Saturday, April 21, 2012

Setia


Deras hujan yang turun mengingatkanku pada dirimu,
Aku masih disini untuk SETIA.....

Hahaaayyyy, lagi melow ni saya ^^V
Pasti sedikit doang yang tau penggalan lagu di atas. Lagu lawas dari Jikustik, judulnya SETIA. Jadi ingat bassisnya yang chubby, si Icha (bukan Echa looooo...hahahahaha).
Eniwei, beneran lagi hujan nih, ketahan di kantor. Boro-boro mau weekend dan pulang ke Palangkaraya, mau pulang ke rumah di Kasongan aja gak bisa T_T

Kenapa aku ingat lagu di atas? Separuhnya karena melow-melow di hari hujan, separuhnya lagi gara-gara bos-bosku(iyeee.....jamak tuh, bosku banyak. Ada Kasi, ada Kabid, ada Kadis. Jadi strataku yang staf ini paling bawahlah kalo di kantor ^^’). Bos-bosku lagi ngomongin masalah Politikus Yang Makannya Rakus di Kakus :p Pembicaraan masalah politik gitu lah, aku gak mudeng dan gak tertarik sebenarnya.
Tapi, ada bagian pembicaraan mereka yang menggelitikku (haiyaaaa...bahasamu Meg...), ceritanya mereka lagi membicarakan seseorang yang dianggap berpotensi dan punya kans lah jadi Kepala Daerah. Nah, ternyata beliau ini mengeluarkan pernyataan kalo dia blum tahu bakal maju ato ngga dalam pemilihan ntar, yang jelas dia SETIA sama partainya. Eh, tahu-tahu ada yang berkomentar, “Bapak setia sama partai, apakah partai itu setia sama bapak?” (Maksudnya, apakah tu partai setia dan mengusung dia sebagai calon Kepala Daerah?). Konon, Bapak itu terdiam, iya lah...itu pertanyaan gak memerlukan jawaban. Ditanyakan seolah-olah Cuma buat mengejek,coz bukan rahasia lagi, di politik kebanyakan ngurusnya kepentingan. Mana ada mikir setia apa kagak.

Yang di pikiranku saat itu adalah....
Seandainya tu partai gak setia dan mengusung calon lain, apakah Beliau tadi akan berhenti setia?
Apa beliau tetap mendukung dan tunduk pada keputusan partai?
Atau ia akan berbalik kepada partai lain?
I don’t know....

Dan di sore yang hujan ini, aku teringat Dia
Dia yang kesetiannya gak pernah berhenti
Yang bahkan ketidaksetiaan pun tidak dapat menggagalkan kesetiaanNya
Dia memutuskan tetap setia, apapun yang terjadi

Betapa aku bersyukur memiliki Allah yang setia ^^
Terkadang aku berpikir, pernahkah terlintas di dalam pikiranNya untuk menghentikan kesetiaanNya, lalu meninggalkanku? Apa ya yang membuatNya tetap bertahan?
Oh betapa aku tahu, aku gak layak memiliki kesetiaanNya. Aku gak menyalahkanNya kalau Dia memilih pergi. Tapi Dia tetap tinggal bersamaku. He stays. True love stays and He stays.

Gak mudah lo untuk setia tu. Sapapun yang tidak setia, yang suka lirik kanan lirik kiri kalo jauh dari pasangan, tau banget hal ini, hahahahahahaha :p
Mudah untuk setia saat yang padanya kita setia, juga setia pada kita. Tapi bagaimana kalau dia tidak setia. Apakah kita sanggup bertahan dan tinggal.
Tetap setia pada dia yang tidak setia pada kita???!!
“Ngapaen???!! Sori aja ya...”, gitu jawab kita.

Lalu, bagaimana mungkin Allah tetap setia....
Saat kita mengutamakan hal lain daripada Dia.
Saat kita lebih memilih menyenangkan manusia daripada menyenangkanNya.

Well, syukurlah kesetiaanNya tidak bergantung pada kesetiaanku, kalo ngga...HABISLAH AKU. Entah sudah jadi apa aku sekarang?

Hikssss....T_T
*Peluk Tuhan Yesus*
Aku gak tahu bagaimana Kau melakukannya ya Tuhan, tapi aku berterima kasih.
Terima kasih Tuhan. Terima kasih. Terima kasih.....
Terima kasih karena gak pernah meninggalkanku. Terima kasih karena selalu mengasihiku.
Terima kasih karena Kau setia.


Kasongan, 20 April 2012
-Mega Menulis-



Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...