Thursday, May 12, 2016

Berbuat Baik Kepada Suami

Judul yang aneh bukan? Kebanyakan dari kita akan mengerutkan dahi dan berpikir, memang ada ya istri yang mau berbuat jahat pada suaminya? Bukannya semua istri ingin memberikan dan melakukan yang terbaik bagi suaminya.

Nah,sekarang perhatikan ayat berikut:

Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
Mazmur 31:12

Ayat ini mungkin akan membuat kita heran, terutama pada saat membaca bagian "sepanjang umurnya". Seorang kawan wanitaku bahkan pernah berkata, “Aku dulu nemu ayat ini rasanya gileee banget, gimana caranya berbuat baik seumur hidup gitu ya? Ga bikin yang jahat-jahat sama sekali. Sampe mikir, ‘Tuhan kenapa ayat ini Cuma buat isteri? Yang buat suami mana?’”

Kalau dipikir-pikir, bener juga sih. Aku juga bingung, ada ya wanita kayak gitu^^’ SEPANJANG UMURNYA! SEUMUR HIDUP! How can? I cannot understand.

Tuesday, May 10, 2016

Siapa yang Dapat Memisahkan Kita dari Kasih Kristus?

Jika kita merenungkan betapa besar kasih Allah pada manusia, pastinya kita akan terheran-heran dan berkata, “Kok bisa ya?” Kasih-Nya sungguh melampaui segala akal. Sejujurnya, manusia bukan makhluk yang mudah untuk dikasihi, karena manusia memiliki kecenderungan berbuat jahat dan melawan Allah. Alkitab dan sejarah menunjukkan betapa manusia selalu memilih untuk menentang Allah dengan melanggar larangan-Nya, sebagaimana Adam, Hawa, Musa, Nuh, Daud, Salomo, dan masih banyak lagi orang yang telah berdosa pada Allah. Semua orang  (termasuk anda dan saya) telah berbuat dosa dengan memilih menentang Sang Pencipta. Tapi anehnya, Allah memilih untuk mengasihi orang berdosa seperti kita. Bahkan karena kasih-Nya Ia merancangkan misi penyelamatan yang tidak masuk akal: Allah memberikan diri-Nya sendiri untuk menanggung dosa dan kesalahan kita! Ia mau mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa kita sehingga kita tidak perlu menerima penghukuman. Di mana lagi kita akan mencari kasih yang seperti ini?

Saturday, May 7, 2016

Ini Tanggung Jawab Kita

“Menginjili? Saya? Menginjili? Gak salah tuh! Ngapain? Itu kan tugas pendeta atau hamba Tuhan!”

Banyak dari kita berpikir demikian, saya pun dulu berpikir demikian. Saya merasa itu bukan tanggung jawab saya. Sampai kemudian saya menyadari bahwa pekabaran Injil juga adalah tugas saya. Perhatikan ini:

Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Roma 10:13-14
Tanyakan hal tersebut berulang kali pada dirimu sendiri. Bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia?
Mereka perlu mendengar tentang Dia!

Thursday, May 5, 2016

Firman Allah Menjadikan Kita Bijaksana


Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu. 
(Mazmur 119:98-100)

Bijak. Bijaksana. Kebijaksanaan.  Apakah itu?
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan bijaksana sebagai berikut:
bijaksana/bi·jak·sa·na/ a1 selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; 2 pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb: dng -- ia menjawab pertanyaan yg bersifat menjerat;

kebijaksanaan/ke·bi·jak·sa·na·an/ n1 kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya): berkat - beliau, terlepaslah kita dr bahaya besar;2 kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dsb: perkara ini terserah kpd - orang tua si anak

Mari kita lihat menurut firman Tuhan, apa sih sebenarnya bijaksana itu: