Thursday, June 20, 2013

Daud dan Doanya


Kembali ada kejutan buatku di bulan ini. Semula, aku mengira jadwalku padat banget bulan ini sehingga kuprediksi aku gak bakal bisa ambil bagian mengisi artikel buat Majalah Pearl edisi berikut. Aku punya utang janji menerjemahkan berpuluh-puluh halaman artikel, dan deadlinenya sebentar lagi, tanggal 27 Juni booo...Ckckckckck. Ini lah akibat sok-sokan, bahasa Inggris pas-pasan tapi mau aja terima order ginian. Mana artikelnya bahasa ekonomi semua pulak, hahahaha, jadi ketawa sendiri, apa sih yang aku pikirin ya waktu terima order ini :p


Eniwei, di sela waktu senggangku, rencana sempurnanya adalah aku nerjemahin artikel tadi. Lah, ndilalah kok kemaren tu artikel malah ketinggalan di Palangka Raya *nangis kon*, bingung karena gak ada kerjaan, akhirnya aku menghubungi Kezia dan Stephanie menanyakan adakah sudah yang mengisi Rubrik Dig Deeper, karena terakhir yang aku lihat, emang belum ada. Eh, ternyata belum ada, aku lah akhirnya yang mengisi. Dan waktu aku mencari bahan untuk Dig Deeper edisi berikutnya, aku menemukan sesuatu yang membuat hatiku menghangat *cieee....bahasaku, mokso yo?*

Dan aku percaya, bukan kebetulan tuh tahu-tahu aku punya waktu buat nulis. Tuhan punya cara yang gak terduga untuk memakaiku kali ini, hohohoho. Sepintas ma, nyebelin banget, kok planningku buat ngerjain terjemahan tuh berantakan, tapi aku gak nyesal, aku masih diberi kesempatan melayani, bahkan diingatkan sesuatu yang luar biasa ^^ Tuhanku emang penuh dengan kejutan. Mantaaaabbbbb d^^b

Membuka Alkitab dan melihat kitab Mazmur halaman demi halaman, bener-bener deh....jadi ngerasain luar biasanya Daud. Hampir setiap waktu kayaknya koneksinya dengan Allah gak pernah terputus, Daud tu ya berdooaaaaa.....mulu.Sampe-sampe, bisa dibilang hobinya berdoa kali ^^V Lah, kebayang gak, pagi doa, siang doa, malam doa. Terus ya, waktu mau perang doa, waktu setelah bikin dosa berdoa, waktu sakit berdoa, waktu ada pergumulan doa, waktu dah tua masih berdoa, alamaaakkkk....doa mulu dah kayaknya. Gimana Tuhan gak sayang ya sama Daud. Segitunya Daud sama Tuhan, apa-apa aja diceritain. Dan waktu Daud doa buat musuhnya juga, doanya bukan doa sopan yang muna gitu, dia bilang apa yang dia rasain, bahkan dia bilang dengan jelas maunya. Daud segitu dekatnya dengan Tuhan sampai-sampai kayaknya gak ada tuh mikir-mikir ato pilah-pilih mana yang mau diceritain mana yang ngga. Daud terbuka dengan AllahNya. Dan aku yakin, pasti ini salah satu hal yang buat dia berkenan di hatiNya.

Daud begitu melekat dan dekat di hatiNya Tuhan, sampai-sampai, oke, ini konyol mungkin ya buat readers sekalian, tapi, serius deh, aku merasa cemburu  ngeliat Daud segitunya sama Tuhanku. Konyol kan? Tapi aku memang merasa seperti kekasih yang sedang cemburu.  Masa sih kekasihku mendengarkan  SEMUA KELUH KESAH Daud, yang tiap ada apa-apa ngomong melulu ke Tuhan, sementara aku yang kekasihNya ngga. Well, bukan salah Daud kali Meggg..... :p I know.... ^^’ Aku konyol, aku tau.

Pantes aja ya Tuhan sayangnya luar biasa sama Daud. Daud merasa dekat sama Tuhan dan begitu mengasihi Tuhan sampai-sampai dia gak pernah absen cerita ke Tuhan tentang apa aja. Kalau setiap obrolannya Daud direkam, bakalan buanyak buanget tuh. Seperti kita, yang kalau ada apa-apa pasti ceritanya sama orang terdekat kita, itulah yang Daud lakukan. Yang terdekat bagi Daud adalah Allahnya. Aku yakin deh. Pernah kan tuh, hari ini kita ngalamin sesuatu, terus begitu pulang ke rumah gak sabar untuk cerita ke orang rumah, atau ngabarin sahabat kita, pokoknya orang terkasih kitalah yang bakal jadi pendengar setia kita. Gak tahu kenapa, gak afdol aja rasanya kalo gak cerita sama dia, gak lengkap rasanya kalau kita belum membuat laporan sama dia. Gak peduli itu hanya sekedar cerita tentang menyebalkannya orang kantor, atau siang ini makan lauk apa, bercerita dengannya menjadi kebutuhan terbesar kita. Melihat dan mendengarnya menanggapi sesuatu yang kita alami is a must. Aneh kan, Daud segitunya sama Tuhan ^^Tapi itulah Daud. Kalau istrinya Daud bisa cemburu sama Tuhan, cemburu kali ya dia ^^V Daud sangat mengasihi Tuhan. Tuhan begitu dekat di hatinya.

Mungkin hubungan kita dengan Tuhan, kedekatan hati kita dengan hatiNya bisa dilihat dari kehidupan doa kita. Apakah doa kita Cuma doa makan atau doa permohonan minta ini itu, atau seperti Daud yang isi doanya adalah obrolan jujur setiap hari tentang apa aja yang terjadi padanya. Daud menganggap penting hubunganNya dengan Tuhan, dan dia bekerja keras dalam hubungan itu.

Katanya sih dalam hubungan (apapun itu), komunikasi merupakan hal yang amat penting. Bukan hanya karena komunikasi membuat kita saling mengenal, tapi karena komunikasi membuat hati kita semakin dekat. Kalau dalam hubungan seperti suami-istri atau pacaran saja diperlukan kerja keras untuk membuat kasih semakin bertumbuh, mengapa kita kira tidak demikian dengan hubungan kita dengan Tuhan? Semakin kita sering berkomunikasi denganNya, kita semakin mengenalNya, dan semakin mengenalNya aku berani jamin kita akan semakin mengasihiNya. Mungkin hanya hal remeh yang kita ceritakan padaNya, tapi percayalah, Dia suka mendengar cerita remeh tadi,  Dia peduli semua hal yang terjadi sama kita. Gak percaya? Coba deh ceritakan apa aja padaNya...! ^^

Kasongan, 19 Juni 2013
-Mega Menulis-


5 comments:

Uli Kerenzia said...

pagi pagi udah dapat postingan ttg hal doa. nice post mega :) semakin diingatkan tuk semakin erat komunikasi sama Bapa :)

Mega said...

Tengkyu Li...Yuk semakin akrab sama Babe ^^

Lasma Manullang said...

Meg,suka banget ama postingan ini. Cerita sama orang kita bisa simpen yang masih privacy,tapi kalo sama Tuhan itu kayak tumpahin hingga TETES TERAKHIR. Tempat paling nyaman untuk jadi diri sendiri :">

eternal_love said...

Wooww... aku diberkati banget dengan postingan ini... ^^ keep writing

Mega said...

Lasma:Btulll...lagian kalo dipikir Ma, konyol juga ya kita nyembunyikan sesuatu dari Tuhan, ngapain juga, toh sedalamnya hati kita aja Dia tahu ^^

Melisa:Makasih Mel ^^