Tuesday, April 18, 2017

1 Samuel 21-24, Matius 13, Amsal 13

1 Samuel 21-24

1 Samuel 21:6 (TB)  Lalu imam itu memberikan kepadanya roti kudus itu, karena tidak ada roti di sana kecuali roti sajian; roti itu biasa diangkat orang dari hadapan TUHAN, supaya pada hari roti itu diambil, ditaruh lagi roti baru. 

Daud  dan orang-orangnya memakan roti sajian yang sebenarnya dikhususkan hanya untuk para Imam tapi Tuhan gak menghukumnya malah di kemudian hari Yesus mengingatkan orang Farisi pada peristiwa ini sewaktu orang Farisi mengecam murid-murid Yesus yang melakukan sesuatu pada hari Sabat.

Daud memahami bahwa ketaatan pada hukum taurat juga harus disertai pemahaman. Daud mengenal Tuhannya sehingga gak mematuhi hukum Taurat dengan kaku,  hanya melakukan yang boleh dan gak melakukan yang gak boleh tanpa mengenal Tuhannya. Mungkin seperti nabi Hosea, Daud memahami ini:
Hosea 6:6 (TB)  Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Aku diingatkan bagaimana Allah menyukai kasih setia dan pengenalan akan Dia, bukan sekedar taat tanpa mengenal Dia. Karena kalau kita sungguh-sungguh mengenal Tuhan dan mengasihiNya pasti kita akan berusaha menaatiNya.

Tuhan, aku mau mengenalMu lebih dari semua yang aku kenal. Amin

1 Samuel 22:18-19 (TB)  Lalu berkatalah raja kepada Doëg: "Majulah engkau dan paranglah para imam itu." Maka majulah Doëg, orang Edom itu, lalu memarang para imam itu. Ia membunuh pada hari itu delapan puluh lima orang, yang memakai baju efod dari kain lenan.
Juga penduduk Nob, kota imam itu, dibunuh raja dengan mata pedang; laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak yang menyusu, pula lembu, keledai dan domba dibunuhnya dengan mata pedang.

Awalnya aku berpikir :"Kejam sekali Saul...!!! "
Dia menyuruh agar para imam di Nob dibunuh, lalu dia membiarkan perempuan dan anak-anak dibunuh. Kok bisa ya orang yang diurapi Tuhan melakukan hal sekejam itu hanya karena iri hati. Hanya karena seorang Daud yang diurapi untuk menggantikan dia maka dia tega melakukan itu. Di sini aku melihat kalau Saul gak sadar bahwa jabatan raja yang dimilikinya adalah pemberian Tuhan,  sehingga dia berusaha setengah mati berusaha mempertahankannya.

Segala yang aku punya adalah pemberian Tuhan semata jadi aku mau belajar bersyukur sewaktu Tuhan ambil pada saatnya nanti. Gak ada yang bisa menjatuhkanku kalau Tuhan yang angkat, hanya Tuhan yang bisa. Dan gak ada yang bisa mengambil sesuatu yang Tuhan peruntukkan bagiku.Kalau memang bukan untukku,  berarti Tuhan punya rencana lain. Gak usah ngoyo deh mempertahankan sesuatu, cukup melakukan yang benar aja.

1 Samuel 23:2 (TB)  Lalu bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku akan pergi mengalahkan orang Filistin itu?" Jawab TUHAN kepada Daud: "Pergilah, kalahkanlah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila."

Berkali-kali Daud "konsultasi"  dengan Tuhan tentang apa yang harus dilakukannya. Daud benar-benar bergantung sama Tuhan dalam setiap tindakannya,  setiap keputusannya adalah dari Tuhan.

Sekarang kami sekeluarga sedang bergumul untuk memutuskan pindah atau nggak dari tempat kami sekarang,  dan kami belum juga memutuskan. Kami gak boleh berhenti bertanya pada Tuhan, apa yang Tuhan mau bukan hanya mengandalkan pemikiran sendiri.

1 Samuel 24:10 (TB)  (24-11) Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.

Mudah bagi Daud kalau dia ingin membunuh Saul, tapi Daud ingat kalau Saul juga orang yang diurapi Tuhan, luar biasa menurutku melihat bagaimana Daud mengendalikan dirinya dan menyerahkan perkara mereka kepada Tuhan,  Dia mempersilakan Tuhan yang menjadi hakim. Kupikir gak akan ada yang menyalahkan kalau Daud membunuh Saul, toh Tuhan juga sudah menyerahkan Saul pada Daud.  Apalagi Saul sudah membuat hidupnya susah. Tapi Daud memilih menghormati Tuhan dengan mengampuni Saul.

Aku diingatkan untuk menyerahkan segala perkaraku pada Tuhan. Gak mudah!!!! Baru-baru ini aku jengkel banget dengan seseorang yang menyusahkan keluarga kami. Aku sudah berpikir bagaimana caranya memberi dia pelajaran supaya kapok. Baca pasal ini berasa ketampar-tampar, Daud yang segitu susahnya gara-gara Saul aja masih mau mengampuni, yang kami alami belum ada apa-apanya,  masa sih aku gak mau menyerahkan kepada Tuhan perkara kami.

Matius 13

Perumpamaan tentang Seorang Penabur (Matius 13:1-23)

Benih FirmanNya sama tapi hasilnya tergantung tanah tempat benih itu dijatuhkan. Jadi... Tiap hari orang baca firman yang sama tapi ada yang berbuah berpuluh kali lipat, ada yang berbuah sedikit, ada yang ngga berbuah . Ada yang menghasilkan perubahan hidup ada yang ngga.
WHY?? Ternyata  firman Tuhan berbuah berkali lipat tergantung pada tanah hati si pendengar. Agar firman yang kita dengar berbuah berkali lipat maka kuncinya adalah:
⚿ MENDENGAR DAN  MENGERTI
Kalo selama ini cuma baca aja tapi tanpa pengertian, gimana dong?
Bagaimana mengerti Firman Tuhan3
Gali terus, cari tahu apa maksud Tuhan. Kalau bingung, tanya Tuhan. Minta pengertian dan hikmat dari Tuhan.
Dan yang paling penting, LAKUKAN!! Seringkali ketaatan mendahului pengertian.

Supaya firman yang kubaca berbuah banyak,  aku mau:
1.Mengerti firman Tuhan
2.Melakukan firman Tuhan

Tuhan, aku sadar kalau sampai firman Tuhan selama ini gak berbuah ada yang salah denganku. Aku kadang malas menggali firman Tuhan,  aku cuma sekedar baca. TUHAN, berikan aku ketekunan dan hikmat untuk mengerti firmanMu dan tolong aku untuk taat supaya firman yang ditaburkan di tanah hatiku berbuah berpuluh kali lipat. Amin

Amsal 13

Amsal 13:18 (TB)  Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.

Baru-baru ini aku ditegur suami   dan sikapku gak menyenangkan saat ditegur,  aku malah menjawab dengan kasar. Akhirnya kami bertengkar.

Memang kami berhasil menyelesaikan masalah kami,  dan aku mulai menyadari kalau aku memang susah dikasih​ tahu. Aku bukan orang yang gampang ditegur.

Aku mau belajar menerima teguran, saat ditegur aku mau berterima kasih pada yang menegur,  lalu menerima teguran dengan respon yang benar-bersedia berubah.

Kasongan,  13 April 2017
-Mega Menulis-

No comments: