Tuesday, March 5, 2013

In Time


Judul di atas tu judul film loooo....^^V
Have you ever watched?
Film lawas bo, yah sekitar tahun 2010 lahhh (gaya amat yah, tahun ini aja dibilang lawas :p)
Aku baru aja nonton film ini beberapa hari lalu, idenya menarik, bener-bener berasa bener lah TIME IS MONEY tu :p Gimana kagak, mata uang yang berlaku di film itu adalah WAKTU. Nah lo, bingung kan?


Jadi gini ceritanya, dikisahkan karena rekayasa genetik maka semua manusia di bumi, setelah mencapai umur 25, maka tubuh dan wajahnya tidak akan mengalami perubahan lagi. Jadi gimana tampangnya di saat umur 25, nah tampang itulah yang akan dilihat seumur hidupnya. Nampaknya enak ya, tapi dunk, saat berumur 25 tuh tahu-tahu di tangan mereka akan nampak jam digital transparan di kulit berupa deretan angka berwarna hijau yang menunjukkan sisa hidup mereka selama 24 jam. Yang kemudian akan semakin berkurang. Jadi kalo tu jam menunjukkan angka 0, langsung terkapar dah di tempat. Nah lo? Terus gimana dunk? Kalo mau hidup lebih lama, dan menambahkan deretan waktu tadi HARUS BEKERJA atau melakukan apalah supaya nambah tuh, ntah pinjam ato gimana. Setelah bekerja, baru dah dia akan menerima yang namanya WAKTU,secara mata uang yang berlaku adalah waktu. Begitu juga, jika ingin membeli sesuatu, bayarnya dengan waktu yang kita miliki.
Harga kopi = 4 menit
Naik bis = 2 jam
Bayar tol = 5 jam
Dll...
Pokoke semua transaksi yang di dunia biasa melibatkan uang, diganti dengan WAKTU.
Waktu yang dimiliki seseorang juga bisa diberikannya kepada orang lain atau diambilnya dari orang lain dengan cara mendekatkan kedua tangan orang tersebut, kemudian transfer dah sesuai lama yang diinginkan ^^’ Lama hidup seseorang ditentukan banyaknya angka yang tertera di tangannya. Semakin kaya seseorang juga dapat dilihat dari waktu yang dimilikinya.

Melihat bagian awal film ini aku tersenyum looo, ada yang namanya transfer waktu, terus deposit waktu, alamaakkkk...

Tokoh utamanya Will Salas, hidup di sebuah daerah miskin dimana angka kejahatan sangat tinggi. Setiap hari orang-orang berjuang mempertahankan hidupnya yang sisa sedikit itu. Tidak banyak waktu yang dimiliki mereka yang hidup di sana. Mereka hidup dari hari ke hari dan memperjuangkan hidup mereka dengan berbagai macam cara, bekerja keras, berhemat (supaya gak harus mengurangi waktu hidupnya, secara bayar apa aja pakai waktu). Tentu saja, terdapat para penjahat yang berusaha merampok waktu orang lain demi kelangsungan hidupnya, seperti kehidupan nyata gitu *sigh*. Will Salas hidup berdua dengan ibunya, ayahnya telah lama meninggal. Suatu hari di sebuah bar, dia menolong seorang pria yang menjadi incaran penjahat yang ada di situ. Well, jelas aja diincar, wong di  tangannya, dengan jelas dia menunjukkan WAKTU HIDUPNYA yang tersisa ratusan tahun. Kalo di kehidupan kita yang normal, itu sama aja dengan kita membawa berkarung-karung uang dan memamerkannya di jalanan. Nah lo, gimana gak memancing para penjahat untuk merampok kita? Ya to?

Itu orang, yang hidup beratus tahun tadi dikejar oleh para penjahat di bar tersebut. Nah Will menolongnya, dan membawanya bersembunyi di sebuah gedung sepi. Sebenarnya saat itu hidup Will tersisa kurang dari 24 jam, namun dia tetap menolong orang tersebut. Selama bersembunyi dari penjahat tersebut, mereka banyak bercakap-cakap, dan ternyata baru diketahui Will kalau orang tersebut memang ingin mati. Dah bosan katanya dia hidup. Dia telah hidup selama beratus tahun, 105 tahun tepatnya.  Akan ada waktunya manusia bosan hidup ujar Mr.X tadi. Bingung dunk si Will, secara, dia setiap hari berjuang mempertahankan hidupnya, eh tau-tau ketemu orang yang mau mati. But, it happen...ada di depan matanya Will.

Ada percakapan yang menarik antara Will dan Mr.X (aku lupa namanya, hahahaha, mari kita sebut saja dia demikian).
Mr. X     : Seandainya kamu punya waktu sebanyak yang aku miliki di jam ini, apa yang akan kau
  lakukan?
Will         : Aku akan berhenti melihatnya. Jika aku memiliki waktu sebanyak itu, aku yakin sekali tidak
  akan aku sia-siakan.

Dan pas dengar kalimatnya Will ini aku jadi sadar, iyo yo...kebanyakan orang-orang di lingkungan tersebut melihat “jam” di tangan mereka berkali-kali sehari. Betapa mereka berpikir banget untuk sembarangan menjajankan waktu yang mereka miliki. Kalo bisa jalan nih ya ibaratnya, mending jalan dah daripada naek kendaraan umum kalo jarak yang ditempuh dekat. Mereka berusaha menghemat waktu yang mereka miliki. Kapan perlu gak makan, ya gak makanlah, kalo ternyata makan biayanya menghabiskan banyak waktu (uang). Aku coba membayangkan hidup di sini dan kudapati...
Pertama, itu mengerikan buat dibayangkan *sigh*
Dan kedua, pastinya aku gak akan menyia-nyiakan waktuku sembarangan.

Eniwei, sewaktu si Will tertidur, eh, Mr.X tadi tahu-tahu memberikan hampir semua waktunya untuk Will, dan hanya menyisakan beberapa menit di jamnya, kemudian dia duduk di atas jembatan, dan begitu waktunya habis, dia mati, jatuh dan masuk ke dalam sungai di bawahnya. Will bangun dan terkejut waktu menyadari dia menjadi kaya dalam sekejap, dia punya 120an tahun lebih.
Apa yang dilakukan Will dengan waktunya kemudian? Apa benar dia menggunakan waktunya sebaik-baiknya  atau dia malah menghambur-hamburkannya? Tonton sendiri dunkkkk...:p
*jahat sekali membuat orang lain penasaran, hahahaha*

Eh, tapi ada bagian yang membuatku sedih banget (halah, malah lanjut cerita), di saat Will punya banyak waktu, dan dia ingin bertemu dengan ibunya untuk membagikan waktu yang dimilikinya ehhh....si ibu kehabisan waktu beberapa detik sebelum bertemu dengannya. So sad u know, kebayanglah hancurnya kalau jadi si Will. Pastinya dunk dia ngerasa gak berguna tuh semua harta (waktu) yang dimilikinya, toh gak bisa menyelamatkan ibunya T_T

O, iya...trus ada juga tuh bagian yang ironis banget menurutku.Gini...si Will punya sahabat yang sama dengannya-juga berjuang untuk hidup setiap harinya, namun sayangnya sahabatnya ini punya kebiasaan mabuk-mabukan. Setelah kaya dengan banyak waktu tadi, si Will memberikan 10 tahun kepada sahabatnya (entah berapa duit tuh kalo dikonversikan dengan duit, hahaha, bayangkan ajah secangkir kopi=4 menit, bisa dapat berapa cangkir tuh). Wuihhh, kejatuhan anugerah lah ya kawannya Will tuh tadi, tahu-tahu tanpa usaha dapet bonus waktu segitu.

Secara keseluruhan sih ide ceritanya menarik, tapi aku gak suka endingnya. Sayang banget endingnya gitu. Gimana endingnya? Tonton sendiri ya.... :p

Bukan berapa lama saya hidup di dunia yang penting, namun bagaimana saya menjalani hidup, itu jauh lebih penting. Ini pesan yang kuat dari film ini bagiku secara pribadi.

Kasongan, 5 Maret 2013
-Mega Menulis-




2 comments:

Kakak Vo said...

Ni yg pemeran utamanya itu Justin Timberlake ya mbak? Dulu udah pernah direkomendasikan sih buat nonton, tapi pas liat foto2 adegan di belakang cover dvdnya, kok banyak adegan begituan.. gak jadi nonton deh. bagus beneran yah?

Mega said...

ide ceritanya yang bener-bener bagus, di awal sampai pertengahan banyak si aku dapat moment AHA, quotesnya bagus, dan pelajarannya bagus banget. Ada sih adegan intim gitu, tapi seingatku gak begitu banyak si, aku lupa, hahaha, karena lebih ingatnya pelajaran-pelajaran yang aku dapat ^^'