Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku. Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! Mazmur 131:1-3
Bayangkan seorang raja seperti Daud mengatakan dia sudah tidak menginginkan hal-hal yang besar dan terlalu ajaib dari Tuhan, (kebalikan kita suka minta mukzizat kan?^^’). Sekarang, dia hanya ingin tenang dan diam dekat Tuhan, dan berharap kepada Tuhan saja.
Tau anak kecil yang disapih gak? Bayi biasanya sejak lahir diberi ASI oleh ibunya kan? Nah, kalo lapar dia tinggal nangis sekuenceng-kencengnya, daannnnn....begitu ASI diberikan, tenanglah dia. Pokoknya untuk membuatnya tenang, tiap dia menangis (biasanya) ASI lah yang yang ditawarkan sang emak pertama kali. Nah, si anak kan gak mungkin SELAMANYA dikasih ASI, ya kan??!! Karena seiring bertambahnya usia, si anak membutuhkan makanan keras (kayak besi dan batu :p), si anak membutuhkan makanan tambahan untuk melengkapi kebutuhan gizinya. Lagipula, apa gak ngeri nih kalo SEUMUR HIDUP seseorang masih minum ASI? Hahahahahaha.
Tiba saatnya seorang anak ‘dilepaskan’ dari ASI ibunya, pastinya bukan hal yang mudah kan? Dia sudah terbiasa menyusui dan tiba-tiba makanannya harus diganti, dia harus belajar mengunyah pula. Pastinya dia gelisah dan rewel saat mulai disapih. Seorang tetanggaku pernah menceritakan, kalau sangatlah susah melepaskan kebiasaan menyusui anaknya, berat baginya saat melihat anaknya menangis dan rewel minta ASI, tapi apa boleh buat, dia harus TEGA, demi kebaikan anaknya itu. Setelah agak lama, anaknya baru ‘menerima’ kalau ASI tidak akan diberikan padanya TAPI sebagai gantinya, anaknya memegang payudara emaknya tiap dia rewel dan dia menjadi tenang. Kehadiran ibunya membuatnya tenang dan gak rewel lagi. Bukan keberadaan ASI yang membuatnya tenang, tapi saat dia merasakan kehadiran ibunya, dia menjadi tenang.
Nah, seberapa banyak dari kita yang menginginkan HANYA INGIN DEKAT dengan Tuhan dan menjadi TENANG dengan merasakan kehadiran-Nya, hingga tidak menginginkan yang lain selain itu?
Waktu baca ayat tadi, aku tertemplak lo.... aku juga meinginginkan banyak hal dalam hidup ini, menginginkan banyak hal-hal yang ajaib dan besar dari Allah, hingga kadang melupakan kalo yang terpenting adalah Sang Pemberi, berada di dekat-Nya dan menikmati kebersamaan dengan-Nya.
Kini, biarlah lagu ini jadi doa dan kerinduanku juga:
Rindu slalu bersamaMu
Tinggal di dalam kediamanMu oh Tuhan
Sbab kusukai hadiratMu
Tak inginku terpisahkan dekat denganMu
Oh itu yang kurindukan
Sbab kudapati kedamaian
Reff:
Kunikmati keindahan dan keagunganMu oh Tuhan
Kunikmati kemuliaanMu, menyembahMu dengan segenap hatiku....
Kasongan, 31 Mei 2011
-Mega Menulis-
4 comments:
^^
Ada yang mau dekat Tuhan karena kepingin sesuatu alias ada maunya, berarti belum sampai pada level yang dilakukan Daud. Thanks buat sharing renungannya, GBY
Ronny Dee: Iyo pak, seringkali lebih penting hadiah daripada pemberinya,aneh ya...(tapi sadar gak sadar, aku juga gitu kadang, hiks)
Ada yang mau dekat Tuhan karena kepingin sesuatu alias ada maunya, berarti belum sampai pada level yang dilakukan Daud. Thanks buat sharing renungannya, GBY
Post a Comment