Thursday, February 23, 2012

Tuhan adalah Gembalaku, Takkan Kekurangan Aku


Di postinganku yang berjudul Hidupku Sempurna, ada komen dari Chocolavender seperti ini:
Good Mega! We are indeed living an abundant life in Jesus Christ and the definition of it for each one of us is different. As children of God, we are all living in abundant life and lack of nothing. Our Father is the owner of universe, He has everything! You go, girl! :)

Baca komen itu aku jadi teringat sebuah ayat dari Mazmur, yang kurasa kebanyakan kita dah tau dan hapal buanget, sebuah Mazmur dari Daud yang sangan populer, Mazmur 23 (kupikir, kalo Mazmur ini diumpamakan lagu, dah merajai tangga hits dimana-mana dah, dinyanyikan ulang oleh banyak penyanyi-hmm....kalo ada royaltinya, kaya banget nih Raja Daud Cuma dari Mazmur ini *khayalan yang aneh, hahahahaha*).

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Mazmur 23:1

Apa yang kamu pikirkan waktu membaca ayat ini?

Dulu, dan untuk beberapa lama, ayat ini membuatku membayangkan sesosok gembala yang baik, yang sangat memperhatikan domba-dombanya, yang memenuhi segala keperluan dombanya. Sehingga si domba yang aman tentram damai sejahtera ini dengan bangga bisa berkata,”Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku, karena Dia pasti memenuhi segala keperluanku.”

Tapi SEKARANG, aku merasakan makna baru dari ayat ini, aku membayangkan seekor domba yang duduk tenang di dekat sang gembala, menikmati kedekatannya dengan sang gembala, seolah-olah dia gak memerlukan apa-apa lagi selain sang gembala. Dan dia berkata,”Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku, karena kehadiranNya cukup bagiku.”

Kupikir kedua makna di atas gak ada yang salah. Kita bisa dengan tenang hidup di bawah pengawasan gembala kita yang baik-Tuhan Yesus, karena kita tahu,pemeliharaanNya terhadap kita sempurna. Dia Gembala yang mengerti kebutuhan kita,domba-dombaNya, bahkan melebihi diri kita sendiri. Kita tahunya Cuma setiap keinginan kita harus dipenuhi, tapi Dia melampaui itu, Dia memenuhi segala keperluan kita menurut kasih karunia-Nya. Jika Ia demikian mengasihi kita hingga nyawaNya pun diberikan, apakah Ia tidak akan memberikan ‘keperluan-keperluan’ kecil kita? Jika kita tahu Ia adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi, tentunya kita gak perlu meragukan kesanggupanNya memenuhi segala keperluan kita. Jika TUHAN seperti ini adalah gembala kita, pantaslah kita berkata kalo kita gak akan kekurangan apa-apa ^^ Ya kan?

Tetapi sekarang, seperti yang kukatakan, aku merasakan makna baru dari ayat di atas. Hidup bersamaNya, merasakan kedekatan denganNya, aku merasa aman tentram damai sejahtra. Bahkan jika keperluanku tidak terpenuhi (yang mana ini gak mungkin, hahahahaha-well, mungkin lebih pas pake kata ‘keinginan yang tidak terpenuhi’) aku merasakan kecukupan. Aku merasa gak kekurangan. Hidupku utuh dan sempurna. Karena aku memiliki Dia-Sang Gembala, hidupku sempurna.

Kasongan, 23 Februari 2012
-Mega Menulis-


No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...