Ternyata Kabupaten Katingan
harus melakukan pemilihan putaran kedua karena hasil pemilihan kemarin,
tidak ada calon yang mendapatkan suara 30 %, hmmm... Dan isu SARA dalam PILKADA
membuat galau beberapa orang yang kukenal, gimana ngga, ada isu yang mengatakan
jika calon X terpilih, maka ia tidak akan memakai orang-orang dari suku tertentu. Hari ini pertama
kali aku mendengarnya, dan aku bengong. Hare gini ya, masi ada yang memakai isu
gituan buat mendapatkan suara, ckckckck...*geleng-geleng* MEMALUKAN!!!
Jujur aja, kalo misalkan tuh isu berbunyi tentang orang Jawa
yang gak akan dipakai dalam pemerintahan jika si X terpilih, kemungkinan besar sebagai
orang Jawa (separo) maka aku akan memilih si X, Misal yaaaa....hehehehe. Kali
ini, sifat keras kepalanya keluar nih diriku. Lah, gimana gak makin nantang nih
diriku, secara, kita gak bisa memilih darimana dari siapa ato dari kapan
dilahirkan (apaan siiii...). Aku mau melihat, bener gak sih isu itu. Ku pikir
yang mengeluarkan isu gituan, dari pihak manapun dengan alasan apapun, itu
sangat GOBLOK! Gimana bisa memimpin suatu daerah kalo Cuma bisa buat isu gak
jelas gitu. Payah...!! Memalukan.
Ketimbang menyebarkan isu gak bertanggung jawab gitu, kenapa
sih gak bekerja keras membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang benar dan
berintegritas?
Kok daku jadi emosional gitu ya?
Hahahahaha, cooling down Meg. Yang harus aku lakukan supaya
gak salah pilih adalah:
Pertama-tama HARUS MENGENALI calon pimpinan yang akan
dipilih nanti deh ya. Apa sih yang dah dibuatnya untuk daerah ini, selama ini dia
omong doang ato melakukan tindakan nyata. Ato pas mau kampanye baru heboh
keliling sana-sini mengumbar janji palsu. Apa yang dilakukannya sejakbertahun-tahun
lalu, track recordnya selama tahunan yang jadi pengamatan kita, bukan setahun
terakhir menjelang kampanye doang. Kalo ini ma, betul-betul masa promosi doang.
Kedua-dua, kenali tim sukses si calon ini ato orang-orang
dekatnya. Ada kalimat yang berkata, tunjukkan siapa kawan-kawanmu dan aku akan
menunjukkan siapa dirimu. Pencitraan seseorang di depan publik pastinya yang indah-indah
ya...Tapi siapa orang dekat kita sebenarnya menunjukkan siapa diri kita. So?
Lihatlah bagaimana orang-orang dekat si calon! Pergaulan yang buruk merusak
kebiasaan yang baik. Jika si calon memang orang besar, harusnya dia dikelilingi
orang besar pulak dunk. I mean bukan masalah sekedar jabatan ato duit yeeee,
tapi BUATKU PRIBADI orang-orang yang punya visi dan integritas adalah orang
yang besar.
Ketiga-tiga, pilih pemimpin yang punya visi dan misi yang
jelas. Mau dibawa kemana ni daerahnya, dia punya sasaran yang jelas gak. Kenapa
aku taruh visi dan misi di bagian belakang dibanding mengenali SIAPA calon
kepala daerah? Karena buatku, sebaik apapun visi dan misinya, kalo dia gak
punya karakter pemimpin ma percuma aja. Bisa jadi tuh visi dan misi yang
muluk-muluk Cuma rumusan tim suksesnya doang. Ngapaen?
Dunia politik buatku adalah dunia dimana kepentingan yang
diutamakan. Kepentingan siapa aja, partai, pribadi, siapapun,tapi yang jelas
bukan kepentingan rakyat. Menyedihkan, tapi itu kenyataan yang ada. Aku gak mau
memperkatakan yang buruk, tapi come on, ini kenyataan!
Jangan egois yukkkk....! Saatnya kita membuka mata dan
memilih pemimpin yang berpihak pada rakyat.
Sejujurnya, aku paling bete akhir-akhir ini mendengar
perkataan gini, “Wah...kalo si X terpilih, enak nih si Y (nama pendukungnya)
pasti naik ntar”. Bagi orang lain itu hal yang wajar ya, tapi buatku itu
sedikit memuakkan. Iya kalo si Y emang kerjanya bagus, no problemo, tapi kalo Cuma
karena mendukungnya tanpa diikuti kemampuan kerja. It’s disgusting bangetsss!!!
Kupikir, jika pemimpin itu benar, dia
tidak akan mengucilkan lawannya dan lalu menaikkan pendukungnya dengan membabi
buta. Dia akan menghargai mereka yang punya kemampuan. Pertanyaannya, adakah
pemimpin yang demikian?
Dan bagi kita yang memilih, beranikah kita mendukung
seseorang yang mendatangkan kemajuan bagi rakyat dan mengutamakan kepentingan
rakyat? Bukannya menguntungkan diri sendiri?
Kupikir, siapapun yang menjadi calon kepala daerah, perlu
membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab.
Ayo, bikin tuh perjanjian dengan masyarakat. Apa aja yang
dijanjikannya selama kampanye, jika dia terpilih, maka dalam jangka waktu
tertentu dia harus memenuhi janjinya, jika tidak, dia akan mengundurkan diri.
Beranikah?
Kami butuh bukti, bukan janji!
Aku pesimis ada yang mau melakukan itu *sigh*
Kasongan, 11 April 2013
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment