

👉 Saat aku berdoa, apakah aku sibuk berbicara kepada Tuhan dan minta didengarkan atau aku juga mau mendengarkan Tuhan?

Kasongan, 10 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 9, Yeremia 36

Yeremia 36:23 (TB)  Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.

Raja Yoyakim menolak firman Tuhan dengan membakarnya. Dia tidak sadar kalau dengan melakukan itu dia telah menolak Tuhan. Kurang ajar sekali Raja Yoyakim ini pikirku. Lalu, aku jadi berpikir, mungkin aku gak pernah membakar firman Tuhan tapi saat aku sudah menerima firman Tuhan lalu hidup seakan-akan aku gak tahu firmanNya, bukankah ini sama dengan menolak firmanNya?
Aku masih sering kuatir, masih sering gak percaya dengan firmanNya, masih bergumul dengan keinginan daging, terkadang kehilangan kesabaran, susah melepaskan pengampunan, dan masih banyak lagi.

👉 Gak melakukan firman Tuhan sama dengan menolak firmanNya.

Amsal 9:8 (TB)  Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,

Ternyata penting untuk mengenali orang yang akan kita beri nasihat,  apakah dia bodoh atau bijak. Jangan sekedar memberi nasihat tanpa mengenali lawan bicara kita. Kita perlu bersiap menghadapi respon yang gak kita harapkan. Dari Yeremia 36 tadi aku juga diingatkan kalau respon setiap orang berbeda, ada yang mau menerima nasihat, ada yang nggak. Bukan berarti lalu kita berhenti menyampaikan kebenaran tapi kita perlu juga menjaga sikap hati kita, supaya tidak terlalu kecewa saat direspon kurang baik.Atau terlalu bangga saat dia meresponi dengan baik.  Biarlah bagian kita adalah taat saat Tuhan suruh tegur seseorang, nah respon orang itu adalah urusannya dengan Tuhan.

Kasongan, 9 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 7, Yeremia 35

Amsal 7:24 (TB)  Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku.

Sebagai orang tua, aku ingin ucapanku didengarkan oleh anakku. Tapi, aku belajar, anakku akan lebih cepat belajar dari MELIHATku.
Bagaimana anakku memiliki habits of obedience kalau aku tidak memberikan contoh baginya? Aku masih menunda-nunda kalau suamiku meminta mengerjakan sesuatu, aku membantah, aku sering menganggap caraku lebih benar.

Aku menyadari kalau aku mau mendidik anakku, aku juga harus mendidik diriku terlebih dahulu. Mendidik anak sama dengan mendidik diri sendiri, mendisiplin anak pun demikian.

👉 Aku perlu fokus membiasakan diriku melakukan yang benar, nantinya anak-anakku juga akan melakukan yang benar.

Yeremia 35:7 (TB)  janganlah kamu mendirikan rumah, janganlah kamu menabur benih; janganlah kamu membuat atau mempunyai kebun anggur, melainkan haruslah kamu diam di kemah-kemah selama hidupmu, supaya lama kamu hidup di tanah, di mana kamu tinggal sebagai orang asing!

Baca bagian ini awalnya aku berpikir kalau diterapkan di zaman sekarang supaya gak mendirikan rumah atau menabur benih, ah aneh aja, hehehe. Tapi baca kedua kalinya aku merasa mendapatkan 'pesan' supaya aku gak terikat dengan apa yang aku miliki di dunia ini, apapun itu, karena aku hanya sementara saja di sini. Kediamanku yang kekal adalah di sorga bersama Bapaku. Aku gak boleh terikat dengan dunia ini. Bukan berarti aku gak boleh memiliki harta, tapi aku harus ingat, pemilik sesungguhnya adalah Tuhan dan aku hanyalah pengelolaNya. Memiliki kesadaran seperti ini membuatku gak terlalu terikat tapi aku tetap harus bertanggung jawab, karena yang ada padaku adalah milikNya Tuhan.

Kasongan,  8 Desember 2017
-Mega Menulis-

Thursday, December 7, 2017

Amsal 8, Yeremia 34

Yeremia 34:17 (TB)  Sebab itu beginilah firman TUHAN: Kamu ini tidak mendengarkan Aku agar setiap orang memaklumkan pembebasan kepada sesamanya dan kepada saudaranya, maka sesungguhnya, Aku memaklumkan bagimu pembebasan, demikianlah firman TUHAN, untuk diserahkan kepada pedang, penyakit sampar dan kelaparan. Aku akan membuat kamu menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi.

Tuhan menyuruh melakukan pembebasan budak Ibrani pada Zedekia Raja Yehuda dan rakyatnya, mereka melakukannya tapi lalu berbalik pikiran. Tuhan menjadi marah dan menyerahkan mereka kepada pedang, penyakit sampar dan kelaparan.

Aku belajar, saat Tuhan menyuruh kita melepaskan sesuatu dalam hidup kita, lepaskanlah. Ini demi kita sendiri. Terkadang kita berpikir, melepaskan berarti kehilangan. Padahal, kita mendapatkanNya dalam kehilangan kita. Kita mendapatkan lebih banyak saat kita bersedia melepaskan apa yang Tuhan ingin kita lepaskan.

Saat Tuhan meminta aku melepaskan sejumlah harta yang kelihatan, Dia ingin aku menyadari kalau berkat yang tak kelihatan dariNya lebih banyak dari yang kusadari.
Saat Tuhan ingin aku melepaskan nafsu makanku pada makanan tertentu, Dia ingin aku sadar bahwa aku hidup karena firmanNya.
Saat Dia ingin aku melepaskan pengampunan, itu karena Tuhan ingin aku mendapatkan kasih yang telah hilang,  Dia juga ingin aku sadar bahwa aku telah menerima pengampunan dariNya.
Saat aku kehilangan orang yang kukasihi, aku tahu aku gak pernah kehilangan Tuhan kasihNya selalu ada bagiku.
Saat aku melepaskan pekerjaan yang sebelumnya kumiliki, aku akan mendapat yang lebih baik dari Tuhan. Dia ingin tanganku kosong supaya Dia bisa menggantinya dengan yang lebih baik.

Aku mendapatkanNya dalam kehilangan-kehilanganku.

Amsal 8:33 (TB)  Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.

Tadi malam suamiku menegurku, "Jangan mau enaknya sendiri" gara-gara beberapa minggu ini aku mengabaikan beberapa pekerjaan rumahku dengan alasan kehamilanku. Awalnya aku gak terima karena memang aku hamil kok, tapi aku diam dan berpikir, ya... Akhir-akhir ini aku malas. Kemalasan bisa dilawan. Aku gak boleh seenaknya sendiri meskipun sedang hamil.

Suamiku bukan tipe orang yang akan menuruti segala keinginan istri walaupun sedang hamil. Kalau itu salah, jangan harap. Aku kadang jengkel, pengen kan yang dimanja gitu, hahaha. Tapi aku bersyukur karena dia yang begitu maka aku mau gak mau dididik melakukan yang benar. Bukan membenarkan diri sendiri. Terkadang ngeselin tapi aku tahu ini demi kebaikan.

Kasongan,  7 Desember 2017
-Mega Menulis-

Wednesday, December 6, 2017

Amsal 6, Yeremia 33

Amsal 6:30 (TB)  Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar?

Mencuri itu salah. Tapi pernah kan dengar, ga papa mencuri kalau buat makan? Padahal mencuri kan dosa. Aku paling jengkel orang yang berhutang buat mengikuti gaya hidup, tapi kalau buat makan aku masih bisa terima.
👉 Hari ni diingatkan lagi kalau dosa adalah dosa, gak peduli apapun alasannya.
Terkadang dah tau dosa masih tawar-menawar dengan dosa, ngasih alasan macam-macam dan beranggapan Tuhan pasti ngerti, ini terpaksa, dll. Padahal Tuhan mau kita menang dari dosa dan gak mudah menyerah.
👉 Jangan memuaskan nafsu! Belajar mengendalikan nafsu. Belajar mengendalikan diri.
Makan salah gak? Nggak. Tapi kalau yang pengen makan sesuatu tapi gak kesampaian lalu uring-uringan. Kalau pengen makan sesuatu yang adanya jauh banget, beda kota malahan, tapi harus tetap diturutin, situ waras Meg! Aku perlu belajar mengendalikan keinginan-keinginanku.

Yeremia 33

Pemulihan!
Tuhan merindukan pemulihan. Tuhan ingin memulihkan Yerusalem dan Yehuda.
Tuhan akan memulihkan.
Tuhan yang memulihkan.
Sepanjang Yeremia 33 aku melihat Tuhan yang aktif memulihkan. Tuhan yang memberikan kesembuhan.Tuhan  yang memberikan keamanan dan kesejahteraan kembali.
Bahkan Tuhan yang menyuruh umatNya berseru kepadaNya. Padahal logikanya kan umatNya yang harus lebih dulu berseru padaNya.

🙏 Oh Tuhan, aku mau berseru kepadaMu seumur hidupku. Mengharapkan kasih setia dan kebaikanMu selama-lamanya. Aku gak mau mengharapkan yang lain selain Engkau. Amin.

Kasongan,  6 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 5, Yeremia 32

Yeremia 32:40 (TB)  Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.

No rhema. Tapi membaca ayat ini aku jadi berdoa supaya Tuhan juga menaruh takut akan Dia ke dalam hatiku.

Amsal 5:12 (TB)  lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;

Aku kemarin gagal,  aku hampir mengomeli suamiku saat ditegur. Aku masih susah untuk langsung minta maaf saat ditegur dan menerima teguran dengan manis, memang sih aku gak langsung ngomel pake mulut, tapi hatiku ngomel.

🙏 Tuhan, tolong lembutkan hatiku supaya bisa menerima teguran dari suami dengan manis. Jangan biarkan hatiku dipenuhi omelan. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Kasongan,  5 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 4, Yeremia 31

Amsal 4:26 (BIMKPikirlah baik-baik sebelum berbuat, maka engkau akan berhasil dalam segala usahamu.

Berkas untuk kepindahanku ada yang salah, menyebalkan. Harus mengurus lagi ke provinsi dan pasti butuh waktu lama lagi. Padahal surat yang diperlukan sama, hanya tinggal mengganti tujuan surat. BKD sini gak mau mengeluarkan lagi karena harus melewati BKD provinsi. Seorang teman menyarankan untuk mengcopy surat yang sama tetapi berwarna dan mengganti tujuan surat dengan mengetik ulang lalu menempelnya.

Aku sekarang sedang galau, karena pasti perlu waktu mengurus ulang ke provinsi tapi aku takut melakukan seperti saran temanku itu.

🙏 Tuhan, tolong aku untuk melakukan yang benar sekalipun harus menunggu lama, berikanku kesabaran untuk tetap menanti. Amin.

Yeremia 31:30 (BIMKmelainkan siapa makan buah yang asam, dia sendirilah yang akan ngilu giginya. Setiap orang akan mati karena dosanya sendiri."

Setiap orang akan menanggung sendiri dosa-dosanya.
Dulu waktu sebelum sidi (baptis dewasa) aku pernah mendengar teman-teman katekisasi seangkatanku yang berkata kalau sebelum sidi maka dosa anak-anak akan ditanggung oleh orang tua. Memang aku tahu itu tidak benar tapi menyedihkan sekali karena banyak orang berpikiran seperti itu. Aku ingin anak-anakku memahami kebenaran sejak awal dan gak diombang-ambingkan pengajaran dunia. Tanggung jawabku dan suami untuk mengajarkan kebenaran sejak mereka kecil.

