Wednesday, April 26, 2017

1 Tawarikh 6, Matius 26, Amsal 26

1 Tawarikh 6

1 Tawarikh 6:49 (TB)  Tetapi Harun dan anak-anaknya berkewajiban membakar korban di atas mezbah korban bakaran dan di atas mezbah pembakaran ukupan, dan melakukan segala pekerjaan di tempat maha kudus serta mengadakan pendamaian bagi orang Israel, tepat seperti yang diperintahkan Musa, hamba Allah itu.
Kadang aku mikir,  suku Lewi bosan ga ya sepanjang hidupnya, setiap hari melayani Tuhan. Betapa mudahnya pelayanan jadi sekedar rutinitas dan kewajiban belaka kalau kita gak punya hubungan intim dengan Tuhan yang kita layani. Kalau kita gak mengasihi Tuhan dan gak punya hubungan pribadi dengan Tuhan pelayanan akan jadi rutinitas yang membosankan. Mengenali panggilan kita itu penting, tapi lebih penting lagi mengenali Dia yang memanggil kita.
Aku mau mengenal Tuhan lebih lagi supaya bisa melayaniNya dengan lebih sungguh. Aku mau setia saat teduh dan memberikan waktu buat Tuhan menyatakan diriNya melalui firman yang kubaca. Jujur aja, awalnya baca 1 Tawarikh 6 tadi aku gak dapat apa-apa. Sudah doa di awal, tapi kok ga dapat apa-apa. Mau menyerah rasanya dan bilang aku dah baca tapi gak dapat rhema. Tapi aku coba baca berulang kali sampai Tuhan bicara sesuatu, dan benar kok, Dia beri pengertian kalau kita sungguh-sungguh mencari Dia. Terima kasih Tuhan, karena masih berbicara lewat firmanMu malam ini.

Matius 26

Matius 26:9-10 (TB)  Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
Apa yang dikatakan dan dipikirkan murid-murid Yesus terlihat baik,tapi Tuhan tidak ingin mereka menyusahkan perempuan yang  memberikan minyak itu untuk Yesus. Sering kali orang hanya melihat yang kelihatan atau menganggap pemikirannya sendiri yang benar, padahal kita gak tahu dengan pasti motivasi seseorang atau apa yang dipikirkannya,apa yang di hatinya.
-Dari teguran Yesus ke muridnya, aku belajar kalau aku gak boleh menghakimi orang lain dan menganggap apa yang aku lakukan dan pikirkan lebih baik. Terkadang aku terjebak hal seperti ini,  menganggap orang yang pergi ke  lebih baik daripada yang berpesta,  padahal kita kan gak tahu motivasinya.
-Dari sang wanita aku belajar memberikan persembahan yang terbaik, yang harum dan berkenan kepada Tuhan. Gak perlu peduli pada apa yang dikatakan ke orang lain,yang penting menyenangkan hati Tuhan.

Amsal 26

Amsal 26:11 (TB)  Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.
Kami sekeluarga memutuskan gak mau jadi orang bebal. Beberapa waktu lalu kami mengetahui kalau ada seseorang yang berulang kali meminjam uang kepada kami lalu meminjam juga pada keluarga lain yang kami kenal, berulang kali dia melakukannya bergantian. Jadi gali lubang lubang titip lubang lah istilahnya. Sudah jadi kebiasaan rupanya. Aku jadi merasa kami dibodohi. Bulan ini kami masih mengulangi kesalahan kami dengan alasan GAK TEGA,  KASIHAN, dan sejenisnya. Kali ini kami yang bodoh, padahal kami sudah tahu kebiasaan orang itu.
Kami memutuskan gak mau lagi meminjamkan lagi, apalagi setelah kami tahu gaya hidup orang tersebut. Kami sadar yang kami lakukan gak mendidik. Meminjam uang terus-menerus bukan solusi untuk masalah keuangan.
Tuhan, tolong kami untuk tega gak memberikan pinjaman lagi karena kami mengasihi orang ini (you know who, Lord), bukan karena marah, tapi sungguh karena kami ingin mendidik dia. Amin

Kasongan,  26 April 2017

Mazmur 73,77-78, Matius 25, Amsal 25

Mazmur 73:28 (TB)  Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Daud suka dekat pada Allah dan menaruh tempat perlindungannya pada Tuhan untuk menceritakan segala pekerjaan Tuhan. Kalau kita amati Mazmur-Mazmur yang Daud tuliskan selalu dalam maknanya dan jujur, ada keintiman di sana. Daud gak sekedar menuliskan pengalaman orang lain, apa yang dituliskannya adalah apa yang dia lihat,  alami dan rasakan. Kesaksian kita tentang pekerjaan Tuhan akan kuat kalau kita punya hubungan intim alias dekat sama Tuhan. Karena bagaimana kita bisa meceritakan sesuatu yang bukan kita sendiri yang alami.

Tuhan,  seperti Daud,  aku juga mau dekat dengan Tuhan supaya aku bisa menceritakan perbuatan tanganMu. Jangan biarkan aku jauh dariMu ya Tuhan. Amin

Mazmur 77:11-12 (TB)  (77-12) Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.
(77-13) Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.

Yang ingin dilakukan Pemazmur adalah:
-Mengingat perbuatan Tuhan
-Mengingat keajaiban Tuhan
-Merenungkan perbuatan Tuhan

Aku juga mauuuu...!!!
Aku perlu mengingat perbuatan Tuhan dan merenungkannya supaya:
-Aku bersyukur dan menyadari kalau apa yang terjadi dalam hidupku adalah perbuatan Tuhan,  pemberian tanganNya,  bukan karena kuat dan gagahku.
-Aku gak gampang mengeluh. Mengingat betapa banyak yang diberikan Tuhan seharusnya aku gak mengeluh.

Mazmur 78:4, 7 (TB)  kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;

Aku mau...!!!
Aku mauuuu....!
Aku mau menceritakan perbuatan tangan Tuhan kepada anak-anakku supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya.

Matius 25

Matius 25:24-25 (TB)  Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Hal yang terpikir sewaktu membaca bagian ini adalah,  hamba ini:
-malas
-suka mencari alasan
-gak bertanggung jawab
-gak setia
Lalu dikatakan juga kalau hamba ini JAHAT. Iya juga sih ya kalau dipikir. Tuannya begitu baik memberikan talenta sesuai kemampuannya tapi dia malah berpikir yang jahat tentang tuannya.
Sebagai hamba Tuhan,  apakah aku adalah hamba yang setia dan bertanggung jawab atau seperti hamba yang jahat dan malas ini? Hati-hati, kalau aku gak mempergunakan talenta yang ada padaku dengan baik dan melipatgandakannya. Bukan saja talenta yang ada padaku diambil tapi ada hukuman menantiku.
Sudahkah aku melipatgandakan talenta yang Tuhan berikan?
Sudahkah aku setia dengan apa yang Tuhan percayakan?
Bagaimana Tuhan mau percayakan banyak kalau yang sedikit aja aku gak bisa kelola?
Gak boleh malas dan mencari alasan untuk gak berkarya,  harus mencari cara supaya aku bisa maksimal mengelola yang Tuhan berikan.

Aku mau berhenti mengeluh dan mencari alasan. Kalau selama ini aku merasa gak cukup dengan apa yang Tuhan berikan,  berarti aku harus mengelolanya dengan lebih bijaksana. Dulu sudah mencatat pengeluaran dan pemasukan lalu mengaturnya sesuai dengan kemampuan. Tapi aku gak setia melakukannya. Aku mau bertanggung jawab dan menjadi hamba yang baik.

Tuhan,  aku mau menjadi hamba yang setia, bukan hamba yang jahat dan malas. Aku mau mulai lagi merencanakan dan mengelola keuangan yang Tuhan berikan dan gak sekedar mencari alasan. Tolong aku Tuhan. Amin

Amsal 25

Amsal 25:26 (TB)  Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik.

Ngakunya percaya Tuhan, tapi dikit-dikit kuatir. Gimana mau jadi mata air bagi orang lain? Fungsi mata air adalah memberikan air yang bisa memuaskan rasa haus orang lain. Lah,  kalau mata airnya kotor mana ada yang mau mendekat, mana ada yang mau minum.Sebagai orang benar, kita bertugas menyampaikan kebenaran kepada orang lain. Supaya orang lain tahu dan mengenal kebenaran(=Allah), tapi bagaimana kalau hidup kita sama sekali gak menarik bagi mereka yang gak kenal Tuhan. Bagaimana mereka mau mendekat kalau hidup kita sama dengan mereka atau malah lebih buruk dibandingkan mereka. Lebih buruk bukan dalam hal finansial, tapi hidup yang penuh keluhan, kekuatiran,  amarah,  kesedihan, ketakutan, iri hati,  dll.

Aku mau menyatakan segala kekuatiranku pada Tuhan,  bukan mengumbarnya ke semua orang. Supaya sungguh Tuhan yang berikan kelegaan, aku gak mau gampang mengeluh dan kuatir.Aku mau menguatkan kepercayaanku sama Tuhan supaya gak kuatir.

Kasongan,  25 April 2017
-Mega Menulis-

1 Tawarikh 3-5, Matius 24, Amsal 24

1 Tawarikh 3-5

1 Tawarikh 3:9 (TB)  Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik. Tamar ialah saudara perempuan mereka.

Terkadang bingung kenapa Daud yang dikatakan sebagai orang yang berkenan di hati Allah bisa-bisanya memiliki banyak istri dan gundik. Rupanya Daud juga manusia biasa yang bisa gagal. Tuhan gak mencari orang yang sempurna, sebenarnya Dia gak pernah terkejut dengan dosa dan kesalahan yang kita perbuat,  wong Tuhan kenal kita lebih dari diri kita sendiri kok. Kalau Daud aja bisa jatuh dalam dosa, betapa kita harus berhati-hati supaya gak jatuh juga.

Nantinya Solomo mengikuti apa yang dilakukan Daud,  istri dan gundiknya banyak sekali. Bahkan lebih banyak dari Daud. Teguran buatku sebagai orang tua supaya hidup benar di hadapan Tuhan karena nantinya anakku akan meneladaniku.

1 Tawarikh 4:10 (TB)  Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Doa Yabes adalah supaya :
1. Tuhan memberkatinya berlimpah-limpah
2.Tuhan memperluas daerahnya
3.Tangan Tuhan menyertaimya
4.Tuhan melindunginya dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpanya
Doa Yabes singkat, padat dan jelas. Bagian paling kerennya, setelah dia berdoa Alkitab​ berkata:
Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Tuhan mengabulkan permintaan Yabes yang mungkin bagi orang lain terlihat egois. Selama ini mungkin kita takut meminta sama Tuhan, aku juga kadang takut meminta dengan detail,  banyak mikir,  gimana kalau Tuhan gak suka, gimana kalau Tuhan gak berkenan dengan permintaanku. Yabes memberikan teladan bagaimana dia dengan penuh keberanian meminta dan Tuhan kabulkan kok.

Reminder buatku untuk gak ragu meminta dalam doa kepada Tuhan. Sebagai anak, aku bisa meminta apa saja dari Tuhan dan sebagai Bapa, Tuhan berhak memberikan apapun sekehendakNya karena Dia tahu mana yang terbaik buatku.

Matius 24

Matius 24:12 (TB)  Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Di hari-hari belakangan ini, banyak berita gak masuk akal di sekitarku tentang berbagai kejahatan dan membuatku berpikir kok ada ya orang yang tega berbuat seperti itu. Saat sharing dengan seorang teman tentang banyaknya orang jahat yang memiliki agenda tersembunyi dan ingin menghancurkan orang lain, yang hidupnya dihabiskan hanya untuk membenci, aku bertanya ke dia, apa ya yang bisa kita buat selain berdoa. Temanku bilang:TETAP MENGASIHI.
Awalnya hatiku menentang, bagaimana mengasihi orang yang gak peduli dengan orang lain,  yang cuma ingin membenci orang lain,  yang cuma memikirkan diri sendiri, gimana mengasihi orang yang sulit dikasihi?
Emang ngefek?
Emang mengasihi bisa mengubah orang seperti itu?
Tapi, kembali diingatkan kalau KASIH GAK PERNAH GAGAL, yang ada sih kita yang gagal mengasihi. Tapi kasih gak pernah gagal.

Aku mau tetap mengasihi dan gak akan membiarkan kasihku menjadi dingin. Gak perlu memikirkan dampak dari apa yang aku lakukan dalam hidup orang lain, yang terpenting aku belajar mengasihi terus-menerus sekalipun sulit. Aku memutuskan untuk tetap mengasihi.

Aku memikirkan beberapa orang yang sulit dikasihi dan aku mau berdoa buat mereka. Aku gak mau mengucapkan hal buruk tentang mereka, aku mau belajar perkatakan berkat.

Tuhan,  tolong aku mengasihi sekalipun sulit. Amin

Amsal 24

Amsal 24:10 (TB)  Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Kalau saat dalam masalah yang begitu berat,  apa yang kita pikirkan?
"Semoga ini cepat berlalu... "
" Ya sudahlah,  ini sudah terjadi..."
"Aku memang pantas mendapatkan ini... "
"Sudah ngga ada lagi yang bisa aku lakukan..."
Bandingkan dengan pemazmur yang berkata:
Mazmur 43:5 (TB)  Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Pemazmur mengingatkan dirinya untuk berharap dan bersyukur pada Tuhan. Dia mengingatkan dirinya kalau segala sesuatu yang diizinkan Allah terjadi ada tujuannya. Dia ingat kalau kepada Tuhan dia dapat berharap. Ketimbang mengatakan hal yang negatif, dia memilih menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN.

Tuhan,  saat aku dalam kesesakan. Aku mau terus berharap dan bersyukur pada Tuhan. Ingatkan aku ya Tuhan untuk gak tawar hati. Amin

Kasongan, 24 April 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 43-45, 49, 84-85, 87, Matius 23, Amsal 23

Mazmur 43:5 (TB)  Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Saat Daud tertekan dan gelisah, yang dia lakukan adalah:
-mengingatkan dirinya sendiri untuk terus berharap kepada Tuhan
-bersyukur lagi kepada Tuhan
Baca ayat ini berasa aneh awalnya, ngapain Daud bertanya ke dirinya sendiri lalu berkata-kata memerintahkan dirinya sendiri untuk berharap dan bersyukur pada Tuhan. Daud seperti menyemangati dirinya sendiri kan?

Jadiiii.... Kalau aku mengalami yang Daud alami,  aku mau seperti Daud yang mengatakan pada diri sendiri hal-hal yang positif dan memberikan dorongan semangat, aku mau memperkatakan firman Tuhan,  aku mau mengingatkan diriku sendiri untuk terus berharap dan bersyukur pada Tuhan. Karena diriku perlu mendengarkan hal yang baik,  iman timbul dari pendengaran.

Mazmur 49

Perikop ini berjudul percuma mengandalkan kekayaan. Mengingatkanku kalau apa yang kumiliki dan apa yang gak kumiliki itu gak penting. Setelah membaca buku mengenai investasi,  aku memang berusaha melakukan beberapa hal yang ada di buku tersebut, aku mulai melek investasi . Tujuanku simple sih awalnya,  supaya saat aku perlu uang untuk hal tertentu, uang itu ada, itu aja. Tapi lama kelamaan jadi pengen punya kebebasan finansial dong. Enak kan ya kayaknya,  ga usah bekerja tapi ga usah mikirin duit ada apa ngga (karena ada). Baca pasal ini jadi tertemplak. Plak. Seolah-olah cuma duit aja yang jadi tujuanku.  Seolah-olah hanya duit yang bisa membuatku melakukan ini itu. Lupakah aku,  kalau Tuhan mau,  dia bisa memberikan ini itu tanpa aku melakukan apa-apa. Atau lupakah aku kalau segala yang ada di hidupku ini adalah pemberian Tuhan. Ya, Tuhan berikan hikmat untuk merencanakan dan mengelola berkat yang Dia berikan tapi bukan berarti cuma duit aja yang aku pikirkan. Mau jadi kaya? Kalau sekedar kaya untuk memenuhi keinginan diri sendiri​ untuk apa. Aku diberkati untuk menjadi berkat buat orang lain. Bukan berarti nunggu banyak berkat baru aku bisa jadi berkat,  seberapa pun yang aku miliki,  Tuhan mau aku jadi berkat. Menjadi berkat bukan semata hanya dengan uang, tapi dengan hidupku pun aku bisa jadi berkat.

Tuhan, terima kasih karena sudah mengingatkanku untuk gak hanya mikirin duit. Aku mau belajar berharap sama Tuhan dan mengelola apa yang aku miliki dengan baik. Aku mau bersyukur buat segala pemberianMu. Amin

Mazmur 84:10 (TB)  (84-11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Mazmur ini termasuk salah satu mazmur kesukaanku karena ada sebuah lagu yang sering kunyanyikan yang terinspirasi dari Mazmur ini. Kalau sudah rindu merasakan hadirat Tuhan, menyanyikannya membuat air mata menetes. Memang kurasakan saat aku menyatakan kerinduanku dekat sama Tuhan, maka Tuhan sungguh hadir dan aku merasakan hadiratNya. Gak papa deh Tuhan, biarpun aku gak tinggal dalam rumahMu, di pelataran-Mu aja pun gak papa,  asal aku cukup dekat dengan Tuhan. Gak dipeluk pun gak papa Tuhan, tapi jangan jauh dari sampingku.

Matius 23

Matius 23:3 (TB)  Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

Ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang yang pandai mengajar dan kata-katanya baik, nasihatnya baik tapi kelakuannya nol besar. Mereka mengajarkan tapi tidak melakukan. Mereka menetapkan standar yang tinggi bagi orang lain tapi mereka hidup di bawah standar itu.

Mungkin di sekeliling kita juga ada orang yang seperti itu, males banget kan kalo dinasehati orang seperti itu. Aku juga males 😛 Tapi hari ini aku diingatkan :
1. Ikuti ajarannya jangan kelakuannya. Belajar menerima dan melakukan nasehat yang baik walaupun bukan dari orang yang baik.
2.Jangan melakukan seperti orang Farisi dan ahli Taurat yang omongannya bagus tapi kelakuannya nol besar. Harus punya integritas,  ada kesesuaian antara pikiran, perkataan dan perbuatan.

Tuhan, Engkau tahu sulit sekali menerima nasehat dari orang lain yang kelakuannya seperti orang Farisi dan Ahli Taurat. Tapi aku mau belajar untuk menerima nasehat yang baik. Amin

Amsal 23

Amsal 23:12 (TB)  Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.

Again,  diingatin kalau diingatin orang, kalau dididik,  kalau dikasih tahu ya DENGARKAN! Bukan fokus pada siapa yang menyampaikan teguran atau didikan, tapi pada apa yang disampaikan. Fokus menjadi lebih baik,  fokus untuk hidup benar. Jangan yang defense duluan kalo dikasih tau.
"Lah, hidupmu aja gimana.... "
"Kamu aja cuma ngomong gak bisa melakukan..."

Tuhan, aku mau menerima teguran,gak peduli siapa yang Tuhan pakai. Aku mau bersyukur kalau Tuhan mendidik aku lewat siapapun. Ajari aku ya Tuhan untuk gak memandang manusia, tapi melakukan yang benar. Amin

Kasongan,  23 April 2017
-Mega Menulis-

1 Tawarikh 1-2, Matius 22, Amsal 22

1 Tawarikh 1-2

Membaca Kitab Tawarikh ini butuh kekuatan ekstra. Bosan pake banget! Sambil baca aku tanya sama Tuhan, apa yang Tuhan ingin aku pelajari dari kitab ini. Lebih banyak nama-nama yang aku gak kenal dibandingkan yang aku kenal. Dalam daftar keturunan tersebut ada banyak nama. Ada mereka yang setia pada Tuhan,  ada yang nggak. Ada pula yang menentang Tuhan, ada pula yang taat. Ada yang karakternya terpuji ada yang amit-amit gak bisa jadi teladan. Kita mungkin gak akan pernah tahu bagaimana keturunan kita nantinya seberapa banyak, atau akan menjadi orang yang bagaimana. Tetapi aku melihat dari daftar tersebut, mereka yang hidupnya benar di hadapan Tuhan sungguh diberkati sesuai dengan kasih karuniaNya.

Aku berdoa supaya Tuhan izinkan turunanku nantinya berkenan di hadapan Tuhan,  supaya oleh mereka orang lain pun mendapat berkat. Amin

Matius 22

Matius 22:21 (TB)  Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Dalam perikop ini Yesus mengajarkan murid-muridNya untuk tunduk pada otoritas pemerintah. Seringnya kan kita gak mau taat karena memisahkan kehidupan sekuler dengan rohani,  padahal kan gak boleh gitu. Di masa sekarang,  apalagi tahu bagaimana aparat pemerintah ada yang gak bener,  hal membayar pajak lumayan jadi peegumulan. Aku banyak melihat orang Kristen sendiri pun memanipulasi laporan pajaknya.

Aku sedang membuat permohonan untuk objek pajak harta yang aku miliki.  Aku sedang melengkapi syarat-syaratnya dan ada beberapa teman yang memberikan saran dan trik agar nilai pajak yang dibebankan nanti minimal. Jujur,  aku tergoda menerima saran mereka. Tapi membaca ini aku ditegur. Ini bukan masalah besar kecil nilainya, tapi ketaatanku pada pemerintah yang dari Tuhan. Aku gak mau ah memanipulasi data, aku mau mengisi data yang ada dengan jujur.

Tuhan, ajari aku menghormatiMu dengan menghormati pemerintahan yang dari padaMu. Waktu aku gak jujur dengan pemerintah, aku juga gak jujur dengan Tuhan. Aku mau jujur Tuhan. Tolong aku untuk gak mencari alasan untuk gak taat. Amin

Amsal 22

Amsal 22:4 (TB)  Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.

Takut akan Tuhan berarti menaati Tuhan, masalahnya adalah menaati Tuhan seringkali membuat kita terlihat bodoh bagi dunia.
Secara logika, gimana sih dengan memberi maka kita akan diberi, kapan sih kayanya kalau memberi dan bukannya mengumpulkan.
Atau bagaimana sih kita kita akan dihormati saat Tuhan meminta kita menjadi hamba, ini hamba loooo.... Orang yang kerjanya melayani, pelayan! Bukannya pemimpin ya yang dihormati?
Seringkali menaati Tuhan sepertinya mendatangkan kerugian.
TAPIIIII....
JANGAN BERHENTI!
Teruslah menaati Tuhan.
Hiduplah dalam takut akan Dia.
Tuhan gak pernah membiarkan orang-orang yang hidup takut akan Dia gak menerima janji-janjiNya. Dia akan memberikan ganjaran sesuai dengan kasih karuniaNya. Teruslah bertekun dalam ketaatan.

Kasongan,  22 April 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 6, 8-10, 14, 16,19,21 Matius 21, Amsal 21

Mazmur 6:9 (TB)  (6-10) TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.

Gak tahu berapa banyak doa dan mazmur Daud bagi Tuhan, atau berapa banyak keluhannya, yang jelas Daud meyakini kalau Tuhan mendengar dan menerima doanya. Bagaimana dia bisa yakin?
Tuhan telah menjawab doanya. Daud menyadari kalau musuh-musuhnya tersingkir pun adalah perbuatan Tuhan, bukan karena dia sendiri.

Mazmur 8:4 (TB)  (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

Baca ayat ini jadi ngerasa bersyukur karena begitu berharganya Tuhan memandang manusia. Jadi mikir dan merenung. Betapa Tuhan selalu perhatikanku. Gak ada kebutuhanku yang Tuhan gak beri. Tuhan gak pernah lalai menjagaku. Apalagi kalau dipikir, aku ini siapa sih sampai Tuhan mau mati buatku.  Aku gak layak ditebus. Tuhan terlalu baik.

Terima kasih Tuhan karena begitu mengasihiku bahkan sampai mati buatku.

Mazmur 9:1-2 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mut-Laben. Mazmur Daud. (9-2) Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;
(9-3) aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,

Dari Daud aku belajar untuk:
Aku  mau bersyukur kepada Tuhan.
👉 Mencari alasan untuk bersyukur,  mengingat kalau gak ada di dalam hidupku yang bukan pemberian Tuhan.

Aku  menceritakan segala perbuatan Tuhan.
👉 Bersaksi. Supaya orang lain mengetahui perbuatanNya dan memuji namaNya.

Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Tuhan.
👉 Tuhan lah alasanku untuk bersukacita, bukan keadaanku,  bukan apa yang aku miliki.

Mazmur 14:1 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.

Orang bebal berkata tidak ada Allah sehingga mereka berbuat seenaknya,  mereka melakukan perbuatan yang jahat. Karena bagi mereka tidak ada Allah sehingga mereka berbuat seenaknya. Orang yang bebal bukannya gak tahu kebenaran,  mereka tahu kalau Allah itu ada, tapi mereka hidup seakan-akan Allah itu tidak ada.

Aku gak boleh seperti orang yang bebal, aku tahu Allah itu ada. Aku tahu kebenaran, jadi aku harus hidup dalam kebenaran. Mengerikan sekali kalau aku tahu kebenaran tapi hidup gak sesuai kebenaran itu sendiri.

Mazmur 16:2 (TB)  Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"

"Gak ada yang baik bagiku selain Tuhan"
Aku mau belajar berkata-kata seperti ini.  Sungguh cuma Tuhan saja yang membuatku dalam keadaan baik.  Bukan suamiku,  bukan anakku,  bukan uang,  bukan harta,  bukan promosi,  bukan apapun yang kumiliki. Aku gak mau berharap pada yang lain selain Tuhan.  Dia sungguh baik.

Mazmur 19:1 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19-2) Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;

Kalau kita melihat buatan tangan Tuhan lebih dekat,  maka kita akan mengaggumi Tuhan. Karya tangan Tuhan adalah pernyataan Tuhan tentang diriNya. Kita dapat mengenal Tuhan melalui apa yang ada di sekeliling kita. Kalau kita mau,  kita dapat mengenal Tuhan lebih dalam. Melalui alam ini kita bisa tahu kalau Allah kita begitu berkuasa, bahwa Dia kreatif,  bahwa Dia Allah yang  dahsyat.

Matius 21

Matius 21:13 (TB)  dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Yesus marah karena rumah Tuhan dipakai gak sebagaimana mestinya. Rumah Tuhan adalah tempat memuji dan menyembah Tuhan,  bukan untuk berdagang atau mencari keuntungan diri sendiri. Bukan sekedar tempat berkumpul dan nongkrong orang berdosa.

Cek motivasi kita ke gereja!
Benarkah untuk memuliakan Tuhan,  bersekutu bersama saudara seiman untuk saling menguatkan dan menerima anugerahNya?
Atau jangan-jangan kita ke gereja hanya untuk keuntungan diri sendiri.
Jangan sampai gereja malah jadi tempat mencari uang.
Atau gereja tempat mencari jodoh.
Atau ke gereja supaya dilihat dan dianggap orang lain rohani padahal rohana.
Atau supaya bisa bertemu cowok/cewek yang ditaksir.
Atau sekedar rutinitas. Tuing. Tuing.

Saat ini, rumahnya Tuhan bukan sekedar gedung gereja juga looo.... Tubuh kita adalah bait suciNya Tuhan. Sudahkah kita memakai tubuh kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan? Atau jangan-jangan kita menjadikan tubuh kita sarang penyamun, tempat berbagai kejahatan terjadi.

Tuhan, terima kasih sudah mengingatkanku kalau tubuhku adalah rumahNya Tuhan. Aku gak boleh mengotori tubuhku dengan kejahatan,  tapi aku harus hidup kudus untuk Tuhan. Aku mau Tuhan. Aku mau Tuhan betah tinggal di dalamku. Tinggallah di dalamku Tuhan. Amin

Amsal 21

Amsal 21:23 (TB)  Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.

Apa dan bagaimana memelihara mulut dan lidah?
Berhati-hati dengan apa yang dibicarakan,  gak asal ngomong, hanya mengucapkan kata-kata yang membangun dan memberkati orang lain.

Kenapa harus memelihara mulut dan lidah?
Karena perkataan adalah senjata yang tajam dan bisa melukai orang lain,  efek kata-kata mengerikan atau menakjubkan, hidup dan mati dikuasai lidah.

Minggu-minggu ini, mengendalikan lidahku adalah tantangan yang sangat berat. Ada beberapa orang yang membuatku sangat jengkel. Aku benar-benar berjuang untuk diam kalau gak punya hal baik untuk diucapkan. Terkadang aku gagal, terkadang berhasil. Tapi aku mau terus berjuang mengucapkan kata-kata berkat, menegur pun dengan lembut.

Tuhan, berkuasalah atas lidahku. Amin.

Kasongan,  21 April 2017
-Mega Menulis-

2 Samuel 1-4, Matius 20, Amsal 20

2 Samuel 1-4

2 Samuel 1:12 (TB)  Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.

Buset.... Kok bisa ya Daud kayak gini karena Saul. Kalo sama Yonatan,it's oke lah.Tapi Saul? Yang berulang kali berusaha membunuh dia,  yang membuat hidup Daud gak tenang. Ini boro-boro mi balas dendam eh kematiannya malah ditangisi.

Aku gak bisa seperti Daud ya Tuhan,  ampun deh. Sekarang aja aku sedang berjuang mengampuni seseorang, jangankan bersedih kalau dia ditimpa kemalangan, lah aku sedang memikirkan gimana caranya biar dia merasakan akibat perbuatannya kok. Pokoknya kalau terjadi kemalangan dalam hidupnya mungkin aku yang duluan bersorak.

Aku beneran tertegur baca pasal ini, Daud beda banget denganku, jauhhhh.... Daud gak memikirkan dirinya sendiri, dia malah ingat kalau Saul adalah orang yang diurapi Tuhan. Aku mau belajar mengasihi orang yang bermasalah denganku. Aku gak mau mengharapkan dia mendapat kemalangan, aku gak mau membalas dendam,  aku gak mau membenci, aku mau mengampuni dia.

Tuhan, mampukan aku mengampuni dia, aku gak sanggup kalo bukan Tuhan yang tolong dan mampukan.

2 Samuel 4:10 (TB)  Ketika ada orang yang membawa kabar kepadaku demikian: Saul sudah mati! dan memandang dirinya sebagai orang yang menyampaikan kabar baik, maka aku menangkap dan membunuh dia di Ziklag, dan dengan demikian aku memberikan kepadanya upah kabarnya; 

Daud benar-benar menghormati Tuhan,  dia gak ingin orang  yang diurapi Tuhan sampai dibunuh. Apakah aku sudah mengasihi dan menghormati Tuhan sehingga bersedia mengasihi orang yang dikasihi Tuhan?  Mengampuni mereka yang sulit diampuni.

Matius 20

Matius 20:26-27 (TB)  Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;

Menjadi pelayan? Apa konsekuensinya?
1. Siap memenuhi kebutuhan tuannya
2. Bersedia mengorbankan kebutuhan pribadinya untuk melayani tuannya.
Banyak orang mau jadi pemimpin tapi sedikit banget yang mau jadi pelayan.
Kenapa?
Jadi pelayan mana enak bo!
Capek.
Makan hati.
Gak dihargai.
Temanku pelayanan pernah bilang kalo kita ga akan bisa melayani kalo kita gak mau jadi keset kaki. Keset kaki rela diinjak-injak supaya berguna buat orang lain,  rela jadi kotor supaya orang lain bersih. Ampun deh. Berat banget....

Tiap kali aku mikir gak bisa atau gak mau,  aku harus ingatkan diriku sendiri kalau Tuhan sudah melakukan itu buat kita. Buatku.  Yesus sudah kasih teladan ketaatan yang luar biasa. Dia melayani dan memberikan nyawaNya. Lalu apa yang membuatku lebih tinggi dari Yesus sampai gak mau melayani.

Tuhan, aku mau melayani dengan pengorbanan. Aku mau melakukan pelayanan yang orang lain gak mau lakukan. Tolong aku ya Tuhan, Tuhan yang tunjukkan apa yang harus aku lakukan dan aku mau belajar taat. Amin

Amsal 20

Amsal 20:3 (TB)  Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

Yes!
Aku mau terus jadi orang terhormat yang menghindari perbantahan, aku gak mau jadi orang bodoh yang marahnya meledak-ledak.
Ke orang lain aku bisa berhasil gak meledak-ledak,  tapi aku renungkan kok ke suami susah ya.... 😧 Karena serumah dan selalu bareng mungkin ya, jadi susah buat menenangkan diri sebelum ngomong baik-baik. Lagipula karena pengen masalah cepet selesai jadi langsung ngomong gak dipikir.

Lain kali sebelum menyampaikan sesuatu ke suami dan ada potensi emosi naik, aku mau ambil waktu buat berdiam,  mikir dan berkata-kata dengan bijak. Bukannya ngomong tanpa mikir.

Tuhan, tolong aku untuk mengendalikan lidahku di depan suamiku, aku gak mau terus-menerus jadi orang bodoh. Tuhan, mampukan aku menghindari perbantahan, aku mau mengambil waktu untuk berdiam sebelum berkata-kata. Amin

Kasongan, 20 April 2017
-Mega Menulis-

Wednesday, April 19, 2017

Mazmur 121,123-125,128-130, Matius 19, Amsal 19

Mazmur 121:2 (TB)  Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Setiap dalam kesesakan dan masalah, memperkatakan ayat ini memberikan kekuatan yang besar. Mengingatkanku, yang akan menolongku Tuhan looo.... Dia yang kuasanya begitu besar. Kalau langit dan bumi ini aja adalah buatan tanganNya, tentunya perkara kecil buat Tuhan untuk tolong aku sekarang kalau Dia mau. 

Mazmur 123:2 (TB)  Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bagaimana aku memandang Tuhan, apakah benar seperti hamba yang melihat tuannya dan berharap kepadanya?Atau aku malahan memandang Tuhan sebagai hamba? Jangan-jangan selama ini aku hanya datang mengatakan keinginanku agar Tuhan melakukan yang aku inginkan,bukannya aku melakukan yang Tuhan inginkan.

Mazmur 124:2-3 (TB)  jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,
maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;

Daud menyadari kalau dia bisa lolos dari berbagai hal yang akan menimpanya hanya karena pertolongan Tuhan. Hanya karena Tuhan di pihaknya!
Bukan karena Daud hebat.
Bukan karena Daud berpura-pura gila.
Bukan karena Daud panadai menyembunyikan diri.
Daud sadar Tuhanlah yang menolongnya.
Daud gak mau melupakan itu, sehingga dalam nyanyian ziarahnya dia menyanyikan itu. Sepanjang perjalanannya dia mengingat pertolongan Tuhan.

Dalam perjalanan hidupku,  aku juga gak mau melupakan pertolongan Tuhan, aku mau mengingat-ingat apa yang sudah dilakukanNya. Apa yang terjadi dalam hidupku adalah kebaikanNya semata. Bukan karena aku.

Mazmur 125:1 (TB)  Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya.

Percaya kepada Tuhan itu sulit kalau kita gak fokus sama Tuhan.
Dengar omongan orang goyah.
Liat keadaan sekarang jadi hopeless.
Membayangkan hal-hal negatif bikin kuatir.
Kalo mau sepenuhnya percaya sama Tuhan harus fokus sama Tuhan. Sama pribadi Tuhan. Sama firmanNya.
Biar gak goyang,  biar gak gampang goyah.
Fokus sama Tuhan membuat kita ingat kalau ga ada yang lebih besar dari Dia. Kalau segala sesuatu aman dalam tanganNya. Kalau apapun yang terjadi gak terlepas dari izinNya maka Tuhan punya tujuan.

Tuhan, aku mau fokus sama Tuhan. Apapun yang terjadi, aku mau belajar langsung cari Tuhan supaya aku gak goyah.

Mazmur 128:1 (TB)  Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!

Berkat atas rumah tangga di pasal ini kalo dibaca luar biasa banget. Seringnya kan kalo baca ginian kita jadi nuntut Tuhan kalau kita merasa belum terima berkat ini. Aku diingatkan supaya gak asal nuntut,  tapi cek dan ricek hidup:
Sudahkah kami hidup takut akan Tuhan?
Sudahkah kami hidup menurut jalan yang Tuhan tunjukkan?
Tuhan berjanji saat kita hidup takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya maka kita akan berbahagia. Aku baru saja terpikir kalau berbahagianya bukan karena berkatNya semata, tapi berbahagia karena menaati Dia. Gak mudah lo hidup taat sama Tuhan.

Tuhan, aku mau hidup menurut jalan yang Tuhan tunjukkan. Tolong aku Tuhan, aku mau taat.

Mazmur 130:6 (TB)  Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

Sewaktu aku baru melahirkan Sara, bulan-bulan awal dia rewel luar biasa tiap malam. Aku gak bisa istirahat, jiwa raga lelah. Pengennya pagi cepat datang karena kalau siang Sara gak rewel malahan tidur melulu. Pokoknya,  kalau sudah datang pagi tu legaaaa.... Banget! Nah,  setelah beberapa bulan jadi beda dong, malam tidurnya enak banget sedangkan siang maunya main melulu jadi kami susah melakukan pekerjaan yang lain. Jadi pengennya malam cepat datang. Lol.

Jadiiii..... Sejak menyadari ironi itu,  aku sadar kalau aku gak bisa sekedar mengharapkan keadaan berubah. Saat keadaan berubah,  pasti ada aja hal yang aku harapkan lagi. Aku mau belajar berharap sama Tuhan aja. 

Amsal 19:11 (TB)  Akal budi membuat seseorang! sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.

Kemarin sore ada teman kantor yang menyalah-nyalahkan pekerjaanku di kantor padahal pekerjaannya yang gak beres, di grup wa kantor pula dimana semua orang bisa baca. Sempat panas rasanya dan ingin membalas. Berbagai perkataan ingin aku ketikkan. Suamiku yang biasanya sabar pun bilang, ayo balas,  jelaskan yang sebenarnya, kalau nggak orang lain bisa salah paham, dikira aku yang gak bisa kerja. Maklum, suamiku dulu bekerja di swasta yang kalau ada apa-apa harus langsung dijelaskan to the point. Tapi aku bilang ke suamiku, kalau aku balas nanti urusannya tambah panjang,  lagipula kalau perlu ngomong aku mending langsung ngomong ke orangnya 4 mata

Aku menahan diri,  dibanding cepat membalas di wa dan berkata kasar, aku diam saja,  aku menahan diri. Waktu aku berdiam, aku mengingatkan diri kalau aku gak mau jadi orang bodoh yang mengumbar kemarahannya. Aku belajar gak peduli pandangan orang tentang aku bisa kerja atau ngga, aku gak perlu membuktikan apa-apa, aku mengenal diriku sendiri. Aku membiarkan Tuhan yang membelaku,  aku gak perlu membela diri saat itu. Aku ingat kalau perlu dua orang untuk berbantahan, jadi sedapat-dapatnya kalau ini bergantung sama aku,  aku mau belajar mengendalikan diri. Aku yang awalnya emosi tingkat dewa, karena berdiam jadi banyak berpikir dan emosiku mulai mereda.

Hari ini, orang itu gak ada di kantor, ya sudahlah,  lain kali aku akan bicara. Tadi seorang teman kantor yang lain bilang kalau dia awalnya mengira aku akan membalas dan kami berdua akan ribut tapi dia salut karena aku bisa menahan diri gak membalas. Seandainya dia tahu,  hahahaha. Tapi memang dari pengalaman ini aku belajar kalau memang aku gak boleh menuruti emosi,  aku harus bisa mengendalikan diri.

Tuhan, terima kasih karena Tuhan menolongku bersabar. Tuhan yang ingatkan aku supaya gak sekedar memuaskan emosi sesaat. Terima kasih Tuhan. Amin.

Matius 15:31 (TB)  Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

Kita dengan mudah takjub melihat bagaimana pekerjaan-pekerjaan Tuhan, mukzizat-mukzizatNya,  perbuatanNya dalam hidup kita sungguh luar biasa. Tapi, apakah kita hanya mau takjub saja?

Hari ini aku diingatkan untuk bersyukur, gak boleh melupakan perbuatan Tuhan. Dannn... Yang terpenting, aku gak mau cuma melihat keajaiban yang diperbuat Tuhan. Begitu banyak orang datang kepada Yesus karena melihat perbuatanNya,  aku perlu ingat kalau follower beda dengan murid. Seorang murid berkomitmen menaati Tuhan apapun yang terjadi, bukan hanya saat menguntungkan.

Kasongan, 19 April 2017
-Mega Menulis-

Tuesday, April 18, 2017

1 Samuel 28-31, Mazmur 18, Matius 18, Amsal 18

1 Samuel 28-31

1 Samuel 28:6-7 (TB)  Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi. 
Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."

Menyedihkan sekali nasib Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan,  Tuhan tidak menjawab dia. Setelahnya, Saul bukannya bertobat dan memohon pengampunan Tuhan.  Saul gak mencari Tuhan sampai dia menemukan Tuhan dan Tuhan berkenan padanya. Dia malahan berlari pada seorang perempuan pemanggil arwah. Padahal orang Israel tidak diperbolehkan berurusan dengan arwah orang mati.

Saat Tuhan sepertinya gak menjawabku,  apa yang aku lakukan? Jangan sampai aku melakukan yang Saul lakukan, dia semakin menjauh dari Tuhan. Saat Tuhan diam dan gak menjawabku, itu saatnya aku terus mencari Tuhan semakin bertekun dalam doa dan percaya pada Tuhan. Saat Tuhan diam adalah saat aku tetap bertekun mencari Tuhan sampai Dia menjawabku,  mengetuk pintuNya sampai dia dibukakan.

Tuhan, tolong aku untuk tetap melakukan yang benar bahkan saat Tuhan diam. Ajari aku untuk tetap mempercayai Tuhan. Aku mau tetap menyenangkan Tuhan. Amin

1 Samuel 30:6 (TB)  Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Daud dalam keadaan terjepit, istrinya diculik,  rakyat melemparinya dengan batu. Hatinya pasti juga pedih. Dan yang dilakukannya adalah MENGUATKAN KEPERCAYAANNYA PADA TUHAN.
Jadi.... Kalau aku dalam keadaan terjepit, kalau aku bersedih,  kalau aku gak tahu harus berbuat apa-apa
👉TETAP PERCAYA PADA TUHAN.
Tanya Tuhan,  apa yang harus dilakukan.
TAAT. LAKUKAN.
Hasilnya percayakan pada Tuhan.
Tetap percaya sekalipun keadaan jauh dari yang aku harapkan. Percaya kalau gak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kehendak Tuhan. Semakin keadaan di luar yang aku harapkan justru aku harus semakin dekat sama Tuhan.

1 Samuel 30:24-25 (TB)  Siapa yang mau mendengarkan kamu dalam perkara ini? Sebab, bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama seperti bagian orang yang pergi berperang; itu akan dibagi sama-sama."
Dan demikianlah halnya sejak hari itu dan seterusnya; hal itu ditentukannya menjadi ketetapan dan peraturan bagi orang Israel sampai sekarang.

Awalnya kupikir ini gak adil,  masa sih bagian orang yang pergi berperang sama dengan mereka yang tinggal. Tapi   Daud berkata:
1 Samuel 30:23 (TB)  Tetapi Daud berkata: "Janganlah kamu, saudara-saudaraku, berbuat demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada kita; sebab Ia telah melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita gerombolan yang menyerang kita.

Daud mengingatkan kalau mereka menang bukan karena mereka yang pergi berperang tapi karena Tuhan. Tuhan yang melindungi dan menyerahkan musuh kepada mereka. Siapapun yang pergi, kalau Tuhan berkenan pasti mereka meraih kemenangan. Saat itu mereka merasa berhak mendapatkan jatah karena kesombongan mereka, padahal bukan kekuatan mereka yang membuat mereka menang tapi Tuhan.

Aku seringkali merasa apa yang kumiliki adalah hakku dan hasil kerja kerasku sehingga susah melepaskan saat Tuhan minta lepaskan. Hari ini diingatkan kembali kalau ga ada di hidupku yang bukan pemberian Tuhan. Jadi,  harus selalu ingat kalau ini adalah pemberian Tuhan sehingga aku gak terikat dengan harta benda.

Mazmur 18:2 (TB)  (18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

Hanya Tuhan satu-satunya yang menjaga dan melindungi hidup Daud.  Gak ada satu pun yang bisa melindungi hidup kita secara sempurna kalau bukan Tuhan. Ingat itu Meg!

