Thursday, October 13, 2011

Meminta Kesabaran

Terkadang kita takut meminta KESABARAN dari Tuhan,karena kita tahu bagaimana kita mendapatkannya, TUHAN akan membuat kita menunggu & menunggu & menunggu (”,) Dan itu sebenarnya bukan hal yang kita suka, iya kan?

Gak nyangka aku dulu pernah sharing kayak di atas ke Widhi, hehehehe. Thanks ya de’ coz kamu rajin ngetikin SMS yang pernah aku kirim ke kamu, jadi kayaknya aku bisa neh nerbitin buku berjudul “SMS dari Mega”, gkgkgkgkgk ^^V

Yeah, aku pernah mikir gitu, aku takut minta kesabaran saat menunggu pada TUHAN, karena TAKUT. Iya lah.....Coz kupikir satu-satunya cara aku mendapatkan kesabaran adalah MENUNGGU. Saat aku berdoa untuk sesuatu, aku jarang meminta hal ‘KESABARAN’ ini, aku hanya menyatakan apa yang aku inginkan dan menyerahkan semuanya pada kehendak BAPA. Aku bilang, aku mau kehendak BAPA yang terjadi, bukan kehendakku. Ya, itu gak salah. Tapi menyadari bahwa ternyata aku takut meminta kesabaran karena takut disuruh menunggu, adalah hal yang berbeda.

Rupanya sebenarnya, AKU TIDAK SUKA MENUNGGU
Hmm....
Menunggu yang dari TUHAN itu bukan hal yang mudah.
Menunggu seringkali melibatkan unsur ketidakpastian.
Ketidakpastian akan waktunya.
Ketidakpastian mengenai caranya.
Bahkan, ketidakpastian apakah yang aku tunggu ini adalah juga apa yang Tuhan ingin berikan buatku. Bagaimana kalau tidak? Apakah ini berarti waktu penantianku sia-sia? Hiks....

Dan ini amat teramat sangat gak mudah buatku yang suka banget bikin planning. Gak enak berada dalam ketidakpastian ^^’

Tapi, TUHAN ingatkan aku kalau yang terpenting bukanlah aku....
atau apa yang aku tunggu.....
Dia lebih peduli aku menjadi orang yang bagaimana selama aku menunggu ini.
Dia tau kalau MENUNGGU menumbuhkan BUAH KESABARAN dalam diriku.
Dan Dia ingin aku merasakan manisnya BUAH KESABARAN ini pada akhirnya

Bagaimana aku bisa memiliki kesabaran kalo aku SELALU SEGERA mendapatkan apa yang aku inginkan?
BUAH ini tumbuh saat aku menunggu.

Tidak cukup hanya menunggu. Karena sesungguhnya, ada banyak orang yang menunggu, tapi tidak semua memetik BUAH KESABARAN yang manis ini.
BUAH KESABARAN  tumbuh subur di tanah penantian yang di pupuk dengan iman dan disirami harapan setiap harinya.

Iman dan pengharapan kepada YESUSku yang berkuasa melakukan apapun, dan kupercaya Dia cukup mengasihiku untuk memberikan apa yang terbaik bagiku, bahkan jika yang terbaik itu bukanlah apa yang aku tunggu selama ini. Dia tahu mana yang terbaik untukku. Iman pengharapanku di dalamNya gak akan pernah sia-sia. I knew it.

BAPA, aku meminta, tumbuhkan buah kesabaran dalamku. Berikanku kesabaran dalam menanti. Aku bersedia menunggu. Karena aku tahu suatu hari nanti buah kesabaran yang manis ini boleh dinikmati olehku dan banyak orang. Dan nyata benar pekerjaanMu di dalamku. Bukan karena kuatku maka aku kuat menunggu, tapi hanya karena Roh-Mu ya Tuhan. Kaulah kekuatan dan sukacita waktu aku menunggu. AMIN


Kasongan, 13 Oktober 2011
-Mega Menulis-




No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...