Saturday, May 26, 2018

1 Samuel 26, Amsal 26

Amsal 26:11 (TB)  Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.

Kalau dengar kata 'diskon' aku bisa kalap, jadi membeli barang yang gak aku butuhkan dengan beralasan 'mumpung'. Dah sering terjadi tuh, aku beli barang hanya karena diskon terus ujung-ujungnya gak kepake, atau kalau pun dipakai sebentar aja, atau gak perlu banget sekarang tapi jadi beli. Jadinya nyesal deh karena sebenarnya ada keperluan lain yang lebih penting.

Nah, kemarin tahu ada diskon 10% di Tokopedia aku dah tergoda aja mau belanja ini itu. Di wishlist ada sih beberapa barang yang aku inginkan sejak lama, buku-buku,  mainan buat Sara, parfum, dll. Sudah sempat aku masukkan ke keranjang, terus begitu lihat total nominalnya jadi elus-elus hati, hahahaha. Di kepala dah kayak perang:
Ini serius mau beli Meg? Kamu gak perlu banget lo sekarang.
Kamu lagi ngumpulin dp rumah lo Meg. (Emang nominal yang mau dibelanjakan masih jauh dari dp, tapi kapan terkumpulnya uang dp kalau kayak gini).
Gak papa lah, sekali-kali menyenangkan diri sendiri, toh ntar juga ada gaji ke 13 dan 14. (Tapi lumayan sih ya biar dikit nambahin DP).
Ada buku yang kamu incar lo Meg... (Eh tapi, buku yang ada di rumah aja banyak yang belum kebaca).
Kalau keadaan normal alias gak diskon kamu beli gak Meg? Sudah pasti nggak! (Kalaupun beli gak sekarang kali).

Terus jadi ingat sharenya Ci Lia, lupa persisnya tapi intinya : Kamu bisa hidup tanpa ini gak?
YA BISA LAH....!
Ok, clear. Aku batal belanja. Fiuhhhh....

Hari diskon di Tokopedia sudah lewat dan aku bersyukur karena gak mengulang kebodohanku yang suka beli barang yang gak perlu saat ada diskon.  Puji Tuhan, bisa saving buat dp rumah. Kalau aku belanja kemarin dan baca ayat ini hari ini mungkin aku berasa jadi anjing yang kembali ke muntahnya dan nyesal banget 😂

1 Samuel 26:12 (TB)  Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur, karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.

*karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak.*
Baca kalimat di atas aku jadi merasa kalau Tuhan seperti menguji Daud untuk melihat responnya, apakah akan tetap sama dengan yang sebelumnya. Apalagi ini benar-benar seperti Tuhan yang 'serahkan'  Saul. Mungkin bagi orang lain, situasi seperti yang dihadapi Daud adalah tanda dan kesempatan untuk membalas dendam pada Saul. Tapi, sekali lagi Daud malah memilih mengampuni Saul karena dia tidak mau mengambil nyawa orang yang telah diurapi Tuhan. Respon Daud luar biasa! Padahal kalau jadi Daud siapa pun pasti kesal lah sama Saul dan kehilangan kesabaran, dah diampuni sebelumnya eh malah ngejar-ngejar lagi pakai bawa pasukan. Bukan salah Daud sih kupikir kalau kali ini dia mau bunuh Saul, tapi dia tetap menyayangkan nyawa Saul dan menghormati Tuhan. Daud berespon dengan benar dan tetap memuliakan Tuhan.

Aku ingat, saat suami bikin salah dan minta maaf aku akan mengampuni (dengan berat hati dan ngambek dulu), tapi dalam hati berucap, "Awas aja lo kalau diulangi lagi ntar, habis lo, jangan harap diampuni". Lah, belum-belum sudah mikir kayak gitu. Apa kabarnya kalau kayak Daud yang dan mengampuni tahu-tahu Saul masih mengulangi kesalahannya. Aku perlu melakukan yang dilakukan Daud, berespon benar sekalipun suami mengulangi kesalahannya (tapi semoga janganlah, lol). Aku akan memilih mengampuni saat suami berbuat salah.

🙏 Tuhan, tolong aku berespon benar dalam segala situasi yang Tuhan izinkan terjadi. Aku mau mengampuni saat suami berbuat salah dan gak mau berpikiran negatif. Tolong aku ya Tuhan. Amin.

Palangka Raya, 26 Mei 2018
-Mega Menulis-

No comments: