Saturday, May 12, 2012

Tentang Relasi Suami-Istri dan TUHAN-Jemaat


Gara-gara si Dhieta yang tiap komen berapa hari ni bilang:”Mega mau nikah, horeee...!!” *geleng2*
Jadi mikirin deh, dalam pernikahan, dalam relasi suami istri hal apa saja sih yang diperlukan.
Aku punya jawaban sendiri sih, tapi aku coba tanyakan di status Fesbukku, ada beberapa kawan yang memberikan komennya, kebanyakan sih yang emang dah merit yang ngasi jawaban, hehehehe, makasih ya sharenya..... ^^
Dan inilah beberapa jawaban yang sering muncul...

KASIH
KOMITMEN
KOMUNIKASI
KETERBUKAAN
KEJUJURAN

Aku angguk-angguk ngebaca jawaban kawan-kawanku itu, sambil ngebayangin gimana ya relasi suami istri:
..... yang tanpa kasih,
..... yang gak punya komitmen,
..... yang komunikasinya jarang,
..... yang gak terbuka,
..... yang gak jujur,
Aihhh, sepertinya kehidupan suami-istri ini bakal mengerikan deh!!
Bisa-bisa, perang mulu tiap hari, gak ada mesra-mesranya, jalan masing-masing tuh pastinya, haisss.....gak banget deh pasangan yang kayak gini. Bentar lagi pisah ma kalo gitu caranya.

Bukankah Paulus juga menganalogikan hubungan Tuhan-jemaat seperti hubungan suami-istri?
Kalo gak percaya liat ini deh:
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Efesus 5:22-24

Kalo mau baca perikop lengkapnya, baca Efesus 5:22-33 ya.....! ^^
Sepintas baca perikop ini kita mungkin mengira Paulus Cuma bicara tentang suami-istri, tapi di ayat terakhir Paulus bilang:
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.Efesus 5:33

Lalu, sudahkah kita-jemaat ini memiliki hal-hal tersebut dalam relasi kita dengan TUHAN?
Sudahkah kita mengasihiNya?
Sudahkah kita berkomitmen padaNya? Dan memegang teguh komitmen kita?
Apakah kita berkomunikasi terus-menerus denganNya? Atau kita hanya berkomunikasi saat kita inin meminta sesuatu padaNya?
Sudahkah kita terbuka di hadapanNya? Jujur di hadapanNya? Ato kita mencoba menjadi pendusta?

Bagi yang telah menikah ato yang belum menikah, punya lah ya gambaran bagaimana pernikahan yang ideal, unsur-unsur ato hal apa aja yang harus ada dalam hubungan suami-istri. Dan jika kita telah (ato akan) bertekad untuk memilikinya (kasih, komitmen, komunikasi, kejujuran, dll) dalam hubungan dengan suami/istri, marilah kita juga merenungkan.....
Sudahkah kita memilikinya dalam hubungan kita dengan Kristus selama ini?


Kasongan, 12 Mei 2012
-Mega Menulis-