Kembali ada kejutan buatku di bulan ini. Semula, aku mengira
jadwalku padat banget bulan ini sehingga kuprediksi aku gak bakal bisa ambil
bagian mengisi artikel buat Majalah Pearl edisi berikut. Aku punya utang janji
menerjemahkan berpuluh-puluh halaman artikel, dan deadlinenya sebentar lagi,
tanggal 27 Juni booo...Ckckckckck. Ini lah akibat sok-sokan, bahasa Inggris
pas-pasan tapi mau aja terima order ginian. Mana artikelnya bahasa ekonomi
semua pulak, hahahaha, jadi ketawa sendiri, apa sih yang aku pikirin ya waktu
terima order ini :p
Eniwei, di sela waktu senggangku, rencana sempurnanya adalah
aku nerjemahin artikel tadi. Lah, ndilalah kok kemaren tu artikel malah
ketinggalan di Palangka Raya *nangis kon*, bingung karena gak ada kerjaan,
akhirnya aku menghubungi Kezia dan Stephanie menanyakan adakah sudah yang
mengisi Rubrik Dig Deeper, karena terakhir yang aku lihat, emang belum ada. Eh,
ternyata belum ada, aku lah akhirnya yang mengisi. Dan waktu aku mencari bahan
untuk Dig Deeper edisi berikutnya, aku menemukan sesuatu yang membuat hatiku
menghangat *cieee....bahasaku, mokso yo?*
Dan aku percaya, bukan kebetulan tuh tahu-tahu aku punya
waktu buat nulis. Tuhan punya cara yang gak terduga untuk memakaiku kali ini,
hohohoho. Sepintas ma, nyebelin banget, kok planningku buat ngerjain terjemahan
tuh berantakan, tapi aku gak nyesal, aku masih diberi kesempatan melayani,
bahkan diingatkan sesuatu yang luar biasa ^^ Tuhanku emang penuh dengan
kejutan. Mantaaaabbbbb d^^b
Membuka Alkitab dan melihat kitab Mazmur halaman demi halaman,
bener-bener deh....jadi ngerasain luar biasanya Daud. Hampir setiap waktu
kayaknya koneksinya dengan Allah gak pernah terputus, Daud tu ya
berdooaaaaa.....mulu.Sampe-sampe, bisa dibilang hobinya berdoa kali ^^V Lah, kebayang
gak, pagi doa, siang doa, malam doa. Terus ya, waktu mau perang doa, waktu setelah
bikin dosa berdoa, waktu sakit berdoa, waktu ada pergumulan doa, waktu dah tua
masih berdoa, alamaaakkkk....doa mulu dah kayaknya. Gimana Tuhan gak sayang ya
sama Daud. Segitunya Daud sama Tuhan, apa-apa aja diceritain. Dan waktu Daud
doa buat musuhnya juga, doanya bukan doa sopan yang muna gitu, dia bilang apa
yang dia rasain, bahkan dia bilang dengan jelas maunya. Daud segitu dekatnya
dengan Tuhan sampai-sampai kayaknya gak ada tuh mikir-mikir ato pilah-pilih
mana yang mau diceritain mana yang ngga. Daud terbuka dengan AllahNya. Dan aku
yakin, pasti ini salah satu hal yang buat dia berkenan di hatiNya.
Daud begitu melekat dan dekat di hatiNya Tuhan,
sampai-sampai, oke, ini konyol mungkin ya buat readers sekalian, tapi, serius
deh, aku merasa cemburu ngeliat Daud
segitunya sama Tuhanku. Konyol kan? Tapi aku memang merasa seperti kekasih yang
sedang cemburu. Masa sih kekasihku
mendengarkan SEMUA KELUH KESAH Daud,
yang tiap ada apa-apa ngomong melulu ke Tuhan, sementara aku yang kekasihNya
ngga. Well, bukan salah Daud kali Meggg..... :p I know.... ^^’ Aku konyol, aku
tau.
Pantes aja ya Tuhan sayangnya luar biasa sama Daud. Daud merasa
dekat sama Tuhan dan begitu mengasihi Tuhan sampai-sampai dia gak pernah absen
cerita ke Tuhan tentang apa aja. Kalau setiap obrolannya Daud direkam, bakalan
buanyak buanget tuh. Seperti kita, yang kalau ada apa-apa pasti ceritanya sama
orang terdekat kita, itulah yang Daud lakukan. Yang terdekat bagi Daud adalah
Allahnya. Aku yakin deh. Pernah kan tuh, hari ini kita ngalamin sesuatu, terus
begitu pulang ke rumah gak sabar untuk cerita ke orang rumah, atau ngabarin
sahabat kita, pokoknya orang terkasih kitalah yang bakal jadi pendengar setia
kita. Gak tahu kenapa, gak afdol aja rasanya kalo gak cerita sama dia, gak
lengkap rasanya kalau kita belum membuat laporan sama dia. Gak peduli itu hanya
sekedar cerita tentang menyebalkannya orang kantor, atau siang ini makan lauk apa,
bercerita dengannya menjadi kebutuhan terbesar kita. Melihat dan mendengarnya
menanggapi sesuatu yang kita alami is a must. Aneh kan, Daud segitunya sama
Tuhan ^^Tapi itulah Daud. Kalau istrinya Daud bisa cemburu sama Tuhan, cemburu
kali ya dia ^^V Daud sangat mengasihi Tuhan. Tuhan begitu dekat di hatinya.
Mungkin hubungan kita dengan Tuhan, kedekatan hati kita
dengan hatiNya bisa dilihat dari kehidupan doa kita. Apakah doa kita Cuma doa
makan atau doa permohonan minta ini itu, atau seperti Daud yang isi doanya
adalah obrolan jujur setiap hari tentang apa aja yang terjadi padanya. Daud
menganggap penting hubunganNya dengan Tuhan, dan dia bekerja keras dalam
hubungan itu.
Katanya sih dalam hubungan (apapun itu), komunikasi
merupakan hal yang amat penting. Bukan hanya karena komunikasi membuat kita
saling mengenal, tapi karena komunikasi membuat hati kita semakin dekat. Kalau
dalam hubungan seperti suami-istri atau pacaran saja diperlukan kerja keras
untuk membuat kasih semakin bertumbuh, mengapa kita kira tidak demikian dengan
hubungan kita dengan Tuhan? Semakin kita sering berkomunikasi denganNya, kita
semakin mengenalNya, dan semakin mengenalNya aku berani jamin kita akan semakin
mengasihiNya. Mungkin hanya hal remeh yang kita ceritakan padaNya, tapi
percayalah, Dia suka mendengar cerita remeh tadi, Dia peduli semua hal yang terjadi sama kita.
Gak percaya? Coba deh ceritakan apa aja padaNya...! ^^
Kasongan, 19 Juni 2013
-Mega Menulis-
5 comments:
pagi pagi udah dapat postingan ttg hal doa. nice post mega :) semakin diingatkan tuk semakin erat komunikasi sama Bapa :)
Tengkyu Li...Yuk semakin akrab sama Babe ^^
Meg,suka banget ama postingan ini. Cerita sama orang kita bisa simpen yang masih privacy,tapi kalo sama Tuhan itu kayak tumpahin hingga TETES TERAKHIR. Tempat paling nyaman untuk jadi diri sendiri :">
Wooww... aku diberkati banget dengan postingan ini... ^^ keep writing
Lasma:Btulll...lagian kalo dipikir Ma, konyol juga ya kita nyembunyikan sesuatu dari Tuhan, ngapain juga, toh sedalamnya hati kita aja Dia tahu ^^
Melisa:Makasih Mel ^^
Post a Comment