Thursday, April 11, 2013

Pilih Siapa dalam PILKADA Putaran Kedua Kabupaten Katingan?



Ternyata Kabupaten Katingan  harus melakukan pemilihan putaran kedua karena hasil pemilihan kemarin, tidak ada calon yang mendapatkan suara 30 %, hmmm... Dan isu SARA dalam PILKADA membuat galau beberapa orang yang kukenal, gimana ngga, ada isu yang mengatakan jika calon X terpilih, maka ia tidak akan memakai  orang-orang dari suku tertentu. Hari ini pertama kali aku mendengarnya, dan aku bengong. Hare gini ya, masi ada yang memakai isu gituan buat mendapatkan suara, ckckckck...*geleng-geleng* MEMALUKAN!!!


Jujur aja, kalo misalkan tuh isu berbunyi tentang orang Jawa yang gak akan dipakai dalam pemerintahan jika si X terpilih, kemungkinan besar sebagai orang Jawa (separo) maka aku akan memilih si X, Misal yaaaa....hehehehe. Kali ini, sifat keras kepalanya keluar nih diriku. Lah, gimana gak makin nantang nih diriku, secara, kita gak bisa memilih darimana dari siapa ato dari kapan dilahirkan (apaan siiii...). Aku mau melihat, bener gak sih isu itu. Ku pikir yang mengeluarkan isu gituan, dari pihak manapun dengan alasan apapun, itu sangat GOBLOK! Gimana bisa memimpin suatu daerah kalo Cuma bisa buat isu gak jelas gitu. Payah...!! Memalukan.

Ketimbang menyebarkan isu gak bertanggung jawab gitu, kenapa sih gak bekerja keras membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang benar dan berintegritas?

Kok daku jadi emosional gitu ya?
Hahahahaha, cooling down Meg. Yang harus aku lakukan supaya gak salah pilih adalah:
Pertama-tama HARUS MENGENALI calon pimpinan yang akan dipilih nanti deh ya. Apa sih yang dah dibuatnya untuk daerah ini, selama ini dia omong doang ato melakukan tindakan nyata. Ato pas mau kampanye baru heboh keliling sana-sini mengumbar janji palsu. Apa yang dilakukannya sejakbertahun-tahun lalu, track recordnya selama tahunan yang jadi pengamatan kita, bukan setahun terakhir menjelang kampanye doang. Kalo ini ma, betul-betul masa promosi  doang.

Kedua-dua, kenali tim sukses si calon ini ato orang-orang dekatnya. Ada kalimat yang berkata, tunjukkan siapa kawan-kawanmu dan aku akan menunjukkan siapa dirimu. Pencitraan seseorang di  depan publik pastinya yang indah-indah ya...Tapi siapa orang dekat kita sebenarnya menunjukkan siapa diri kita. So? Lihatlah bagaimana orang-orang dekat si calon! Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Jika si calon memang orang besar, harusnya dia dikelilingi orang besar pulak dunk. I mean bukan masalah sekedar jabatan ato duit yeeee, tapi BUATKU PRIBADI orang-orang yang punya visi dan integritas adalah orang yang besar.

Ketiga-tiga, pilih pemimpin yang punya visi dan misi yang jelas. Mau dibawa kemana ni daerahnya, dia punya sasaran yang jelas gak. Kenapa aku taruh visi dan misi di bagian belakang dibanding mengenali SIAPA calon kepala daerah? Karena buatku, sebaik apapun visi dan misinya, kalo dia gak punya karakter pemimpin ma percuma aja. Bisa jadi tuh visi dan misi yang muluk-muluk Cuma rumusan tim suksesnya doang. Ngapaen?

Dunia politik buatku adalah dunia dimana kepentingan yang diutamakan. Kepentingan siapa aja, partai, pribadi, siapapun,tapi yang jelas bukan kepentingan rakyat. Menyedihkan, tapi itu kenyataan yang ada. Aku gak mau memperkatakan yang buruk, tapi come on, ini kenyataan!
Jangan egois yukkkk....! Saatnya kita membuka mata dan memilih pemimpin yang berpihak pada rakyat.

Sejujurnya, aku paling bete akhir-akhir ini mendengar perkataan gini, “Wah...kalo si X terpilih, enak nih si Y (nama pendukungnya) pasti naik ntar”. Bagi orang lain itu hal yang wajar ya, tapi buatku itu sedikit memuakkan. Iya kalo si Y emang kerjanya bagus, no problemo, tapi kalo Cuma karena mendukungnya tanpa diikuti kemampuan kerja. It’s disgusting bangetsss!!!  Kupikir, jika pemimpin itu benar, dia tidak akan mengucilkan lawannya dan lalu menaikkan pendukungnya dengan membabi buta. Dia akan menghargai mereka yang punya kemampuan. Pertanyaannya, adakah pemimpin yang demikian?

Dan bagi kita yang memilih, beranikah kita mendukung seseorang yang mendatangkan kemajuan bagi rakyat dan mengutamakan kepentingan rakyat? Bukannya menguntungkan diri sendiri?

Kupikir, siapapun yang menjadi calon kepala daerah, perlu membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab.
Ayo, bikin tuh perjanjian dengan masyarakat. Apa aja yang dijanjikannya selama kampanye, jika dia terpilih, maka dalam jangka waktu tertentu dia harus memenuhi janjinya, jika tidak, dia akan mengundurkan diri.
Beranikah?
Kami butuh bukti, bukan janji!
Aku pesimis ada yang mau melakukan itu *sigh*


Kasongan, 11 April 2013
-Mega Menulis-











No comments: