Thursday, February 21, 2013

Apa yang Kamu Lakukan Sepulang Bekerja?



Beberapa hari lalu sharing dengan seorang teman yang mengeluhkan jam kerja PNS yang sampai sore (tapi Sabtu libur), katanya dia merindukan pulang siang seperti dulu, jam 2 siang. Karena dengan jam kerja yang sekarang, dia merasa tidak punya waktu untuk bersosialisasi dengan tetangganya yang mayoritas IRT. Sepulang kantor, yang terjadi ialah, dia sudah kehabisan energi dan kelelahan, sehingga langsung beristirahat *tos dulu kawan...^^’*


Well, aku juga mengalami hal yang mirip,pulang kantor begitu sampai rumah, aku akan tidur, entah satu jam tau lebih :p , kemudian begitu bangun, baru deh beraktivitas. Pulang kantor jam 4 an kurang, anggap aja bangun jam 5. Saat itu aku mulai membersihkan rumah dan mengurus pekarangan dan tanamanku, saat itu juga tetangga-tetangga malah mulai masuk rumahnya....hehehehe. Ini yang sering terjadi. Di lain hari, bila aku pulang jam istirahat (pukul 12-1 siang) dan aku sempat tidur siang untuk setengah jam, maka sorenya aku bisa bersosialisasi dengan tetangga. Tapi ini juarang banget T_T Kalau udah pulang kantor, keinginan untuk keluar rumah dalam artian pergi jauh-jauh tu gak ada blasss....Ckckckckck, mengerikan ya kehidupan sosialku? Serasa asosialis.

Aku dan kawanku (she’s already married) membicarakan apa saja yang kami lakukan, dan daftarnya mencakup:
-bersihin rumahnya
-masak
-nonton tv
-quality time dengan misua

Dan, inilah daftarku:
-bersihin rumah
-ngurus tanaman
-masak
-membaca
-nulis eh ngetik :p
-nonton film

Hampir gak ada waktu buat bersosialisasi ya *sigh*
GIMANA MAU BERSAKSI MEG, KALO JARANG KETEMU ORANG?! Pulang rumah langsung mengurung diri di rumah gitu ^^’
#ketampar bolak-balik

Dan, sharingku dengan kawanku tadi membuatku berpikir, jika sungguh aku mau bersaksi secara efektif, ada 2 alternatif yang bisa aku lakukan:
-       Merubah gaya hidup yang asosialis tadi dan mulai menyediakan waktu bersosialisasi
-       Do my best melalui lingkungan atau komunitas yang selama ini aku miliki (kantor, keluarga, gereja, blogger, facebook) dan jadi kesaksian yang bener.

Nampaknya, aku memilih yang kedua, hehehehe... 

Well, jadi ingat ayat ini:
"Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia." 2 Korintus 3:3

Apapun yang tertulis dalam hidup kita, bagaimana cara hidup kita, sikap dan tingkah laku kita, perbuatan kita, perkataan kita, itu semua nampak oleh orang lain. Orang percaya seharusnya menjadi sebuah surat Kristus bagi semua orang, yang dilihat dan dibaca oleh semua orang.

Selama ini, apa “isi” kita yang telah terbaca orang lain?
Itu gak lain sebenarnya adalah, “apa yang ada di dalam hati kita”.

Aku teringat, waktu kecil pernah membaca sebuah buku yang di dalamnya ada ilustrasi gambar  dua orang dengan  hati yang digambarkan berisikan macam-macam. Yang seorang, hatinya digambarkan berisi Alkitab, salib, merpati (lambang Roh Kudus), dll pokoke semua yang baik-baik. Tapi, yang seorang lagi hatinya digambarkan memiliki banyak  binatang, babi (melambangkan kerakusan), ular (melambangkan kelicikan), dll yang gak baiklah intinya.

Well, pada waktunya nanti orang akan mampu melihat dan membaca isi hati kita sebenarnya, apakah isinya “binatang” atau hal yang dari Allah. Maybe gak secepat kilat orang dapat membaca kita, secara, namanya hati ini tersembunyi kan. Di luar bolehlah ngomong Roh Kudus melulu, tapi apakah di hatinya Roh Kudus ada apa gak, akan nampak jelas nanti. 

Apa yang kau lakukan sepulang kantor?
Itu akan jadi kesaksianmu bagi lingkunganmu.
Orang lain gak melihat langsung apa yang kita lakukan sepulang kantor, tapi mereka juga akan menikmati buahnya

Jika sepulang kantor kita hanya bermalas-malasan, do nothing, kira-kira kehidupan macam apa yang kita saksikan bagi orang lain?
Jika sepulang kantor, kita mengurus semua yang ada di rumah kita dengan baik, mungkin suatu saat orang lain akan melihat bahwa kita bertanggung jawab atas waktu istirahat kita.
Jika sepulang kantor kita memasukkan membaca Alkitab atau buku-buku yang bermanfaat, lalu mempraktekkan hal baik yang kita baca, tidakkah apa yang kita lakukan ini menjadi buah manis yang dinikmati orang lain.
Jika kita menyempatkan diri melakukan pelayanan walaupun lelah setelah seharian di kantor, bukankah itu juga dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Jika sepulang kantor kita masih berkutat dengan pekerjaan kantor setiap hari lalu melupakan keluarga, apa yang akan terjadi nanti.

I learn, untuk gak membuang waktu "istirahatku"  sepulang kantor dan tidak memilih melakukan hal yang gak berguna. Melainkan melakukan hal-hal yang bernilai kekal. Yang bisa menjadi kesaksian. Yang memuliakan Tuhan. Gak mudah emang, apalagi bener-bener melawan kedagingan yang maunya malas aja. Memanjakan diri dengan melakukan hal yang gak penting, seperti yang kulakukan minggu kemaren.

Nyaris, semua waktuku sepulang kantor aku habiskan dengan menonton GLEE (3 season lengkap plus 10 episode di season 4nya). Sebenarnya, aku gak suka menonton drama seri gitu, karena aku tahu siapa diriku, suka penasaran gitu sih, jadi maunya semua cepat habis ditonton, ckckckck. Aku lebih suka menonton film yang sekali tonton habis, bukan yang drama gitu. Bukannya gak boleh ya menonton, tapi bener-bener aku harus mengakui seminggu kemaren adalah minggu yang tidak produktif buatku *sigh*, ngapain coba cuma menghabiskan waktu buat nonton doang? Dari pulang kantor, sampai tinggi malam.Kebayang gak?

Bayangkan aja deh, apa yang dilihat dan dipikirkan orang lain melihat seorang wanita pekerja, berangkat kantor sebelum jam 7, pulang jam 4 sore langsung masuk rumah dan mengurung diri di rumah SETIAP HARI? Well, aku baru melakukannya seminggu, tapi NYARIS saja aku melakukannya SETIAP HARI kalo gak sadar itu bodoh, untung saja aku cepat sadar, hahahaha *thank's to you my friend, sharingnya berguna ^^V* Memang sih, ada faktor yang menyebabkan aku "menggila" seperti itu :p Tapi, itu bukan alasan untuk terus-menerus melakukan hal yang gak berguna sepert itu. Menyenangkan sih awalnya, tapi lama-lama jadi merasa bodoh dan gak berguna.

Don't wasting your time!

Kasongan, 20 Februari 2013
-Mega Menulis-


4 comments:

Lasma Manullang said...

Pulang kantor itu waktunya ngumpulin tenaga buat besok kerja alias refreshing (kalo ga ada latihan drama) akakak.
Kalo udah merit pasti bakal beda lagi. bijak2 nyolong waktu bwt dri sndri dah,tp tgug jwab ga terabaikan.

Mega said...

Setujuuuu....Jadi bener2 harus maksimal lah ya di tempat kerja jadi berkatnya, secara di rumah dah refreshing Ma, hahahahaha ^^'

Niar Ningrum said...

pulang kerja langsung ngampus mbak, pulang2 tinggal tepar dirumah, heheheheh :D


Hidup itu harus seimbang, kalau cuma ngosipin orang keluar rumah eman2 mbak ntar malah makin banyak dosa,mending tidur dirumah :D

Mega said...

betul, kalo cuma buat nggosip ma mending istirahat di rumah ya Niar, hahahaha

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...