Aku dan suamiku sedang bergumul berat dengan tawaran kerja dari seorang kawan ke suamiku,  konsekuensinya kalau diterima,  anak kami harus dititipkan di tempat penitipan anak atau ditinggal bersama pengasuh. Ini yang paling berat rasanya. Kami kuatir terjadi apa-apa kalau dia ditinggal. Dua kali terjadi peristiwa mengejutkan belakangan ini. Pertama,  bagian belakang kepala Sara terhantuk lantai keramik saat berbalik dari posisi tengkurap. Kedua,  Sara jatuh dari tempat tidur dengan posisi tengkurap.Padahal kami sudah menaruh bantal guling di sekeliling tempat bermain dan tempat tidur. Parahnya,  kedua kejadian tersebut terjadi waktu aku dan suamiku di rumah. Puji Tuhan,  Sara gak kenapa-napa.  Kalo mikir yang negatif, lah...ini ada orang tuanya aja bisa kejadian kayak gini apalagi sama orang lain. Tapiii....kami diingatkan Tuhan kalau selama ini Sara sehat dan aman, itu bukan karena kami yang menjaga, tapi karena perlindungan Tuhan semata.

Sungguh cuma Tuhan saja tempat perlindungan kita. Kalau selama ini hidup kita baik-baik saja,  aman,  sehat, nyaman, gak mengalami kecelakaan, dll itu semua semata-mata karena kemurahan Tuhan.

Aku mau bersyukur buat perlindungan Tuhan bagi kami sekeluarga. Tuhan sungguh baik.

Matius 18

Matius 18:35 (TB)  Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Ternyata aku belum lulus dalam hal mengampuni ini,  beberapa minggu ini aku harus berjuang mengampuni seseorang. Saat aku mulai melepaskan rasa sakit hatiku dan mengampuni dia eh... Seseorang datang dan menceritakan kalau orang yang ingin aku ampuni itu juga melakukan hal yang sama padanya, kami membicarakannya. Dan tebak dong, aku jadi sakit hati lagi atau ngga?

Baca ayat ini aku jadi diingatkan untuk mengampuni dengan sungguh,  jangan memberi kesempatan diri sendiri untuk makin membenci. Kesalahanku adalah membiarkan diriku terlarut dengan yang dirasakan temanku padahal aku sudah selesai dengan orang yang berbuat salah itu. Aku sudah memutuskan mengampuni dia dan gak akan membiarkan dia menyakitiku lagi. Cukup. Aku gak mau membicarakan dia lagi kecuali dengan Tuhan dan suamiku. Karena ternyata mendengar cerita tentang dia dan membicarakannya dengan orang lain membuatku sulit mengampuni.

Tuhan,  seperti Tuhan yang sudah mengampuniku aku mau mengampuni orang ini. Tolong aku Tuhan. Amin

Amsal 18

Amsal 18:2 (TB)  Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya.

Reminder for me!
Jangan cuma suka curhat gak jelas.
Jangan berkedokkan sharing padahal ngomongin orang.
Jangan sok berbagi pokok doa dan minta didoakan padahal kalau sendirian gak berdoa.
Hati-hati dengan setiap hal yang diungkapkan ke orang lain.

Sebelum berbagi isi hatiku, aku harus cek motivasiku dulu. Apa sekedar mau curhat untuk mendapatkan support atas apa yang aku alami dan mendapat kelegaan (cewek kan sering kali bercerita cuma supaya lega bukan seperti cowok yang ingin mendapat solusi) atau aku mau mendapat pengertian dan kebenaran sehingga melakukan yang benar nantinya.

Selain cek motivasiku, aku juga perlu melihat siapa orang yang aku ajak sharing,  gak asal curhat tapi benar-benar orang yang mengasihiku sehingga berani menegur dan menyatakan aku salah. Bukan sekedar orang yang mengelus-elus dan mengiyakan apa yang aku lakukan, tapi sungguh yang mau menyatakan kebenaran.

Tuhan Yesus,  aku gak mau sembarangan curhat, aku gak mau jadi orang bebal. Aku mau menjadi orang yang berpengertian. Amin

Kasongan,  18 April 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 17, 35, 54, 63, Matius 17, Amsal 17

Mazmur 17:6 (TB)  Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.

Daud berseru kepada Tuhan karena dia tahu Tuhan menjawab dia, menurutku bagian ini indah banget.
Pantaslah, Daud gak berhenti-henti berseru ke Tuhan.
Pantaslah,  Daud gak bosan-bosannya menghadap Tuhan.
Pantaslah,  Daud selalu memuji Tuhan.
Pantaslah Daud selalu mencurahkan hatinya ke Tuhan.
Daud tahu pasti Tuhan menjawab dia.
Daud yakin Tuhan menjawab dia.
Daud mengalami sendiri bagaimana berkali-kali Tuhan menjawab dia.
Daud gak pernah melupakan kesetiaan Tuhan dan bagaimana Tuhan selalu menjawab dia.

Gimana denganku?
Sudahkah aku ingat apa yang aku alami selama ini dengan baik, bagaimana Tuhan gak pernah lalai memeliharaku.
Tuhan akan selalu menjawabku kalau aku mau berseru kepadaNya, tapi aku gak selalu ingat sama Tuhan. Kalau dah "terjepit"  baru deh ingat Tuhan.

Seperti Daud, aku mau berseru pada Tuhan. Puji-pujianku padaNya tetap dalam mulutku. Aku mau menyaksikan bagaimana Dia menjawab aku.

Mazmur 35:9-10 (TB)  Tetapi aku bersorak-sorak karena TUHAN, aku girang karena keselamatan dari pada-Nya;
segala tulangku berkata: "Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya, orang sengsara dan miskin dari tangan orang yang merampasi dia?"

Doa minta tolong terhadap musuh judul perikop ini, tapi isinya gak melulu Daud minta tolong doang. Banyak bagian dimana Daud memuji Tuhan karena dia menyaksikan bagaimana Tuhan menolong dia. Daud minta tolong dengan hati yang hancur, dia menyampaikan isi hatinya, Tuhan menolong,  lalu Daud bersukacita bersyukur dan datang memuji Tuhan atas pertolonganNya. Berasa banget sukacita Daud.

Daud ingat untuk bersyukur saat Tuhan menjawab doanya. Gimana denganku? Kalau sudah kesusahan ingat Tuhan, tapi apakah saat Tuhan tolong aku terus aku ingat untuk datang kepada Tuhan dan bersyukur  atas pertolonganNya??
Gak boleh lupa bersyukur Meg!
Belajar seperti Daud yang terbiasa untuk bersyukur dan gak pernah melupakan apa yang diperbuat Tuhan dalam hidupnya.

Mazmur 54:1 (TB)  Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Nyanyian pengajaran Daud, (54-2) ketika orang Zifi datang mengatakan kepada Saul: "Daud bersembunyi kepada kami." (54-3) Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu

Daud gak fokus minta diselamatkan hanya untuk dirinya sendiri tapi karena Tuhan. Daud melihat sendiri dan menyadari kalau apa yang dialaminya adalah kesempatan untuk memuliakan nama Tuhan. Keselamatan yang dari Tuhan berkali-kali buat hidupnya akan membuat orang lain melihat kalau Tuhan lah yang menolong dia,  orang lain akan tahu kalau Tuhanlah yang menyertai dia. Segala kehebatan Daud adalah karya Tuhan, bukan karena kekuatannya semata. Daud sadar itu! Daud dia rindu apa yang terjadi dalam hidupnya membuat banyak orang mengenal siapa yang menyertai dia.

Apakah aku ingin Tuhan menolongku hanya untuk diriku sendiri? Atau aku seperti Daud yang ingin pekerjaan Tuhan yang dinyatakan dalam hidupnya menjadi kesaksian dan membuat orang lain juga memuliakan nama Tuhan.

Aku jauh dari Daud, seringnya aku berdoa pada Tuhan hanya untuk diriku sendiri bukan supaya Tuhan dimuliakan melalui apa yang terjadi.

Tuhan, ampuni aku karena cuma fokus dengan diri sendiri sehingga lupa kalau hidupku untuk memuliakan Tuhan.

Mazmur 63:1 (TB)  Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. (63-2) Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.

Daud di padang gurun Yehuda dan belajar "haus"  akan Tuhan di sana. Pengalamannya yang secara fisik ada di tempat kering,  tandus dan gak berair membuat dia menyadari kalau jiwanya juga perlu dalam keadaan haus akan Tuhan.

Aku mengecek diriku sendiri, sudahkah aku datang kepada Tuhan dalam keadaan haus akan Dia. Dan aku sadar jawabannya BELUM. Kalau aku gak haus alias gak ngerasa butuh Tuhan,  aku gak akan pernah dipuaskan gimana pun caranya.

Tuhan,  berikan aku hati yang terus dalam kondisi haus akan Engkau supaya aku terus cari Tuhan dan dipuaskan oleh kehadiran Tuhan. Biar cuma Tuhan yang bisa membuat aku gak haus lagi, bukan yang lain,  bukan pemberianMu. Aku mau dipuaskan dengan Sang Pemberi.

Matius 17

Matius 17:22-23 (TB)  Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia
dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.

Dari pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus sampai yang kedua ini,  Yesus sudah kasih tahu murid-murid-Nya kalau Dia akan menderita, mati dan bangkit pada hari yang ketiga, reaksi murid-murid-Nya saat yang kedua ini adalah SEDIH. Kenapa murid-murid Yesus bersedih?Mungkin sama seperti kita yang bersedih membayangkan Yesus yang mengalami penderitaan tersebut. Yesus yang mereka kasihi harus mengalami berbagai peristiwa mengerikan, ditangkap, disiksa,  mati disalibkan.

Baru-baru ini melalui peristiwa Jumat Agung kita diingatkan lagi bagaimana Yesus telah menderita demi kita. Sudahkah aku meresponi apa yang terjadi dengan benar? Apakah aku berduka atas kematiannya sebagaimana aku beduka atas dosa-dosaku? Gampang bersedih saat melihat penderitaan Tuhan,  tapi apakah  kesedihan kita hanya lip service atau memimpin pada pertobatan sejati, itu perkara lain.

Tuhan, aku baru saja memperingati kematian dan kebangkitanMu. Aku berduka atas kematianMu untuk dosa-dosaku, tapi aku sering lupa kalau Tuhan mati untuk dosaku supaya aku hidup untuk Tuhan. Aku mau hidup buat Tuhan. Tolong aku Tuhan. Amin

Amsal 17

Amsal 17:1 (TB)  Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.

Beberapa waktu ini aku sering mengeluh karena aku harus ekstra mengatur keuangan kami, Papa Sara belum bekerja di kantor tapi hanya dari rumah.  Beberapa kali dia mendapat tawaran kerja di Jakarta padahal kami sekarang berdomisili di Kalimantan. Akhir-akhir ini kami sedang mendoakan tawaran kerja dari seorang teman, kalau diterima konsekuensinya kami akan terpisah,  mungkin setiap beberapa minggu baru bisa bertemu. Sempat heran juga sih kok Papa Sara mempertimbangkan lagi tawaran temannya itu, hari ini baca ayat ini aku jadi kepikiran apa karena aku mengeluh ya #sigh.

Aku gak mau mengeluh lagi. Toh selama ini kami gak pernah kekurangan. Memang sih jadi ekstra berhitung semuanya. Mau jajan di luar pun jadi mikir banget. Tapi aku diingatin betapa gak pentingnya keluhanku,  selama ini kami gak pernah bertengkar karena hal serius, sesekali ada masalah,  biasalah. Hari ini tepat dua tahun kami menikah, aku mau rumah tangga kami terus tenteram dan bukan berisi perbantahan, aku mau jadi isteri yang lebih baik dari dua tahun lalu kami menikah. Hal paling sederhana yang mau aku lakukan , aku gak mau mengeluh masalah keuangan. Aku mau bersyukur karena pemeliharaan Tuhan selalu sempurna bagi keluarga kami.

Tuhan, aku bersyukur buat ketentraman yang Tuhan berikan buat keluarga kami selama ini. Terima kasih Tuhan buat segala pemberianMu yang baik bagi kami, aku bersyukur. Tolong aku ya Tuhan mengganti keluhanku dengan ucapan syukur. Amin

Kasongan,  17 April 2017
-Mega Menulis-

1 Samuel 25-27, Matius 16, Amsal 16

1 Samuel 25-27

1 Samuel 25:24 (TB)  Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.

Perkataan Abigail bisa menenangkan Daud yang sedang luar biasa marah. Perkataan Abigail dan tindakannya yang bijaksana bisa meredakan amarah Daud.

Aku belajar dari Abigail supaya bijaksana dalam bertindak dan berkata-kata. Aku sadar, seringnya aku sembarangan dalam berkata-kata dan bertindak sehingga boro-boro meredakan amarah suamiku, aku malah memancing amarah suamiku #sigh.

Aku mau seperti Abigail yang bijaksana, tolong aku Tuhan. Engkau tahu kalau aku sering gak berpikir waktu bersikap, aku mau berubah Tuhan. Jadikan aku lebih bijaksana ya Tuhan. Amin

1 Samuel 27:1 (TB)  Tetapi Daud berpikir dalam hatinya: "Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul. Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya."

Agak aneh sebenarnya kalau Daud sampai memutuskan tinggal di negeri orang Filistin karena takut pada Saul padahal sudah dua kali Allah menyerahkan Saul kepada Daud. Tapi di negeri orang Filistin Daud malah berperang menghabisi orang Filistin diam-diam. Apakah ini rencana Tuhan? Bingung juga.

Matius 16

Matius 16:24 (TB)  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Mengikut Tuhan berarti menjadikan Dia sebagai teladan dalam hidup, berusaha melakukan apa yang Dia lakukan.
Bagaimana caranya mengikut Yesus?
Do what Jesus do!
Bayangkan, saat Yesus ada di posisi istimewa kita, saat Dia mengalami yang kita alami, apa yang akan dilakukanNya,  lalu lakukanlah seperti yang Dia lakukan.

Aku mau mulai bertanya ke diriku sendiri :
What would Jesus do? Do it Meg!

Tuhan, seringnya aku tahu apa yang Tuhan lakukan saat ada di posisiku, tapi aku menolak mengikuti teladan Tuhan. Aku beralasan macam-macam untuk gak mengikuti Tuhan. Aku mau mengikuti Engkau Tuhan,  tolong aku untuk tetap dekat Tuhan supaya bisa mengikuti Tuhan. Amin

Amsal 16

Amsal 16:4 (TB)  TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.

Baru-baru ini aku diingatkan lagi pada peristiwa yang terjadi bertahun-tahun lalu, Tuhan mengajari aku kalau saat Dia izinkan sesuatu terjadi karena ada ada tujuannya. Dan hari ini,  ayat ini juga mengingatkan hal yang sama : segala sesuatu ada tujuannya. Aku sedang dihadapkan pada situasi yang membuatku banyak bertanya 'KENAPA'  tapi aku mau mulai stop bertanya seperti itu dan mulai bertanya 'UNTUK APA'. Tuhan punya tujuan dan aku mau mempercayai kebaikanNya dalam segala sesuatu yang terjadi. Kalau pun aku belum bisa mengerti apa tujuan Tuhan, aku mau yang aku alami membuat aku semakin mengasihi Tuhan.

Tuhan, aku percaya segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku karena Tuhan punya tujuan. Tolong aku untuk melihat tujuanMu dan tetap percaya sama Tuhan biarpun aku belum mengerti. Amin

Kasongan,  16 April 2017
-Mega Menulis-

Mazmur 56, 120, 140-142, Matius 15, Amsal 15

Mazmur 56:3-4 (TB)  (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
(56-5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Waktu Daud takut,  dia memilih tetap percaya pada Tuhan, Allah yang firmanNya dipujinya.
TAKUT👉TETAP PERCAYA TUHAN
Kalau aku???
Saat aku takut,  apakah aku tetap percaya pada Tuhan?
Apa yang aku takutkan?
Daftarnya panjang #sigh.
TAKUT yang kurasakan adalah alarm buatku untuk tetap mempercayai Tuhan.

Mazmur 120:1 (TB)  Nyanyian ziarah. Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab aku:

Saat dalam kesesakan, DAUD BERSERU KEPADA TUHAN!Dan bagian yang indahnya, Tuhan menjawab Daud.  Tuhan gak membiarkan Daud yang berseru kepadanya gak mendapatkan jawaban.

Sekarang kami sekeluarga sedang bingung mengambil keputusan. Firman Tuhan ini mengingatkanku agar kami terus berseru pada Tuhan sampai Dia menjawab.  Tuhan mau memberi jawabanNya, kesabaran adalah yang diperlukan sekarang. Jadi kami sekeluarga akan terus berseru sampai Tuhan menjawab.

Mazmur 140-142

Dalam segala situasi Daud selalu berlari pada Tuhan dan dia selalu mencurahkan isi hatinya tanpa dipoles-poles. Daud gak berusaha terlihat kuat atau berpura-pura,dia berusaha apa adanya di hadapan Tuhan.

Aku juga mau seperti Daud,  datang pada Tuhan apa adanya,  mencurahkan isi hati pada Tuhan dengan jujur.

Matius 15

Matius 15:19 (TB)  Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

Sering banget dengar orang bilang gini sewaktu kita bingung ngambil keputusan:"Udah...  Ikutin aja kata hatimu!! "
Tapi firman Tuhan bilang dari hati timbul segala pikiran jahat,  jadi... JANGAN IKUTIN KATA HATI!
Setiap ragu/bingung harus berbuat apa, tanya Tuhan,  buka Alkitab, biar firmanNya yang menuntun kita dan menolong kita mengambil keputusan.

Saat ini, kami sekeluarga sedang bergumul dalam pengambilan keputusan yang akan mengubah banyak hal. Kalau secara manusia, aku sudah hitung-hitungan pertimbangan finansial, dll tapi hari ini diingatin lagi untuk tanya Tuhan maunya apa,  untuk gak ngambil keputusan yang bertentangan dengan firman Tuhan.

Amsal 15

Amsal 15:4 (TB)  Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.

Beberapa hari ini aku benar-benar berjuang untuk mengucapkan kata yang lembut ke pak suami, susahhhh.... Apalagi saat aku punya perkara yang dikeluhkan. Gak mudah untuk gak ngedumel.  Kalau buka mulut rasanya bukan hal yang baik yang aku keluarkan. Makanya aku memilih diam. Tetap aja sih beberapa kali aku keceplosan karena masih memendam kejengkelan. Jadi,  aku memang harus membicarakan semua yang masih mengganjal tanpa menjadi kasar.

Tuhan, Engkau tahu perkara ini masih mengangguku. Tolong aku untuk mengeluarkannya ke suamiku dengan cara yang benar. Pimpin lidahku supaya tetap lembut dan gak menjadi kasar. Tolong aku Tuhan. Amin

Kasongan,  15 April 2017.
-Mega Menulis-

Mazmur 7,27,31,34,52, Matius 14,Amsal 14

Mazmur 7:17 (TB)  (7-18) Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.

Perikop ini berjudul Allah Hakim yang adil. Daud membuat nyanyian Mazmur ini bukan dalam keadaan tenang,  tapi saat dia dikejar-kejar musuhnya. Kalau dipikir-pikir, harusnya Daud komplain dong sama Tuhan wong sudah diurapi jadi raja bukannya enak,  eh... Malahan hidupnya gak tenang. Daud gak bersalah malah diburu. INI GAK ADIL!!! Mungkin kalau aku dah mewek-mewek ke Tuhan dan bilang kalau ini gak adil. Daud sadar kalau kehidupan memang gak adil, kehidupan memang gak dirancang untuk adil, tapi bikan berarti Tuhan gak adil. Daud tetap percaya kalau Tuhan adalah Hakim yang adil. Daud gak membiarkan apa yang dialaminya mengurangi kepercayaannya kepada Tuhan.

Aku gak tahu kalau di posisi Daud, sanggup ga sih mengakui kalau Tuhan adalah hakim yang adil. Aku belajar dari Daud,  mau tetap mengimani keadilan Tuhan. Dia adalah Hakim yang adil,  aku gak perlu meragukan itu.

Mazmur 27:4 (TB)  Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Daud yang berkali-kali lolos dari Saul menyadari kalau dia bisa selamat, itu semua hanya karena perlindungan Tuhan. Daud tahu betapa Tuhan sudah bermurah hati padanya sampai-sampai dia berkata hal yang diingininya adalah diam di rumah Tuhan seumur hidupnya.Kita gak tahu apa yang paling Daud ingini sebelum dia dikejar-kejar Saul tapi saat ini, Daud bisa berkata yang diingininya hanya diam di rumah Tuhan setelah dikejar-kejar Saul.

Kejadian buruk yang Daud alami malah membuatnya semakin dekat pada Tuhan dan mengalami kemurahan demi kemurahan. Daud akhirnya tahu kalau di dalam rumah Tuhan saja dia aman dan menikmati kemurahan Tuhan, hanya dekat Tuhan saja dia tenang. Pelajaran buatku,  segala sesuatu yang aku alami bisa membuatku semakin dekat pada Tuhan atau menjauh dari Tuhan, tergantung pada bagaimana aku,  mau tetap berharap dan berseru pada Tuhan atau nggak.

Mazmur 31:14 (TB)  (31-15) Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!"

Membaca ayat ini setelah membaca bagaimana Daud mengalami banyak hal, terasa banget kuatnya pernyataan iman Daud, bahwa apapun yang terjadi dia tetap mempercayai Tuhan karena Dia lah Allah. Tuhan berkuasa dan Daud sadar kalau segala sesuatu yang terjadi ada dalam kedaulatan Tuhan, dia tetap mempercayai Tuhan. 

Seperti Daud yang mengalami berbagai kesulitan dan tetap mempercayai Tuhan, aku juga mau tetap mempercayai Tuhan. Aku mau belajar berkata seperti Daud:
Mazmur 31:14 (TB)  (31-15) Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!"

Mazmur 34:19 (TB)  (34-20) Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;

Siapa bilang kalau hidup kita benar maka hidup kita akan selalu nyaman?
Siapa bilang kalau ikut Tuhan maka kita akan selalu bahagia?
Daud merasakan dan mengalami sendiri kalau hidupnya gak mudah,  dia gak bilang kalau yang dialaminya pencobaan atau pergumulan. Dia bilang KEMALANGAN. Apa yang dialaminya gak enak. Menyakitkan. Menyusahkan.  Tapiiiii.... TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu. Gak ada kesusahan yang berlangsung selamanya bagi orang benar,  Tuhan akan lepaskan. Ada pelangi sehabis hujan.

Mazmur 52:9 (TB)  (52-11) Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!

Daud bilang dia mau bersyukur selama-lamanya,  kalau gak tahu apa yang sebenarnya dialami Daud saat itu kita akan mengira kalau dia sedang mengalami hal yang menyenangkan. Padahal saat itu dia hampir saja tertangkap oleh Saul dan saat itu karena kemarahannya gak berhasil menangkap Daud maka Saul membunuh seisi satu kota. Kalo jadi Daud mungkin aku akan komplain selama-lamanya. Luar biasa banget Daud yang bilang mau bersyukur selama-lamanya.

Matius 14:16 (TB)  Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."

Saat mendengar orang lain mengalami kesulitan, mana yang lebih sering kamu katakan, pilih :
Oh, berat sekali masalahmu, aku akan mendoakanmu.
Atau....
Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?
Membaca kisah Yesus memberi makan 5000 orang ini, aku diingatkan untuk bertindak saat tahu seseorang membutuhkan sesuatu. Ya, kita perlu membawa mereka ke dalam doa. Tapi melampaui itu, bagaimana kalau kita sebenarnya yang Yesus inginkan menjadi jawaban doa kita. Yesus ingin kita melakukan apa yang kita bisa untuk meringankan penderitaan orang lain. Yesus ingin kita melakukan sesuatu!

Aku mau aktif berbuat baik. Selain mendoakan teman yang mengalami kesulitan aku juga akan mulai bertanya, "Apa yang bisa kubantu? ".

Tuhan, aku takut sebenarnya bertanya seperti itu,  bagaimana kalau aku gak bisa bantu. Tapi,  aku mau belajar untuk berdoa dan bertindak. Aku percaya, kalau Tuhan berkenan, Engkau yang memampukanku menjadi perpanjangan tanganMu untuk menolong orang lain dan Engkau juga yang akan bertindak saat aku hanya bisa berdoa.Amin

Amsal 14:29 (TB)  Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Dulu aku mengira kalau aku orang yang sabar, ternyata pas merit baru berasa kalau SABAR tu bukan aku banget. Beberapa kali aku kehilangan kesabaran dan berespon gak benar sama suami. Beberapa kali aku marah dan menunjukkan kebodohanku. Marah memang gak membuatku tambah pintar. LoL

Waktu aku mau marah atau meledak,  aku mau memilih DIAM DAN MENENANGKAN DIRI dulu. Gak mau lagi ah mengucapkan sesuatu yang malah membuat masalah makin besar. Kalau lagi emosi nada suara dan isi omonganku susah dikontrol. Sepertinya lebih baik diam dulu, berpikir, lalu berkomunikasi dengan suami tanpa menghakimi. Aku mau berusaha mengerti alasan suami melakukan sesuatu dan berusaha menyampaikan isi hatiku dengan cara yang lebih beradab . LOL.

Tuhan, tolong aku untuk diam waktu aku gak punya hal baik untuk diucapkan. Aku mau belajar bersabar. Aku mau belajar mengerti suamiku. Tolong aku ya Tuhan. Amin

Kasongan,  14 April 2017
-Mega Menulis-

1 Samuel 21-24, Matius 13, Amsal 13

1 Samuel 21-24

1 Samuel 21:6 (TB)  Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus itu, karena tidak ada roti di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat orang dari hadapan TUHAN, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi roti baru. 

Daud  dan orang-orangnya memakan roti sajian yang sebenarnya dikhususkan hanya untuk para Imam tapi Tuhan gak menghukumnya malah di kemudian hari Yesus mengingatkan orang Farisi pada peristiwa ini sewaktu orang Farisi mengecam murid-murid Yesus yang melakukan sesuatu pada hari Sabat.

Daud memahami bahwa ketaatan pada hukum taurat juga harus disertai pemahaman. Daud mengenal Tuhannya sehingga gak mematuhi hukum Taurat dengan kaku,  hanya melakukan yang boleh dan gak melakukan yang gak boleh tanpa mengenal Tuhannya. Mungkin seperti nabi Hosea, Daud memahami ini:
Hosea 6:6 (TB)  Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Aku diingatkan bagaimana Allah menyukai kasih setia dan pengenalan akan Dia, bukan sekedar taat tanpa mengenal Dia. Karena kalau kita sungguh-sungguh mengenal Tuhan dan mengasihiNya pasti kita akan berusaha menaatiNya.

Tuhan, aku mau mengenalMu lebih dari semua yang aku kenal. Amin

1 Samuel 22:18-19 (TB)  Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan paranglah para imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.
Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata pedang.

Awalnya aku berpikir :"Kejam sekali Saul...!!! "
Dia menyuruh agar para imam di Nob dibunuh, lalu dia membiarkan perempuan dan anak-anak dibunuh. Kok bisa ya orang yang diurapi Tuhan melakukan hal sekejam itu hanya karena iri hati. Hanya karena seorang Daud yang diurapi untuk menggantikan dia maka dia tega melakukan itu. Di sini aku melihat kalau Saul gak sadar bahwa jabatan raja yang dimilikinya adalah pemberian Tuhan,  sehingga dia berusaha setengah mati berusaha mempertahankannya.

Segala yang aku punya adalah pemberian Tuhan semata jadi aku mau belajar bersyukur sewaktu Tuhan ambil pada saatnya nanti. Gak ada yang bisa menjatuhkanku kalau Tuhan yang angkat, hanya Tuhan yang bisa. Dan gak ada yang bisa mengambil sesuatu yang Tuhan peruntukkan bagiku.Kalau memang bukan untukku,  berarti Tuhan punya rencana lain. Gak usah ngoyo deh mempertahankan sesuatu, cukup melakukan yang benar aja.

1 Samuel 23:2 (TB)  Lalu bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku akan pergi mengalahkan orang Filistin itu?" Jawab TUHAN kepada Daud: "Pergilah, kalahkanlah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila."

Berkali-kali Daud "konsultasi"  dengan Tuhan tentang apa yang harus dilakukannya. Daud benar-benar bergantung sama Tuhan dalam setiap tindakannya,  setiap keputusannya adalah dari Tuhan.

Sekarang kami sekeluarga sedang bergumul untuk memutuskan pindah atau nggak dari tempat kami sekarang,  dan kami belum juga memutuskan. Kami gak boleh berhenti bertanya pada Tuhan, apa yang Tuhan mau bukan hanya mengandalkan pemikiran sendiri.

1 Samuel 24:10 (TB)  (24-11) Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.

Mudah bagi Daud kalau dia ingin membunuh Saul, tapi Daud ingat kalau Saul juga orang yang diurapi Tuhan, luar biasa menurutku melihat bagaimana Daud mengendalikan dirinya dan menyerahkan perkara mereka kepada Tuhan,  Dia mempersilakan Tuhan yang menjadi hakim. Kupikir gak akan ada yang menyalahkan kalau Daud membunuh Saul, toh Tuhan juga sudah menyerahkan Saul pada Daud.  Apalagi Saul sudah membuat hidupnya susah. Tapi Daud memilih menghormati Tuhan dengan mengampuni Saul.

Aku diingatkan untuk menyerahkan segala perkaraku pada Tuhan. Gak mudah!!!! Baru-baru ini aku jengkel banget dengan seseorang yang menyusahkan keluarga kami. Aku sudah berpikir bagaimana caranya memberi dia pelajaran supaya kapok. Baca pasal ini berasa ketampar-tampar, Daud yang segitu susahnya gara-gara Saul aja masih mau mengampuni, yang kami alami belum ada apa-apanya,  masa sih aku gak mau menyerahkan kepada Tuhan perkara kami.

Matius 13

Perumpamaan tentang Seorang Penabur (Matius 13:1-23)

Benih FirmanNya sama tapi hasilnya tergantung tanah tempat benih itu dijatuhkan. Jadi... Tiap hari orang baca firman yang sama tapi ada yang berbuah berpuluh kali lipat, ada yang berbuah sedikit, ada yang ngga berbuah . Ada yang menghasilkan perubahan hidup ada yang ngga.
WHY?? Ternyata  firman Tuhan berbuah berkali lipat tergantung pada tanah hati si pendengar. Agar firman yang kita dengar berbuah berkali lipat maka kuncinya adalah:
⚿ MENDENGAR DAN  MENGERTI
Kalo selama ini cuma baca aja tapi tanpa pengertian, gimana dong?
Bagaimana mengerti Firman Tuhan3
Gali terus, cari tahu apa maksud Tuhan. Kalau bingung, tanya Tuhan. Minta pengertian dan hikmat dari Tuhan.
Dan yang paling penting, LAKUKAN!! Seringkali ketaatan mendahului pengertian.

Supaya firman yang kubaca berbuah banyak,  aku mau:
1.Mengerti firman Tuhan
2.Melakukan firman Tuhan

Tuhan, aku sadar kalau sampai firman Tuhan selama ini gak berbuah ada yang salah denganku. Aku kadang malas menggali firman Tuhan,  aku cuma sekedar baca. TUHAN, berikan aku ketekunan dan hikmat untuk mengerti firmanMu dan tolong aku untuk taat supaya firman yang ditaburkan di tanah hatiku berbuah berpuluh kali lipat. Amin

Amsal 13

Amsal 13:18 (TB)  Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.

Baru-baru ini aku ditegur suami   dan sikapku gak menyenangkan saat ditegur,  aku malah menjawab dengan kasar. Akhirnya kami bertengkar.

Memang kami berhasil menyelesaikan masalah kami,  dan aku mulai menyadari kalau aku memang susah dikasih​ tahu. Aku bukan orang yang gampang ditegur.

Aku mau belajar menerima teguran, saat ditegur aku mau berterima kasih pada yang menegur,  lalu menerima teguran dengan respon yang benar-bersedia berubah.

Kasongan,  13 April 2017
-Mega Menulis-

1 Samuel 18-20, Mazmur 11&59, Matius 12, Amsal 12

1 Samuel 18-20

1 Samuel 18:9-10 (TB)  Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya.

Baca pasal ini aku diingatkan :
Hati-hati dengan IRI HATI!!!
Saul iri dengan Daud sehingga dia mudah dikuasai roh jahat. Iri hati membuatnya tidak bisa bersukacita atas keberhasilan Daud,  malahan membuatnya melakukan yang jahat.

Tuhan, jauhkan aku dari rasa iri hati. Aku mau belajar puas dengan apa yang aku miliki dan gak menginginkan apa yang orang lain miliki. Aku mau bersyukur buat apa yang aku miliki.

1 Samuel 19:6, 10 (TB)  Saul mendengarkan perkataan Yonatan dan Saul bersumpah: "Demi TUHAN yang hidup, ia tidak akan dibunuh."
Lalu Saul berikhtiar menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, tetapi Daud mengelakkan tikaman Saul, sehingga Saul mengenai dinding dengan tombak itu. Sesudah itu Daud melarikan diri dan luputlah ia pada malam itu.

Saul bersumpah demi nama Tuhan dan dia melanggarnya.
Aku harus berhati-hati terhadap janji yang aku ucapkan. Gak boleh sembarangan bersumpah apalagi demi Tuhan. Kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak.

Ini iri hati Saul parah banget sampai dia ingin membunuh Daud lagi.Mengerikan!  Reminder lagi,  gak boleh iri hati.Bahaya! Membuatku terus-menerus melakukan yang jahat tanpa menyadari kesalahanku.

1 Samuel 20:42 (TB)  Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: "Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama TUHAN, demikian: TUHAN akan ada di antara aku dan engkau serta di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya." (20-43) Setelah itu bangunlah Daud dan pergi; dan Yonatan pun pulang ke kota.

Dari awal heran begitu eratnya persahabatan Yonatan dan Daud, begitu mesranya mereka sampai-sampai Yonatan mau melindungi Daud dari Saul yang ayahnya sendiri. Dan ternyata persahabatan mereka begitu erat karena ada Tuhan di antara mereka. Persahabatan yang bertahan lama adalah yang ada Tuhan di antaranya. Ada kasih yang nyata karena ada Tuhan di antara mereka.

Aku berdoa supaya dalam relasiku dengan orang lain, Tuhan sungguh ada di antara aku dan sahabatku. Supaya kami boleh saling dukung, saling menguatkan,  saling menegur dan bertumbuh dalam kasih.

Mazmur 11 & 59

Baca Mazmur  tu berasa kalo Daud tu manusiawi banget tapi dia dekat banget sama Tuhan. Segala apa yang dipikirkan dan dirasakannya dia curahkan di hadapan Tuhan. Mungkin ini yang membuat Daud berkenan di hadapan Tuhan. Daud mau terbuka dan mencurahkan segala isi hatinya pada Tuhan. Di tengah kesulitannya Daud berlari pada Tuhan,  dia menguatkan hatinya dan percaya sepenuhnya pada Tuhan.

Aku mau ya Tuhan,  seperti Daud yang terbuka di hadapan Tuhan. Daud ga pura-pura kuat,  dia mengakui semua yang dirasakannya tanpa memoles-molesnya. Daud ga pura-pura berani. Ga ada yang disembunyikan Daud. Daud begitu dekat sama Tuhan dan menaruh pengharapannya hanya pada Tuhan. Aku mau ya Tuhan. Aku mau terbuka di hadapanMu bukan karena Engkau tahu segalanya tapi karena aku mau intim sama Tuhan.

Matius 12

Matius 12:36 (TB)  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

Yesus memperingatkan orang Farisi supaya tidak mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Kata-kata sia-sia yang bagaimana yang dimaksud Yesus?
-Perkataan yang gak sejalan dengan perbuatan
Orang Farisi mengajarkan standar sangat tinggi untuk orang lain sesuai hukum Taurat, tetapi sebenarnya mereka hidup di dalam standar yang jauh lebih rendah dari yang mereka tetapkan untuk orang lain. Mereka munafik.
-Perkataan mereka gak membangun
Orang Farisi berdalih menegur seseorang yang gak melakukan hukum Taurat, padahal motivasi mereka sama sekali gak benar, mereka melakukannya hanya untuk mempersalahkan orang lain, bukan pertobatan seseorang yang diinginkan. Mereka bukan membangun orang lain menjadi lebih baik, tapi mereka menghancurkan orang lain lewat kata-katanya.
-Perkataan mereka tidak benar
Mereka tidak menyampaikan kebenaran Allah. Mereka memutar balikkan hukum Tuhan demi kepentingannya sendiri. Mereka menyampaikan hukum Tuhan yang sejalan dengan mereka tapi ajaran tentang kasih gak pernah mereka ajarkan.

Aku mau perbuatanku sejalan dengan perkataanku supaya apa yang aku ucapkan gak sia-sia. Aku mau mengucapkan perkataan yang membangun hidup mereka yang mendengarnya. Tolong aku Tuhan, supaya aku belajar dari kesalahan orang Farisi ini dan gak mengulanginya. Amin

Amsal 12

Amsal 12:4 (TB)  Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.

Membaca ayat ini, aku jadi bertanya ke diri sendiri : Apakah aku sudah menjadi istri yang cakap? Belum.
Aku terkadang malas.
Aku masih suka berbantahan.
Aku menyediakan makanan sesukaku.
Aku masih menantang suami dengan sikapku.

Bagaimana menjadi istri yang cakap?
Aku hanya bisa berfungsi secara maksimal sebagai seorang istri hanya jika aku takut akan Tuhan, relasi dengan Tuhan harus jadi prioritasku.

Tuhan,  aku mau menjadi istri yang cakap, aku gak mau mempermalukan suamiku. Mampukan aku ya Tuhan supaya setiap hari benar-benar memberikan waktu untuk Tuhan supaya Tuhan bisa mengubahkan aku. Biarlah relasiku dengan Tuhan yang merubahku dari dalam sehingga aku jadi istri yang cakap bagi suamiku. Amin

Kasongan,  12 April 2017
-Mega Menulis-

1 Samuel 15-17, Matius 11, Amsal 11

1 Samuel 15-17

1 Samuel 15:13 (TB)  Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."

WHATTTT????
Kok bisa ya Saul bilang dia telah melaksanakan firman Tuhan padahal jelas-jelas dia sudah melakukan yang bertentangan dengan firman Tuhan?
Kok bisa ya Saul bohong gitu?
Apa dia mengira bisa membohongi Samuel makanya dengan enaknya aja dia bohong.
Saul gak menganggap serius perintah Tuhan. Saul gak menganggap serius Tuhan.

Baca ini aku diingatkan, kalau aku menentang firman Tuhan berarti aku sama seperti Saul yang gak menganggap serius firman Tuhan. Aku gak menghormati Tuhan.

Tuhan, aku mau menghormati Engkau dengan taat sama perintah Tuhan. Mampukan aku untuk taat dan gak takut sama manusia. Amin

1 Samuel 16:6-7 (TB)  Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya."
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Seringkali aku sama seperti Samuel, hanya melihat rupa.Pikiran Tuhan beda dengan pikiran manusia, jadi supaya gak salah mengambil keputusan, aku harus sering konsultasi sama Tuhan. Gak boleh mengandalkan pemikiranku sendiri. Belajar melihat yang gak terlihat. Mendengar yang gak terkatakan.

Matius 11

Matius 11:15 (TB)  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

👂Semua orang bertelinga, tapi apakah semua orang mendengar dengan baik? Belum tentu!!
Bagaimana ciri orang yang benar-benar mendengar perkataan Tuhan?
-Memberikan perhatian penuh pada apa yang dikatakan Tuhan
-Berespon dengan tepat pada ajaran Tuhan
-Melakukan firman Tuhan tepat tanpa menyimpang

Selama ini aku bertelinga tapi gak benar-benar mendengar, perhatianku sering teralihkan waktu mendengar Tuhan, aku gak fokus. Akibatnya aku gak melaksanakan firman Tuhan seperti yang Tuhan mau. Aku perlu fokus sewaktu mendengar Tuhan lewat firmanNya.  Gak terpecah pikiranku memikirkan yang lain. Waktu buat Tuhan adalah hanya untuk Tuhan, gak terbagi-bagi dengan yang lain.

Tuhan, aku mau fokus sewaktu baca firman Tuhan, tolong aku supaya sungguh-sungguh memberi waktuku buat Tuhan, gak disambi mengerjakan yang lain. Tolong aku Tuhan. Amin

Amsal 11

Amsal 11:25 (TB)  Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

MEMBERI!!!
Bukan hal yang mudah sewaktu aku merasa diri kekurangan.
Tapi, kalo mau jujur. Kapan sih aku kekurangan? Gak pernah! Tuhan selalu mencukupkan keperluan kami sekeluarga.
Kenapa aku susah memberi? Karena aku merasa apa yang aku punya ini adalah milikku, padahal semua yang ada padaku adalah miliknya Tuhan.
Tuhan adalah Sang Pemilik,  aku adalah penatalayan atas hartaNya Tuhan.

Tuhan, tolong aku supaya gak terikat dengan harta yang sudah Tuhan percayakan buatku. Ajari aku untuk gak memegang dengan erat apa yang Tuhan percayakan tapi aku mau pegang dengan tangan terbuka dan mempersilakan Tuhan mau pakai untuk siapa.

Kasongan, 11 April 2017
-Mega Menulis-

1 Samuel 13-14, Matius 10, Amsal 10

1 Samuel 13-14

1 Samuel 13:12-13 (TB)  maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

Saul sudah tahu apa yang dilakukannya melanggar perintah Tuhan tapi hanya karena dia takut ditinggalkan rakyatnya maka dia melanggar perintah Tuhan. Saul tidak mengikut Tuhan dengan sepenuh hati.

Kok dengan cepatnya ya Samuel tahu Tuhan sudah memilih orang yang berkenan di hatiNya. Jadi terpikir, jangan-jangan Tuhan memilih Saul karena Tuhan tahu raja seperti inilah yang diinginkan orang Israel,  yang penampilan luar atau perawakannya meyakinkan. Mungkinkah sejak awal Tuhan sudah punya pilihan sendiri tapi Tuhan mau menunjukkan perbedaan pemimpin pilihanNya dengan yang dipilih orang Israel. Tuhan ingin mengajarkan kalau manusia memang melihat rupa tapi Tuhan melihat hati.

Sayang sekali Saul gagal menaati Tuhan, padahal dia dipilih menjadi raja. Aku diingatkan saat Tuhan percayakan buatku suatu jabatan, aku gak boleh lebih memperhatikan manusia dibanding Tuhan. Tuhan tetap harus jadi yang utama,  yang perintahNya harus aku taati.

Matius 10

Matius 10:8 (TB)  Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Apa yang telah kita terima dengan cuma-cuma???
KESELAMATAN DARI KRISTUS.
Jadi,  selagi ada kesempatan, kita gak boleh ngga harus menceritakan tentang keselamatan yang sudah kita terima. Caranya bagaimana?
BERSAKSI dengan mulut kita dan dengan hidup kita.  Dua hal ini adalah 2 sisi mata uang yang gak boleh terpisahkan.

Kenapa?
Karena kalau cuma dengan sikap kita, orang gak akan mendengar tentang Kristus. Tapi kalau cuma ngomong tapi sikap hidup kita sama dengan mereka yang belum menerima keselamatan maka apa yang disaksikan oleh mulut kita gak akan efektif.

Aku mau Tuhan menceritakan keselamatan yang dari Tuhan dan aku mau hidupku jadi kesaksian bagaimana hidupku setelah menerima keselamatan. Hidupku gak sama lagi dengan sebelum diselamatkan. Aku mau hidup buat Tuhan karena Tuhan sudah mati dan bangkit buatku.

Amsal 10

Amsal 10:9 (TB)  Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.

Aku sedang bergumul mengampuni orang yang membohongi kami berkali-kali, ternyata dia melakukannya gak cuma kepada keluarga kami, beberapa orang juga dibohonginya. Aku marah karena dia tega melakukan itu, padahal untuk menolongnya kami mengorbankan keperluan kami. Saat aku marah, suamiku malah bilang kasihan dia karena harus berbohong terus. Iya juga sih, pastinya gak mudah harus terus-menerus berbohong berkali-kali bertahun-tahun. Berbohong itu seperti jerat, sekali kita berbohong gak akan pernah cukup karena kita akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan yang kita ucapkan. Lagi pula, untuk berbohong kita harus punya ingatan yang kuat karena kita harus mengucapkan kebohongan terus-menerus dan mengingatnya. Pada akhirnya kebohongan tersebut akan terungkap.

Aku gak mau berbohong meskipun aku mengalami kesulitan. Dari pengalaman orang ini, aku berkomitmen untuk jujur apapun yang terjadi. Ngapain boong kalau cuma bikin pusing. Ngapain boong kalau gak menyelesaikan masalah, yang ada malah menambah masalah. Sekalipun aku harus mengalami kesulitan, aku memilih untuk jujur.

Kasongan,  10 April 2017
-Mega Menulis-