Wednesday, May 2, 2018

1 Samuel 2, Amsal 2

Amsal 2:2 (TB)  sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,

Suara apakah yang didengarkan telinga kita? Hikmat atau kebodohan?
Apakah perkara yang diperhatikan hati kita setiap harinya? Perkara yang sia-sia atau yang bermanfaat?
Apakah kecenderungan hati kita setiap harinya? Apakah yang jadi perhatian utama kita?

Sejak punya anak kedua, aku kerepotan mencari waktu untuk membaca firman Tuhan. Begitu bangun langsung mengurus Sofia dan segala yang berhubungan dengannya. Mendengar suara Tuhan bukan lagi jadi fokus utamaku. Terkadang jadi mikir, bagaimana mungkin berkat yang kuterima menjauhkan dari Sang Pemberi Berkat? Seharusnya gak gitu kan? Dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan mengurus Sofia harusnya mengingatkanku untuk semakin dekat dengan Tuhan. Karena siapa yang bisa beri aku kekuatan dan hikmat dalam mengurus Sofia kalau bukan Tuhan?

👉 Terkadang mau baca Alkitab mikirnya, "Ah capek, nanti aja lah baca Alkitabnya". Aku mau ubah pemikiran jadi gini, "Aku mau baca Alkitab ah, supaya dapat kekuatan baru, supaya aku disegarkan sama Tuhan".

1 Samuel 2:26 (TB)  Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.

Wowww...!!! Disukai Tuhan dan manusia. Luar biasa ya! Di zaman sekarang ma jarang banget yang kayak gitu. Yang ada sih:
- disukai Tuhan tapi gak disukai manusia
- gak disukai Tuhan tapi disukai manusia - gak disukai Tuhan dan manusia
Tapiiiii.... Samuel beda! Alkitab bilang dia disukai Tuhan dan manusia.

Bagaimana supaya disukai Tuhan dan manusia?
- Sejak kecil Samuel sudah diserahkan kepada Tuhan
👉 Sudahkah aku menyerahkan hidupku kepada Tuhan seluruhnya?
- Samuel mengasihi Tuhan dengan sungguh.
👉 Kebayang gak sejak kecil dah jadi pelayan Tuhan? Kalau gak karena mengasihi Tuhan mungkin Samuel dah minta pulang ke rumah kali, tiap dikunjungi orang tuanya.
- Samuel punya original life yang penuh integritas
👉 Bagaimana mungkin disukai Tuhan dan manusia kalau Samuel munafik? Atau gak berintegritas?

🙏 Tuhan, aku mau punya hidup berintegritas. Tolong aku supaya fokusku adalah menyukakan Tuhan, bukan manusia. Amin.

Palangka Raya,  2 Mei 2018
-Mega Menulis-

No comments: