Saturday, April 23, 2011

Tuhan Yesus, Terima Kasih

Bangun kesiangan dan aku buru-buru bersiap ke gereja. Hari ini ada ibadah merayakan Jumat Agung dan Perjamuan Kudus di gerejaku, aku berangkat berdua sama adekku Ruri, mamah sudah gak ada di rumah, dari pagi dah masak bareng seksi konsumsi Seksi Pelayanan Perempuan di gereja.


Banyak banget yang memberikan kesaksian pujian hari ini di gereja, dan aku juga memberikan kesaksian pujian-meski dalam hati doang ^^’ Iya, di saat paduan suara jemaat menyanyikan lagu, dalam hati aku juga mulai bernyanyi....


Bukan dengan barang fana Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal tiada noda dan cela
Bukan dengan emas perak Kau menebus diriku
Oleh segenap kasih dan pengorbananMu

Ku telah mati dan tinggalkan cara hidupku yang lama
Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi
Hidup ini kuletakkan pada mezbahMu ya Tuhan
Jadilah padaku seperti yang Kau ingini


Pas di bagian reff, air mataku menetes

Sedih.... karena sadar sesadar-sadarnya aku belum benar-benar meninggalkan cara hidupku yang lama,
aku masi sering mendukakan hati Tuhan.
Betapa aku sering melupakan pengorbananNya yang besar itu
Memilih lebih menyenangkan diri sendiri dibanding menyenangkanNya
Gak ada sehari pun yang kulewati tanpa berbuat dosa
I’m a sinner, aku seorang pendosa...
Dan Kristus sudah mati untuk orang sepertiku
Betapa besar anugrahNya..

Bahkan saat aku menuliskan ini, air mataku menetes lagi T_T
Aku gak layak menerima semua kebaikanNya
Dalam hatiku, aku menyadari, aku gak seberharga itu sampai seseorang (apalagi Kristus) mau memberikan nyawanya untukku, I’m nothing.....Aku kotor
Untuk kotoran sepertiku, Dia berikan hidupNya, dia nyatakan kasihNya

Sampai saat ini, setiap menyadari keberdosaanku dihadapkan dengan kekudusan Kristus
Aku gak bisa untuk gak tersungkur
Mengakui betapa gak layaknya aku menghadapNya

Ingin lari menjauh dariNya, karena malu
Aku masih sering menyia-nyiakan kasihNya
Capek terjatuh rasanya, lebih mudah untuk lari sepertinya

Tapi entah kenapa, tiap aku ingin berlari dariNya
Kudapati aku selalu menemukanNya dimana-mana
Dan sebenarnya, jauh di lubuk hatiku yang terdalam aku memang gak sanggup jauh dariNya
Aku gak tau tempatku harus pergi,
karena kemanakah aku harus pergi kalo gak kepadaNya

Tuhan Yesus,
Kau mengenal hatiku lebih dari yang kumengerti
Dan ku yakin Kau tau jalan-jalan hidupku T_T
Kau tau yang orang lain gak tau

Terima kasih karena menerimaku yang seperti ini
Terima kasih karena tidak berhenti mengasihiku
Terima kasih karena pengorbananMu yang jadikan hidupku berharga

Aku mengasihimu Tuhan Yesus
Terima kasih
                                                                                               

Palangka Raya, 22 April 2011
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...