Deras hujan yang turun mengingatkanku pada dirimu,
Aku masih disini untuk SETIA.....
Hahaaayyyy, lagi melow ni saya
^^V
Pasti sedikit doang yang tau
penggalan lagu di atas. Lagu lawas dari Jikustik, judulnya SETIA. Jadi ingat
bassisnya yang chubby, si Icha (bukan Echa looooo...hahahahaha).
Eniwei, beneran lagi hujan nih,
ketahan di kantor. Boro-boro mau weekend dan pulang ke Palangkaraya, mau pulang
ke rumah di Kasongan aja gak bisa T_T
Kenapa aku ingat lagu di atas?
Separuhnya karena melow-melow di hari hujan, separuhnya lagi gara-gara
bos-bosku(iyeee.....jamak tuh, bosku banyak. Ada Kasi, ada Kabid, ada Kadis.
Jadi strataku yang staf ini paling bawahlah kalo di kantor ^^’). Bos-bosku lagi
ngomongin masalah Politikus Yang Makannya Rakus di Kakus :p Pembicaraan masalah
politik gitu lah, aku gak mudeng dan gak tertarik sebenarnya.
Tapi, ada bagian pembicaraan
mereka yang menggelitikku (haiyaaaa...bahasamu Meg...), ceritanya mereka lagi
membicarakan seseorang yang dianggap berpotensi dan punya kans lah jadi Kepala
Daerah. Nah, ternyata beliau ini mengeluarkan pernyataan kalo dia blum tahu
bakal maju ato ngga dalam pemilihan ntar, yang jelas dia SETIA sama partainya.
Eh, tahu-tahu ada yang berkomentar, “Bapak setia sama partai, apakah partai itu
setia sama bapak?” (Maksudnya, apakah tu partai setia dan mengusung dia sebagai
calon Kepala Daerah?). Konon, Bapak itu terdiam, iya lah...itu pertanyaan gak
memerlukan jawaban. Ditanyakan seolah-olah Cuma buat mengejek,coz bukan rahasia
lagi, di politik kebanyakan ngurusnya kepentingan. Mana ada mikir setia apa kagak.
Yang di pikiranku saat itu
adalah....
Seandainya tu partai gak setia
dan mengusung calon lain, apakah Beliau tadi akan berhenti setia?
Apa beliau tetap mendukung dan
tunduk pada keputusan partai?
Atau ia akan berbalik kepada
partai lain?
I don’t know....
Dan di sore yang hujan ini, aku
teringat Dia
Dia yang kesetiannya gak pernah
berhenti
Yang bahkan ketidaksetiaan pun
tidak dapat menggagalkan kesetiaanNya
Dia memutuskan tetap setia,
apapun yang terjadi
Betapa aku bersyukur memiliki
Allah yang setia ^^
Terkadang aku berpikir, pernahkah
terlintas di dalam pikiranNya untuk menghentikan kesetiaanNya, lalu
meninggalkanku? Apa ya yang membuatNya tetap bertahan?
Oh betapa aku tahu, aku gak layak
memiliki kesetiaanNya. Aku gak menyalahkanNya kalau Dia memilih pergi. Tapi Dia
tetap tinggal bersamaku. He stays. True love stays and He stays.
Gak mudah lo untuk setia tu.
Sapapun yang tidak setia, yang suka lirik kanan lirik kiri kalo jauh dari
pasangan, tau banget hal ini, hahahahahahaha :p
Mudah untuk setia saat yang
padanya kita setia, juga setia pada kita. Tapi bagaimana kalau dia tidak setia.
Apakah kita sanggup bertahan dan tinggal.
Tetap setia pada dia yang tidak
setia pada kita???!!
“Ngapaen???!! Sori aja ya...”,
gitu jawab kita.
Lalu, bagaimana mungkin Allah
tetap setia....
Saat kita mengutamakan hal lain
daripada Dia.
Saat kita lebih memilih
menyenangkan manusia daripada menyenangkanNya.
Well, syukurlah kesetiaanNya
tidak bergantung pada kesetiaanku, kalo ngga...HABISLAH AKU. Entah sudah jadi
apa aku sekarang?
Hikssss....T_T
*Peluk Tuhan Yesus*
Aku gak tahu bagaimana Kau
melakukannya ya Tuhan, tapi aku berterima kasih.
Terima kasih Tuhan. Terima kasih.
Terima kasih.....
Terima kasih karena gak pernah
meninggalkanku. Terima kasih karena selalu mengasihiku.
Terima kasih karena Kau setia.
Kasongan, 20 April 2012
-Mega Menulis-