Yeremia 28:11 (TB) Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.
Hananya mengucapkan nubuat palsu di hadapan Yeremia dan seluruh rakyat. Dia mengatakan hal yang berbeda dengan nubuat Yeremia, sebelumnya sudah memperingatkan akan adanya nubuatan palsu. Aku gak tahu apakah saat itu juga Yeremia langsung tahu kalau itu nubuatan palsu atau nggak, yang jelas respon Yeremia sangat baik. Yeremia berkata,"Amin. Semoga Tuhan berbuat demikian.... ", mempersilakan mereka melihat mana nubuat yang akan digenapi, lalu pergi dari sana.
Yeremia gak berdebat.
Yeremia gak menunjuk Hananya dan berkata kalau dia pendusta.
Yeremia gak mengucapkan kutuk.
Yeremia hanya mengucapkan itu dan pergi.
Yeremia hanya kembali datang ke Hananya saat Tuhan memerintahkannya.
Yeremia hanya menyampaikan apa yang Tuhan katakan padanya.
Jadi perenunganku : Saat Tuhan ingin aku menyampaikan firmanNya dan orang gak terima, sanggupkah aku berespon sama seperti Yeremia?
Amsal 1:3 (TB) untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,
Apakah membaca Amsal selama ini sudah membuatku menerima didikan yang menjadikanku lebih pandai, hidup dalam kebenaran, berlaku adil dan jujur?
Jika belum, aku harus mengkoreksi diri. Jangan-jangan selama ini aku hanya membaca Amsal dan gak menjadi pelaku. Hidupku gak akan berubah kalau aku hanya sekedar membaca tanpa mengubah sikapku dan menjadikannya kebiasaan.
Kasongan, 1 Desember 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment