Tuesday, May 15, 2018

1 Samuel 12, Amsal 12

Amsal 12:25 (TB)  Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Akhir-akhir ini aku merasa menjadi orang yang pesimis, gampang kuatir, takut mengenai hal-hal yang belum terjadi, suka membayangkan yan buruk. Bener-bener ketegur waktu Ci Lia ngomong tentang toxic thoughts. Lah mending kalau itu cuma di pikiran sendiri, kalau sembarangan diumbar lalu mempengaruhi yang mendengarnya gimana? Bikin down orang lain dong. Lagian siapa yang suka dengar orang ngomongin hal yang negatif,  bikin lelah jiwa raga.

Aku perlu terus ingat untuk mengganti pikiran buruk dengan pikiran positif. Pikiran yang bersandar sama Tuhan tahu kalau dengan kuasaNya Tuhan sanggup mengerjakan hal baik dari apa yang kelihatannya gak baik, Dia Allahku yang berdaulat. Daripada kuatir dan meragukan kuasaNya aku memilih percaya dan memperkatakan firman. Aku mau memilih mengatakan yang menguatkan.

Beberapa hari ini suami bilang pengen banget sebelum habis cutiku kami sudah   menempati rumah baru, masuk akal sih, supaya sempat kan fokus untuk pindahan dan ngurus barang kami dari rumah lama, belum lagi penyesuaian dengan lingkungan baru dan bagi tugas ngurus anak kalau di rumah baru gak ada saudara dan ortu. Yang terlintas di pikiranku awalnya, bagaimana mungkin, wong belum ketemu rumah yang pas, uangnya belum ada lagi, gimana mau pindah. Tapiiii...   Ketimbang 'melemahkan' suami dan bilang semua kekuatiranku, aku bilang "Aminnn...Ya bang, semoga kita segera dapat rumah ya, kita doakan lagi yok". (Sambil terus hunting rumah). Daripada kuatir, aku mau mengatakan yang positif dan mempercayai Tuhan.

🙏 Tuhan, aku gak mau kuatir. Aku percaya padaMu. Kalau Tuhan berkenan, Tuhan akan berikan apa yang kami butuhkan. Amin.

1 Samuel 12:21 (TB)  Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka.

Kesia-siaan.
Adakah hal sia-sia yang gak berguna yang harus berhenti aku lakukan? ATAU jangan-jangan aku malahan berhenti melakukan hal yang penting. Sejak gak ada grup habit tracker, aku mulai melakukan banyak hal yang gak penting dan meninggalkan kebiasaan baik yang mulai aku lakukan:
Aku mulai lagi makan Indomie.
Aku gak makan sayur atau buah tiap hari lagi.
Aku gak membaca buku tiap hari lagi.
Aku mulai pegang gadget lagi waktu bareng anak.

Mulai ambil kontrol lagi terhadap diri sendiri! Harus mulai mendisiplin diri lagi. Jangan buang waktu melakukan hal sia-sia yang gak berguna. Mulai lagi melakukan hal yang berguna.

👉  Bikin lagi habit tracker buat bulan Mei. Lakukan lagi sampai jadi kebiasaan. Jangan kasih longgar Meg! 💪 Aku merasa sih kalau sekarang jadi banyak beralasan untuk melakukan hal yang sia-sia dan gak melakukan hal yang baik. Gak boleh beralasan melulu.

Palangka Raya, 12 Mei 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...