Wednesday, March 23, 2011

Teologi Kucing dan Anjing (Bab 4):Apa Bedanya Anjing

Kalo di bab 3 sebelum ini dibahas tentang Teologi Kucing yang tidak salah, tapi tidak lengkap, di bab 4 ini akan dijelaskan perbedaan yang membedakan Anjing dan Kucing (Hahahaha, ini cuma istilah ya, untuk lebih jelasnya baca ringkasan buku ini bab 1, 2, dan 3 yaaa... ^^’)

Bab 4. Apa Bedanya Anjing

Tiga orang duduk di gereja. Mereka kelihatannya sama. Mereka melakukan tindakan yang sama. Tetapi yang satu bisa sangat berbeda, tergantung pada sikap hatinya. Tergantung dari apa yang dia percayai tentang tentang siapa yang terutama dalam Alkitab.
Anjing mengetahui bahwa Allah adalah tokoh utama dari Alkitab, dan mereka melihat bagaimana Yesus menghormati Bapa-Nya. Anjing tahu bahwa Yesus hidup untuk kemuliaan Bapa-Nya dan karena itu ia juga harus demikian.

Alkitab memberitahu kepada kita bahwa Yesus bukan saja selalu menunjuk pada kemuliaan Bapa, tetapi juga Dia mati terutama untuk kemuliaan Bapa-Nya. Lihat Yohanes 12:27-28, Yesus sedang membayangkan penderitaan-Nya di kayu salib, Dia berkata,
“Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan?Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini?Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu.
Ia berfokus pada kemuliaan Bapa-Nya. Kemuliaan Bapa-Nya adalah prioritas terutama.
Jangan pernah meragukan kalau Yesus begitu mengasihi manusia, tetapi kasih-Nya kepada kita adalah hal kedua setelah hidup bagi kemuliaan Bapa-Nya.

Pernahkah terpikir oleh anda bahwa kerinduan untuk memuliakan Bapa-Nya merupakan landasan utama mengapa Ia ingin menjawab doa? “Saya kira Ia melakukannya karena ingin memberkati kita”, kata Kucing. Jawaban itu tidak salah, tetapi tidak lengkap. Anjing mengetahui jawaban yang lebih dalam.
Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Yohanes 14:13-14

Yesus melakukan pekerjaan-Nya untuk memuliakan Bapa. Dalam doa-Nya, Yesus berkata:
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.”
Yesus melakukan pekerjaan-Nya untuk mendatangkan kemuliaan bagi Bapa-Nya!
Lalu, mengapa kita melakukan yang kurang dari itu?!!

Sekarang, ada pertanyaan yang sederhana,
“BAGI SIAPA ALLAH HIDUP?”
Coba pikirkan!Apa yang mungkin menjadi pilihan Allah? Ada banyak jawaban, tapi kami akan coba menawarkan 4 jawaban saja. Mari kita renungkan keempatnya:
  1. Ciptaan -> Semua ciptaan bersifat sementara, suatu hari akan lenyap (2 Petrus 3:10). Kenapa Allah yang kekal harus hidup untuk sesuatu yang bersifat sementara? Maka kita coret dari daftar ya....
  2. Malaikat -> malaikat telah jatuh dalam dosa dan gak ada tanda-tanda pertobatan, coret lagi ya dari daftar.... ^^
  3. Manusia -> come on....apa kita yang berdosa ini layak dijadikan tujuan hidup? Be honest lah.....Liat Markus 7:20-22, apa kita layak dijadikan tujuan hidup Allah?!! Yang bener aja! Coret lagi yoooo... ^^’
Jadi, apa pilihan yang ada untuk dijadikan tujuan hidup-Nya?
DIRI-NYA SENDIRI!!!
Alkitab mengatakan Dia adalah: Raja segala Raja, Tabib Agung, Yang Benar, Gembala yang Baik, Pencipta segala sesuatu, Kasih, Perlindungan Terhadap Badai, Allah yang setia, Allah yang Maha Tahu, Satu-satunya Allah yang baik, Allah yang penuh belas kasihan, dll.
Nah, kalo kita disuruh memilih, kita akan hidup untuk siapa?Orang mungkin akan berkata,”Saya akan hidup untuk Allah karena keberadaan-Nya dan karena perbuatan-Nya. “ Lalu, kenapa Allah harus bersikap yang lain dari itu?
Allah hidup untuk Allah. Dia hidup untuk memancarkan kemuliaan-Nya dengan miliaran cara yang berbeda.

Kucing mungkin akan membantah dan berkata,
 “Kalau begitu,mengapa Kristus mati untuk kita?”
Anjing tahu bahwa kematian Kristus adalah untuk alasan yang menyenangkan hati Bapa.
1.       Gambar Allah tinggal di dalam kita. Oleh karena itu, pada saat Kristus menebus kita, Ia sedang menebus gambar yang terajut di dalam keberadaan kita.
2.       Allah sedang memenuhi tujuan dan rancangan awal-Nya, yaitu agar Dia bersekutu dengan manusia.
3.       Allah menyatakan hakekat keberadaan-Nya . Ia adalah Kasih dan Ia mengasihi ciptaan yang berdosa. Ia sedang menyatakan kasih itu tanpa syarat, Ia juga penuh belas kasihan dan rahmat.
Oleh karena itu, Ia hidup untuk menyatakan diri-Nya dengan menyatakan diri-Nya serta segala keberadaan-Nya dan memancarkan kemuliaan-Nya.

Segala sesuatu dalam kehidupan, bukan hanya dalam kekristenan, pada akhirnya akan mendatangkan kemuliaan bagi Bapa. Kemuliaan-Nya menjadi tujuan akhir. Segala sesuatu yang lain hanyalah sarana untuk mencapai tujuan akhir itu.

Hal inilah yang menjadikan Anjing berbeda, dia menyadari bahwa segala sesuatu adalah bagi kemuliaan Allah.

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. Roma 11:36

Kasongan, 23 Maret 2011
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...