Teologi Kucing dan Anjing adalah salah satu buku yang sangat aku suka dan recommended banget lah bagi setiap orang yang mengaku pengikut Kristus, karena sesuai tulisan di sampul depannya, tujuan buku ini benar-benar ‘dalem’ ^^ Tertulis di cover depannya:
TEOLOGI
KUCING & ANJING
MENGINSTROPEKSI HUBUNGAN KITA DENGAN ALLAH
HIDUP DENGAN KERINDUAN UNTUK MEMULIAKAN ALLAH
Buku ini termasuk jarang ditemukan di toko buku rohani, jadi aku rindu banget mensharekannya. Apa yang kusampaikan hanyalah ringkasan dari apa yang disampaikan pengarangnya, Bob Sjogren dan Dr. Gerald Robison. Dan aku menyarankan, bila memungkinkan, untuk membaca bukunya langsung, ga Cuma baca apa yang aku ringkas ini, ok? ^^ O, iya bagi yang berminat mengadakan seminar Teologi Kucing dan Anjing dapat menghubungi lewat e-mail:ugindo@telkom.net
Ok, check this:
BAB 1. TEOLOGI KUCING DAN ANJING
Ada lelucon mengenai kucing dan anjing yang melukiskan perbedaan kucing dan anjing dengan sangat baik.
Anjing berkata,”Kau mengelusku, Kau memberiku makan, Kau memberiku tempat tinggal, Kau mengasihiku, Kau pasti Allah.”
Kucing berkata,”Kau mengelusku, Kau memberiku makan, Kau memberiku tempat tinggal, Kau mengasihiku, aku pasti allah.”
Kucing berkata,”Kau mengelusku, Kau memberiku makan, Kau memberiku tempat tinggal, Kau mengasihiku, aku pasti allah.”
Sifat-sifat yang dikaruniakan Allah pada kucing (“Engkau ada untuk melayaniku”) dan anjing (“Saya ada untuk melayanimu”) seringkali mirip dengan sikap teologis yang kita miliki dalam cara pandang hubungan kita tentang Allah dan hubungan kita dengan-Nya.
Orang berteologi kucing (selanjutnya akan kita sebut ‘kucing’) ga pernah benar-benar mengatakan,”Aku pasti allah.” Dia tau secara alkitabiah kalo itu salah. TAPI sikap perbuatan dan sikap hatinya menunjukkan kalau “segala sesuatu tentang aku” atau “segala sesuatu tentang kita!Allah melakukan segala sesuatu untuk kita!Allah bukan saja mati untuk kita, Dia hidup untuk kita.”
Ketaatan, Kemuliaan dan Berkat
Baik Kucing dan Anjing menginginkan ketaatan dalam hidup mereka, tetapi dalam cara yang berbeda. Anjing belajar taat kepada majikannya, Kucing menginginkan majikannya taat kepadanya.
Kebanyakan dari manusia lebih tertarik kepada Allah melayani manusia daripada manusia melayani Allah. Sikap ini tercermin dalam kehidupan doa mereka.
Fokus doa Kucing terletak pada kehidupannya, kebutuhannya, keinginannya. Ia hanya mencari kepentingannya sendiri. Yang utama bukan tentang Allah, melainkan tentang dia.
Fokus doa Anjing adalah kemuliaan Allah. Ia belajar dari Paulus dalam Roma 15:8-9
Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya.”
Kita semua telah diselamatkan untuk suatu alasan: SUPAY A KITA MEMULIAKAN ALLAH KARENA RAHMAT-NYA.
Seandainya Segala Sesuatu Tentang Kita
Coba renungkan. Seandainya anda Allah dan anda akan menciptakan suatu lingkungan untuk umat manusia, tidakkah anda akan merancang segala sesuatu untuk mereka? Tetapi lingkungan tidak dirancang untuk kita, tetapi untuk Allah.
“Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa;segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” (Kolose 1:16)
Allah menciptakan segala sesuatu dengan cara yang disukai-Nya karena penciptaan bukan untuk kita!Penciptaan dilakukan untuk Dia dan untuk menyenangkan hati-Nya!
Sekilas Penglihatan-penglihatan di dalam Kitab Wahyu
“Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.” (Wahyu 4:9-11)
Segala sesuatu yang diciptakan Allah, diciptakan-Nya untuk kesenangan-Nya.
Anda tahu apa artinya? Artinya:
-Sebagian besar bumi tertutup air karena itu mendatangkan kesenangan kepada Pencipta
-Anak kuda dapat berjalan pada saat dilahirkan, sedangkan manusia baru bisa merangkak sembilan bulan kemudian, karena itu kehendakNya.
-Tubuh kita menjadi tua dan lemah agar kita menaruh pengharapan kepada Allah.
-Kita perlu tidur untuk mengingatkan bahwa kita bukan Allah yang tidak pernah terlelap atau tidur.
KEHIDUPAN BUKAN TENTANG KITA, MELAINKAN TENTANG ALLAH
Membaca bab ini membuatku menyadari bahwa sungguh I’m nothing, aku hidup hanya karena Allah dan dan hanya untuk kemuliaan-Nya. Tidak ada tempat untuk kemuliaan diri sendiri, SEGALA SESUATU ADALAH TENTANG ALLAH. Dan aku menyadari kalo aku sering berlaku ‘KUCING BANGET’, fiuhhh.... ^^’ Ampuni aku BAPA.....
Kasongan, 21 Maret 2011
-Mega Menulis-
3 comments:
hehehe lucu yah judul bukunya ^^
iyaaaa aku ini sering berlaku "lebih kucing" daripada "anjing" :( btw, di dalam kenyataan kucing itu emang nyebelin sih!! i dislike cat so much! sukanya nyolong makanan.... suka ngeong2 ga jelas...ga bisa diajak komunikasi kaya anjing hehe.
Iya, lucu banget judulnya Nik, tapi isinya nendang aku banget euyyyy, betapa aku sering jadi 'kucing', fiuhhhh....
SAMMMAAAAA....aku juga gak suka banget kucing, suka deket2 trus nggesekin bulunya gitu, idihhhh...makanya aku gak pernah mau melihara kucing, heheheeheh
hehehe lucu yah judul bukunya ^^
iyaaaa aku ini sering berlaku "lebih kucing" daripada "anjing" :( btw, di dalam kenyataan kucing itu emang nyebelin sih!! i dislike cat so much! sukanya nyolong makanan.... suka ngeong2 ga jelas...ga bisa diajak komunikasi kaya anjing hehe.
Post a Comment