Dapat Harta Karun dari Nonik
Gak semua anak punya privilige untuk beli buku. Tapi anak bisa punya akses ke buku kalau ortunya mau mengenalkan buku ke anak. Serius. Aku anak itu.
Orang tuaku jarang banget membelikan kami buku. Sesekali mereka membeli Majalah Bobo. Buku anak? Nggak. Bukan gak punya uang. Punya. Tapi bukan prioritas mereka membeli buku bacaan untuk kami. Nah, puji Tuhannya, mereka memberikan kami anak-anaknya akses ke buku dengan cara lain. Kami diantar ke tempat penyewaan buku setiap hari Sabtu atau hari libur atau ke perpustakaan daerah. Serasa ke surga kalau sudah ke book rental. Ketemu komik, novel, ah....masa kecilku sungguh indah.
Begitu dewasa dan bekerja aku mulai membeli buku-buku yang aku sukai. Sempat terpikir untuk mencari buku-buku lama yang pernah aku baca untuk dikoleksi. Tapi ternyata tidak dicetak ulang. Kalau pun ada yang dicetak ulang, untuk mengoleksinya membutuhkan biaya besar. Ya sudahlah, kulepaskan keinginan itu. Sekarang aku membeli buku-buku untuk anakku. Melihat mereka membaca buku setiap hari seperti memuaskan inner childku.
Hari ini kiriman Nonik sampai di rumah kami. Nonik ini teman bloggerku yang kukenal bertahun-tahun lalu. Kami kenal karena sering saling blogwalking, saling meninggalkan komen di blog dan berinteraksi di sana. Kami hanya bertemu dua kali dan sesekali ngobrol di media sosial. Beberapa minggu lalu Nonik mengirim WA dan bertanya apakah aku dan anak-anakku mau menerima beberapa koleksi buku anaknya. What? Ya mau lah! Itu harta karun. Hahahahaha. Dan hari ini buku-buku kiriman Nonik sampai di rumah kami. Aih senangnya. Anak-anak melupakan jam makan siang dan gak sabar membaca buku-buku yang diterimanya. Sungguh hati kami limpah dengan syukur.
Hari ini aku gak check out barang apapun di Shopee. Tapi kami begitu happy. Terima kasih Nonik. Terima kasih Tuhan.
Palangka Raya, 7 Juli 2025
-Mega Menulis-
Comments