Seorang wanita yang aku kenal bergumul dengan yang
namanya DIET. Bah! Kata yang tak asing buatku, berbagai diet dah kucoba,dari
yang diet karbo (Cuma bertahan sebulan), or detoks (Cuma bertahan 3 hari,
hayooo...mana tepuk tangannya? :p ), sampai yang akhir-akhir ini aku lakukan-NO
DINNER! Makan terakhir jam 5 sore pokoknya. Karena konon katanya, makan malam
yang bikin badan melar. Jadi, waktu aku kuliah dulu, melar gitu dah gara-gara
selama kuliah, hampir tiap malam makan jam 8 ato jam 9 gitu bareng teman-temanku,
pulang ke rumah langsung tidur, ckckckck... Paraahhh!!! Masalah diet ni aku
jatuh bangun dah... (untung gak pake acara ketimpa tangga yah, hohoho). Mulai
diet, stop...mulai lagi..stop lagi... Dan demikian berulang kali *sigh*
Melelahkan deh. Serius.
Well, aku bukan mau ngomongin diet sih
sbenare, tapi tentang CINTA. Hahayyy...!! ^^’
Lah? Apa hubungannya coba cinta sama
diet? Hahahaha...Gak nyambung ya daku!:p
Cinta juga membuatku jatuh bangun
*apaan sih Meggg...*
Cinta Tuhan membuatku bangun berkali-kali
dari kejatuhan-kejatuhanku.
Aku masih manusia (emang sapa pulak
yang bilang kamu bidadari Meg?:p)
Manusia yang lemah.
Terbatas.
Bisa gagal.
Sering jatuh.
Daging *loh?!!*
Dan, baru-baru ini aku sembah syukur
ke Tuhan Yesus karena cintanya yang tanpa syarat buatku. Dia mengasihiku gak menunggu
aku sempurna, kudos tanpa dosa, atau setelah aku LANGSING SEMAMPAI (aku Cuma
semampai-semeter tak sampai, langsing ma kagak :p). Dia mengasihiku, Dia mati
sewaktu aku masih berdosa.
Dulu aku heran ya, kenapa sih
Tuhan mengasihi kita tanpa syarat, MBOK
Tuhan ngasih syarat seperti ini:
AKU MENGASIHIMU JIKA KAMU HIDUP TANPA
DOSA
PERBUATAN BAIKMU HARUS LEBIH BANYAK
DARIPADA KEJAHATANMU, BARU AKU MENGASIHIMU
Kalo Tuhan kasih syarat gitu,
mati-matian dah daku berjuang mendapatkan kasihNya. I’ll do anything for love
(lagu banget kansss? :p)
Alih-alih ngasi syarat kayak gitu,
Tuhan malah mati bagi kita ketika kita masih berdosa.
Dia mengasihi kita, bahkan saat kita
berdosa. Aneh kan?
Tetapi Kristus mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Dengan jalan itu Allah telah menunjukkan bahwa Ia sangat mengasihi kita. Roma 5:8
Kok bisa sih
Tuhan tetap memilih mengasihiku?
Saat aku
jatuh bangun dalam dosa, aku bilang gini sama Tuhan:
Tuhan, aku
capek jatuh bangun gini, napa sih Tuhan gak biarkan aku jatuh aja gak usah
bangun-bangun sekalian. (agak-agak stupid ya? *sigh*)
Maunya sih
gak usah bangun aja, tapi I can’t! Tiap aku mau menyerah, aku selalu bangkit
lagi. Dan aku gak tahu kenapa.
Sampai aku
menyadari, kasihNya yang tanpa syarat itu yang membuatku gak bisa menyerah,
karena aku tahu cintaNya adalah cinta yang sejati. KasihNya sekali-kali gak
akan meninggalkanku, gak peduli berapa kali pun aku jatuh, gak peduli aku
berbuat dosa atau gak, gak peduli aku gemuk ato langsing :p
Dan inilah
yang membuatku gak bisa mengabaikan kasihNya.
Memberiku
kekuatan tetap bangkit setelah jatuh.
Karena aku
tahu apapun yang terjadi Allah tetap mengasihiku.
Bukan karena
siapa diriku, atau apa yang aku perbuat.
Dia memilih
tinggal karena true love stays.
That’s all.
Mengetahui
diriku yang seperti ini dikasihiNya, gimana mungkin aku menyerah?
Bagaimana
mungkin aku gak mengusahakan yang terbaik bagiNya dan mempersembahkan the best
of me? Bukan untuk merebut hatiNya. Bukan untuk memiliki cintaNya. Tapi karena
aku telah memiliki cintaNya.
Kasongan, 19
Maret 2013
-Mega
Menulis-
No comments:
Post a Comment