Kalau Sara berbuat kesalahan padahal sudah dilarang sebelumnya maka kami akan jelaskan kalaubitu adalah AKIBAT dia gak taat. Kami mengajar dia untuk meminta maaf. Terkadang setelah meminta maaf pun ada akibat yg harus ditanggungnya. Misal, kami melarangnya membuka keran air minum, dia gak taat lalu air membanjir dan jatuh. Setelah nangisnya mereda kami menyuruhnya minta maaf karena gak taat lalu kami menjelaskan karena dia gak taat makanya jatuh dan sakit. Kami ingin Sara tahu kalau dia dimaafkan tapi tetap ada akibat yang harus ditanggungnya. Mamaku bilang anak kecil mana ngerti, tapi ki percaya kalau Sara lambat laun pasti mengerti dan kami mau terus konsisten mengajarkan yang benar.

Kasongan,  4 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 3, Yeremia 30

Amsal 3:10 (TB)  maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

Saat sebelum persembahan di gereja dibacakan ayat tentang memberi persembahan di ayat sebelumnya, disertai juga janji ini. Well, harus dengan jujur kadang orang memberi karena ingin diberi berlipat oleh Tuhan. Lah, kan tabur tuai, gak ada salahnya to? Ada orang yang berpikir, "Saya harus memberi supaya Tuhan memberi dan melipatgandakan apa yang saya beri". Lalu saat Tuhan belum segera memberkati berlimpah maka orang tersebut menjadi kecewa. Padahal kalau dipikir, kita bisa memberi hanya karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberi.

Aku belajar kalau Tuhan memberikan ayat ini supaya kita belajar untuk gak kuatir saat memberi. Aku belajar memberi karena aku bersyukur Tuhan sudah terlebih dahulu memberi kepadaku. Aku memberi bukan sekedar memiutangi Tuhan tetapi karena gak ada di hidupku yang bukan pemberianNya. Tuhan sanggup melipatgandakan apa yang aku berikan dan aku percaya jika Dia telah melipatgandakan pemberianku dengan segala berkat yang kelihatan dan gak kelihatan.

🙏 Terima kasih Tuhan telah memberi banyak kepadaku sehingga aku bisa memberi. Amin.

Yeremia 30:2 (TB)  "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tuliskanlah segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu itu dalam suatu kitab.

Sebelum memulai ikut Bible Reading Group ini, aku malas menulis jurnal rhema,  well.... Dulu sih rajin menulis apa yang kudapat saat saat teduh, tapi dah lama nggak lagi. Ikut BRG ini mau gak mau harus mulai menulis rhema,awalnya berat.  Tapi akhir-akhir ini aku menyadari kalau menulis rhema ini membuatku belajar lebih banyak tentang kebenaran firman Tuhan dibanding cuma membaca doang. Saat menulis, ke depannya aku bisa melihat lagi apa yang Tuhan ajarkan sebelumnya. Aku juga jadi bisa mengevaluasi pertumbuhan rohaniku. Aku gak mau lagi ah malas menulis 💪💪

Kasongan,  3 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 2, Yeremia 29

Amsal 2:7 (TB) Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya

Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur...
Kita eh aku sering berucap:
Pertolongan Tuhan selalu tersedia.
Tuhan tidak pernah terlambat dan terlalu cepat dalam menolong.
Tuhan pasti tolong.
Dll.
Membaca ayat ini aku jadi merenung :
Sudahkah aku menjadi orang yang jujur?
Karena ayat ini jelas-jelas berkata kalau Tuhan memberikan pertolongan bagi orang yang jujur.

Seringkali kita mengingat dan menuntut janji-janji Tuhan, mengklaim firman yang berisi berkat tapi tanpa menginsyafi bahwa seharusnya firmanNya juga dapat mengubah hidup dan mengkoreksi hidup kita. Tuhan bukannya melakukan A kalau kita melakukan B, tapi aku mau melakukan firmanNya karena ingin menyenangkan Tuhan bukan hanya menginginkan berkat-berkatNya.

Yeremia 29:13-14 (TB)  apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, 
Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN

Entah kenapa aku merasa janji Tuhan ini sangat indah. Apalagi bagi mereka yang dibuang Tuhan ke negeri lain ya, bukankah ini penghiburan luar biasa bagi mereka? Saat Tuhan mendisiplin kita untuk mendidik kita mungkin perasaan tidak dikasihi lebih sering kita rasakan. Kita merasa Tuhan sudah tidak peduli lagi. Padahal, Tuhan masih ada,  Dia hanya sejauh doa. Maukah kita menemuiNya?

👉 Hari ini aku mau hapalin ayat ini.

Kasongan, 2 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 1, Yeremia 28

Yeremia 28:11 (TB)  Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.

Hananya mengucapkan nubuat palsu di hadapan Yeremia dan seluruh rakyat. Dia mengatakan hal yang berbeda dengan nubuat Yeremia, sebelumnya sudah memperingatkan akan adanya nubuatan palsu. Aku gak tahu apakah saat itu juga Yeremia langsung tahu kalau itu nubuatan palsu atau nggak, yang jelas respon Yeremia sangat baik. Yeremia berkata,"Amin. Semoga Tuhan berbuat demikian.... ", mempersilakan mereka melihat mana nubuat yang akan digenapi, lalu pergi dari sana.
Yeremia gak  berdebat.
Yeremia gak menunjuk Hananya dan berkata kalau dia pendusta.
Yeremia gak mengucapkan kutuk.
Yeremia hanya mengucapkan itu dan pergi.
Yeremia hanya kembali datang ke Hananya saat Tuhan memerintahkannya.
Yeremia hanya menyampaikan apa yang Tuhan katakan padanya.

Jadi perenunganku : Saat Tuhan ingin aku menyampaikan firmanNya dan orang gak terima, sanggupkah aku berespon sama seperti Yeremia?

Amsal 1:3 (TB)  untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,

Apakah membaca Amsal selama ini sudah membuatku menerima didikan yang menjadikanku lebih pandai, hidup dalam kebenaran, berlaku adil dan jujur?
Jika belum, aku harus mengkoreksi diri. Jangan-jangan selama ini aku hanya membaca Amsal dan gak menjadi pelaku. Hidupku gak akan berubah kalau aku hanya sekedar membaca tanpa mengubah sikapku dan menjadikannya kebiasaan.

Kasongan,  1 Desember 2017
-Mega Menulis-

Amsal 30, Yeremia 27

Yeremia 27:11 (TB)  Tetapi bangsa yang mau menaruh tengkuknya ke bawah kuk raja Babel dan yang takluk kepadanya, maka mereka akan Kubiarkan di atas tanahnya, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan mengolahnya dan diam di sana."

Aneh ya, kok Tuhan malah menyuruh Yermia dan bangsa-bangsa takluk kepada Raja Babel. Bahkan nantinya kalau gak salah Tuhan menyuruh agar mengusahakan kesejahteraan kota di mana mereka dibuang. Padahal di sana banyak orang yang gak menyembah Tuhan lho.

Kenapa ya Tuhan menyuruh seperti ini?
👉 Ada kalanya Tuhan menaruh kita dalam kondisi di mana kita berada di tempat yang gak kita inginkan, tempat yang gak kita sukai. Bayangkan, disuruh takluk kepada orang yang gak menyembah Tuhan. Tuhan ingin kita untuk tetap taat padaNya bahkan saat kita ingin memilih gak taat.
👉 Tuhan ingin kita percaya kepada Tuhan dan gak mengandalkan pengertian kita sendiri, karena kalau secara manusia kita pasti menolak dong disuruh tunduk ke orang yang gak kenal Tuhan. Tapiiii.... Ini Tuhan yang suruh lo, pasti Dia punya maksud. Jadi, kita harus belajar untuk percaya sepenuhnya pada Tuhan.

Amsal 30:28 (TB)  cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.

Kita disuruh belajar dari cicak, lah apa yang bisa dipelajari ya dari cicak? Aku baca berulang ayat ini dan ini yang kudapat:
👉 Cicak pintar beradaptasi, di rumah siapapun kayaknya ada deh cicak ini. Bahkan di istana raja pun ada.
👉 Pernah coba nangkap cicak? Katanya sih bisa ditangkap dengan tangan, aku sih nggak pernah coba, jijik ih. Tapi aku tanya suami, katanya pernah (speechless), eh bener dong katanya gampang ditangkap asal si cicak gak lagi di langit-langit. Cicak jarang di lantai kan. Nah kalau pun dia di lantai, kata suami si cicak ini kalau ditangkap dan dia gesit, dia sudah duluan memutuskan ekornya dan kabur. Cicak pandai menempatkan dirinya.
👉 Di istana cicak ada,  menurut yang pernah kubaca konon dulu di istana si cicak dibiarkan hidup karena dia berguna menangkap nyamuk. Walaupun lemah dan gampang ditangkap, dia berguna makanya gak dimusnahkan.

Ternyata benar ya, kita dapat belajar dan mendapatkan hikmat dari siapapun atau apapun. Dari hewan seperti cicak pun kita dapat belajar banyak hal.

Kasongan, 30 November 2017
-Mega Menulis-

Amsal 29, Yeremia 26

Amsal 29:2 (TB)  Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.

tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat.

Saat ini banyak sekali orang yang berkeluh kesah di sosial media dengan kepemimpinan gubernur baru di Jakarta. Di beberapa daerah lain di Kalimantan beberapa saudaraku juga mengeluhkan kepemimpinan kepala daerahnya.

👉 Saatnya aku juga datang kepada Tuhan membawa keluhanku dalam doa, supaya aku belajar melihat seperti Tuhan melihat. Dia punya rencana dan aku perlu melakukan bagianku, berdoa bagi tempatku ditempatkan. Mengucapkan berkat juga. Gak cuma mengeluh.

Yeremia 26:16 (TB)  Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada imam-imam dan nabi-nabi itu: "Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama TUHAN, Allah kita."

Setelah berulang kali Yeremia berbicara, barulah orang Yehuda menyadari kalau Yeremia berbicara demi nama Tuhan. Mereka baru taat setelah sekian kali Yeremia datang. Oke lah, syukur akhirnya mereka taat. Tapi aku bayangkan kalau aku sebagai orang tu minta Sara melakukan sesuatu dan dia gak langsung taat pasti aku sedih. Apalagi kalau pakai berkali-kali ngomong dan kasih hukuman baru ditaatin. Nah, kalau aku aja pengen anakku taat segera setelah diomongin, apalagi Tuhan. Ketaatan yang ditunda sama dengan ketidaktaatan.

👉 Aku mau berkata, "Ya Tuhan"  dan melakukan perkataanNya segera setelah aku mendengarNya, bukannya berkata "Nggak mau Tuhan"  atau "Nanti".

Kasongan,  29 November 2017
-Mega Menulis-

Amsal 28, Yeremia 25

Yeremia 25:7 (TB)  Tetapi kamu tidak mendengarkan Aku, demikianlah firman TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Ku dengan buatan tanganmu untuk kemalanganmu sendiri.

Berkali-kali Tuhan berbicara dan memperingatkan Yehuda tetapi mereka tidak mendengarkan aku sehingga Tuhan sakit hati.

Jangan nyuekin Tuhan dan menyakiti hatiNya Meg!
Setiap kamu mengabaikan peringatan dan perkataanNya kamu sedang menimbulkan sakit hati Tuhan.
Setiap kamu mengabaikan kesempatan bertobat yang diberikan Tuhan, kamu sedang menganggap sepi kemurahanNya.
Setiap kamu tahu kebenaran dan memilih melakukan yang salah, kamu sedang menolak Tuhan.

🙏 Tuhan, aku mau taat. Tolong aku untuk taat meskipun sulit. Amin

Amsal 28:28 (TB)  Jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri, tetapi jika mereka binasa, bertambahlah jumlah orang benar.

Hari ini dapat wa tentang bahayanya gerakan tertentu yg sudah dimulai untuk memenangkan seseorang dalam pilpres 2019, ada konfirmasi bahwa itu tidak benar, tapi who knows? Maling mana ngaku. Kembali diingatkan juga kalau tahun depan adalah tahun politik di daerah kami, akan dipilih pemimpin daerah yang baru, berlanjut lagi 2019 akan ada pilpres. Benar-benar Tuhan sepertinya ingatkan untuk dari sekarang berdoa untuk orang-orang yang akan memimpin di negeri ini, supaya orang benar dan yang takut akan Dia yang memimpin.

🙏 Tuhan, tempatkanlah orang-orang yang berintegritas dan takut akan Engkau untuk pimpin negeri kami.Bangkitkanlah mereka yang punya hati untuk bangsa ini supaya maju dan jadi berkat di pemerintahan. Kasihani kami ya Tuhan. Jangan jadi kehendak kami, tapi terjadilah kehendakMu. Amin.

Kasongan,  28 November 2017
-Mega Menulis-

Amsal 27, Yeremia 24

Amsal 27:3 (TB)  Batu adalah berat dan pasir pun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.

Sudah berkurang sih sakit hatiku dengan kawan yang menarik pungli itu bahkan aku mulai melupakannya,  tapi hari ini aku jengkel lagi gara-gara ternyata temanku yang sama-sama mengurus rapelan membayarkan punyaku dan menagih. Niatnya baik sih supaya urusan kami lancar tapi karena aku belum ikhlas untuk membayar pungli itu, kesal lagi deh.

Yang lebih mengesalkan saat bercerita dengan temanku yang dulu sekantor sama si penarik pungli ternyata kelakuan orang itu merupakan kebiasaan sudah sejak zaman kapan. Padahal orang itu pegawai golongan II tapi berani melakukan itu, dan sampai sekarang gak ada yang menegur. Punya jabatan saja nggak tapi kelakuannya kayak gitu. Gimana bisa dipercayakan jabatan? Wong banyak orang tahu dia.

Orang ini bodoh. Lalu, buat apa aku terus-menerus sakit hati padanya? Dia terus-menerus berbuat bodoh,biarkan saja dia dengan kebodohannya. Aku gak perlu terus-menerus sakit hati, dia akan menuai yang ditaburnya.

Yeremia 24

No Rhema

Kasongan,  27 November 2017
-Mega Menulis-

Amsal 26, Yeremia 23

Amsal 26:23 (TB)  Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat.

Gak boleh munafik!
Di mulut bermanis-manis tapi hatinya penuh dengan kejahatan. Lebih baik jujur dan apa adanya.

Aku teringat seorang kawan yang sudah pindah ke kantor lain, baru-baru ini seorang temanku yang juga berada di kantor yang sama menceritakan kelakuan teman sekantorku dulu, rupanya diabelum berubah. Bahkan dia berani menjelek-jelekkan rekan sekerjanya di hadapan pimpinan padahal di depan si rekan dia bersikap manis,demi apa? Demi keuntungan dirinya sendiri.

Orang yang munafik seringkali melakukan itu untuk menyembunyikan hatinya yang penuh kejahatan, jadi kalau aku mau hidup murni dan tulus, harus mulai cek hatiku. Apakah ada tujuan tersembunyi saat aku mulai mengatakan hal yang buruk tentang orang lain di hadapan bosku? Apakah benar untuk mengkoreksi pekerjaannya yang salah? Kenapa aku gak menyampaikannya langsung? Supaya aku terlihat lebih pandai? Supaya aku lebih dipercaya bos?

👉  Cek dan ricek hati. Dan jujur.

Yeremia 23:1 (TB)  "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" — demikianlah firman TUHAN.

Tuhan murka saat seorang gembala lalai akan tugasnya sehingga menyebabkan kambing domba gembalaanNya hilang dan terserak. Betapa Tuhan mengasihi setiap milikNya dan betapa besar kecewaNya saat gembala yang dipercayaiNya malah melakukan yang jahat.

Sebenarnya aku merasa bukan seorang gembala saat ini, tapi Tuham ingatkan ada jiwa yang dititipkanNya buatku, ada Sara yang sudah dipercayakan buatku. Aku harus menjaganya dengan penuh tanggung jawab dan membawanya mengenal Sang Gembala Agung. Kemarin membaca cerita bagaimana  anak seorang teman mengenal dan menerima Yesus secara pribadi dituntun mamanya,itu sangat indah. Aku juga rindu itu terjadi pada anak-anakku. Aku mau menjadi gembala yang bertanggung jawab dan mengasihi mereka yang dipercayakan padaku.

Kasongan,  26 November 2017
-Mega Menulis-

Amsal 25, Yeremia 22

Amsal 25:8 (TB)  jangan terburu-buru kaubuat perkara pengadilan. Karena pada akhirnya apa yang engkau dapat lakukan, kalau sesamamu telah mempermalukan engkau?

Teringat oknum yang melakukan pungli kemarin dan memang aku sempat berpikir untuk melaporkannya ke saber pungli. Sejujurnya rasa kesalku sudah berkurang tapi aku masih pengen dia mendapat pelajaran, selain itu ada efek jera ke lingkungan sekitarnya. Memang di lingkungan situ terkenal kalau orang berurusan tapi gak ngasih duit gak bakal diurusin. Harus berpikir jernih supaya gak mengambil keputusan yang salah.

Di Palangka Raya sedang ramai kasus seorang kepala sekolah SMA dipidanakan karena aduan ortu murid yang gak terima ada pungutan untuk kegiatan ekskul,padahal kesepakatan dalam rapat ortu dan guru tapi tetap saja pungutan itu tidak ada dasar hukumnya. Akibatnya kepala sekolah dipenjara dan kegiatan ekskul terhenti. Parahnya nih, guru di sekolah itu gak bijaksana, karena dukungan mereka pada si kepala sekolah, begitu mereka tahu siapa yang melapor di polisi maka anak dari ortu tadi di sekolahnya malah dibully, gara-gara si guru membuat pengumuman di sekolah ortu siapa yang melapor. Ckckck.

🙏 Tuhan, berikan aku hikmat untuk melakukan yang benar. Jangan sampai aku melakukan hal bodoh untuk memuaskan nafsuku. Biarkan aku mempertimbangkan segala aspek dari keputusanku dengan bijak dan melakukan yang memuliakan Tuhan. Amin.

Yeremia 22:8-9 (TB)  Dan apabila banyak bangsa melewati kota ini, maka mereka akan berkata seorang kepada yang lain: Mengapakah TUHAN melakukan seperti itu kepada kota yang besar ini?
Orang akan menjawab: Oleh karena mereka telah melupakan perjanjian TUHAN, Allah mereka, dan telah sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya."

Terkadang Tuhan izinkan hal buruk atau hukuman menimpa seseorang untuk SARANA Tuhan mendidik orang lain, semacam efek jera gitu. Tuhan mau apa yang terjadi menjadi pembelajaran bagi orang lain, supaya kita tahu apa akibatnya jika menentang Tuhan, jadi kita belajar untuk taat dengan sungguh pada Tuhan. Pengalaman adalah guru yang baik tapi alangkah baiknya kalau kita belajar dari pengalaman orang lain, gak dari pengalaman sendiri.

Kasongan,  25 November 2017
-Mega Menulis-