Thursday, May 31, 2018

1 Samuel 31, Amsal 31

Amsal 31:27-28 (TB)  Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:

Kemarin malam sehabis nyusuin Sofi dan sehabis saat teduh, aku gak bisa tidur. Bingung mau ngapain akhirnya aku bersih-bersih sampai pagi, pagi-pagi suamiku dah heran aja melihatku dah bangun dan melakukan banyak hal. "Wah, rajin sekali istriku, tumbennnn....". Jederrrr!!!! Yang awalnya senang karena dipuji jadi lemes dengar kata 'tumben' tadi 😢 Memang sih, aku gak terlalu suka urusan bersih-bersih. Aku kalah jauh sama suami, orangnya resik'an banget deh, asli. Kadang aku ngasal kalau urusan bersih-bersih, cepet sih aku ngerjakannya tapi gak maksimal. Beda dengan suami yang lambat kalau dah bersih-bersih tapi kinclong clong, bener-bener kasih yang terbaik deh dia kalau urusan ginian. Sedangkan aku? Kalau aku boleh memilih, mending disuruh masak atau ngurus anak deh dibanding bersih-bersih.

Aku gak mau lagi ah mendengar kata 'tumben' gitu dari suamiku,gak enak banget. Jadi, pilihanku ada 2:
1. Ngomelin suami karena bilang gitu supaya lain kali gak ngomong gitu. Hahahaha.
2. Rajin melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa harus nunggu 'susah tidur' supaya suamiku terbiasa melihat istrinya serajin kemarin.
Aku memilih yang kedua.

Teringat juga ayat yang bilang, "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu, kerjakan itu sekuat tenaga". Aku mau melakukannya. Aku mau rajin yang bukan sembarang rajin alias ngasal melakukan sesuatu, tapi benar-benar mengerjakan sekuat tenaga, selalu melakukan yang terbaik.

1 Samuel 31:4 (TB)  Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.

Tragis sekali akhir hidup Saul, bunuh diri seperti itu, padahal dia orang yang telah diurapi Tuhan jadi Raja Israel lo. Saul memulai kisahnya sebagai Raja Israel dengan baik tapi sayang dia mengakhirinya demikian.

Bagaimana kita mengakhiri 'pelayanan' kita nantinya? Apakah masih sebaik saat kita mengawalinya? Pelayanan di mana saja, di keluarga kepada suami anak, di kantor, di gereja, di komunitas. Seringkali kita seperti Saul yang semangat di awal dan memulai dengan baik tapi dalam perjalanannya mulai kendor dan ngasal melakukannya. Entah bagaimana kita mengakhiri pelayanan dan hidup kita nanti tergantung pilihan kita, apakah mau mengakhiri dengan baik sebaik kita mengawalinya atau nggak. Pasti ada kalanya kita jatuh bangun, tapi aku diingatkan untuk setia berproses. Gak boleh menyerah melakukan yang terbaik.

Belajar banget dari Saul. Dia memilih mengakhiri hidupnya karena dia tidak tahan mengalami kekalahan dalam pertempuran dengan orang Filistin.
Kenapa dia kalah? Karena Roh Tuhan sudah undur darinya.
Kenapa Roh Tuhan meninggalkan Saul?
Karena Saul gak taat.
Jadiiii.... Kalau aku mau menang dalam setiap 'pertempuranku', aku harus hidup dalam ketaatan sama Tuhan. Ketaatan sama Tuhan jadi kunci aku bisa mengakhiri pelayananku di manapun dengan baik.Mengawali dengan Tuhan dan mengakhiri dengan Tuhan juga.

Palangka Raya, 31 Mei 2018
-Mega Menulis-

Wednesday, May 30, 2018

1 Samuel 30, Amsal 30

1 Samuel 30:23 (TB)  Tetapi Daud berkata: "Janganlah kamu, saudara-saudaraku, berbuat demikian, dengan apa yang diberikan TUHAN kepada kita; sebab Ia telah melindungi kita, dan menyerahkan ke dalam tangan kita gerombolan yang menyerang kita.

Daud bisa saja berpikiran seperti orang jahat dan dursila itu, toh dia sudah pergi memimpin orang-orangnya merebut lagi milik mereka dan menjarah musuhnya, nampaknya sah-sah saja dia melakukan itu. Lagipula, kalau dipikir-pikir , dimana logikanya sih, jatah yang pergi berperang dan yang tinggal bisa sama (nampaknya kalau aku ikut berperang bersama Daud di zaman itu, aku adalah salah satu orang dursila itu #sigh). Jawaban Daud membungkam semua orang dursila itu karena Daud mengingatkan mereka kalau kemenangan mereka adalah pemberian Tuhan. Pantas saja Daud berkenan di hatiNya, Daud gak cuma mengandalkan Tuhan tapi dia mengingat karya Tuhan dan gak mencuri kemuliaanNya. Daud gak pernah merasa kalau kemenangannya adalah karena kehebatannya. Hebatnya lagi, gak ada roh keserakahan dalam diri Daud. Sering kan kita dengar sekarang hamba Tuhan yang jatuh karena keserakahan, tapi Daud menjaga dirinya dari keserakahan.

Saat menulis rhema ini aku merasa aku juga sama seperti orang dursila itu. Yah, mungkin kalau hidup di zaman itu aku gak akan langsung ngomong seperti mereka yang protes saat Daud bilang bagian yang pergi sama dengan yang tinggal, aku mungkin 'hanya' akan bersungut-sungut dalam hati. Ini ternyata menunjukkan siapa diriku saat ini:
👉 aku serakah
👉 aku sombong karena merasa apa yang kudapat adalah hasil usahaku sendiri
👉 aku melupakan kalau apa yang kumiliki adalah pemberian Tuhan semata
👉 aku suka bersungut-sungut
👉 aku gak mau tunduk dengan pimpinanku saat apa yang dia lakukan gak sesuai dengan pemikiranku

🙏 Ampunilah aku ya Tuhan karena aku ternyata sama seperti orang dursila di zaman Daud. Tolong aku untuk menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidupku adalah karya Tuhan sehingga aku gak merasa sombong. Ajari aku untuk bermurah hati ya Tuhan karena aku sadar Tuhan sudah lebih dulu bermurah hati kepadaku. Amin.

Amsal 30:15 (TB)  Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"

Dalam dua bacaanku hari ini aku benar-benar diingatkan masalah keserakahan. Rupanya aku belum bisa berkata 'CUKUP'. Aku masih merasakan kekurangan. Aku masih menginginkan lebih dan lebih. Aku gak pernah puas rupanya dengan yang kumiliki. Ngeri sih sebenernya kalau baca ayat ini dan membayangkan aku sama seperti lintah yang selalu ingin semuanya untuknya. Duh. Harus tobat nih.

Saat aku gak puas dengan apa yang aku miliki dan susah berkata CUKUP, aku sedang memberi makan roh keserakahan di dalam diriku. Aku mau bersyukur dengan segala yang telah Tuhan berikan dalam hidupku.

Palangka Raya, 30 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 29, Amsal 29

Amsal 29:20 (TB)  Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya; harapan lebih banyak bagi orang bebal dari pada bagi orang itu.

Selalu berhati-hati dengan apa yang kita ucapkan, jangan asal ngomong karena akan merugikan diri sendiri. Pokoknya, apa yang keluar dari mulut kita harus dipikirkan dulu.

Ayat di atas mengingatkanku sharing suamiku, dia cerita kalau bosnya dulu bisa tahu-tahu memberhentikan orang yang bekerja dengannya dalam proyek yang dikerjakannya 'hanya' karena orang tersebut banyak bicara dan suka mengeluh, diberhentikannya tanpa penjelasan lo kepada yang bersangkutan. Belakangan ketahuan juga akhirnya sama si bos kalau orang tersebut tidak disukai oleh teman satu timnya karena suka sok ngatur teman yang lain dan berlagak jadi bos. Si bos tambah gak menyesal dong memberhentikannya, padahal masih ada hubungan keluarga lo orang itu, si bos gak peduli. Dari pengalamannya itu suamiku bilang kalau itu membuat dia lebih berhati-hati dengan mulutnya, gak asal ngomong tanpa mikir.

Di dunia kerja sering kita mikir kalau kita bisa bekerja hanya dengan kemampuan kita lalu melupakan attitude kita. Oke lah, kita bisa mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan promosi karena kemampuan kita, tapi yang membuat kita dapat bertahan adalah attitude kita. Bagaimana kita bersikap, berbicara dan memperlakukan orang lain ternyata sangat penting.

🙏  Tuhan, aku mau menjaga mulutku dalam berkata-kata. Biarlah aku cepat mendengar tapi lambat berbicara. Amin.

1 Samuel 29:11 (TB)  Lalu bangunlah Daud dan orang-orangnya pagi-pagi untuk berjalan pulang ke negeri orang Filistin, sedang orang Filistin itu bergerak maju ke Yizreel.

Luar biasa bagaimana cara Tuhan campur tangan sehingga membuat Daud tidak berperang melawan orang Israel. Daud tidak perlu berperang melawan saudara sendiri. Tentu dilema bagi Daud kalau harus ikut berperang. Kebayang gak sih kalau Daud harus ikut berperang, kalau menolak tentunya kesetiaannya diragukan Raja Akhis. Kalau dia berperang, lawannya orang Israel, yang bagaimana pun masih saudaranya. Ternyata orang Filistin yang menolak membawa Daud.

Aku diingatkan kalau Tuhan selalu punya cara tak terduga untuk campur tangan dalam hidup kita. Tetap melakukan yang benar dan Tuhan pimpin kita.

Palangka Raya, 29 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 28, Amsal 28

1 Samuel 28:3, 7 (TB)  Adapun Samuel sudah mati. Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah menguburkan dia di Rama, di kotanya. Dan Saul telah menyingkirkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal.
Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."

Gak salah nih Saul? Setelah sebelumnya dibilang menyingkirkan para pemanggil arwah dan roh peramal eeehhhh...tahu-tahu dia mau minta petunjuk pemanggil arwah (pake acara nyamar pulak). Di sini dah kelihatan kalau Saul gak berintegritas dan selalu ingin dipandang baik oleh orang lain(. Gak ada kesesuaian antara apa yang dia yakini, pikirkan, dan lakukan. Lah, konyol aja kan, dia yang ngelarang adanya pemanggil arwah eh dia yang minta petunjuk pemanggil arwah.

👉 Hidup dengan integritas. Aku diingatkan hal tersebut, apalagi kaitannya dengan mendidik anak. Aku belajar kalau anak bisa gagal mendengarkan kita, tapi mereka tidak pernah gagal meniru kita. Jadi kalau apa yang aku ucapkan berbeda dengan apa yang aku lakukan, siap-siap saja,  nantinya anakku hanya akan meniru yang aku lakukan. Jadi ingat lagi kalau mendidik anak sama dengan mendidik diri sendiri. Kalau Sara suka menjerit pas gak dikasih HP, padahal aku melarang dia main HP berarti ada yang salah denganku selama ini. Sara melakukan apa yang dilihatnya aku lakukan, dia gak salah. Aku yang harus terus mengendalikan diri untuk gak pegang HP waktu bareng dia.

🙏 Tuhan, tolong aku supaya memiliki hidup berintegritas. Jangan biarkan aku menjadi orang yang munafik. Aku sadar, terkadang aku juga sama seperti Saul. Ampuni aku ya Tuhan. Dan tolonglah aku untuk berubah. Amin.

Amsal 28:16 (TB)  Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.

*Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya*
Aku sempat membaca artikel yang bilang kalau anak sebaiknya dikasih HP pada umur tertentu. Ok. Noted. Sejak itu aku melarang Sara main HP. Lalu aku sempat melarang Sara nonton TV. Pokoknya gak boleh aja dia pegang HP dan TV dimatikan kalau Sara belum tidur. Yang ini sangatlah gak realistis karena aku aja masih main HP dan nonton TV, lah masa aku ngelarang dia ngelakuin itu? Akhirnya yang bisa aku lakukan adalah ngasih batasan. Gak asal ngasih larangan dengan menegaskan pokoknya gini gitu.

Akhir-akhir ini jadi lebih merenungkan, apa sih alasanku sebenarnya melarang dia melakukan ini itu. Tujuannya apa. Aku gak boleh asal ngelarang saja tanpa tahu alasan di balik pelarangan itu apa. Oke lah, sekarang dia belum terlalu mengerti kalau dijelaskan. Cukup aja bilang 'NO' sekarang. Tapi pada saatnya nanti dia akan bertanya dan aku memang harus menjelaskan alasanku supaya Sara menggunakan nalarnya dan kritis. Jangan sampai dia jadi kayak orang Farisi dan Ahli Taurat yang menjalankan perintah Tuhan tanpa tahu esensinya apa. Misal perintah Tuhan jangan berzinah, berbahaya kalau cuma diartikan gak berhubungan seksual dengan seseorang tanpa menikah padahal maksud Tuhan adalah supaya kita menjaga kekudusan.

Dalam hal ketaatan sama Tuhan, aku merenungkan terkadang aku gak mengerti alasan Tuhan ingin aku melakukan ini itu, tapi aku memutuskan mau taat. Saat aku taat, biasanya setelahnya Tuhan bukakan pengertian. Nah, ternyata melakukan sesuatu dengan pengertian tu beda dengan gak pake. Ada motivasi yang menguatkan kita saat kita punya pengertian.

👉 Aku harus melakukan sesuatu dengan pengertian yang benar. Gak asal melakukan.

Palangka Raya, 28 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 27, Amsal 27

Amsal 27:23 (TB)  Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.

Seminggu lebih ditinggal suami ke luar kota, aku harus kerja ekstra mengurus kawanan domba kami alias duo gadis kami. Biasanya kami berbagi, saat aku fokus mengurus Sofia, suamiku mengurus Sara, begitu juga sebaliknya. Tapi biasanya lebih banyak aku sih yang bareng Sofia. Sekarang, ditinggal suamiku, aku jadi lebih mengenal Sara. Beberapa hari ini sih sebenarnya. Awal-awal aku bingung dengan apa yang diinginkan Sara, jadi aku pusing mengurus dua anak sendirian, makin ke sini, karena aku sudah tahu apa yang diinginkannya, jadi lebih gampang.

Pelajaran buatku, aku harus fokus kasih perhatian penuh sewaktu bareng anak-anakku, supaya mengenal mereka dan bangun keintiman dengan mereka. Senang banget aku, sekarang Sara mau nurut waktu dikasih tahu. Ada kalanya sih dia masih ngotot dengan maunya, cuma lumayan bangetlah dibanding sebelumnya 😊

Mengenali anak-anak memampukanku bersabar dalam mengasihi mereka. Kalau dulu, asal anak rewel, aku bisa kesel. Sekarang, berusaha ngerti dulu sebelum main kesel.

👉 Aku gak boleh bosan dan menyerah memperhatikan anak-anak dan 'mempelajari' mereka. Aku harus terus berusaha mengerti dan mengenal mereka. Dulu kalau Sara rewel aku langsung marah, sekarang aku berusaha mengerti dahulu maunya apa dan sabar. Kalau memang gak boleh dan gak bisa, aku harus kasih pengertian dengan cara yang dia ngerti, gak asal marah.

1 Samuel 27:1 (TB)  Tetapi Daud berpikir dalam hatinya: "Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul. Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya."

Heran aja Daud mengambil keputusan ini dengan 'berpikir dalam hatinya' dan gak nanya dulu sama Tuhan. Padahal biasanya Daud selalu konsultasi sama Tuhan. Apa ini gak dicatat di Alkitab atau gimana ya. Yang jelas aku diingatkan gak boleh menghilangkan kebiasaan yang baik.

Tadi ada seorang teman yang wa aku, katanya heran denganku yang punya dua anak tapi masih baca FirTu tiap hari (aku posting rhemaku setiap hari di blogku),kok bisa katanya. Spontan aku bilang 'kebutuhan'. Habis ngobrol sama temanku aku jadi heran sendiri kok bisa bilang gitu, tapi aku merasakan sih, kalau sudah baca firman Tuhan tu rasanya aku sanggup menghadapi hari ini,  ada kekuatan baru waktu aku bisa baca firman Tuhan, berasa direcharge gitu. Sempat mau nyerah ikut BRG, susah sekali rasanya bagi waktu sekarang, tapi mikirnya,  "Ah, yang lain yang punya anak lebih dari 2 aja bisa kok", lagipula kalau aku gak ikut BRG siapa yang bakal ingatkan aku kalau gak baca Firman Tuhan? Akhirnya aku 'memaksa diri', yang penting baca firman Tuhan dulu dan sekarang beneran aku dapati aku butuh firmanNya.

👉 Aku bersyukur gak menghilangkan kebiasaan baik yang aku sudah mulai, aku mau terus setia melakukan yang baik.

Palangka Raya, 27 Mei 2018
-Mega Menulis-

Saturday, May 26, 2018

1 Samuel 26, Amsal 26

Amsal 26:11 (TB)  Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.

Kalau dengar kata 'diskon' aku bisa kalap, jadi membeli barang yang gak aku butuhkan dengan beralasan 'mumpung'. Dah sering terjadi tuh, aku beli barang hanya karena diskon terus ujung-ujungnya gak kepake, atau kalau pun dipakai sebentar aja, atau gak perlu banget sekarang tapi jadi beli. Jadinya nyesal deh karena sebenarnya ada keperluan lain yang lebih penting.

Nah, kemarin tahu ada diskon 10% di Tokopedia aku dah tergoda aja mau belanja ini itu. Di wishlist ada sih beberapa barang yang aku inginkan sejak lama, buku-buku,  mainan buat Sara, parfum, dll. Sudah sempat aku masukkan ke keranjang, terus begitu lihat total nominalnya jadi elus-elus hati, hahahaha. Di kepala dah kayak perang:
Ini serius mau beli Meg? Kamu gak perlu banget lo sekarang.
Kamu lagi ngumpulin dp rumah lo Meg. (Emang nominal yang mau dibelanjakan masih jauh dari dp, tapi kapan terkumpulnya uang dp kalau kayak gini).
Gak papa lah, sekali-kali menyenangkan diri sendiri, toh ntar juga ada gaji ke 13 dan 14. (Tapi lumayan sih ya biar dikit nambahin DP).
Ada buku yang kamu incar lo Meg... (Eh tapi, buku yang ada di rumah aja banyak yang belum kebaca).
Kalau keadaan normal alias gak diskon kamu beli gak Meg? Sudah pasti nggak! (Kalaupun beli gak sekarang kali).

Terus jadi ingat sharenya Ci Lia, lupa persisnya tapi intinya : Kamu bisa hidup tanpa ini gak?
YA BISA LAH....!
Ok, clear. Aku batal belanja. Fiuhhhh....

Hari diskon di Tokopedia sudah lewat dan aku bersyukur karena gak mengulang kebodohanku yang suka beli barang yang gak perlu saat ada diskon.  Puji Tuhan, bisa saving buat dp rumah. Kalau aku belanja kemarin dan baca ayat ini hari ini mungkin aku berasa jadi anjing yang kembali ke muntahnya dan nyesal banget 😂

1 Samuel 26:12 (TB)  Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur, karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.

*karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.*
Baca kalimat di atas aku jadi merasa kalau Tuhan seperti menguji Daud untuk melihat responnya, apakah akan tetap sama dengan yang sebelumnya. Apalagi ini benar-benar seperti Tuhan yang 'serahkan'  Saul. Mungkin bagi orang lain, situasi seperti yang dihadapi Daud adalah tanda dan kesempatan untuk membalas dendam pada Saul. Tapi, sekali lagi Daud malah memilih mengampuni Saul karena dia tidak mau mengambil nyawa orang yang telah diurapi Tuhan. Respon Daud luar biasa! Padahal kalau jadi Daud siapa pun pasti kesal lah sama Saul dan kehilangan kesabaran, dah diampuni sebelumnya eh malah ngejar-ngejar lagi pakai bawa pasukan. Bukan salah Daud sih kupikir kalau kali ini dia mau bunuh Saul, tapi dia tetap menyayangkan nyawa Saul dan menghormati Tuhan. Daud berespon dengan benar dan tetap memuliakan Tuhan.

Aku ingat, saat suami bikin salah dan minta maaf aku akan mengampuni (dengan berat hati dan ngambek dulu), tapi dalam hati berucap, "Awas aja lo kalau diulangi lagi ntar, habis lo, jangan harap diampuni". Lah, belum-belum sudah mikir kayak gitu. Apa kabarnya kalau kayak Daud yang dan mengampuni tahu-tahu Saul masih mengulangi kesalahannya. Aku perlu melakukan yang dilakukan Daud, berespon benar sekalipun suami mengulangi kesalahannya (tapi semoga janganlah, lol). Aku akan memilih mengampuni saat suami berbuat salah.

🙏 Tuhan, tolong aku berespon benar dalam segala situasi yang Tuhan izinkan terjadi. Aku mau mengampuni saat suami berbuat salah dan gak mau berpikiran negatif. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 26 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 25, Amsal 25

1 Samuel 25

Hari ini aku belajar dari seorang Abigail banyak hal, di antaranya :
✔️ Abigail perempuan yang bijaksana dan cepat tanggap
1 Samuel 25:18 (TB)  Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai,

Abigail tahu dia harus segera melakukan sesuatu untuk menyelamatkan seisi rumahnya. Dia tahu kalau suaminya tidak bisa diberi tahu sehingga dia mengambil inisiatif menyiapkan berbagai makanan untuk meredakan amarah Daud. Abigail tahu apa yang diinginkan Daud melalui apa yang disampaikan bujangnya dan meresponinya dengan tepat. Abigail tidak menunda-nunda untuk memberikannya.

✔️ Abigail manis kata-katanya
Hati Daud yang panas mungkin berasa diguyur air es kali ya mendengarkan perkataan Abigail di 1 Samuel 24-31. Abigail mengucapkan perkataan yang bijak dengan mengingatkan Daud tentang AllahNya. Dia memberi nasihat dengan cara yang manis.

Waktu membaca apa yang dikatakan Abigail dan respon Daud aku berpikir, "Wah, aku juga mau kayak Abigail",  dia pandai memilih kata-kata yang akan diucapkannya. Seorang Daud yang penuh amarah bisa padam amarahnya karena perkataannya yang bijak. Lah aku? Boro-boro. Seringkali ngomong nyeplos dan gak pakai mikir.

Di pasal ini aku juga mulai mengenali kelemahan Daud,  Daud gak seperfect yang kita pikirkan (iya sih, gak ada manusia yang perfect). Daud ternyata bisa emosi sampai separah itu 'hanya' karena hal yang sepele (menurutku) dan Daud gak setia dengan 1 wanita, Daud memiliki beberapa istri ternyata. Kita tahu di kemudian hari, dosa Daud bersama seorang wanita juga yang membuat Tuhan marah sama Daud. Di sini aku belajar kalau setiap kita punya kelemahan dan Tuhan mengasihi kita dengan segala kelemahan kita. Aku harus mengenali area mana saja yang menjadi kelemahanku dan senantiasa berjaga-jaga supaya gak jatuh ke dalam dosa.

Amsal 25:6 (TB)  Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar.

Pandai menempatkan diri. Itu yang kupikirkan saat baca ayat ini untuk kesekian kali. Aku harus bijaksana, tahu bagaimana bertindak dan berkata-kata dalam segala situasi menghadapi berbagai jenis orang. Teringat kisah Abigail dan Daud, nah aku perlu meneladani kebijaksanaan Abigail.

Palangka Raya, 25 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 24, Amsal 24

1 Samuel 24:12 (TB)  (24-13) TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;

Daud mempercayai Tuhan sebagai hakim yang adil dengan mempersilakan Tuhan yang bertindak menjadi hakim atas perkaranya. Bukan hal yang mudah pastinya,bertahun-tahun Daud hidup dalam pelarian padahal dia tidak melakukan kesalahan. Hei, dia berhak sebenarnya membalas Saul! Lagipula, sepertinya kali ini Tuhan yang bawa Saul dan menyerahkannya ke Daud. Tapi Daud memilih menyerahkan haknya untuk membalas kepada Tuhan.

Perlu kepercayaan penuh pada Tuhan untuk membiarkan Tuhan menjadi hakim atas segala perkaraku. Seringnya aku merasa benar sendiri saat berkonflik dengan orang lain jadinya pengen melakukan yang benar menurut pemikiranku. Pengen membela diri. Pengen membalas. Gak boleh gitu lagi. Belajar percaya kalau Tuhan akan memutuskan yang adil dan terbaik menurutNya. Lakukan bagianku dengan penuh ketaatan,itu yang kuperlu:
Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. Takutlah akan Tuhan 👉 Selalu lakukan yang baik meskipun dijahati adalah tanda aku takut akan Tuhan.

Amsal 24:17-18 (TB)  Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,
supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.

Wow!!!!
Nyambung dengan rhema di 1 Samuel 24 yang tadi aku baca.
Jangankan membalas melakukan yang jahat dengan yang menjahati kita,  bersukacita atas kesusahan yang menimpa orang yang jahat sama kita pun dipandang Tuhan sebagai sesuatu yang jahat. Tuhan gak cuma mau kita melakukan yang baik, tapi Dia mau kita menjaga hati kita supaya tetap kudus, Dia gak mau hati kita dipenuhi hal yang jahat.

🙏 Tuhan, betapa Engkau tahu isi hatiku. Aku memang jarang membalas mereka yang jahat denganku, tapi aku sering mengharapkan yang buruk terjadi pada mereka. Aku juga tertawa saat mereka ditimpa musibah. Ampuni aku ya Tuhan, tolong aku menjaga hati dan pikiranku. Amin.

Palangka Raya, 24 Mei 2018
-Mega Menulis-

Wednesday, May 23, 2018

1 Samuel 23,Amsal 23

Amsal 23:26 (TB)  Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Saat seorang anak sudah memberikan hatinya kepada kita maka anak tersebut akan mudah untuk mengikuti apa yang kita inginkan untuk dia lakukan. Anak akan taat pada dia yang mampu memenangkan hatinya. Tantangan banget buat orang tua untuk menenangkan hati anaknya tanpa harus selalu menurutinya.

Iya sih, aku mengalami sendiri, saat keinginan Sara kuikuti maka dia nurut dengan apa yang aku bilang. Nah, masalahnya kan gak mungkin semua keinginannya aku turuti. Aku mau memenangkan hatinya tidak dengan cara demikian (menuruti apapun maunya), aku harus membuat Sara merasa dikasihi bahkan waktu aku gak memberikan yang dia mau. Sampai sekarang aku masih berjuang untuk gak pegang HP waktu bareng Sara, susah 😓

👉 Aku memulai lagi habit tracker untuk gak pegang HP waktu bareng Sara.

🙏 Tuhan, tolong aku untuk memberikan diriku sepenuhnya sewaktu bersama anak-anakku dan mengasihi mereka dengan segenap yang ada padaku. Aku rindu mereka merasa dikasihi sama mamanya. Bukan sekedar karena aku ingin mereka menaatiku tapi karena aku mau mengasihi mereka dengan benar. Amin.

1 Samuel 23:4-5 (BIMKSebab itu sekali lagi Daud meminta petunjuk dari TUHAN, dan TUHAN menjawab, "Jangan khawatir. Seranglah kota Kehila, karena tentara Filistin itu akan Kuserahkan kepadamu."
Maka pergilah Daud dan anak buahnya ke Kehila lalu diserangnya serta dibunuhnya banyak orang Filistin, dan dirampasnya ternak mereka. Demikianlah Daud membebaskan penduduk kota itu.

Saat membaca Mazmur kita akan melihat hampir semua hal Daud nyatakan ke Tuhan, maka gak heran kalau dalam segala hal yang akan dilakukan Daud senantiasa bertanya sama Tuhan untuk mengetahui kehendak Tuhan. Daud SELALU ingin tahu apa yang Tuhan mau dan menaatiNya.

Kebanyakan kita juga sama seperti Daud, pengen tahu apa yang Tuhan mau dalam hidup kita,  pengen tahu Tuhan mau lakukan apa dengan hidup kita, pengen tahu masa depan kita. Masalahnya, apakah kita juga sama dengan Daud dalam hal ketaatan kepada Tuhan. Kalau dipikir-pikir, enak banget ya jadi Daud, tanya sama Tuhan langsung dijawab, lah kita? Pernah kan tanya sama Tuhan sesuatu, atau minta petunjuk Tuhan tapi Tuhan kayaknya diam aja. Daud bertanya pada Tuhan lalu menaatiNya, kita sama apa ngga? Daud bukan bertanya sama Tuhan lalu kalau sesuai dengan kehendaknya maka dia ikuti dan kalau nggak ya sudah dia melakukan kehendaknya sendiri.

👉 Gak usah bertanya apa kehendak Tuhan kalau tanpa disertai keinginan untuk menaatiNya.

🙏 Tuhan, ampuni aku kalau sering menanyakan maunya Tuhan tapi saat aku tahu Tuhan mau apa malah akungak taat. Aku bertobat Tuhan. Aku mau taat. Tolong aku Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 23 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 22, Amsal 22

1 Samuel 22:3 (TB)  Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja negeri Moab: "Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku."

Daud meminta seorang raja di negeri Moab agar memperbolehkan orang tuanya tinggal di sana. Ia melindungi orang tuanya. Iya lah ya kalau dipikir, kasihan juga orang tua Daud kalau harus mengikuti Daud dalam pelariannya, lagipula orang tua mana yang gak sedih melihat anak yang dikasihinya harus hidup dalam pelarian. Daud begitu mengasihi kedua orang tuanya.

Reminder buatku untuk meminta maaf ke mamaku. Tadi malam aku marah ke mamaku dan mamaku juga marah ke aku. Semalam aku mendisiplin Sara karena melakukan kesalahan, padahal sudah berulang kali dikasih tahu tapi masih dilakukan sama Sara. Mama melakukan sesuatu yang menurutku 'membela' Sara dan itu dilakukan di depan Sara tapi mama merasa gak melakukannya (membela). Kami sempat saling mengucapkan kata-kata yang gak enak. Aku merasa gak bersalah sih awalnya tapi membaca apa yang dilakukan Daud ke orang tuanya aku benar-benar diingatkan apa yang terjadi semalam. Mengasihi mamaku berarti aku harus mau 'memperbaiki' hubunganku dengan mamaku.Kalau aku mengasihi mamaku, aku harus memperhatikan juga perasaannya. Walaupun aku gak setuju dengan sikap mamaku, aku harus mengungkapkannya dengan cara yang benar dan sopan. Aku perlu menjelaskan apa yang kulakukan ke Sara dengan sabar, meskipun pada akhirnya nanti mungkin kami gak bisa sepakat tentang caraku mendidik Sara tapi aku harus tetap menghormati mamaku.

Amsal 22:15 (TB)  Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.

Kalau Sara berbuat 'kebodohan' maka saat kami mendisiplinnya ada saja komentar, "Namanya juga anak-anak".  Entah kenapa aku gak suka mendengarkan kata-kata seperti itu. Seolah-olah wajar dan sah-sah saja buat Sara untuk melakukan itu, karena dia masih anak-anak jadi kami harus selalu memakluminya. Oke lah maklum, tapi kalau membiarkan? Padahal, kalau gak dikasihi tahu mana mungkin Sara tahu kan ya mana yang boleh dilakukan dan nggak boleh. "Ah, nanti juga dia pasti mengerti sendiri kalau sudah besar,  gak perlu lah digituin". Lah, ngerti dari mana kalau gak dikasih tahu coba?",Kalau dia terus melakukan 'kebodohannya'  tanpa didisiplin dan dibiarkan terus-menerus maka dia akan terus melakukannya sampai dewasa. Ntar kalau kebodohan itu dah jadi kebiasaan susah kan ngilanginnya. Yang kasihan kan ntar anak juga ya.

Benar-benar perlu hikmat Tuhan dalam mendidik anak,kalau dengerin semua perkataan orang, kita sebagai orang tua pasti bingung, malah gak tau harus ngapain. Perlu terus tanya Tuhan dan balik ke firman Tuhan untuk tahu bagaimana mendidik anak dengan benar. Kapan harus mendisiplin anak. Apa yang harus dikatakan. Apa yang harus dilakukan. Bagaimana memberi tahu dia apa yang benar dilakukan. Memberi tahu alasan mengapa kami melakukan ini dan itu. Memang terkadang rasanya sedih sewaktu orang lain menilai apa yang kami lakukan gak benar dan kami tega ke anak, tapi aku dan suami sepakat kalau anak kami harus dikasih tahu, gak boleh dibiarkan terus-menerus melakukan kebodohan. Kalau perlu didisiplin ya didisiplin. Kami lebih gak tega kalau sampai besar anak kami melakukan kebodohan tersebut lalu menyusahkan dirinya sendiri dan orang lain.

🙏 Tuhan, berikan kami hikmatMu dalam mendidik anak-anak kami. Ajari kami untuk lebih peka sama Tuhan saat kami mendisiplin anak kami. Kami mau melakukan yang benar di hadapan Tuhan dalam mendidik anak kami ,tolong kami ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 22 Mei 2018
-Mega Menulis-

Monday, May 21, 2018

1 Samuel 21, Amsal 21

Amsal 21:5 (TB)  Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.

Suami berangkat kerja lagi!😢 Seminggu ngurusin anak tanpa suami bikin aku harus bener-bener manajemen waktu dengan baik, soalnya pembagian tugas yang biasa dilakukan bareng suami jadi harus aku kerjakan sendiri. Dari kemarin sih berangkatnya, lumayan keteteran kemarin. Jadi aku dari malam tadi dah rencanain dan buat daftar yang harus kulakukan, gak ada waktu buat bersantai dan menunda kalau kerjaan belum selesai. Harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, apalagi masa tidur dua gadisku sebentar, kalaupun agak lama yang satu eh yang lain bangun. Dipikir-pikir, latihan yang bagus nih, ntar kalau punya rumah sendiri emang harus lebih disiplin dan rajin. Sempat mikir, kapan istirahat dan saat teduh kalau bertiga doang sama anak-anakku. Puji Tuhan, karena dari pagi aku berusaha mengerjakan yang bisa kukerjakan dan gak menunda-nunda, siang ini Tuhan kasih 'kelimpahan waktu' buat baca firman Tuhan dan pegang HP.  Ternyata bener ayat ini, kalau kita rajin kita akan mendapat kelimpahan. Gak bicara duit aja ternyata, bahkan waktu untuk baca firman pun kelimpahan dari Tuhan loo....😀 Aku gak kekurangan waktu buat mengerjakan banyak hal, hehehe. Biasanya berasa kurang aja waktu, mau ngapain tau-tau anak bangun. Ini nggak looo.... Firman Tuhan sungguh ya dan amin! 😉

1 Samuel 21:12 (TB)  Daud memperhatikan perkataan itu, dan dia menjadi takut sekali kepada Akhis, raja kota Gat itu.

Pada ayat yang kubaca di atas, ternyata ada link ke sebuah mazmur, sewaktu kubuka ternyata Mazmur 56.Mazmur yang sangat indah menjadi kesaksian Daud saat dalam kesusahan dikejar banyak orang. Saat ditangkap orang Filistin di Gat,  Daud mencurahkan perasaannya pada Tuhan, memohon belas kasihan Tuhan. Aku melihat kalau dalam kesusahan justru Daud semakin dekat dan berharap sama Tuhan. Daud mengucapkan imannya melalui perkataan di Mazmur ini:
Mazmur 56:3-4 (TB)  (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
(56-5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Ayat di Mazmur tersebut menguatkanku saat aku mau maju sidang skripsi, hanya ayat tersebut yang aku ingat. Sekarang baru ngeh kalau latar belakang penulisannya ternyata ada kisah Daud yang takut.

Aku juga mau seperti Daud yang waktu takut terus percaya pada Tuhan dan terus percaya kepada firmanNya.

Palangka Raya, 21 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 20, Amsal 20

1 Samuel 20:17 (TB)  Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia mengasihi Daud seperti dirinya sendiri.

Yonatan tulus mengasihi Daud, bahkan dikatakan dia mengasihi Daud seperti mengasihi dirinya sendiri. Wow! Goal friendship banget gak sih?

Membaca ini jadi mikir, sudahkah aku mengasihi sahabatku seperti diriku sendiri? Saat ini, sahabat terbaikku adalah suamiku. Kalau anak ma, otomatis lah ya kayaknya, naluri seorang ibu membuat kita rela bangun tengah malam untuk anak kita, mengorbankan yang kita miliki. Tapi buat suami? Well, gak segitunya deh aku. Kadang ngeliat suami enak tidur pas aku bangun ngurus anak aja aku ngiri, gatel pengen bangunin, padahal suami mesti kerja pagi. Suami minta tolong apa melakukan sesuatu aja kadang manyun. Nah lo, mosok mengasihi suami gitu?

Bagaimana aku mengasihi suami? Aku sering lupa kalau bahasa kasih suami adalah melayani dan sentuhan fisik. Aku harus lebih peka dengan kebutuhan dan keinginan suami, seringnya sekarang karena ngurusin anak jadi nyuekin suami. Emang sih suami gak protes, tapi aku mau lebih peduli dengan apa yang dibutuhkannya.

Amsal 20:22 (BIMKJanganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; percayalah kepada TUHAN, Ialah yang akan menolong.

Rasanya muak melihat berita tentang pengeboman oleh teroris dimana-mana. Dalam hati sempat memaki dan mengharapkan hal yang buruk terjadi pada mereka dan gerombolannya. Sempat juga melaporkan 'sel-sel tidur'  teroris, mereka yang nyinyir dan bilang bom itu rekayasa, berharap itu viral dan mereka menerima akibat buruk atas perbuatan mereka. Karena apa yang diperbuat mereka sungguh jahat dan melukai banyak orang,sadis!Banyak yang meninggal, ada yang masih terbaring karena lukanya di Rumah Sakit.

Hari ini diingatkan lagi kalau Tuhan berdaulat, bahwa Dia yang akan menolong para korban dan mengbibur keluarga korban. Dia juga yang akan membalaa kejahatan teroris tersebut sesuai kasih karuniaNya. Ya, aku belajar percaya kalau kasih karunia Tuhan pun tersedia bagi mereka kalau mereka mau menerimanya.

🙏 Tuhan, berikanku hati yang damai dan gak dipenuhi amarah. Aku percaya Engkau Allah yang berdaulat atas segala yang terjadi belakangan ini dan yang akan terjadi nanti.amin.

Palangka Raya, 20 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 21, Amsal 21

Amsal 21:5 (TB)  Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.

Suami berangkat kerja lagi!😢 Seminggu ngurusin anak tanpa suami bikin aku harus bener-bener manajemen waktu dengan baik, soalnya pembagian tugas yang biasa dilakukan bareng suami jadi harus aku kerjakan sendiri. Dari kemarin sih berangkatnya, lumayan keteteran kemarin. Jadi aku dari malam tadi dah rencanain dan buat daftar yang harus kulakukan, gak ada waktu buat bersantai dan menunda kalau kerjaan belum selesai. Harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, apalagi masa tidur dua gadisku sebentar, kalaupun agak lama yang satu eh yang lain bangun. Dipikir-pikir, latihan yang bagus nih, ntar kalau punya rumah sendiri emang harus lebih disiplin dan rajin. Sempat mikir, kapan istirahat dan saat teduh kalau bertiga doang sama anak-anakku. Puji Tuhan, karena dari pagi aku berusaha mengerjakan yang bisa kukerjakan dan gak menunda-nunda, siang ini Tuhan kasih 'kelimpahan waktu' buat baca firman Tuhan dan pegang HP.  Ternyata bener ayat ini, kalau kita rajin kita akan mendapat kelimpahan. Gak bicara duit aja ternyata, bahkan waktu untuk baca firman pun kelimpahan dari Tuhan loo....😀 Aku gak kekurangan waktu buat mengerjakan banyak hal, hehehe. Biasanya berasa kurang aja waktu, mau ngapain tau-tau anak bangun. Ini nggak looo.... Firman Tuhan sungguh ya dan amin! 😉

1 Samuel 21:12 (TB)  Daud memperhatikan perkataan itu, dan dia menjadi takut sekali kepada Akhis, raja kota Gat itu.

Pada ayat yang kubaca di atas, ternyata ada link ke sebuah mazmur, sewaktu kubuka ternyata Mazmur 56.Mazmur yang sangat indah menjadi kesaksian Daud saat dalam kesusahan dikejar banyak orang. Saat ditangkap orang Filistin di Gat,  Daud mencurahkan perasaannya pada Tuhan, memohon belas kasihan Tuhan. Aku melihat kalau dalam kesusahan justru Daud semakin dekat dan berharap sama Tuhan. Daud mengucapkan imannya melalui perkataan di Mazmur ini:
Mazmur 56:3-4 (TB)  (56-4) Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
(56-5) kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Ayat di Mazmur tersebut menguatkanku saat aku mau maju sidang skripsi, hanya ayat tersebut yang aku ingat. Sekarang baru ngeh kalau latar belakang penulisannya ternyata ada kisah Daud yang takut.

Aku juga mau seperti Daud yang waktu takut terus percaya pada Tuhan dan terus percaya kepada firmanNya.

Palangka Raya, 21 Mei 2018
-Mega Menulis-

Saturday, May 19, 2018

1 Samuel 19, Amsal 19

1 Samuel 19:13 (TB)  Sesudah itu Mikhal mengambil terafim dan menaruhnya di tempat tidur; ditaruhnya sehelai tenunan bulu kambing di bagian kepala dan ditutupinya dengan selimut.

Apa itu terafim?
Aku penasaran dan googling. Dari hasil googling, aku dapat kalau *terafim adalah benda berhala yang diagungkan sebagai dewa milik keluarga, biasanya berbentuk patung.*
Pertanyaanku berikutnya, kok bisa ya Mikhal punya terafim ini di rumahnya? Apakah dia menyembah dewa? Kalau Daud gak mungkin lah ya, karena kalau dia melakukan itu pasti Tuhan gak berkenan padanya. Dulu aku pernah baca Alkitab tentang Mikhal yang mencemooh Daud yang menari-nari untuk Tuhan bersama rakyatnya. Well, membaca ini jadi gak heran,rupanya Mikhal menyembah dewa ya. Kalau ini dewa keluarga, bisa jadi Mikhal memiliki terafim ini karena ini dewa keluarga Saul. Pantas saja kan Saul pernah bilang, "Tuhanmu",  ke Samuel, Saul mendua hati dong.

Hanya 'gara-gara' terafim ini aku mikir:
- Mikhal masih mempercayai dewa keluarga dan tidak menyembah Tuhan dengan segenap hati, ini terlihat dari terafim yang masih dimiliki dan disimpannya.
- Harus ada keterbukaan antara suami isteri. Aku gak tahu persis, Daud tahu apa nggak kalau istrinya menyimpan terafim itu tapi kan Mikhal pasti tahu cintanya Daud ke Tuhan gimana. Mungkinkah Mikhal menyembunyikan ini dari Daud? Atau Daud gak menegur Mikhal?

Amsal 19:19 (TB)  Orang yang sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya, engkau hanya menambah marahnya.

Sudah 2 malam ini Sofi tidurnya gak enak gitu, sebentar-bentar bangun, siang pun gak bisa ditaruh bentar langsung bangun,maunya digendong melulu.Bawaannya mau marah aja 2 hari ini karena kecapekan dan kurang tidur. Akibatnya suami dan Sara kena semprot. Padahal Sara cuma mau main sama mamanya tapi karena timingnya gak pas kena semprot deh. Sara jadi takut sama aku, duh sedihnya 😩 Saat aku gampang marah akibatnya buruk : hubungan dengan anak dan suami terganggu, mood jelek seharian. Hari ini aku mau menang di area ini. Gak mau gampang marah, harus bisa mengendalikan diri.

Evaluasi, apa penyebab aku gampang marah lalu cari solusinya:
- kecapean 👉 bikin prioritas, gak semua harus dikerjakan sekarang.
- kurang tidur 👉 usahakan tidur sewaktu anak tidur, kalau gak sempat minta tolong orang rumah jagain anak sebentar supaya bisa tidur
- kebanyakan mengeluh 👉 bersyukur

🙏Tuhan, aku gak mau gampang marah dan melukai orang lain di sekelilingku. Tolonglah aku untuk menahan bibirku dan menjaga sikapku. Amin.

Palangka Raya, 19 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 18, Amsal 18

1 Samuel 18:14 (TB)  Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia.

Wowww.... Wow... Wowww!!!
Tuhan menyertai Daud dan membuatnya berhasil di segala perjalanannya. Pasti ada sesuatu yang istimewa pada Daud sehingga dia berkenan di hati Tuhan. Bahkan Alkitab menyaksikan penyertaan Tuhan begitu nyata dalam hidup Daud. Satu hal yang kulihat dari Mazmur Daud adalah keintiman Daud dengan Tuhan, Daud begitu dekat sama Tuhan sehingga semua yang dirasakannya diungkapkannya pada Tuhan, gak ada yang disembunyikannya. Tuhan adalah pribadi yang dekat di hati Daud, tempat dia mencurahkan segala isi hatinya, Tuhan adalah kekasih jiwanya. Tuhan menjadi segala-galanya bagi Daud.

Aku juga mau punya hubungan intim dengan Tuhan seperti Daud. Jadi aku harus menjadikan Tuhan yang utama, aku harus jujur dengan Tuhan karena gak ada keintiman tanpa keterbukaan.

🙏 Aku mau terbuka di hadapanMu ya Tuhan.Amin

Amsal 18
no rhema

Palangka Raya, 18 Mei 2018
-Mega Menulis-

Thursday, May 17, 2018

1 Samuel 17, Amsal 17

1 Samuel 17:34-35, 37(TB)  Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."

Dari kisah ini aku belajar beberapa hal:
- Daud tidak takut pada Goliat karena ia yakin Tuhan yang telah melepaskannya dari cakar singa dan cakar beruang PASTI SANGGUP melepaskannya dari Goliat. Daud tidak pernah melupakan penyertaan Tuhan saat ia menggembalakan kambing domba, pengalaman mengajarkannya bahwa penyertaan Tuhan itu nyata baginya. Tuhan yang menyertai dia di masa lalunya adalah Tuhan yang sama yang akan menyertainya saat itu. Tuhan yang memberikan dia kemenangan di masa lalu dan saat itu selalu sama kuasaNya, Daud tidak meragukan Allahnya apapun yang dihadapinya saat itu. Dia fokus pada kekuatan Tuhan, bukan kelemahannya.
-Semua orang termasuk kakaknya meremehkan Daud karena latar belakangnya:Daud berbadan kecil, dia tidak pernah berperang, kesehariannya hanya menggembalakan kambing domba. PADAHAL,  tidak penting latar belakang seseorang saat Tuhan mau memakai dia. Tuhan yang akan tolong, Tuhan yang akan perlengkapi dan bahkan memberikan kemenangan. Saat Tuhan ingin aku melakukan hal yang berbeda dari yang biasa aku lakukan atau hal baru yang aku gak punya pengalaman, aku perlu ingat, kalau Tuhan yang suruh pasti Dia yang perlengkapi.
- Siapa yang menyangka kalau pengalaman menggembalakan kambing domba akan berguna saat melawan raksasa seperti Goliat. Orang mengira pekerjaan menggembalakan kambing domba adalah pekerjaan santai, padahal ada singa dan beruang yang mengincar selalu, penggembala harus selalu waspada dan melindungi kawanan gembalanya. Mungkin setiap hari penggembala harus berhadapan dengan singa atau beruang, penggembala yang lemah pun akan belajar dan menjadi kuat. Pengalaman ini akan jadi bekal Daud melawan Goliat dan nantinya memimpin Israel. Aku gak boleh menganggap remeh dimana aku ditempatkan Tuhan sekarang, siapa yang tahu Tuhan mempersiapkanku untuk menghadapi sesuatu yang lebih besar. Aku perlu berusaha maksimal dan bersukacita menikmati apa yang dipercayakan padaku oleh Tuhan sekarang.

Amsal 17:4 (TB)  Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.
Amsal 17:4 (BIMK)  Orang jahat menuruti saran-saran yang jahat, pendusta suka mendengarkan kata-kata fitnahan.

Apa yang kita dengarkan setiap hari?
Siapa yang kita dengarkan dan perhatikan nasehatnya?
Apa dan siapa yang kita dengar akan menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Penggosip suka mendengarkan gosip, pencemooh suka mendengarkan hal jelek tentang orang lain, orang jahat suka  mendengarkan orang jahat, pendusta suka mendengarkan fitnahan.
Nah, anak Tuhan harus menyaring apa dan siapa yang didengarnya. Pilih mendengarkan hal yang berguna. Jangan asal menggunakan telinga kita, kita harus senantiasa hati-hati menggunakan telinga kita karena firman Tuhan bilang 'iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Allah'. Nah, iman kita saja timbul dari apa yang kita dengar kan. Makanya hati-hati gunakan telingamu!

🙏 Tuhan, tolong aku supaya gak asal mendengarkan suara-suara di sekelilingku. Aku mau menyaring yang kudengar, aku mau memilih mendengarkan yang berkenan di hadapan Tuhan. Tolong aku menjaga kekudusan telingaku. Amin.

Palangka Raya, 17 Mei 2018
-Mega Menulis-

Wednesday, May 16, 2018

1 Samuel 16, Amsal 16

1 Samuel 16:7 (TB)  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."

Jaga hati karena dari situlah terpancar kehidupan. Tuhan melihat hati. Sudahkah hatiku benar di hadapan Tuhan? Standar Tuhan sangat tinggi, bayangkan saja, siapa yang tahu isi hati kita? Orang lain boleh melihat kita sebagai orang yang benar tapi sebenarnya hanya Tuhan yang tahu apakah hati kita sudah benar atau belum. Bisa saja kita berbuat benar tapi motivasi kita gak benar. Bisa saja kita melakukan perbuatan baik tapi sikap hati kita salah. Contohnya:
- Tunduk pada suami supaya setiap keinginan dituruti suami.
- Memberi kepada orang lain supaya mendapat pujian dari yang melihat.
- Bersikap baik dan manis kepada orang lain tetapi dalam hati menyimpan kebencian dan iri hati.
- dll.

Hanya diri kita sendiri dan Tuhan yang paling mengetahui isi hati kita. Kita gak perlu menyembunyikan apapun dari Tuhan, Dia tahu kok isi hati kita. Salah satu kelebihan Daud adalah kejujurannya di hadapan Tuhan, kalau kita lihat Mazmurnya, segala isi hatinya terbuka di hadapan Tuhan. Saat di marah, kecewa,  sedih, ingin membalas dendam, senang, dll semua dia ungkapkan pada Tuhan. Gak ada yang tersembunyi.

👉 Aku diingatkan untuk terbuka di hadapan Tuhan. Gak perlu berusaha menyembunyikan apapun karena Tuhan tahu isi hatiku. Hanya Tuhan yang bisa membereskan segala yang gak beres di hatiku dan itu hanya bisa dilakukan kalau aku mau terbuka pada Tuhan dan membiarkanNya mengoreksi dan mengubah hatiku.

Amsal 16:2 (TB)  Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.

Tuhanlah yang menguji hati
Ya. Hanya Tuhan yang tahu hatiku sebenarnya, Dia mengenalku melebihi diri sendiri. Seringkali aku merasa mengambil keputusan dan sikap yang benar, tapi sejujurnya aku hanya 'membenarkan' diri sendiri. Hanya kalau aku jujur di hadapan Tuhan maka aku bisa melihat kebenaran sebagaimana Tuhan melihat.

Bagaimana aku tahu hatiku benar atau nggak di hadapan Tuhan?
👉 Tanya sama Tuhan melalui doa.
Kedekatan dengan Tuhan membuat diri kita lebih peka pada suara Tuhan.
👉 Buka firman Tuhan.
Seharusnya jawaban Tuhan gak akan bertentangan dengan firmanNya. Jadi kalau mau dengan jelas mendengar Tuhan,buka Alkitab. Ada sebuah kutipan yang pernah kubaca seperti ini: "Jangan berkata Tuhan diam kalau Alkitab kita tertutup". Sampai hari ini Tuhan berbicara keras melalui firmanNya. Masalahnya maukah kita mendengarkan Dia?

Palangka Raya, 16 Mei 2018
-Mega Menulis-

Tuesday, May 15, 2018

1 Samuel 15, Amsal 15

1 Samuel 15:22 (TB)  Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

Sekali lagi Saul tidak taat pada Tuhan! Parahnya, dia awalnya mengaku kalau dia sudah melaksanakan perintah Tuhan. Pas ditegur malah ngeles dan bilang rakyat yang melakukan itu, padahal Alkitab jelas-jelas bilang Saul dan rakyatnya. Duh, dipikirnya dia bisa bohong sama Tuhan apa?Saul mengira gak mendengarkan Tuhan bisa digantikan dengan korban sembelihan.Sedihnya lagi, kok bisa ya Saul bilang kayak gini : 1 Samuel 15:21 (TB)  Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."Lah, emang Tuhan itu hanya Tuhannya Samuel to, Saul gak menganggap Tuhan itu Tuhannya kah?

Dari Saul hari ini aku belajar :
👉 Taat sama Tuhan sedetail-detailnya. Gak ada yang namanya taat sebagian.
👉 Mendengarkan Tuhan dan gak menggantikan itu dengan apapun. Misal nih, mentang-mentang pelayanan lalu melakukan dosa? No! Gak boleh gitu.
👉 Gak ngeles waktu ditegur. Kalau Tuhan tegur, segera minta ampun, tobat dan lakukan yang benar. Gak usah mencari alasan untuk ketidaktaatanku.
👉 Tuhan adalah Tuhanku, bukan Tuhan orang lain. Jadi aku harus memperlakukan Tuhan sebagai Tuhanku, menghormati dan hidup dalam takut akan Tuhan.

🙏 Ampunilah aku ya Tuhan kalau aku juga melakukan yang Saul lakukan. Aku mau mendengarkan Engkau dan taat, aku bersedia ditegur dan mencari alasan untuk ketidaktaatanku. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Amsal 15:32 (TB)  Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.

Baca ayat ini teringat lagi apa yang dilakukan Saul, Saul menolak teguran.Eh ternyata gak cuma Saul dong, aku juga ternyata sering melakukan itu sewaktu ditegur dengan cara:
- aku gak ngaku
- aku mencari alasan untuk membenarkan perbuatanku yang salah
- aku ngambek
- aku mikir gini, "Ah kamu negur orang, kayak kamu dah bener aja".

STOP melakukan hal-hal di atas Meg!
Belajar menerima teguran dengan sikap hati yang benar:
- gak defense,  akui kesalahan dengan tulus
- berterima kasih dengan yang menegur, ingat kalau aku masih ditegur berarti aku dikasihi
- jangan mengulangi kesalahan yang sama

Palangka Raya, 15 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 14, Amsal 14

Amsal 14:26 (TB)  Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.

Saat ini, sehari setelah bom di Surabaya, membaca ayat ini memberikan penghiburan dan kekuatan kalau di dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman dan perlindungan bagi setiap anak-anakNya. Masa depan kita sudah dijamin sama Tuhan, kita tahu bahwa saat hidup dan mati pun kita akan bersama Dia. Yang awalnya takut dan mikir macam-macam jadi ingat kalau aku gak perlu ketakutan lagi. Kalau pun ada bom, kalau Tuhan berkenan aku hidup maka dia akan melindungi. Dan kalau aku mati maka aku akan bertemu Tuhan. Sudah. Apalagi yang aku kuatirkan?

🙏 Tuhan, berikanlah perlindungan dan ketenteraman pada kami semua anak Tuhan yang sedang takut dan gentar karena teror bom di Surabaya. Ajari kami untuk terus hidup dalam takut akan Engkau ya Tuhan. Amin.

1 Samuel 14:6 (TB)  Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: "Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin TUHAN akan bertindak untuk kita, sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."

Yonatan berbeda dengan Saul yang takut berperang saat hanya sedikit rakyat yang bersama dengan dia. Yonatan memiliki keyakinan akan kekuatan Allah sehingga berani berkata kalau *bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang."*.  Alangkah indahnya iman Yonatan!

Aku mau memiliki keyakinan seperti Yonatan kalau *bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong*. Perkara apa yang mustahil bagiku? Tuhan sanggup Meg! Gak ada yang mustahil bagi Tuhan kalau Dia mau menolong. Percayalah Meg!

Palangka Raya, 14 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 13, Amsal 13

1 Samuel 13:10-11 (TB)  Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,

Saul hanya  *karena dia melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia dan Samuel tidak datang pada waktu yang telah ditentukan* lalu KETAKUTAN dan BERINISIATIF mempersembahkan korban bakaran padahal seharusnya Samuel yang melakukan itu. Kelihatannya Saul mengandalkan Tuhan saat mempersembahkan korban bakaran tersebut tapi alasan yang dikemukakannya ke Samuel mengapa gak menunggu Samuel menunjukkan kalau Saul mengandalkan kekuatan manusia. Dia takut saat ditinggalkan rakyatnya.

Kedatangan Samuel yang sepertinya terlambat menunjukkan siapa Saul yang sebenarnya:
1.  Saul mengandalkan manusia dan gak mengandalkan Tuhan. Padahal berapa orang pun rakyat yang tersisa bersamanya, kalau Tuhan mau maka Tuhan bisa beri kemenangan.
2. Saul gak taat sama Tuhan. Untuk mempersembahkan korban bakaran dan keselamatan adalah tugas imam gak sembarangan orang boleh melakukannya. Saul melanggar hal tersebut.

Saat dihadapkan pada kesulitan, aku punya pilihan untuk mengandalkan Tuhan atau ngga. Kesulitan membuat karakterku yang sebenarnya keluar, apakah aku tetap taat atau aku menjadikan kesulitan sebagai alasan untuk ketidaktaatanku.

🙏 Tuhan, aku mau taat dan mengandalkan Tuhan saat kesulitan datang. Tolong aku supaya gak melupakan kisah Saul ini dan menjadikannya pelajaran. Amin.

Amsal 13:22 (TB)  Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

Apa warisan yang akan kutinggalkan bagi anak cucuku nantinya? Kalau itu kekayaan berarti aku harus bekerja keras mencari uang sebanyak-banyaknya. Tapi kalau aku aku mau mewariskan karakter Kristus, aku harus bekerja keras menjadi serupa dengan Kristus setiap harinya. Aku harus investasi waktu lebih banyak ke anak-anakku dan ngasih undivided attention. Aku masih berjuang untuk melakukan ini karena terkadang pas bareng anak disambi ngapain gitu, jadi gak fokus sama anak. Belum lagi godaan pegang HP. Bener-bener harus mendisiplin diri terus-menerus untuk gak pegang HP waktu bareng anak.

Aku mau mendisiplin lagi diriku:
👉 Gak pegang HP waktu bareng anak
👉 Fokus main bersama anak
👉 Melakukan yang benar terus-menerus, gak peduli ada anak atau nggak, karena aku gak tahu kapan anak melihat atau ngga, kapan anak memperhatikan atau nggak.

Palangka Raya, 13 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 12, Amsal 12

Amsal 12:25 (TB)  Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Akhir-akhir ini aku merasa menjadi orang yang pesimis, gampang kuatir, takut mengenai hal-hal yang belum terjadi, suka membayangkan yan buruk. Bener-bener ketegur waktu Ci Lia ngomong tentang toxic thoughts. Lah mending kalau itu cuma di pikiran sendiri, kalau sembarangan diumbar lalu mempengaruhi yang mendengarnya gimana? Bikin down orang lain dong. Lagian siapa yang suka dengar orang ngomongin hal yang negatif,  bikin lelah jiwa raga.

Aku perlu terus ingat untuk mengganti pikiran buruk dengan pikiran positif. Pikiran yang bersandar sama Tuhan tahu kalau dengan kuasaNya Tuhan sanggup mengerjakan hal baik dari apa yang kelihatannya gak baik, Dia Allahku yang berdaulat. Daripada kuatir dan meragukan kuasaNya aku memilih percaya dan memperkatakan firman. Aku mau memilih mengatakan yang menguatkan.

Beberapa hari ini suami bilang pengen banget sebelum habis cutiku kami sudah   menempati rumah baru, masuk akal sih, supaya sempat kan fokus untuk pindahan dan ngurus barang kami dari rumah lama, belum lagi penyesuaian dengan lingkungan baru dan bagi tugas ngurus anak kalau di rumah baru gak ada saudara dan ortu. Yang terlintas di pikiranku awalnya, bagaimana mungkin, wong belum ketemu rumah yang pas, uangnya belum ada lagi, gimana mau pindah. Tapiiii...   Ketimbang 'melemahkan' suami dan bilang semua kekuatiranku, aku bilang "Aminnn...Ya bang, semoga kita segera dapat rumah ya, kita doakan lagi yok". (Sambil terus hunting rumah). Daripada kuatir, aku mau mengatakan yang positif dan mempercayai Tuhan.

🙏 Tuhan, aku gak mau kuatir. Aku percaya padaMu. Kalau Tuhan berkenan, Tuhan akan berikan apa yang kami butuhkan. Amin.

1 Samuel 12:21 (TB)  Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka.

Kesia-siaan.
Adakah hal sia-sia yang gak berguna yang harus berhenti aku lakukan? ATAU jangan-jangan aku malahan berhenti melakukan hal yang penting. Sejak gak ada grup habit tracker, aku mulai melakukan banyak hal yang gak penting dan meninggalkan kebiasaan baik yang mulai aku lakukan:
Aku mulai lagi makan Indomie.
Aku gak makan sayur atau buah tiap hari lagi.
Aku gak membaca buku tiap hari lagi.
Aku mulai pegang gadget lagi waktu bareng anak.

Mulai ambil kontrol lagi terhadap diri sendiri! Harus mulai mendisiplin diri lagi. Jangan buang waktu melakukan hal sia-sia yang gak berguna. Mulai lagi melakukan hal yang berguna.

👉  Bikin lagi habit tracker buat bulan Mei. Lakukan lagi sampai jadi kebiasaan. Jangan kasih longgar Meg! 💪 Aku merasa sih kalau sekarang jadi banyak beralasan untuk melakukan hal yang sia-sia dan gak melakukan hal yang baik. Gak boleh beralasan melulu.

Palangka Raya, 12 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 11, Amsal 11

Amsal 11:31 (TB)  Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa!

Setiap orang mendapat balasan setimpal dengan perbuatannya, setiap orang akan menuai berkali-kali lipat dari apa yang ditaburnya. Makanya kalau aku ingin menuai yang baik, pastikan aku menabur yang baik juga.

1 Samuel 11
No rhema

Palangka Raya, 11 Mei 2018
-Mega Menulis-

Thursday, May 10, 2018

1 Samuel 10, Amsal 10

Amsal 10:1 (TB)  Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.

Sara sebentar lagi berumur dua tahun dan dia mulai bisa melawan sewaktu dikasih tahu. Kalau dibilang jangan melakukan sesuatu eh malah dilakukan, sedih rasanya. Ada beberapa kebiasaan buruk yang dilakukannya dan aku gak tahu dia meniru siapa atau melihat contoh dari mana, setiap kali diingatkan malah dilakukannya di depan mataku. Duh, sedihnya kalau anak gak mendengarkan perkataan kita.

Sharing Ci Lia kemarin mengingatkanku lagi untuk spending time lebih banyak lagi dengan Sara, aku mau merebut hatinya. Jangan sampai deh Sara semakin gak mau mendengarkan perkataan orang tuanya. Memang sih rasanya keteteran, sehabis mengurus Sofia banyak yang mau aku kerjakan dan kemarin-kemarin jadi sedikit mengabaikan Sara. Tapi aku mau memprioritaskan Sara dibanding pekerjaan rumah, benar-benar memberikan perhatian penuh buat Sara. Gak sekedar nemenin atau memperhatikan Sara main, tapi benar-benar bermain bersama Sara.

1 Samuel 10:18-19 (TB)  dan ia berkata kepada orang Israel itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah menuntun orang Israel keluar dari Mesir dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan segala kerajaan yang menindas kamu.
Tetapi sekarang kamu menolak Allahmu yang menyelamatkan kamu dari segala malapetaka dan kesusahanmu, dengan berkata: Tidak, angkatlah seorang raja atas kami. Maka sebab itu, berdirilah kamu di hadapan TUHAN, menurut sukumu dan menurut kaummu."

Tuhan mengingatkan APA YANG TELAH DILAKUKANNYA saat Israel gak mau taat dan menolak Dia, tetapi Israel tetap berkeras hati dan memilih gak taat sama Tuhan.

Sewaktu aku mulai berpikiran mau gak taat sama Tuhan, aku perlu mengingat-ingat segala kebaikan dan kesetiaan Tuhan dalam hidupku. Tuhan gak layak menerima pemberontakanku. Dia layak menerima segala yang terbaik yang bisa aku berikan. Masakan aku masih mau gak taat setelah mengingat segala yang telah dilakukanNya bagiku.

🙏 Tuhan, aku bersyukur buat segala kebaikanMu. Jangan biarkan aku melupakan kebaikanMu lalu berbalik melawan Engkau seperti Israel ya Tuhan.  Aku mau mengingat terus segala kebaikanMu dan bersyukur padaMu ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 10 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 9, Amsal 9

Amsal 9:11 (TB)  Karena oleh aku umurmu diperpanjang, dan tahun-tahun hidupmu ditambah.

Hikmat membuat orang berumur panjang.
Kemarin di wa grup keluarga ada saudara yang share foto nenekku dan saudaranya yang paling tua,mereka berumur 94 dan 90 tahun. Sungguh mengucap syukur mereka diberi umur  sepanjang itu. Jadi saat baca ayat ini teringat lagi dengan mereka. Orang tua zaman dulu biasanya rata-rata berumur panjang. Memang sih, umur panjang adalah pemberian Tuhan. Tapi ada bagian kita untuk menjaga kesehatan kita, ada banyak orang yang gak berumur panjang karena gak berhikmat. Gak berhikmat karena hidup seenaknya:makan seenaknya gak tahu aturan, kurang beraktivitas, gila kerja, istirahat kurang, punya kebiasaan yang buruk, dll.

Hari ini diingatkan untuk berhikmat dalam hidup supaya diberkati dengan umur panjang :
👉 Salah satu pergumulanku ialah mengendalikan nafsu makanku, aku suka makan seenaknya. Aku mau mengurangi makan karbohidrat, karena ada riwayat diabetes dalam keluargaku.
👉 Kebiasaan makan sayur dan buah sewaktu hamil mulai kendor sekarang, apalagi sudah ga ada habit Tracker, aku mau mulau lagi.

1 Samuel 9:15 (TB)  Tetapi TUHAN telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum kedatangan Saul, demikian:

Salah satu keistimewaan menjadi seorang yang mau mendengarkan Tuhan ya seperti ayat di atas, Tuhan menyatakan hal-hal yang akan terjadi dalam hidup Samuel supaya Samuel dapat melayani orang lain. Jadi ingat sewaktu Samuel kecil pun Tuhan sudah menyatakan apa yang akan terjadi pada keluarga Eli. Awalnya aku pikir sih karena Samuel seorang nabi makanya Tuhan berikan penglihatan akan banyak hal yang belum terjadi. Tapi kan gak mungkin juga ya seseorang menjadi nabi kalau dia gak dipilih Tuhan. Pastinya Tuhan memilih orang yang mau mendengarkan Dia.

Apakah aku mau mendengarkan Tuhan?
Sudahkah aku memberikan waktu untuk Tuhan berbicara dan memakaiku?
Atau jangan-jangan aku menjalankan 'agendaku'  saja dan gak mempersilakan Tuhan leluasa berbicara. Seringnya sekarang karena merasa banyak yang dikerjakan sejak beranak dua jadi 'membatasi' Tuhan bicara sewaktu baca firman Tuhan dengan mikir:"Ah, nanti aku sate maksimal setengah jam aja,  aku mau melakukan ini itu".  Gak boleh lagi berpikiran begitu, waktu yang aku punya adalah anugerah Tuhan. Gak boleh lagi membatasi Tuhan seperti itu. Waktu yang aku habiskan bersama Tuhan gak akan sia-sia, aku tetap bisa melakukan ini itu dengan waktu yang tersisa.

🙏 Tuhan, terima kasih buat waktu yang Tuhan berikan buatku. Aku mau memakainya untuk mendengarkan Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 9 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 8, Amsal 8

Amsal 8:19 (TB)  Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan.

Apakah usahaku mendapatkan hikmat sudah melebihi usahaku mendapatkan emas dan perak,  atau di zaman sekarang, uang? Untuk mendapatkan uang aku bekerja di kantor berjam
-jam melakukan tugasku. Apakah aku sudah mencari hikmat dengan sungguh? Sudahkah aku meminta hikmat kepada Sang Pemberi Hikmat? Atau jangan-jangan aku hanya datang kepadaNya saat jalan yang kupilih sudah mentok.

Sejak kelahiran anak kedua, aku merasa gak punya banyak waktu untuk merenungkan firman Tuhan seperti sebelumnya, bisa punya waktu untuk baca Alkitab tanpa diinterupsi saja sudah luar biasa rasanya. Benar-benar masih berjuang untuk mencari waktu terbaik.

🙏 Tuhan, aku rindu punya waktu berdua sama Tuhan. Berikan waktu terbaik buatku ya Tuhan. Amin.

1 Samuel 8:19-20 (TB)  Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

Bangsa Israel ingin menjadi sama dengan bangsa-bangsa yang gak mengenal Tuhan dengan meniru cara hidup mereka yang berada di bawah pimpinan seorang raja. Padahal, bangsa yang lain itu gak mengenal Tuhan loo....!!! Tidakkah bangsa Israel tahu dan mendengar apa yang akan mereka tanggung kalau melakukan itu? Samuel sudah memperingatkan tapi mereka gak mau mendengar, malahan ngotot dengan apa yang mereka inginkan.

Peringatan buatku! Anak Tuhan gak perlu mengikuti cara hidup orang yang gak kenal Tuhan yang sudah nyata-nyata gak baik. Lebih baik taat sama pimpinan Tuhan dan membiarkan hidup dipimpin olehNya daripada mengikut manusia. Perlu benar-benar belajar dari firman Tuhan dan kembali ke Tuhan aja untuk hidup yang dipimpin olehNya.

🙏 Tuhan, jangan biarkan aku mengikuti cara hidup mereka yang gak kenal Tuhan. Aku mau hidup di bawah pimpinan Tuhan saja, tolong aku untuk terus hidup dalam ketaatan ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 8 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 7, Amsal 7

1 Samuel 7:13 (TB)  Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,

Dikatakan tangan Tuhan melawan orang Filistin seumur hidup Samuel. Jadi penasaran kan, sehabis Samuel gak ada gimana? Apakah Tuhan gak melawan orang Filistin lagi? Apakah yang dilakukan Samuel sehingga karena dia Tuhan menolong Israel melawan Filistin?  Di beberapa ayat sebelumnya dikatakan demikian :
1 Samuel 7:8 (TB)  Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu."

Samuel TIDAK BERHENTI BERSERU bagi Israel kepada Tuhan. Samuel terus berdoa untuk Israel. See? Siapa yang bilang berdoa gak penting. Doa seorang Samuel melindungi bangsa Israel. Doa orang yang benar sangat besar kuasanya. Jangan pernah meremehkan orang benar yang berdoa. Terkadang kita bilang, kita cuma bisa berdoa, padahal doa sangat penting.

👉  Seperti Samuel yang terus berdoa untuk Israel, aku juga mau tekun mendoakan hal-hal yang Tuhan taruhkan di hatiku. Diingatkan juga menjadi istri yang berdoa.

Amsal 7
no rhema

Palangka Raya, 7 Mei 2018
-Mega Menulis-

Sunday, May 6, 2018

1 Samuel 6, Amsal 6

Amsal 6:8 (TB)  ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.

Semut tahu kapan waktunya bekerja keras dan kapan beristirahat menikmati kerja kerasnya. Kalau dipikir-pikir, gak ada tuh yang ngasih tahu semut musim apa sekarang tapi semut benar-benar mengenali musim yang sedang datang sehingga tahu kapan waktunya mengumpulkan dan waktunya menghabiskan.

Kalau semut aja Tuhan kasih insting untuk tahu kapan harus bekerja dan beristirahat, aku juga harus berhikmat. Tuhan beri berkatNya dalam berbagai bentuk dan aku harus bisa mengelolanya dengan baik. Berkat Tuhan bermacam-macam :waktu, kesehatan, materi, dll. Aku harus tahu kapan waktunya bekerja keras dan beristirahat. Begitu juga dengan mengurus keuangan, kapan waktunya mengumpulkan dan menggunakan. Saat ini, kami berencana mencari rumah lagi karena kami baru pindah ke tempat yang baru. Jadi benar-benar harus mengumpulkan uang lagi dari awal untuk dp rumah, harus mengencangkan ikat pinggang, apalagi kami berharap dapat segera punya rumah sendiri dan gak numpang ortu lagi.

👉 Mulai mengumpulkan dp rumah dengan cara:
- Mengurangi pengeluaran bulanan.
- Menabung di awal bulan separo penghasilan untuk DP rumah.
- Jajan di luar maksimal seminggu 2x.

🙏Tuhan, kami bersyukur buat berkat yang Tuhan berikan buat keluarga kami. Tolong berikan kami rumah yang terbaik dari Tuhan dan tolong kami mengendalikan diri dalam menggunakan uang yang ada pada kami ya Tuhan. Amin.

1 Samuel 6:19 (TB)  Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya.

Tidak sembarangan orang boleh menyentuh tabut perjanjian, hanya suku Lewi yang dikhususkan untuk melayani Tuhan saja yang boleh. Orang Bet-Semes yang notabene orang Israel harusnya tahu dong kalau ada aturan tersebut tapi mereka malah melihat isi tabut perjanjian. Ini bisa berarti dua hal:
1.  Mereka gak tahu/gak mengerti bagaimana memperlakukan tabut perjanjian.
2. Mereka menganggap 'ringan' aturan tersebut sehingga gak taat.

Bagaimana denganku? Apakah aku tahu firman Tuhan? Apakah aku taat? Atau jangan-jangan aku menganggap ringan pelanggaran yang kulakukan. Kalau gak tahu, cari tahu! Kalau tahu, taat! Jangan seenaknya melanggar firman Tuhan.

Palangka Raya, 6 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 5, Amsal 5

Amsal 5:3-4 (TB)  Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.

Dosa perzinahan saat ini dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan anak Tuhan bukan berarti kebal terhadap dosa ini. Harus bisa menjaga diri dan pasangan. Bahkan, orang yang sehari-hari pelayanan pun dapat terjebak dalam dosa ini. Aku awalnya mikir, ah ini bukan pergumulanku dan suami. Tapi, aku gak boleh sombong, setiap orang bisa jatuh. Jangan mengira kami teguh berdiri dan gak bisa jatuh, harus senantiasa mengingat:
👉 Dosa perzinahan hanya enak di awalnya saja, tapi endingnya pasti gak enak.
👉 Dosa perzinahan bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain (pasangan, anak, keluarga besar, dll).

Bagaimana supaya aku gak jatuh dalam dosa perzinahan?
👉 Jangan suka curhat dengan lawan jenis, suami harus jadi sahabat terbaikku. Dipikir-pikir biasanya cewek
jarang jatuh dalam dosa perzinahan kalau nggak merasakan kedekatan hati dengan seseorang, makanya gak boleh buka peluang.
👉 Bersyukur dan puas dengan suami sendiri, gak perlu membandingkan dengan orang lain. Jangan buka peluang hati dimasuki orang lain. Mungkin awalnya cuma mikir, "Kok suamiku gini sih?", "Kayaknya si A oke banget deh orangnya,  sabar banget gak kayak suamiku", dll. Stop ngebandingin suami sendiri dengan orang lain. Rayakan dan syukur kelebihannya, doakan apa yang jadi kekurangannya.
👉 Memuaskan suami. Teringat sharing teman di grup PIC kemaren yang bilang, suami yang kenyang di rumah gak mungkin kelaparan dan mencari yang lain di luaran, make sense sih. Ini bukan hanya secara fisik, tapi bagaimana menaruh perhatian dan memenuhi kebutuhan suami secara total. Suami butuh merasa dihormati dan dihargai, kalau dia gak mendapatkan itu dari istri, jangan heran kalau dia mencari di luaran.

🙏 Tuhan, tolong aku dan suami menjaga diri kami dari dosa perzinahan. Jauhkan kami dari godaan dosa ini. Biarkah kami menikmati indahnya kesetiaan pernikahan di dalam Tuhan. Amin.

1 Samuel 5:7 (TB)  Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita."

Bagi Israel suatu kekalahan saat tabut Allah direbut bangsa lain. Tapi, apa yang bagi Israel merupakan kekalahan dipakai Allah untuk menyatakan kemuliaan dan kuasaNya kepada bangsa-bangsa lain yang tidak mengenalNya.

Saat aku mengalami kesulitan atau kerugian, aku harus tetap yakin Allah sedang menyatakan kemuliaanNya, walaupun mungkin aku tidak bisa melihat dengan jelas rencanaNya. Segala sesuatu dapat mendatangkan kemuliaan bagiNya bahkan hal buruk yang terjadi,  Allah berdaulat! Jangan pernah lupakan itu Meg!

