Tuesday, April 18, 2017

1 Samuel 9-12, Matius 9, Amsal 9

1 Samuel 9-12

1 Samuel 9:21 (TB)  Tetapi jawab Saul: "Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang terkecil di Israel? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari segala kaum suku Benyamin? Mengapa bapa berkata demikian kepadaku?"

Membaca pasal ini aku jadi teringat peristiwa Gibea yang menyebabkan suku Benyamin hampir punah. Kupikir bukan kebetulan Tuhan memilih raja pertama untuk orang Israel dari suku yang paling kecil bahkan dianggap hina. Tuhan mau mengajarkan kalau Tuhan mau mengangkat seseorang, kalau Dia memilih seseorang maka itu karena kasih karunia Tuhan semata.  Bukan karena latar belakangnya, bukan karena kebaikannya. Gak ada alasan untuk memegahkan diri.

1 Samuel 11:7 (TB)  Diambilnyalah sepasang lembu, dipotong-potongnya, lalu potongan-potongan itu dikirimkannya ke seluruh daerah Israel dengan perantaraan utusan, pesannya: "Siapa yang tidak maju mengikuti Saul dan mengikuti Samuel, lembu-lembunya akan diperlakukan juga demikian." Lalu TUHAN mendatangkan ketakutan kepada bangsa itu, sehingga majulah mereka serentak.

Seperti dulu dikirimkan potongan tubuh wanita yang diperkosa di Gibea ke semua suku Israel,  Saul juga mengirimkan potongan lembu ke semua suku Israel. Kebetulan? Mungkin 😉 Yang jelas kali ini Tuhan mendatangkan ketakutan kepada seluruh Israel sehingga mereka maju serentak bersama Saul dan Samuel. Kali ini orang Israel bersatu.

1 Samuel 12:20, 23 (TB)  Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.
Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.

Samuel sungguh mengasihi bangsa Israel,  membaca pesannya kepada Israel saat minta diri mengingatku pada Musa dan Yosua. Mereka orang yang dipilih Tuhan untuk memimpin Israel,  mereka menyampaikan suara Tuhan dan hidup mereka sungguh jadi teladan. Samuel saat minta diri pun bilang kalau dia berdosa kalau gak mendoakan orang Israel,  dia sungguh bertanggung jawab dan punya hati buat bangsa Israel.

Aku ingat adik-adik KTBku sewaktu di kampus dulu,  hari ini aku mendoakan mereka. Belajar dari Samuel yang tetap setia mendoakan Israel, aku juga mau mendoakan adik-adik KTBku walaupun jarang berhubungan sekarang.

Matius 9

Matius 9:37 (TB)  Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Banyak orang yang perlu mendengarkan berita keselamatan tapi hanya sedikit yang terpanggil untuk menyampaikan berita keselamatan. Membaca ayat ini aku diingatkan kalau ada 3 peran dalam pekabaran Injil, yaitu:
1.Orang yang pergi
2.Orang yang mendanai
3.Orang yang berdoa

Matius 9:38 (TB)  Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

Bagian ini mengingatkanku hari ini untuk khusus mendoakan orang-orang yang terpanggil untuk pergi memberitakan Injil. Supaya mereka yang terpanggil makin diperteguh dan mereka yang memberitakan Injil rohnya tetap menyala-nyala. Bertepatan juga hari ini di gereja kami merayakan masuknya pekabaran Injil di Kalimantan, tahun 1835 mulai misionaris masuk ke Kalimantan. Mengucap syukur buat Injil yang masuk ke Kalimantan,gak terbayangkan kalau gak ada misionaris yang masuk ke Kalimantan.

Amsal 9

Amsal 9:13 (TB)  Perempuan bebal cerewet, sangat tidak berpengalaman ia, dan tidak tahu malu.

Dikatakan bahwa perempuan ini :
-bebal
-cerewet
-tidak berpengalaman
-tidak tahu malu
Aku harus berhati-hati supaya gak menjadi perempuan semacam ini,gimana caranya?
-Gak menjadi bebal, mau mendengarkan nasehat. Orang bodoh yang mau dikasih tahu lebih baik dibanding orang yang gak mau dikasih tahu. Orang bebal sudah tahu apa yang benar malah memilih melakukan yang salah. Jadiiii.... Kalau aku gak mau melakukan yang benar padahal sudah tahu berarti aku bebal.
-Gak berbicara tanpa berpikir. Orang cerewet kan suka nyerocos tanpa berpikir, tanpa tahu duduk perkara suatu hal langsung nimbrung. Aku gak boleh seperti itu! Belajar lebih banyak mendengar dibanding nyerocos. Gak mengucapkan perkataan yang sia-sia.

Kasongan,  9 April 2017
-Mega Menulis-

No comments: