Saturday, October 29, 2011

Maukah Kamu Peduli?

Kemaren dulu, gara-gara baca komen Nonik di tulisanku aku jadi teringat tentang materi Bersaksi yang kudapat di KAMBIUM. O, iya komen Nonik kayak gini:
aku jadi bertanya-tanya, kapan terakhir kali aku meluangkan waktu buat temen2ku buat denger keluh kesah en pergumulan mereka? kok rasanya udah gak pernah lagi.... padahal banyak temen2ku yg belum kenal TY. Doain ya Mbak,biar aku punya keberanian untuk menyapa mereka.... and to open up my heart  to listen to their problems.

So, sekarang aku mau nanya:
Mana yang lebih penting bagimu, bersaksi melalui perkataan atau melalui perbuatan?
Apa alasanmu berkata demikian?
Silakan dijawab ya...(entah dalam hati atau dikomen, hahahahaha).

Dulu banget waktu ditanya gitu aku bakal jawab, “PERBUATAN DONG....Bukankah iman tanpa perbuatan tu mati?” *pake bawa ayat segala nih jawabnya, hehehehehe”

Sebenarnya, keduanya SAMA PENTING. Gak ada yang lebih penting.
Jadi ceritanya, aku baru tau kebenaran ini pas zaman di Kambium dulu diajarin kalo bersaksi tentang Kristus memiliki 2 sisi mata uang yang gak terpisahkan, sisi yang satu adalah melalui perkataan dan yang kedua lewat perbuatan. Keduanya harus ada, sama seperti uang yang tidak berlaku kalau salah satu sisinya kosong.

Kenapa keduanya harus ada?
Jika kita bersaksi lewat perkataan saja minus perbuatan-artinya kita ngomomgin tentang Yesus Sang Juruselamat, tapi hidup kita masih acak kadul, masih terus tinggal tetap dalam dosa, bagaimana orang lain akan tertarik pada Yesus yang kita saksikan itu? Orang tidak akan tertarik. Dari awal dah jauh-jauh deh mereka dari kita. Wong hidup pengikut Yesus yang satu ini jahatnya bukan main kok, gimana TUHANnya? Itu yang mereka pikirkan.Sebelum perkataan kita membawa orang lain pada Kristus, perbuatan kita akan membuat mereka berlari menjauhi kita.

Trus, kalo kita Cuma melakukan perbuatan yang baik saja minus ngomong tentang Yesus yang sudah mengubah hidup kita maka yang terjadi adalah perbuatan baik tinggallah perbuatan baik. Banyak orang bisa kok berbuat baik, dengan usaha sekuat tenaga dan disiplin yang luar biasa pasti-dengan kemampuan dan usaha semata. Tetapi kita berbeda, yang membedakan adalah Yesus lah yang memampukan kita. Kita yang berdosa ini telah diselamatkan Yesus oleh kasih karunia-Nya, dan apa yang kita lakukan adalah ucapan syukur kita pada-Nya. Tapi sekali lagi, jika kita hanya melakukan yang baik, tanpa bercerita tentang Yesus, kita sama dengan dunia ini. Perbuatan baik tinggal lah perbuatan baik.

Next question for you.....
Mana yang lebih sulit, bersaksi lewat perbuatan atau kata-kata?
Bagiku sih lewat kata-kata, entah ya gimana bagi kalian yang membaca ini ^^ Buatku berbicara langsung tentang Kristus tu sulit, apalagi berkata-kata pada MEREKA YANG BELUM MENGENAL KRISTUS dan tidak tertarik padaNya. Untuk perbuatan tidak terlalu sulit bagiku karena akun juga memang berjuang menyenangkan Kristus lewat perbuatanku sehari-hari, jadi itu “tidak dengan sengaja” aku lakukan untuk bersaksi ^^ Aku hanya ingin menyenangkan Dia lewat perbuatanku.

Tapi perkara “tidak dengan sengaja” bercerita tentang Kristus adalah hal yang memerlukan usaha lebih keras bagiku, perlu banyak doa, keberanian dan hikmat dari Allah. Hikmat untuk tahu kapan dan apa yang harus diucapkan, bagaimana mulai bercerita tentang Dia. Aneh dan canggung kan kalo tau-tau tanpa babibu langsung tembak ngomong tentang Kristus? ^^ Aku juga perlu keberanian untuk menyampaikan apa yang Tuhan ingin aku sampaikan. Dan doa pastinya, supaya sungguh Allah yang bekerja di dalamku dan melalui ucapan-ucapanku.

Ketakutan terbesarku adalah saat aku ‘salah’ berkata-entah dalam hal timing, isi perkataan, dsb-nya adalah...... kalau-kalau orang tidak peduli apa yang aku katakan. Dan kemudian berespons negatif, lalu menjauh dariku. Emang sih, kayak dibilang, kita bisa menanam dan menyiram, tapi pertumbuhan dari Tuhan. Kita bisa berkata dan bersaksi tentang Kristus, tapi respons orang tersebut bukanlah tanggung jawab kita, dia menerima atau tidak adalah pekerjaan Kristus. Aku tahu itu, tapi jujur, tetap saja aku rindu mereka PEDULI pada kesaksianku, at least mendengarkan sampe abis dan gak sebodo teuing lahhhh...^^

Hal ini juga yang membuat BERSAKSI MELALUI PERKATAAN itu penting:
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?. Roma 10:13-14

See? Betapa pentingnya orang lain MENDENGAR tentang Kristus, dan bagaimana mereka bisa mendengar tentang Dia kalau kita tidak pernah MEBERITAKANNYA?

Ok, then apa hubungannya dengan komen Nonik?
JADIIIII..........baca komennya Nonik bikin aku kembali diingatkan bener kalo PEDULI SAMA ORANG LAIN adalah cara supaya kita bisa bersaksi tentang Kristus lewat kata-kata kita.
Kenapa?
Karena sesungguhnya.....
ORANG TIDAK AKAN PEDULI PADA APA YANG KAMU KATAKAN, SAMPAI MEREKA TAHU KALAU KAMU PEDULI (PADA MEREKA).

Aku mendengar kebenaran itu pertama kali dari Kak Johan, dan kemudian membacanya lagi di bukunya John Maxwell. Dan kupikir itu benar, kudapati orang-orang yang perkataannya kupedulikan adalah perkataan mereka yang telah menunjukkan kepeduliannya kepadaku. Mereka yang aku tahu mengasihiku dan peduli padaku. Sungguh aku menghormati dan peduli pada apa yang mereka katakan. Bahkan saat aku sebenarnya gak ingin mendengarkan, aku akan berusaha mendengarkan. Mereka yang kita dengarkan biasanya adalah mereka yang dekat dengan kita.

So, salah satu langkah jika kita ingin kesaksian kita tentang Kristus melalui perkataan didengarkan orang lain adalah dengan menunjukkan kepedulian pada mereka dan terlibat dalam hidup mereka. Untuk hal ini, sungguh aku perlu minta hati yang mengasihi dan peduli pada orang lain kepada Kristus, dan perlu berlatih juga menunjukkan kepedulian pada orang lain.

Seingkali PEDULI ini bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan pengorbanan. Spending waktu (pastinya), duit (kadang), dan perasaan (seringnya). Tapi percayalah, ntar buahnya bakal manis dan berlimpah-limpah kok ^^V Terkadang kita susah ‘terhubung’ sama orang lain ya karena itu tadi, kita gak mau berkorban. Tapi kalau mau kesaksian kita dalam kehidupan seharian kita efektif, itulah caranya.

Jadi, maukah kamu MENUNJUKKAN KEPEDULIAN kepada orang lain?


Kasongan, 29 Oktober 2011
-Mega Menulis-




Monday, October 24, 2011

Menyemangati Orang Lain

Di postinganku yang judulnya Today, Another Hectic Day  , Mbak Martha ada komen gini:
iya..support dari sahabat, temen, keluarga atau siapapun...emang obat mujarab ya buat boast kita spy semangat. Hari ini..saya dah kirim sms or bbm blom ya buat temen or suami supaya semangat hari ini?

Well, pertanyaan yang kurang lebih sama aku ajukan sekarang:
Sudahkah kamu menyemangati orang lain?
Sadar gak sadar, sampai sekarang banyak orang yang telah mendukung kita, yang membuat kita bersemangat saat lesu, yang dipakai Tuhan menghibur kita saat sedih, yang menguatkan kita di kala lemah, dan mendorong yang terbaik dari diri kita muncul. Mereka adalah orang-orang biasa yang telah bersedia dipakai ALLAHku yang luar biasa untuk menolongku, untuk menyatakan kasihNya padaku. Sungguh ku mengucap syukur tiap kali mengingat mereka.

Oh, betapa ku menyadari betapa banyak orang yang telah dipakai Tuhan dalam hidupku. Mereka yang memperkaya hidupku. Mereka yang bahkan seringkali gak mengerti seberapa besar kekuatan kata-kata yang diberikannya padaku. Betapa berartinya pesan yang disampaikan Tuhan melalui mereka.

Aku bersyukur untuk keberadaan mereka, untuk ketaatan mereka pada Tuhan, sehingga dengan rela hati memberikan ‘kalimat-kalimat berarti’ bagiku.
SELALU-perkataan yang tepat, di waktu yang tepat, oleh orang-orang yang tak terduga.
Aku gak bisa membayangkan kalau mereka tidak menyampaikan kalimat-kalimat itu. Andaikata mereka menolak dorongan ALLAH untuk mengucapkannya padaku atau men-sms-kannya padaku, aku gak tau.

Aku belajar, jangan pernah mengabaikan dorongan dari Allah untuk sekedar men-SMS temanmu, atau menanyakan kabarnya, kita mungkin gak tahu apa artinya baginya, tapi taatlah pada Allah, Dia mengerjakan sesuatu yang baik lewat ketaatanmu.

Kita gak tahu siapa orang yang akan diberkati oleh Allah melalui ucapan-ucapan, sms, status fesbuk, atau pun perhatian kecil dari kita, tapi Allah tahu, jadi janganlah mengabaikan kesempatan menjadi saluran berkat-Nya. Rugi boooo.....Ada sukacita yang luar biasa lo mengetahui diri kita dipakai Allah menjadi berkat bagi orang lain.

Mari kita menjadi saluran berkat-Nya lewat kata-kata penyemangat kita bagi orang lain! ^^V



Kasongan, 24 Oktober 2011
-Mega Menulis-

Bila Saatnya Tiba

Episode 1
Saat aku terpilih jadi Ketua Youth Bible Camp di UKM Kristen bertahun-tahun yang lalu, aku bersukacita. Why? Karena itu adalah jawaban doaku setahun sebelumnya. Aku pernah berdoa setahun sebelumnya kalau aku mau jadi ketua YBC berikutnya, dan aku minta Tuhan jadikan aku ketua yang bersukacita mengerjakan segala sesuatunya. Kupikir, aku akan jalani pelayanan itu dengan sukacita, kan doaku udah dijawab ya....Hahahaha. Benarkah demikian? Salah! Aku memulai dengan sukacita, dan di perjalanannya banyak menangis, ada kekecewaan, ada kelelahan, jauh banget deh dari yang aku bayangkan, aku diproses habis-habisan *sigh* Pada akhirnya, Tuhan ubah ratapku jadi tari-tarian ^^V Tapi kalau aku ngeliat ke belakang, melihat perjalananku selama kepanitiaan itu, aku gak tau deh gimana aku bisa ngejalaninnya. Apa yang terjadi, beda banget sama yang aku bayangkan sebelumnya, kalau tahu itu yang akan aku hadapi, haduhhhh....mungkin gak maulah aku jadi ketua, hehehehe. Dah kuatir dan takut duluan lah aku pastinya, tapi sewaktu dijalani, aku dapati, ternyata semua bisa terlewati dengan baik.

Episode 2
Sewaktu papahku sakit, aku gak pernah bisa membayangkan bagaimana ntar kehidupan kami kalau papah dipanggil Tuhan, maklum penyakit papah tergolong parah-gagal ginjal. Jadi aku kadang memikirkan hal buruk itu, asli, waktu itu gak tau harus ngapain kalau papah pergi untuk selamanya....aku baru lulus kuliah, adekku yang cowok masih kuliah, adekku yang cewek masih SMP, mamahku gak bekerja pula. Saat itu aku mikir, kalau itu terjadi mimpiku untuk kuliah lagi hancur, trus gimana dengan studi adek-adekku, bagaimana dengan kehidupan kami nantinya. GAK KEBAYANG HARUS GIMANA. Iya kalau aku cepat dapat kerja, kalo ngga piye. Gak tau harus ngapain. Aku kuatir. Aku takut.

DANNN....Waktu papah pergi untuk selamanya, aku menangis sejadi-jadinya, sedih karena gak bisa ketemu papah lagi, bingung memikirkan masa depan kami sekeluarga. Setelah penguburan papah, aku ingat kami sekeluarga berpelukan menangis dan berdoa bersama di depan makam papah. Aku ingat kalau aku bilang (kurang lebih) gini sama Tuhan: “Tuhan, kami gak tau harus ngapain, kami kuatir kehidupan kami gimana ke depannya,kami gak tau gimana caranya,  tapi kami percaya Engkau Allah yang memelihara kami. ” Dan ya, pemeliharaan-Nya sempurna atas kami....I praise You, my LORD... \(“,)/

Dari banyak hal yang aku alami, kedua episode di atas hanyalah sebagian kecil kisah bagaimana Allah memampukanku menghadapi segala sesuatu bila saatnya tiba. Saat belum terjadi, memang gak terbayangkan, emang gak terpikirkan bagaimana aku melewatinya. Seringkali aku kuatir akan sesuatu yang mungkin atau mungkin gak terjadi besok, bahkan aku takut, bingung, tidak tahu harus bagaimana.
Aku terkadang memikirkan masa depan dan berpikir:
Bagaimana kalau aku gak dapat kesempatan sekolah penera?
Bagaimana kalau aku gak bisa naik pangkat?
Bagaimana kalau aku tidak menemukan A Godly Man dalam hidupku?
Bagaimana kalau aku menikahi yang bukan A Godly Man?
Bagaimana kalau ternyata aku harus melajang?
Bagaimana kalau aku menikah dan ternyata susah memiliki keturunan?
Bagaimana kehidupan rumah tanggaku kalau aku menikah?
Bagaimana pekerjaanku kalau aku menikah?

Banyak pertanyaan BAGAIMANA yang mungkin lucu bagi orang lain, tapi serius, aku pernah memikirkannya ^^’
SEMUA masih belum kutemukan jawabannya.
Dannnn....YA, memang saat sesuatu belum terjadi kita gak akan pernah tau bagaimana menghadapinya. Bagaimana menjalaninya. Tapi, aku mengalami sendiri, dalam banyak hal kita gak tau bagaimana bila itu terjadi nanti apa yang harus kita lakukan, TAPI BILA SAATNYA TIBA Allah akan memampukanku menghadapinya.

Yang perlu aku lakukan SEKARANG adalah memberikan semua perhatianku pada apa yang Allah lakukan SEKARANG dan tidak kuatir akan masa depan. Aku belajar percaya, ALLAH akan membantuku menghadapi hal-hal yang sulit BILA SAATNYA TIBA. 


Bukan sekarang,TAPI, BILA SAATNYA TIBA ^^


Kasongan, 24 Oktober 2011
-Mega Menulis-


Sunday, October 23, 2011

Tiga Penyebab Mengapa Kita Merasa Kekurangan Waktu

Pernah gak sih ngerasa 24 jam sehari tu gak cukup?
Ngerasa gak punya cukup waktu gitu?
Sepertinya terlalu banyak hal yang belum dikerjakan dalam satu hari eh...tau-tau hari itu dah berlalu, hmm....Pernahkah?

Well, sebenarnya ada 3 penyebab kenapa kita bisa ngerasain hal tersebut, dan kali ini aku akan membahasnya:

MENGERJAKAN TERLALU BANYAK HAL

Kalau kita termasuk tipe seseorang yang gak bisa menolak, hal inilah mungkin yang akan menyebabkan kita olwes ngerasa gak punya cukup waktu. Come on, kita bukan super hero yang bisa mengerjakan segalanya kan? Err...bahkan super hero pun gak mengerjakan segalanya. Alangkah baiknya kalau kita DAPAT menolong semua orang yang minta pertolongan kita, alangkah hebatnya kalau kita dapat mengerjakan SEMUA yang sudah kita iyakan semua tanggung jawab yang datang pada kita, tapi itu tidak mungkin, itu tidak masuk akal!

Jadi, solusi jika kita adalah tipe orang seperti ini adalah:
BELAJAR MENOLAK.

TIDAK SEMUA ORANG harus kita tolong, atau tidak semua hal harus menjadi PEKERJAAN KITA. Ada kalanya kita harus berkata tidak. Jangan terjebak menjadi YES MAN di setiap waktu. Orang yang bijak, tau kapan harus berkata tidak, dan kapan berkata ya, atau (mungkin) berkata LAIN KALI. Dia tidak akan menyia-nyiakan waktunya, karena dia tahu tidak semua hal harus menjadi bagiannya.

Lebih dari itu, orang yang memiliki visi tahu dia tidak perlu berkata YA pada semua hal, dia tahu apa yang harus dilakukannya, dan bila itu berarti berkata TIDAK untuk melakukan hal yang baik sekalipun, dia akan tetap berkata TIDAK. Karena dia tidak mau kehilangan kesempatan melakukan yang terbaik. Ingat, seringkali lawan dari yang terbaik adalah yang baik.

Yesus adalah teladan yang baik dalam hal menolak ini, dalam Markus 1:35-39 dengan judul perikop Yesus Mengajar di Kota-Kota Lain tertulis demikian:

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang. Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Banyak orang mencari Yesus, bahkan kata murid-muridnya SEMUA ORANG MENCARI DIA. Banyak hal yang menyebabkan orang-orang ini mencari dia, mungkin ada yang ingin disembuhkan, mungkin ada yang ingin mendengar pengajaran-Nya, mungkin ada yang ingin melihat Dia dari dekat, mungkin ada yang ingin berkenalan denganNya, mungkin ada yang ingin melihat mukzizat yang dibuatNya, mungkin masih banyak lagi alasan lainnya ^^’ Kupikir, alasan-alasan itu tidak ada yang salah, wajarlah bagi manusia ingin bertemu dan menyaksikan sendiri Yesus, dia fenomenal lho di zamanNya ^^V Gimana gak fenomenal, ajaranNya luar biasa, mukzizatNya, bahkan pernyataanNya bahwa Dia adalah Allah adalah sesuatu yang gak biasa di zaman itu.

