Monday, April 11, 2011

Bagaimana Dosa Adam Menjadi Dosa Kita


Pertanyaan Louisa dan Erika di notesnya Kak Grace yang judulnya Who am I  , jadi pertanyaan dan pergumulanku juga sejak lama. Berkali-kali dapat jawaban dari banyak orang, dan masih blom ngerasa puas. Trus dulu sempat baca bukunya Jerry Bridges yang judulnya The Discipline of Grace, ada bagian tertentu yang sedikit banyak menjawab pertanyaanku itu. Jadi, aku sharekan sedikit di sini ya... ^^

The Discipline of Grace oleh Jerry Bridges (hal 72-74)
Bagian klasik tentang Kitab Suci tentang persekutuan perwakilan antara Kristus dengan umatnya adalah Roma 5:12-21. Walaupun agak sulit diikuti, penyajian Paulus di situ dapat diikhtisarkan melalui perkataannya dalam 1 Korintus 15:22 “Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” Ayat ini pun dapat disalahpahami kecuali kita sadar bahwa kata “semua” di situ tidak setara maknanya. Para juru ulas Alkitab dari kalangan Injili setuju bahwa kata “semua” itu secara berturut-turut menunjukkan:semua yang dalam persekutuan dengan Adam dan semua yang dalam persekutuan dengan Kristus. Persekutuan dalam kedua kasus tersebut berdasarkan persatuan perwakilan atau federal. Persatuan ini dapat dilukiskan sebagaimana tampak dalam ilustrasi berikut:

SEMUA MANUSIA diwakili oleh Adam
SEMUA ORANG PERCAYA diwakili oleh Kristus

Setiap manusia (kecuali Kristus) terlahir ke dalam lingkaran Adam. Setiap orang yang beriman kepada Kristus sebagai Juru Selamat terlahir ke dalam lingkaran Kristus. Perhatikanlah bahwa lingkaran Kristus lebih kecil daripada lingkaran Adam, karena hanya orang beriman kepada-Nya yang berada di dalam Dia.

Pengajaran Paulus dalam Roma 5:12-21 adalah:pertama-tama semua manusia (kecuali Yesus) berdosa dalam persekutuan Adam, yang menjadi perwakilan federal mereka. Akibatnya, setiap kita mengalami kematian sebagai konsekuensi dosa (ayat 12). Oleh karena kapasitas perwakilan Adam, dosanya benar-benar menjadi dosa kita, seolah-olah dosa itu dilakukan oleh setiap kita. Hanya dengan cara demikian setiap kita dapat terlibat dalam konsekuensinya. Konsep ini disebut pengepalaan federal (federal headship) Adam.

Pengepalaan federal atau kapasitas perwakilan ini sedikitnya diilustrasikan oleh konsep kuasa pengacara. Seorang teman saya ingin membayar kembali agunan rumahnya untuk memanfaatkan tingkat bunga yang lebih rendah. Ketika akhirnya tanggal penutupan  ditetapkan ternyata ia dan istrinya harus ke luar negeri pada saat yang bersamaan. Ia bertanya apakah saya mau mewakili mereka dalam penutupan itu. Saya mau. Jadi, ia dan istrinya memakai kuasa pengacara dengan melimpahkan kepada saya kewenangan untuk bertindak atas nama mereka.

Saya pergi ke penutupan dan, sebagai wakil resmi teman saya, menandatangani semua surat. Sewaktu saya menandatangani dokumen-dokumen itu, mereka seolah-olah menandatangani semuanya. Ketika saya menandatangani surat kesanggupan membayar sejumlah uang bulanan, tindakan itu mengikat mereka secara resmi seolah-olah mereka sendiri yang menandatanganinya, karena saya bertindak sebagai wakil resmi mereka. Dengan cara serupa, Adam adalah wakil resmi kita di Taman Eden. Ketika ia berdosa, tindakannya mengikat kita seolah-olah kita sendiri melakukan sendiri dosa itu.

Kita bisa menyatakan kebenaran bahwa kita tidak pernah menunjuk Adam sebagai wakil kita di Taman Eden. Namun, hal itu sia-sia saja, karena denag keberatan itu kita sebenarnya sedang melayangkan keluhan terhadap Allah. Cukuplah bagi kita untuk tahu bahwa Allah, Pencipta alam semesta yang berdaulat “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” telah menunjuk Adam.

Meskipun demikian, kabar yang baik dan maksud utama yang dituju paulus adalah:sama seperti Adam menjadi perwakilan kita dalam dosanya, demikian juga Yesus Kristus menjadi perwakilan federal kita dalam hidup-Nya yang tanpa dosa dan kematian-Nya yang menebus. Sebab itu, sebagaimana dosa Adam membawa kutuk dan dan kematian kepada semua keturunannya, yakni semua manusia kecuali Kristus, demikian juga perbuatan kebenaran Tuhan kita membawa pembenaran dan hidup kepada semua keturunan-Nya, yakni semua orang yang beriman kepada-Nya (ayat 18-19).

Karena persatuan perwakilan antara Kristus dengan umat-Nya ini, semua tanggung jawab kita di hadapan Allah ditanggungkan kepada-Nya, dan semua jasa-Nya dikenakan kepada kita. Yesus, sebagai wakil kita, memikul semua kewajiban yang gagal dipikul Adam, dan memenuhinya bagi kita, Yesus, sebagai wakil kita, memikul semua kewajiban yang gagal dipenuhi Adam, dan memenuhinya bagi kita. Jadi, sebagaimana dosa Adam benar-benar menjadi dosa kita, seolah-olah kita melakukannya sendiri, demikian juga ketaatan sempurna Kristus kepada hukum Allah dan kematian-Nya untuk menjalani hukuman atas pelanggaran hukum Allah benar-benar menjadi ketaatan dan kematian kita, seolah-olah kita sudah sempurna menaati hukum Allah dan mati di kayu salib.

Kasongan, 11 April 2011
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...