Palangka Raya, 5 Mei 2018
-Mega Menulis-

Friday, May 4, 2018

1 Samuel 4, Amsal 4

Amsal 4:7 (TB)  Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.

dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.
Berusaha mengerti segala sesuatu.
Itu yang kudapat saat baca ayat ini. Saat menghadapi masalah dan gak tau harus ngapain, yang perlu kulakukan adalah jangan pernah bersandar kepada pengertian sendiri. Jangan hanya berasumsi. Cari Tuhan. Pahami situasi dengan benar. Komunikasikan dengan orang lain yang lebih mengerti. Baru putuskan.

Bagaimana usaha untuk mengerti suatu keadaan? Selain berdoa dan bertanya ke Tuhan, baru-baru ini aku belajar (lagi) pentingnya KOMUNIKASI untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan yang benar tentang suatu keadaan. Ketimbang berasumsi sendiri lalu berpikiran negatif tanpa memiliki informasi yang benar, lebih baik aku berusaha mengerti keadaan dengan mengkomunikasikan dengan orang yang mengerti baru memutuskan apa yang aku lakukan.

👉 Dalam memutuskan sesuatu bersama suami, penting untuk benar-benar berkomunikasi dengan suami dan gak hanya memaksakan pemikiran sendiri. Gak boleh egois. Aku perlu belajar melihat dari sudut pandang lain.

1 Samuel 4:3 (TB)  Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita."

Yang dilakukan tua-tua Israel itu khas orang zaman sekarang:
- Mereka menyalahkan Tuhan atas kesulitan yang mereka alami
Mereka bukan bertanya langsung sama Tuhan lo kenapa mereka kalah, mereka bukan berdoa atau berkomunikasi sama Tuhan. Yang mereka lakukan mungkin sama seperti kita yang berkata kepada orang lain, "Kenapa sih Tuhan membuatku gagal dalam tes kemarin?", "Kenapa sih Tuhan belum memberikan kami keturunan? ". Lah, ngapain nanya atau ngomong ke orang lain? Kenapa gak nanya ke Tuhan langsung? Kenapa langsung nyalahin Tuhan?
-Berinisiatif melakukan sesuatu yang gak berkenan sama Tuhan
Belum nanya sama Tuhan eh dah berinisiatif ngangkat tabut perjanjian. Emang siapa yang suruh? Sebelum melakukan sesuatu, pastikan dulu yang kita lakukan berkenan di hadapan Tuhan.

👉 Saat mengalami kesulitan, ketimbang menyalahkan Tuhan, aku mau belajar bertanya ke Tuhan : Apa yang Tuhan mau aku pelajari dalam situasi ini? Bagaiman seharusnya responku?

Palangka Raya, 4 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 3, Amsal 3

1 Samuel 3:13 (TB)  Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka!

Kenapa Eli membiarkan anak-anaknya menghujat Tuhan dan tidak memarahi mereka? Sebagai orang tua seharusnya dia tegas terhadap anak-anaknya,  apalagi anaknya berbuat dosa terhadap Tuhan. Kemungkinan karena sejak kecil dia melakukan pembiaran sehingga sampai besar anak-anaknya berani padanya dan juga melakukan kejahatan terhadap Tuhan. Ya bagaimana mengharapkan anak taat sama Tuhan yang gak kelihatan kalau sama orang tua yang kelihatan saja mereka gak taat. Anak perlu belajar tunduk pada mereka yang memiliki otoritas atas hidupnya sejak kecil.

Seringkali sebagai orang tua, orang tua zaman sekarang juga gak mau mendisiplin anaknya sejak dini dengan berbagai alasan:kasihan, anak belum mengerti, gak boleh dikerasin nanti anak trauma, nanti tahu sendiri mana yang salah, dsb-nya. Padahal, kalau anak gak dididik sejak dini, yang kasihan anaknya sendiri. Lebih baik mendisiplin anak sejak dini daripada mereka menerima akibat buruk akibat perbuatannya, apalagi kalau sampai Tuhan yang menghukum.

👉 Aku sering gak tega dan tergoda membela anak saat suami sedang mendisiplin. Gak boleh gitu, harus ingat apa yang terjadi pada anak-anak Eli, bagaimana akibatnya pada anak kalau tidak dimarahi. Kalau anak tidak tunduk pada otoritas akibatnya akan mengerikan. Aku juga harus mendisiplin anakku.

🙏 Tuhan, tolong aku dan suamiku dalam mendidik anak-anak kami. Berikan kami hikmat dalam bertindak sehingga tahu bagaimana harus berkata dan ajari kami melakukan yang benar sebagai orang tua karena tindakan kami berbicara lebih keras daripada perkataan kami.

Amsal 3:27 (TB)  Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

... dari orang-orang yang berhak menerimanya
Lalu, dari mana aku tahu orang tersebut berhak menerima kebaikan atau nggak?
Aku berpikir begitu sewaktu baca ayat ini. Zaman sekarang banyak sekali orang yang memanfaatkan kebaikan orang lain, dan saat ini untuk blessing orang lain dengan materi kami harus benar-benar berhikmat. Apalagi karena kami berencana untuk punya rumah tahun ini.

Tadi malam suami bilang ingin blessing keluarga yang sedang memerlukan bantuan. Dalam hatiku aku ngedumel awalnya, lah...emang mereka beneran perlu, kami juga perlu kok. Tapi hari ini baca ayat ini diingatkan juga bagian *padahal engkau mampu melakukannya*.  Kalau mikir keperluan-keperluan kami NANTI ya gak bakal bisa blessing orang dong,berasa gak mampu mulu dong. Lah, orang lain memerlukan kebaikan kita SEKARANG, harusnya aku juga mikir SEKARANG aku mampu ga? Kalau iya, jangan menahan kebaikan! Gak usah mikir kejauhan, gimana kalau NANTI aku perlu buat DP rumah? Masakan aku gak percaya Tuhan sanggup memberkati kami pada saatnya nanti kami memerlukan?

👉 Langsung deh bilang suami untuk transfer.

🙏Tuhan, ampuni aku karena menahan kebaikan dari mereka yang berhak menerimanya padahal aku mampu melakukannya. Ampuni aku karena terlalu kuatir tentang masa depan. Tolong aku untuk percaya sepenuhnya sama Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 3 Mei 2018
-Mega Menulis-

Wednesday, May 2, 2018

1 Samuel 2, Amsal 2

Amsal 2:2 (TB)  sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,

Suara apakah yang didengarkan telinga kita? Hikmat atau kebodohan?
Apakah perkara yang diperhatikan hati kita setiap harinya? Perkara yang sia-sia atau yang bermanfaat?
Apakah kecenderungan hati kita setiap harinya? Apakah yang jadi perhatian utama kita?

Sejak punya anak kedua, aku kerepotan mencari waktu untuk membaca firman Tuhan. Begitu bangun langsung mengurus Sofia dan segala yang berhubungan dengannya. Mendengar suara Tuhan bukan lagi jadi fokus utamaku. Terkadang jadi mikir, bagaimana mungkin berkat yang kuterima menjauhkan dari Sang Pemberi Berkat? Seharusnya gak gitu kan? Dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan mengurus Sofia harusnya mengingatkanku untuk semakin dekat dengan Tuhan. Karena siapa yang bisa beri aku kekuatan dan hikmat dalam mengurus Sofia kalau bukan Tuhan?

👉 Terkadang mau baca Alkitab mikirnya, "Ah capek, nanti aja lah baca Alkitabnya". Aku mau ubah pemikiran jadi gini, "Aku mau baca Alkitab ah, supaya dapat kekuatan baru, supaya aku disegarkan sama Tuhan".

1 Samuel 2:26 (TB)  Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.

Wowww...!!! Disukai Tuhan dan manusia. Luar biasa ya! Di zaman sekarang ma jarang banget yang kayak gitu. Yang ada sih:
- disukai Tuhan tapi gak disukai manusia
- gak disukai Tuhan tapi disukai manusia - gak disukai Tuhan dan manusia
Tapiiiii.... Samuel beda! Alkitab bilang dia disukai Tuhan dan manusia.

Bagaimana supaya disukai Tuhan dan manusia?
- Sejak kecil Samuel sudah diserahkan kepada Tuhan
👉 Sudahkah aku menyerahkan hidupku kepada Tuhan seluruhnya?
- Samuel mengasihi Tuhan dengan sungguh.
👉 Kebayang gak sejak kecil dah jadi pelayan Tuhan? Kalau gak karena mengasihi Tuhan mungkin Samuel dah minta pulang ke rumah kali, tiap dikunjungi orang tuanya.
- Samuel punya original life yang penuh integritas
👉 Bagaimana mungkin disukai Tuhan dan manusia kalau Samuel munafik? Atau gak berintegritas?

🙏 Tuhan, aku mau punya hidup berintegritas. Tolong aku supaya fokusku adalah menyukakan Tuhan, bukan manusia. Amin.

Palangka Raya,  2 Mei 2018
-Mega Menulis-

1 Samuel 1, Amsal 1

1 Samuel 1:5-6 (BIMK)  Tetapi Hana diberinya sebagian saja sebab TUHAN tidak memberi anak kepadanya. Meskipun begitu Elkana sangat mencintai Hana.
Hana selalu disakiti hatinya dan dihina oleh Penina, madunya itu, karena TUHAN tidak memberi anak kepadanya.

Elkana sangat mencintai Hana.
Penina menyakiti hati Hana.
Kenapa? Karena Penina sakit hati!! Kebayang dong, Penina istri muda yang sudah memberikan keturunan bagi Elkana tapi Elkana sangat mencintai Hana. Penina cemburu dan sakit hati, lalu menyakiti Hana.

Aku lupa pernah baca di mana, biasanya orang yang sakit hati biasanya punya kecenderungan menyakiti hati orang lain.
Reminder buatku :
👉 Kalau punya masalah dengan orang lain, diselesaikan! Lepaskan pengampunan. Jangan sampai aku terus dipenuhi amarah, jadi sakit hati, lalu menyakiti orang lain. Sakit hati lalu berbuat dosa? No... No...! Sori lah yau, aku gak mau. Hidup gak tenang pastinya karena membuatku mengharapkan hal buruk dalam hidup orang lain (pernah ngalamin).
👉 Kalau ngadepin orang yang suka menyakiti orang lain, gak usah ikutan marah. Aku perlu berbelas kasihan dan belajar mendoakan dia. Bisa jadi dia sakit hati sehingga menyakiti orang lain.

Amsal 1:5 (TB)  baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan

*Punya hati yang mau diajar.*
Kalimat di atas yang muncul di pikiranku sewaktu membaca ayat di atas. Tujuan Amsal ini ditulis sangat banyak, begitu banyak manfaat yang didapat dengan mendengarkan Amsal. Tapiiiii... Kalau hati kita dah keras duluan dan gak mau diajar ya percuma.

Hati yang mau diajar senantiasa rindu mencari tahu dan haus dengan hikmat. Tiap hari excited bertanya, "Tuhan, mau ngomong apa ya sama aku hari ini?" laluau menerima setiap apa yang Tuhan ajarkan. Kalau baca firman Tuhan lalu mengkoreksi hidupnya, "Adakah bagian dalam hidupku ini yang harus aku ubah?",  jadi gak sekedar baca doang.

🙏 Tuhan, aku mau punya hati yang mau diajar sama Tuhan. Tolong aku, supaya menerima ajaran Tuhan dengan hati yang lembut dan sedia untuk melakukannya. Amin.

Palangka Raya, 1 Mei 2018
-Mega Menulis-