Melihat Apa yang Dicari (2)

Hari ini teringat sebuah kalimat yang diucapkan Andy Stanley dalam bukunya yang berjudul Visioneering:

Kita melihat apa yang kita cari.

Dan jadi membongkar arsip pstingan di blogku, sepertinya aku pernah menuliskan tentang hal ini, dan aku menemukan postinganku beberapa tahun yang lalu dengan judul Melihat Apa Yang Dicari 

Saat ini, kita banyak melihat hal buruk terjadi di sekeliling kita. Kita punya ribuan alasan untuk mengeluh, kita menyalahkan orang lain atas hal buruk yang menimpa kita, kita melihat orang lain dengan keburukannya dan kita dengan kebaikan kita (seperti peribahasa bilang, gajah di pelupuk mata gak kelihatan dan upil di seberang sana nampak *peribahasa ngawur*), kita melihat kebobrokan pemerintah kita, betapa banyak kekurangan yang terjadi di sekeliling kita, dll yang buruk-buruk. Semua hal nampak tidak ada yang benar dan salah.

Mungkin benar, banyak sekali keburukan yang terjadi, bahkan aku punya banyak hal yang ingin aku keluhkan di kantorku, parah dah rasanya. Tapi hari ini aku diingatkan gini:

 “Ayo Meg, carilah hal yang baik dan kamu akan melihatnya!”

Seakan-akan aku harus SENGAJA mencari yang baik saja dan mengabaikan yang buruk.

Ini akan membawaku pada penemuan akan hal-hal yang baik.

Kalo kita mau mengeluh, kita akan dengan mudah menemukan alasan untuk mengeluh

Kalo kita ingin bersyukur, selaku ada alasan untuk bersyukur, kita tinggal mencarinya dan kita akan menemukannya.

Kurasa untuk MELIHAT apa yang kita inginkan, kita harus terlebih dulu MENCARINYA dan hanya MENCARI hal itu, fokus! Jangan sambil memperhatikan hal yang lain, kita gak akan mendapat apa-apa ntar. Dan sebelum mencari, kita harusnya menetapkan apa yang kita cari.

Kalo kita ingin melihat kebaikan seseorang, carilah hal-hal baik darinya, fokus pada segala kebaikan yang dibuatnya. Abaikan kejahatan dan kesalahannya, pasti ada deh hal baik yang akan kita temui, sekecil apapun.

Kalo kita mau bersyukur, cari dan temukan hal-hal yang masih kita miliki, hal-hal menggembirakan yang terjadi dalam hidup kita. Jangan fokus sama apa yang gak kita miliki, ato belum terjadi sama kita. Dan pasti, kita akan melihat hal-hal yang bisa kita syukuri.

Mungkin saja dalam pencarian kita akan yang baik ini, kita melihat yang jelek-jelek. Ya, itu bisa saja terjadi. Well, itu pasti terjadi ^^ Tapi, saat kita fokus pada hal yang baik, kita akan melihat lebih banyak hal baik dibandingkan yang jelek.

Beberapa waktu yang lalu Morris membuat kuis yang bertemakan “Bahagia Itu Sederhana”, idenya dan cara mengikutinya sederhana sekali, kita tinggal membuat status di fesbuk ngetag Morris, bukan sembarang status, status itu berisikan kebahagiaan sederhana yang kita alami walaupun ada hal lain yang sebenarnya bisa membuat kita tidak berbahagia. Pada akhirnya, kebahagiaan itu tentang keputusan yang kita ambil, apakah kita memilih mensyukuri hal baik atau mengeluh untuk hal buruk yang sebenarnya sedang terjadi, kita mau fokus yang  mana, tinggal pilih. Dan aku mengakui, buanyaaaaakkkkkk buanget alasan untuk aku berbahagia setiap hari sebenarnya, tidak perlu hal yang besar dan wah, tapi hal-hal kecil pun bisa jadi alasan untuk berbahagia, tergantung sikap hati, mau memilih yang mana.

Jika kita bisa memilih untuk berbahagia atau tidak, dengan memfokuskan diri mensyukuri hal baik yang terjadi. Tentunya kita juga bisa memilih, apa yang ingin kita lihat. Ingin melihat yang baik? Carilah yang baik. Ingin melihat kekurangan orang lain? Carilah dan kamu akan menemukannya. Aku belajar hari ini, untuk mencari yang ingin aku lihat aku perlu fokus dan hanya memikirkan hal itu saja. Dan Alkitab telah memberitahukan apa yang harus aku cari dan pikirkan dengan lengkap:

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Filipi 4:8

Dan aku akan melihat ini semua.Amin

Kasongan,25 Juni 2013

-Mega Menulis-