Lalu, kenapa di saat SEMUA orang mencariNya Yesus malah memilih pergi ke kota lain? Kenapa Dia tidak bertemu saja dengan orang-orang yang mencariNya? Bukankah ini kesempatan yang baik untuk bersaksi? Ini orang lo yang mencari Dia, gak perlu lagi Dia jalan jauh ke kota lain kan? Tapi TIDAK, kataNya. Dia memilih pergi ke kota lain untuk memberitakan Injil. Karena seperti yang dikatakan-Nya, untuk itulah Dia datang. Catat ini, Yesus tau alasan keberadaanNya di dunia ini-MEMBERITAKAN INJIL. Segala hal lain yang dilakukan-Nya adalah untuk mendukung tujuanNya. Dia punya visi, dan apa yang dilakukanNya untuk mendukung terwujudnya visi itu. Kalau menyembuhkan orang lain membuat orang lain mendengar Injil, Dia akan melakukannya. Kalau pengajaranNya membuat orang tahu Injil, Dia melakukannya. Dia tahu tujuan hidupnya, dan melakukan apapun agar tujuanNya tercapai. That’s what JESUS do.

Sekarang pertanyaan bagi kita adalah, apakah kita mengerti tujuan hidup kita sebenarnya? Kalau tidak, maka bukanlah hal yang mengherankan kalau kita menjadi YES MAN pada semua hal yang datang pada kita. Karena sesungguhnya, kita belum tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak. Kita belum tahu mana hal yang harus dilakukan untuk memenuhi panggilan atau tujuan kita ada di muka bumi ini, so kita berkata YA pada semua hal yang kita anggap baik.

Tidak salah memang berkata YA pada semua hal baik yang mungkin dapat kita lakukan. Tapi setidaknya ada 2 hal yang membuat kita tidak perlu berkata YA pada semua hal:
1)      Kita akan kehilangan yang terbaik
Alangkah sayangnya jika kita kehilangan kesempatan melakukan yang terbaik hanya karena kita memilih melakukan yang baik. Dan yang terbaik adalah melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan di dunia ini, hal khusus yang hanya kita yang dapat mengerjakannya, bukan orang lain ^^V Tidakkah kamu merasa spesial, mengetahui Allah punya tujuan mengapa kamu ada di dunia ini? Menyadari bahwa Allah punya tujuan yang seorang kamu yang dapat melakukannya?
2)      Waktu kita singkat di dunia ini
Yeah, inilah alasan yang paling MASUK AKAL kan? Seandainya kita punya semua waktu yang ada di dunia, seandainya umur kita selama-lamanya, mungkin kita gak perlu berkata tidak :p Karena kita akan punya buanyak waktu yang kita perlukan. Tapi nggak tuh, waktu kita terbatas. Makanya kita harus memilih, dan kadang pilihan itu adalah berkata TIDAK.

Dan penyebab kedua mengapa kita sering merasa kekurangan waktu adalah:
MENGERJAKAN SESUATU YANG SALAH

Hehehehe, ya iya lah....Mengerjakan sesuatu yang salah akan membuat kita ngerasa kekurangan waktu. Saat kita mengerjakan sesuatu yang salah, kita sedang membuang waktu kita yang teramat berharga. Waktu yang sudah terlewatkan kagak mungkin kembali lagi. Percuma kita berkata, seandainya bla bla bla bla....Tetap aja tidak mengubah kenyataan kalau ada waktu yang sudah terbuang. Untuk memperbaiki apa yang salah, alias mengerjakan yang benar, TETAP BISA LAH...... ! Tapi, akan mengurangi waktu yang kita miliki, seandainya mengerjakan yang benar dari awal...HAHAHAHAHA, tadi katanya percuma Meg bialng seandainya :p Yah, you know hwat I mean lah.....

Dan solusi untuk hal ini adalah MEMILIH, BELAJAR MEMILIH MELAKUKAN YANG TERBAIK DARIPADA YANG BAIK.

Err....kayaknya di bagian sebelumnya aku sudah cerita panjang lebar ya tentang hal “Memilih yang terbaik daripada yang baik” ini, hehehehehe. Sepertinya emang aku gak pandai menguraikan ya, kok jadi mau diulang-ulang gini, fiuh.....^^’ But, nangkap kan maksudku? Nangkap kan? *maksa*  AGAIN deh, intinya adalah MEMILIH MELAKUKAN YANG TERBAIK DARIPADA YANG BAIK.

Ini ada lagi teladan yang baik dari Nehemia, berikut ini adalah isi dari Nehemia 6:1-4

Ketika Sanbalat dan Tobia dan Gesyem, orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya, maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari, kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono!" Tetapi mereka berniat mencelakakan aku. Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!" Sampai empat kali mereka mengirim pesan semacam itu kepadaku dan setiap kali aku berikan jawaban yang sama kepada mereka.

Kalau kita pernah baca kitab Nehemia seluruhnya, kita akan mengetahui bahwa Nehemia adalah orang yang ditunjuk Allah untuk memimpin pembangunan tembok Yerusalem. Dia memiliki visi yang dari Allah, dan saat Allah membuka jalan bagi hal itu, datanglah banyak gangguan yang inggin menggagalkan pembangunan tembok itu, diantaranya dari Sanbalat dan Tobia dan Gesyem, mereka menuduh Nehemia hendak memimpin pemberontakan dengan melakukan pembangunan tembok Yerusalem, karenanya hendak memanggil Nehemia dan berpura-pura mau mendengar penjelasannya, padahal kalau Nehemia datang, mereka akan membunuhnya. Nah, Nehemia tidak tahu rencana jahat mereka, tentunya hal yang baik kan kalau dia datang dan menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud memberontak, masalah selesai kan? Tapi TIDAK, bahkan tanpa mengetahui rencana jahat mereka, Nehemia MEMILIH TIDAK DATANG. Dan ini bagian yang sangat kusuka, Nehemia menolak mereka dan berkata:
"Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!"

WOW...!!!
Berapa banyak di antara kita yang sedang mengerjakan visi Allah dan menolak hal baik untuk kita kerjakan dengan berkata seperti Nehemia:
"Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!"

Aku juga mau belajar, melakukan yang terbaik dan menolak hal yang baik dengan mengingatkan diriku:
AKU SEDANG MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN YANG BESAR BAGI ALLAH. UNTUK APA PEKERJAAN INI TERHENTI DAN AKU MELAKUKAN HAL LAIN?

Whewww...Sungguh menguatkan imanku kata-kata dari Nehemia ini, bahwa untuk mewujudkan visi yang dari Allah, aku hanya perlu melakukan apa yang Allah ingin aku lakukan. Bukan melakukan yang baik, tapi yang terbaik ^^

Dan, inilah penyebab terakhir mengapa kita sering merasa kekurangan waktu adalah:
MENGERJAKAN SESUATU DENGAN CARA YANG SALAH
Ingat gak sih definisi terbaik yang pernah aku share dulu di tulisanku Giving My Best   
Aku ada nulis gini:
MELAKUKAN YANG TERBAIK adalah....
Melakukan dengan maksimal sesuai kemampuan yang Tuhan berikan dan dengan cara yang benar.

Ternyata saat itu pun aku menyadari bahwa MELAKUKAN DENGAN CARA YANG BENAR adalah bagian dari melakukan yang terbaik.

So, solusi yang aku tawarkan saat kita ‘terlanjur’ melakukan sesuatu dengan cara yang salah adalah:
MEMPERBAIKI, BELAJAR MENGERJAKAN DENGAN BIJAKSANA (CARA YANG BENAR) DAN TERENCANA

Jangan sampe jadi keledai yang jatuh ke lobang yang sama ampe 2 kali, bahkan berkali-kali, parah tuhhhh......Kalo udah tau salah, mosok sih ga ada perbaikan, terlalu nih kalo kesalahan terus diulangi *geleng-geleng*.



Yeah, I think enough deh, kupikir ketiga hal itu bner dah mewakili penyebab kenapa kita sering merasa kekurangan waktu. Ketiga hal tersebut pernah menjadi penyebab aku merasa kekurangan waktu, hehehehehe, makanya bisa share panjang lebar gitu. Iyo yo.....postingan kali ini panjang banget ^^’
Ok, cukup Mega. Hentikan.

Iya, aku stop sampai sini deh....^^V
Met Harming...Tuhan Yesus memberkati.


Palangka Raya, 23 Oktober 2011
-Mega Menulis-



Saturday, October 22, 2011

Apakah Ingatanmu Bermasalah?

Entah sapa yang mengucapkan kalimat ini padaku atau aku membacanya dimana, tetapi kalimat ini terkadang muncul saat aku merasa tidak ada hal yang bisa aku syukuri, just a simple thing:

KALAU KAMU KESULITAN MENGUCAP SYUKUR, MUNGKIN INGATANMU BERMASALAH.

Saat sulit ngucap syukur, jadi bertanya-tanya deh, “Ingatanku sedang bermasalah ya?”

Hmmm......
Mungkin mengucap syukur ‘hanyalah’ tentang bagaimana MENGINGAT APA YANG SUDAH DIPERBUAT TUHAN dan bilang,”Terima kasih Tuhan...”

Terlalu banyak yang diperbuat TUHAN bagi kita
Tiap detik Dia gak pernah berhenti berbuat baik.
Dan bagaimana kita bisa melupakan hal ini?
Well, mungkin benar, ingatan kita bermasalah.....^^’


Palangka Raya, 22 Oktober 2011
-Mega Menulis-

Thanksgiving Thursday:A Hectic Week

Yah....I know, ini dah bukan hari Kamis lagi, dah telat kale sebenarnya kalo mau ikutan Thnksgiving Thursday-nya Shinta. Pas Kamis kemaren, pengen buanget nulis, tapi apa daya aku tepar, lelah sangat pokoknya, ya sudahlah gak bisa nulis pas Kamis. Tapi tetap aja aku (maksa) ikutan minggu ini, hahahahaha. I want to counting my blessing this week.....Hmm, mulai darimana ya....

Bersyukur hari Senin kemaren bisa ketemu makhluk Tuhan yang bernama Mekar Andaryani Pradipta, seseorang yang selama ini Cuma jadi teman di dunia maya, yang Cuma sering komen-komenan, tau foto doang, akhirnya ketemu muka dengan muka, hahaaayyyyyy...^^ Senang banget bisa ketemu samamu Dit.....

Bersyukur hari Selasa kemaren boleh ngerasain cuapekkk yang luar biasa waktu kerja.....Fiuh, udah seharian kerjaan tiada henti, eh...sore ampe malam boleh ngerasain yang namanya LEMBUR, alamaakkkkk...MANTABBBB d^^b Gak papa, itu berarti aku masih punya pekerjaan dan kalo aku capek itu berarti aku bersungguh-sungguh dalam bekerja. Huaaaa......Sungguh, kekuatan Tuhan sungguh sempurna hari itu.

Terima kasih Tuhan, buat setiap tetes air mata yang boleh keluar hari Rabu :’( Huaaaa...ternyata aku emang masih cengeng, hiks..... tapi menangis emang bikin lega *sigh*, gkgkgkgkgkgk. Bersyukur masih bisa menangis, bisa merasakan dihibur oleh BAPAku yang sempurna dan saudara-saudara terkasihku. Bersyukur kembali diingatkan kembali untuk hati-hati dalam berkata-kata. Bersyukur dikasih hikmat untuk gak menyimpan-nyimpan kesalahan, bersyukur boleh jadi pribadi yang terbuka, bersyukur boleh terluka dan segera sembuh. Gak ada sakit hati. Gak ada dendam. Semua sudah selesai, hehehehehehe. BTW, ternyata kelamaan nangis bikin mata sakit loooo...:p

Dan Kamis......Akhirnya, urusan GKM tuntas...tas....tas....!!! ^^V Iyo nih, hari Kamis Konvensi GKM tingkat provinsi berlangsung. GKM dari kabupaten dan kotamadya berlomba disini, juara 1 bakal ngikutin Konvensi GKM tingkat nasional di Balikpapan bulan November nanti.Dan PRAISE THE LORD...Kami meraih juara 2, horaaayyyyy!!!! Happy banget aku. Biarpun gak juara 1, tapi aku bersyukurrrrrr...buanget. Bukannya apa sih, tapi ini pertama kalinya kami ikut loooo.....Dan tau-tau dapat juara 2. Hehehehehehehe. Terima kasih TUHAN.... \(“,)/ Lucu banget. Ironis, hari seblomnya aku nangis-nangis bombay, eh.....tau-tau di hari itu aku tertawa-tawa. Bner-bner kayak lagu, TUHAN ubah ratapku jadi tari-tarian, err.....buakn brarti aku bneran menari ya :p Tapi emang berasa, dalam sekejap TUHAN kasih sukacita ganti dukacitaku. KEREEENNNN.....

Hari Jumat, aku tepar.....kesibukan minggu ini baru kerasa di badan, full lemes dah. Seharian tiduran aja di rumah, kepala pusing....Huaaaa....Bersyukur banget deh, teparnya pas semua kegiatan minggu ini selesai, coba kalo sakitnya pas hari kerja, ato pas konvensi, piye tuh.....Gak kebayang. Senang banget, seharian bisa istirahat dengan tenang, gak mikirin apa-apa, Cuma istirahat. Bersyukur untuk waktu istirahat yang Tuhan berikan....

And here I am, on Saturday....Writing all blessing I got from my Lord this week. Hari ini, adekku yang cowo diwisuda, sungguh mengucap syukur, akhirnya dia boleh menyelesaikan studinya. Tuhan sungguh setia dalam studinya, dia terhitung lulus cukup lama, tapi aku bersukacita karena Tuhan gak izinkan dia menyerah dan gagal, tapi dia boleh selesai hari ini. Terima kasih Tuhan buat penyertaanMu atas Adi.

Minggu ini sungguh luar biasa. Kudapati Tuhan setia dalam segala kesibukan pekerjaanku. Dalam segala perkara di hidupku, Dia hadir, dan aku bersyukur merasakan Dia gak tinggalkanku.

“Terima kasih Tuhan buat minggu yang indah ini. Kau mengimbangi duka dengan suka. Kau sungguh baik. Terima kasih ya.....Amin.”

PS: Bagi yang ingin membaca kisah Thanksgiving Thursday lainnya silakan klik link ini. Happy Saturday!! Tuhan Yesus memberkati ^^V

Palangka Raya, 22 Oktober 2011
-Mega Menulis-

Tuesday, October 18, 2011

Today, Another Hectic Day

This is another hectic day in my life...Hiks....
Dari pagi ampe pulang kantor kerjaan tiada henti, bahkan aku lembur nyampe jam 7 malam lewat.
Huaaaaaa...So tired dah, apalagi tadi pagi aku datang dari Palangka Raya, gak biasanya kan hari Selasa aku datang dari Palangka Raya. Iya nih, kemaren Senin meeting sama orang penting dari Jakarta :p Jadi aku yang biasanya pulang tiap Jumat, jadi harus nambah jadwal mudik neh ^^V

Saking hecticnya, tadi siang aku tereak di ruangan, inilah bekerja di bawah tekanan, jadi butuh pelampiasan. Orang-orang di ruangan paham-paham aja kalo aku lagi kumat. Bahkan, beberapa kusemprot tadi siang. Sori bapak-bapak, you know lah me...:p

Aku dah rencanain sore ini pulang kantor mau langsung ke Palangka Raya lagi, coz besok aku dinas di sono. So, dah kebayang nih dari siang kalo malamnya bakal free, jadi pengen jalan sama tamu dari jauh (kalo dia juga free) ATO pengen nge-jam sama anak-anak Gereja. Kebayang udah dari siang tuh senangnya, tapi sayang seribu sayang, khayalan tinggal khayalan, pas apel sore aku dapat berita duka kalo kami-bidang industri- KUDU WAJIB HARUS LEMBUR. Mak jaannnggggg, lemaslah awak jadinya, dalam hati aku ngomel-ngomel, gak ada sukacita sama sekali dah. Kupandangi anak-anak Industri yang laen, mukanya biasa-biasa aja tuh, “Hebat kali pun cowok-cowok ini, no expression gitu.” , pikirku, lah aku....kalo ada cermin kelihatan lah kayaknya kalo aku BT.

Aku gak mengerjakan lemburku dengan segenap hati, di mulut diam-senyum muna gitu di depan bos, di hati ngomelll...mellll.....sejadi-jadinya. Waktu bos ngoceh ngonsep aku sok dengerin, tapi cuek gak ngerespon, biar dia tau kalo...aku LELAAAHHHHHH. *Berharap disuruh pulang dung ceritanya*

Dan tau-tau aku dapat SMS dari bu Raya, isinya cuman gini: Masi lemburkah Meg?
Aku balas: Masi :’(
Dibalas lagi: Akui lh...Seng sabar yo ^_= Yu z, lanjut z kerjaanx.

Duh, jadi merasa bersalah, coz waktu dia sms gitu aku bukan lagi kerja,yang aku ingat nih, aku lagi misah-misuh dalam hati dan rada males nanggapin omongan bosku, berharap disuruh pulang *cuek bebex*. Langsung tobat dah aku, ngapain aku misah-misuh dan malah gak kerja, aku sama sekali gak sabaran nanggung kerjaan hari ini, payahhhh...katanya mau ngerjain segala sesuatu seperti untuk Tuhan, katanya mau beri yang terbaik, katanya mau kerja dengan sukacita, kok kamu gini sih Meg???? Roh Kudus mulai mengingatkanku ^^’


Akhirnya aku buka laptopku, dan mulai ngetik tuh kerjaan, dalam hati baca mantra: Sabar Meggg, sabarrr....Bersukacita Meg...bersukacitaaa...... Hayoooo, jangan diam, kerjaaaa...

Asli aku ngulang-ngulang dalam hati ngomong gitu, ingatin diri sendiri gitu deh pokoknya. Dan aku mulai mengetik dengan ringan hati, apa yang bisa aku kerjakan, aku kerjakan aja lah, emoh ah ngomel-ngomel, bikin capek. Dan sedikit demi sedikit aku mulai bisa tersenyum. Thank’s God ^^/

Thank’s buat SMSnya Bu Raya, aku senangggg. I’m so surprise loh, Bu Raya sent me SMS kayak gitu. Senang. Senang. Senang. Sekantoran tau sih kalo kami lembur, tapi yang nanyain Cuma Bu Raya. She cares about me, hehehehehehe.Hahayyyyy, senangnya diperhatiin sama kawan kantor ^^V Merasa dihargai. Merasa dikasihi. Merasa diingat. Merasa SPESIAL (pake telor) pokoknya ^^’

Aku gak dibiarkan TUHAN kerja dengan gak sukacita sampe akhir.
Aku bersyukur buat lembur hari ini, karena lewat lembur ini bisa tau ada seorang kawan kantor who really cares about me, bahkan mau nyemangatin aku. Kalo gak lembur kan aku gak tau, hehehehee. Once again, “ Makasih Bu Raya buat semangatnya. Itu berarti banget loooo......”

Terima kasih Tuhan buat lembur hari ini.
Walau capek kurasakan, aku percaya besok aku bangun dengan kekuatan yang baru dariMu.
Terima kasih Tuhanku.....


Kasongan, 18 Oktober 2011
-Mega Menulis-

Monday, October 17, 2011

Yang Kupinjamin Buku Adalahhhh......

Haduh, aku gak sempat hari Minggu kemaren mau postingin ini, padahal dah janji...Cape dueehhhh. Iyo, di postinganku Pinjam Bukuuu....Pinjam Bukuuu...!!  aku janji ngepostingin sapa yang bakal aku pinjamin 2 bukuku.


Dan ternyata yang akan kupinjamin adalah.....JRENGGGG...JRENGGG...JRENGGGG.....
KEZIA *suara tepuk tangan membahana menggelegar*

Ada beberapa sih yang komen pengen minjam, kayak mbak Martha, Dhieta dan Anggit, tapi rata-rata gak berani pinjam, coz buku yang ada di mereka blom dibaca *gubrak* Sama aja ya kita ibu-ibu... ^^ Buku-bukuku juga ada tuh yang blom kubaca, fiuhhhh.....

Aku senang tuh belanja buku, walopun gak langsung dibaca :p  Fiuhhh, kutu buku lapar mata nih, seneng aja ngeliat buku-buku baru, ntar pas ada waktu ato pengen baca, harus ada tuh yang namanya buku, hehehehe.

Eniwei. Jadiiii.....BUKU-BUKU ini akhirnya akan kujatuhkan pada Kezia (tangkaapppp Kez...:p). 
Congrats ya Kez \(“,)/
O,iya ini judul bukunya Kez.....
1.      Teologi Kucing dan Anjing
2.      Teologi Kucing dan Anjing versi komik

Soooo, plisss Kez kirimin alamatmu ya ke message fb-ku, jadi aku kirimin segera buatmu ^^
Thank’s ya buat yang dah ikut komen, God bless you all, muacccchhhhh.....



Palangkaraya, 17 Oktober 2011
-Mega Menulis-






Thursday, October 13, 2011

Meminta Kesabaran

Terkadang kita takut meminta KESABARAN dari Tuhan,karena kita tahu bagaimana kita mendapatkannya, TUHAN akan membuat kita menunggu & menunggu & menunggu (”,) Dan itu sebenarnya bukan hal yang kita suka, iya kan?

Gak nyangka aku dulu pernah sharing kayak di atas ke Widhi, hehehehe. Thanks ya de’ coz kamu rajin ngetikin SMS yang pernah aku kirim ke kamu, jadi kayaknya aku bisa neh nerbitin buku berjudul “SMS dari Mega”, gkgkgkgkgk ^^V

Yeah, aku pernah mikir gitu, aku takut minta kesabaran saat menunggu pada TUHAN, karena TAKUT. Iya lah.....Coz kupikir satu-satunya cara aku mendapatkan kesabaran adalah MENUNGGU. Saat aku berdoa untuk sesuatu, aku jarang meminta hal ‘KESABARAN’ ini, aku hanya menyatakan apa yang aku inginkan dan menyerahkan semuanya pada kehendak BAPA. Aku bilang, aku mau kehendak BAPA yang terjadi, bukan kehendakku. Ya, itu gak salah. Tapi menyadari bahwa ternyata aku takut meminta kesabaran karena takut disuruh menunggu, adalah hal yang berbeda.

Rupanya sebenarnya, AKU TIDAK SUKA MENUNGGU
Hmm....
Menunggu yang dari TUHAN itu bukan hal yang mudah.
Menunggu seringkali melibatkan unsur ketidakpastian.
Ketidakpastian akan waktunya.
Ketidakpastian mengenai caranya.
Bahkan, ketidakpastian apakah yang aku tunggu ini adalah juga apa yang Tuhan ingin berikan buatku. Bagaimana kalau tidak? Apakah ini berarti waktu penantianku sia-sia? Hiks....

Dan ini amat teramat sangat gak mudah buatku yang suka banget bikin planning. Gak enak berada dalam ketidakpastian ^^’

Tapi, TUHAN ingatkan aku kalau yang terpenting bukanlah aku....
atau apa yang aku tunggu.....
Dia lebih peduli aku menjadi orang yang bagaimana selama aku menunggu ini.
Dia tau kalau MENUNGGU menumbuhkan BUAH KESABARAN dalam diriku.
Dan Dia ingin aku merasakan manisnya BUAH KESABARAN ini pada akhirnya

Bagaimana aku bisa memiliki kesabaran kalo aku SELALU SEGERA mendapatkan apa yang aku inginkan?
BUAH ini tumbuh saat aku menunggu.

Tidak cukup hanya menunggu. Karena sesungguhnya, ada banyak orang yang menunggu, tapi tidak semua memetik BUAH KESABARAN yang manis ini.
BUAH KESABARAN  tumbuh subur di tanah penantian yang di pupuk dengan iman dan disirami harapan setiap harinya.

Iman dan pengharapan kepada YESUSku yang berkuasa melakukan apapun, dan kupercaya Dia cukup mengasihiku untuk memberikan apa yang terbaik bagiku, bahkan jika yang terbaik itu bukanlah apa yang aku tunggu selama ini. Dia tahu mana yang terbaik untukku. Iman pengharapanku di dalamNya gak akan pernah sia-sia. I knew it.

BAPA, aku meminta, tumbuhkan buah kesabaran dalamku. Berikanku kesabaran dalam menanti. Aku bersedia menunggu. Karena aku tahu suatu hari nanti buah kesabaran yang manis ini boleh dinikmati olehku dan banyak orang. Dan nyata benar pekerjaanMu di dalamku. Bukan karena kuatku maka aku kuat menunggu, tapi hanya karena Roh-Mu ya Tuhan. Kaulah kekuatan dan sukacita waktu aku menunggu. AMIN


Kasongan, 13 Oktober 2011
-Mega Menulis-




Thanksgiving Thursday:I'm Happy To Be Here

Sudah 2 minggu gak ikutan Thanksgiving Thursday-nya Shinta, bagi yang mau ikutan klik disini deh sini ,  gara-garanyo 2 minggu kemaren pas hectic banget, nyampe rumah dah terkapar, banyak kerjaan di kantor, dan mikirin tuh GKM. Thanksgiving Thursday ni untuk ingatin kita mengucap syukur. So, kalo kamu buka link di atas, kamu bakal baca banyak cerita dari banyak partisipan about her Thanksgiving Thursday. Aku sibuk, jadi gak sempat deh nulis, padahal hari Kamis, 2 minggu yang lalu mau cerita kalo aku bersyukur pulang kantor sore bareng Bu Raya, teman kantorku. Err, gak satu motor sih, tapi beda motor, beriringan gitu looo....

Knapa aku mensyukuri hal simple gitu? Coz we are not close enough. Maklum, beda bidang n beda ruangan, gak pernah di kepanitiaan bareng, gak pernah dinas bareng, di kantor juga kerjaan kami gak banyak berhubungan. So,praktis kita jarang ngobrol. I mean bukan yang sekedar nyapa, say hai ato say ho doang ya....Tapi bner-bner ngobrol yang berkualitas, to knowing each other, just to listen she tell about her family, her kids, or herself. Dan di hari itu, aku bersyukur akhirnya diberi kesempatan bareng bu Raya. Gak lama sih, hahahaha, berapa lama sih jauhnya perjalanan dari kantor sampe bundaran situ, tapi itu bnar-bnar masih terpatri dengan jelas di memoriku.

Saat aku mengenal seseorang dan pergumulannya, ternyata jadi lebih mudah ‘punya hati’ berdoa baginya. Jujur, aku belum mendoakan semua rekan-rekanku di kantor, beberapa yang dekat dan sering berkomunikasi intens denganku seringkali muncul dalam doaku. Aku mengalami, menyenangkan lo, menceritakan kepada BAPA di sorga dan membawa teman-teman kita dalam doa. Aku jadi berasa makin dekat lo dengan temanku itu. Senang juga mengetahui BAPAku menjagai mereka dan mereka boleh melihat kasih-Nya.

Kupikir, bukan kebetulan waktu TUHAN izinkan kita spending time bareng orang-orang yang biasanya gak bersama kita. Saat kita diizinkan mendengar sharing pergumulan mereka, TUHAN mau kita belajar peka sama kebutuhan orang itu. Melakukan apa yang kita bisa. Dan berdoa bagi mereka adalah salah satunya. Bersyukur buat kesempatan yang diberikan TUHAN untuk melayaniNya dan orang lain melalui doa. Bersyukur buat sharingnya Bu Raya. You’re in my pray bu.... BAPA jagaimu dan keluarga \(“,)/

Then....
1 week ago.....Another Thursday....
Kubersyukur karena boleh melewatkan waktu menyenangkan, bersantai ria dengan beberapa teman kantorku di Palangka Raya, di Cavella, KARAOKE TIME.....
Huaaa.....Asik tuh, setelah menyelesaikan berbagai urusan, GKM yang udah beres laporan dan risalahnya, bisa mengistirahatkan  otak. Nyanyi bareng teman-teman kantor, Yubay, Mano, Mona, dan seorang teman sekamarku waktu bintek-Yuni.
IT WAS SO FUN....!!! *pengen lagiiii...*

Bersyukur buat waktu rekreasi yang diberikan TUHAN.
Berhenti sejenak memikirkan pekerjaan kantor.
Merilekskan pikiran, dan bahkan diajarkan TUHAN tentang melakukan segala sesuatunya dengan hati melalui si Mona, aku pernah share sebelumnya di sini 

And TODAY.....
THURSDAY AGAIN.....
Kumasuki kantorku dengan hati bersyukur....

Bersyukur aku punya pekerjaan di sini

Bersyukur ditempatkan di Kabupaten Katingan, di Kasongan yang sepi ini tapi dekat dari Palangkaraya, jadi tiap minggu bisa pulang ketemu keluarga dan sahabat-sahabatku...

Bersyukur ditempatkan di Dinas Perindutrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Katingan

Bersyukur ditaruh di Bidang Industri

Bersyukur memiliki rekan-rekan kantor seperti sekarang, mereka sempurna dalam segala kekurangannya ^^V

Bersyukur coz banyak kali TUHAN ajarkan aku, Dia ingatkan aku banyak hal di kantor ini, melalui apa yang aku kerjakan, melalui apa yang kulihat dan kudengar, melalui rekan-rekanku ini (Gimana gak banyak, wong di kantor dari pagi sampe sore, hahahahaha)

Bersyukur buat suasana pekerjaan yang nyaman, aku merasa bekerja bareng keluargaku. The truth is, beberapa di antara teman-teman kantorku, sudah seperti keluarga bagiku

Terlalu lebay gak sih kalo kantor ini dah aku anggap kayak rumah? Hahahahahahaha, oke aku lebayyyy...:p But, I love to spending time here \(“,)/

Bersyukur buat ruangan bidang Industri yang merupakan ruangan paling nyaman buatku, hahahahah...ya iya lahhh...masa mau nyaman di ruangan orang lain, mau diusir kamu Meg, mosok mau nongkrong di ruangan orang lain :p

Bersyukur memiliki pimpinan di kantor yang takut akan TUHAN

Bersyukur untuk mereka yang kadang menyebalkan di kantor, hahahahaha..believe me or not, aku juga belajar dari mereka-belajar supaya gak kayak gitu ^^V

Bersyukur TUHAN buat tiap pribadi di kantor ini, THEY ARE UNIQUE, I love them....

I’M HAPPY TO BE HERE

Terima kasih TUHAN, dah tempatkan aku di sini, KAU gak pernah salah.....
Dulu, aku sering bertanya-tanya, napa sih aku gak lulus tes BPK? Kan enak tuh, gaji besar, bisa tugas di seluruh Indonesia, ketemu banyak orang, de el el. Kenapa sih Cuma jadi PNS di pemkab? Kenapa gak di BPK aja? ^^

Sekarang, ku benar-benar merasakan....
TUHAN GAK PERNAH SALAH
Di sini juga TUHAN ajarkan aku banyak hal.
Dia punya tujuan kenapa Dia tempatkan aku disini, dan aku hidup untuk memenuhi rancangan-Nya atasku.
Terima kasih TUHAN.....
I’M HAPPY TO BE HERE \(“.)/



Kasongan, 13 Oktober 2011
-Mega Menulis-