Ini adalah salah satu lagu kesukaanku, hehehehe...
Sebagai manusia biasa (yang manis, baik hati dan tidak
sombong :p) salah satu kerinduan terbesarku adalah dikasihi apa adanya,
sebagaimana aku ada sekarang. Bete banget gak sih kalo dengar ada seseorang
datang di hadapanmu dan bilang:”Aku mencintaimu, ASALKAN kamu berubah jadi
seperti Luna Maya (tuing...tuing...)”, mana mungkin dunkkkkk, hahahaha. Jadinya,
denger lagu ini dulu di awal-awal, aku mengharapkan someday pangeran berkuda
putih (yaelah, dongeng bangettttsss...:p) bilang kayak di lagu itu ke aku,”Gak
ada yang perlu kamu ubah Meg, aku menyukaimu apa adanya seperti kamu sekarang.”
Pokoknya sih maunya orang laen menerima dan mengasihiku gimana
pun keadaanku. Pertanyaannya, sanggupkah kita juga melakukan yang sama kepada
orang lain? Tetap mengasihi mereka yang bersikap menyebalkan dan tambah hari
tambah menyebalkan? Well, nampaknya gak realistis. Bagaimana mungkin kita tetap
harus menerima dan mengasihi seseorang yang pengen tinggal dalam keadaannya
yang buruk dan tidak ingin jadi lebih baik? Hmm...Tuhan Yesus gak realistis
dunk jadinya?
Dan saat lagi gandungnya lagu ini, aku pas ngulang membaca
lagi bukunya Max Lucado yang berjudul Just Like Jesus, pikiranku sekarang tiap dengar lagu ini, sebuah kalimat indah
dari Max Lucado di bukunya Just Like Jesus:
Allah mengasihi kita apa adanya, tapi Dia tidak membiarkan kita seadanya.
Kebenaran yang indah kan? Tuhan Yesus tidak mensyaratkan
sesuatu agar kita mendapatkan kasihNya. Kasihnya memang sungguh tanpa syarat.
Tapi kasihNya ingin membawa kita menjadi lebih baik.
Aku menyukai salah satu ilustrasi Max Lucado yang berkata,
seorang ayah mengasihi anaknya bagaimanapun keadaan anaknya, tapi bapak mana
yang tidak mengangkat dan memandikan anaknya hingga bersih saat melihat anaknya
berkubang dengan lumpur? Bukan berarti kasihnya kurang saat anaknya dalam
keadaan paling menjijikkan, kasihnya tetap sama, bersih ataupun kotor anaknya
tetap anaknya, tetap dikasihinya. Tapi,
bukankah kewajaran bila dia memandikan anaknya.
Berbeda dengan dunia yang bilang: Berubahlah dulu dan aku
akan mengasihimu.
Tuhan Yesus bilang:Aku mengasihimu. Titik.
Tuhan Yesus menyanyikan lagu yang jauh lebih indah dari yang
dinyanyikan Bruno Mars, Dia melakukan yang jauh lebih romantis dari sekedar kalimat,”Kamu
gak perlu mengubah apa-apa dari dirimu Meg, aku mengasihimu sebagaimana adanya
kamu sekarang.”
Tuhan Yesus sangat mengasihi kita, BAHKAN jika kita tidak
berubah pun Dia tetap mengasihi kita. Percaya atau tidak percaya.
Dia akan terus mengasihi kita yang gak mau berubah ini tanpa
menyerah, hingga akhirnya kita yang menyerah, menyadari bahwa Dia lawan yang
tangguh, yang gak pernah menyerah dalam hal mengasihi kita.
Saat kita meninggalkan Dia dan berlaku seperti anak yang
hilang, Dia selalu menanti kita memandang kita dari kejauhan, menunggu kita
menyadari tempat terbaik adalah bersamaNya, dan saat kita berjalan ke
arahNya...voila....Dia berlari dan memeluk kita.
Saat kita jatuh karena kebodohan kita, Dia gak biarkan kita
tergeletak, berkali-kali Dia berikan kita kekuatan untuk bangkit. Bahkan jika
kita cukup bodoh untuk jatuh dan jatuh melulu, Dia siap membangkitkan kita.
Bagaimana mungkin kita menolak kasih yang seperti ini?
Bagaimana mungkin memiliki kasih yang indah ini gak mengubah
hidup kita?
Dia tidak memaksa kita berubah demi mendapatkan cintaNya,
tapi cintaNya yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Aku bersyukur Tuhan Yesus mengasihiku apa adanya, dan aku yakin
kasihNya gak akan gagal mengubahku. Amin
Kasongan, 9 April 2013
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment