Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Efesus 4:22-23Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya bagiNya. Efesus 4:25
Kalo baca ayat ini, dulu aku mikir, kenapa sih isteri
disuruh tunduk sama suami, sedangkan suami disuruh mengasihi isteri. Sedemikian
sulitnya kah buat istri menundukkan diri pada suaminya sampai harus ada ayat
khusus gitu? Tapi sejak negara api datang menyerang *apaan sih*, hahahaha, aku
gak bingung lagi. Cieeee...Gaya...:p Gak deng, bukan gak bingung, tapi ada
pencerahan. CLING! ^^V Hasil sharing dengan seorang kawan juga sih.
Kenapa suami diminta mengasihi istri?
Sebenarnya, Allah menginginkan hubungan suami isteri yang
ada di dunia menggambarkan hubungan Kristus dan jemaat. Saat orang lain melihat suami istri Kristen,
Allah rindu hubungan mereka mencerminkan hubungan antara Kristus sebagai kepala
dan jemaat sebagai mempelaiNya. Suami-suami yang mengasihi istrinya hingga rela
mengorbankan dirinya merupakan gambaran bagaimana Allah telah menyerahkan semua
yang dimilikiNya bagi jemaat, dan istri-istri yang tunduk kepada suaminya sebagai
gambaran jemaat yang mau menundukkan diri dan percaya pada pimpinan Sang Kepala
yakni Kristus.
Karena , adalah mudah bagi wanita untuk tunduk pada pria,
waktu dia merasa dikasihi oleh pria itu. Dan, adalah mudah bagi pria untuk
mengasihi hingga mengorbankan dirinya sewaktu istrinya tunduk dan percaya
padanya.
Rumus yang gampang sebenarnya ya...
Kalo suami mau istrinya tunduk, kasihilah istri.
Tunjukkan kasihmu dengan cara yang
dimengerti sang istri, buat dirinya merasa dikasihi dan voilaaaa....kau akan
mendapatkan sikap hormat dan tunduk dari istri.
Kalo istri mau dikasihi suami, tunduklah padanya. Dengarkan
kata-kata suami. Hargai pendapatnya. Hormati keputusannya. Jangan suka
berbantahan. Dan....tiba-tiba suamimu akan bersikap manis
So simple.
Isn’t it?
Tapi bukan Cuma ini yang Tuhan mau, logikanya bener sih
udah. Hati suami mana sih yang gak semakin mengasihi istrinya saat dia lihat
istrinya mau tunduk padanya, menghargai pendapatnya, menghormati setiap
keputusannya dan tidak suka berbantahan dengannya. Demikian pula sebaliknya,
bagaimana istri gak tunduk dan menghormati suaminya, berkata manis dan taat
waktu dia tahu suaminya begitu mengasihinya, tentunya dia tunduk karena dia
percaya suaminya sedemikian mengasihi dia sehingga keputusannya adalah yang
terbaik dan didasari kasihnya kepada istri.
Tapi...bagi Allah, hubungan suami isteri bukan sekedar
hubungan timbal balik yang merupakan simbiosis mutualisme. Dimana kalo sang
suami mengasihi lalu istri tunduk, lalu bila sang suami gak mengasihi, sah-sah
saja buat sang istri melawan. NOOOOO....!!!
Kita kudu ingat, hubungan suami isteri adalah gambaran
hubungan KRISTUS dan jemaat.
KRISTUS mengasihi jemaatNya tanpa syarat, itu pula yang Tuhan
mau dari para suami dan istri, Dia tidak ingin suami/isteri MEMANIPULASI pasangannya
dengan melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu, karena kalau itu yang
terjadi pernikahan ini bukanlah gambaran hubungan Kristus dan jemaat lagi.
Allah mau istri dan suami menjalankan perannya untuk
mengasihi/tunduk dalam keadaan apapun juga, sepanjang gak bertentangan dengan
Firman Tuhan. Gak bisa dipungkiri, pasti ada kalanya suami/istri gagal dalam
mengasihi/menundukkan dirinya. Iya lah, manusia bisa gagal. Bukan karena
disengaja memang, tapi ada kalanya untuk kita gagal.
Contoh:
Suami yang pulang kantor dah cuapek buanget, lalu ingin
segera beristirahat dan gak bisa memberikan telinganya untuk sang istri,
padahal istri merasa dikasihi waktu istrinya mendengarkan.
Istri yang emosi karena hubungannya dengan rekan kerjanya
terganggu lalu pulang ke rumah dan menjadi ketus saat diminta suaminya
melakukan sesuatu.
Pasti akan ditemui kegagalan-kegagalan seperti itu.
Tapi, bagaimana suami isteri tetap berkomitmen menjadikan
hubungan mereka sebagai cerminan hubungan Kristus dan jemaat, itulah yang
memampukan untuk tetap bertahan dan tetap mengasihi/tunduk pada pasangannya. Sekali
lagi, bukan karena ingin memanipulasi pasangannya, tapi karena mereka menyadari
hubungan mereka seharusnya mencerminkan kemuliaan Kristus. Bagaimana Kristus mengasihi jemaat tanpa syarat, dan
bagaimana jemaat tunduk kepada Sang Kepala Jemaat dan merasa aman dalam naungan
kasihNya.
Hahahaha, jujur aja, aku merasa lucu menuliskan ini semua,
macam wanita yang sudah bersuami aja. Aku yakin, ada juga yang tertawa membaca
tulisanku ini, apalagi mereka yang sudah menikah.
Aku mengerti ^^'
Secara, waktu aku nulis ini aja, ada suara yang berkata,”Tahu
apa kamu Meg?!”
Gkgkgkgkgkgk.....
Well, just share apa yang kupikirkan dan hasil perbincangan
dengan seorang kawan ^^
Semoga jadi berkat ^^
Kasongan, 12 Februari 2013
-Mega Menulis-
4 comments:
Gpp meski single nulis bgnian Meg. ntar udh merit,lo bca lg pst lbh rhema :D
Iya Ma, aku nulis ini juga buat aku baca2 someday, mengingatkan diri sendiri pelajaran yang kudapat. dan share juga, hahahaha, mana tau bisa jadi berkat buat orang lain.
MEGA..........!!!!!! ha..ha... itu yg jadi contoh mega, aku bener..., dulu bener2 ada kejadian itu , waktu awal2 nikah, dan aku msh kerja, karena abis dimarahin bos tanpa alasan yg jelas, aku curhat sama suami, tapi ( sptnya )pd saat itu dia juga cape...yg ada kami berantem di mobil otw home...:D, tapi pembahasan Mega 100% benar, hub. pernikahan adalah contoh hub. Kristus dan jemaatNya, gak boleh ada manipulasi, harus tulus tanpa embel embel.Such a blessing ya, if Mega know this sblom merit...jadi bekal yang luar biasa, thx buat share Mega..
Hahahahaa, makasih mbakkk, dah share, ternyata emang bisa kejadian kayak gitu ya, padahal aku ngebayangin doang si. Semoga ntar pas dah merit gak lupa sama pelajaran ini, hehehehe. Jangan sampe dah cuma pandai nulis, tapi gak diamalin, minta ditimpuk batu bata nih kalo gitu, gkgkgkgkgk
Post a Comment