Sunday, May 6, 2018

1 Samuel 5, Amsal 5

Amsal 5:3-4 (TB)  Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.

Dosa perzinahan saat ini dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan anak Tuhan bukan berarti kebal terhadap dosa ini. Harus bisa menjaga diri dan pasangan. Bahkan, orang yang sehari-hari pelayanan pun dapat terjebak dalam dosa ini. Aku awalnya mikir, ah ini bukan pergumulanku dan suami. Tapi, aku gak boleh sombong, setiap orang bisa jatuh. Jangan mengira kami teguh berdiri dan gak bisa jatuh, harus senantiasa mengingat:
👉 Dosa perzinahan hanya enak di awalnya saja, tapi endingnya pasti gak enak.
👉 Dosa perzinahan bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain (pasangan, anak, keluarga besar, dll).

Bagaimana supaya aku gak jatuh dalam dosa perzinahan?
👉 Jangan suka curhat dengan lawan jenis, suami harus jadi sahabat terbaikku. Dipikir-pikir biasanya cewek
jarang jatuh dalam dosa perzinahan kalau nggak merasakan kedekatan hati dengan seseorang, makanya gak boleh buka peluang.
👉 Bersyukur dan puas dengan suami sendiri, gak perlu membandingkan dengan orang lain. Jangan buka peluang hati dimasuki orang lain. Mungkin awalnya cuma mikir, "Kok suamiku gini sih?", "Kayaknya si A oke banget deh orangnya,  sabar banget gak kayak suamiku", dll. Stop ngebandingin suami sendiri dengan orang lain. Rayakan dan syukur kelebihannya, doakan apa yang jadi kekurangannya.
👉 Memuaskan suami. Teringat sharing teman di grup PIC kemaren yang bilang, suami yang kenyang di rumah gak mungkin kelaparan dan mencari yang lain di luaran, make sense sih. Ini bukan hanya secara fisik, tapi bagaimana menaruh perhatian dan memenuhi kebutuhan suami secara total. Suami butuh merasa dihormati dan dihargai, kalau dia gak mendapatkan itu dari istri, jangan heran kalau dia mencari di luaran.

🙏 Tuhan, tolong aku dan suami menjaga diri kami dari dosa perzinahan. Jauhkan kami dari godaan dosa ini. Biarkah kami menikmati indahnya kesetiaan pernikahan di dalam Tuhan. Amin.

1 Samuel 5:7 (TB)  Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita."

Bagi Israel suatu kekalahan saat tabut Allah direbut bangsa lain. Tapi, apa yang bagi Israel merupakan kekalahan dipakai Allah untuk menyatakan kemuliaan dan kuasaNya kepada bangsa-bangsa lain yang tidak mengenalNya.

Saat aku mengalami kesulitan atau kerugian, aku harus tetap yakin Allah sedang menyatakan kemuliaanNya, walaupun mungkin aku tidak bisa melihat dengan jelas rencanaNya. Segala sesuatu dapat mendatangkan kemuliaan bagiNya bahkan hal buruk yang terjadi,  Allah berdaulat! Jangan pernah lupakan itu Meg!

Palangka Raya, 5 Mei 2018
-Mega Menulis-

No comments: