Friday, September 2, 2011

I'm Not Precious

Aku orang yang amat teramat sangat gak PD!
Hahahahaha, pasti orang-orang yang mengenalku sekarang protes,  gak percaya ya kalo aku bilang gitu, secara aku sekarang tampil cuek, dan pd-pd aja tuh.

Tapi beneran dah, waktu aku SMP kepercayaan diriku sebagai seorang manusia (ceileeee...manusia, iya la...emang mau sebagai apa Meg, gkgkgkgkgk) hancur, di muka gak keliatan sih, tapi dalam hati aku bner-bner dah gak pd tuh. Penyebabnya simple, hanya karena perkataan beberapa orang teman cewek di kelas.

Dulu zaman SMP, entah kenapa ada kelompok-kelompok gitu di kelas, nah...ada tuh teman-teman cewe yang rese yang musuhin aku, gak tau apa sebabnya ada perang dingin tuh di antara kami.  Suer, aku bner-bner lupa apa sebabnya. Yang jelas aku sempat sakit hati banget gara-gara ada seseorang di antara mereka yang bilang,”Mega tuh kalo gak pinter aja, gak ada yang mau jadi temannya. Liat aja, mana ada cowok yang mau sama dia.”

Yeaahhhh, aku dulu (ampe sekarang) emang gemuk, gak suka dandan (sekarang mendingan, udah tau dandan dikitttttt :p), cuek abis lah ma penampilan pas jaman dulu. Tapi kan aku gak pernah ganggu mereka, bahkan sebabnya mereka benci aku pun aku gak tau, lalu apa haknya mereka ngatain aku gitu? Fiuhhhh..... Pokoknya aku benciiiiiiiii.....!!!

Aku sempat ngerasa gak berharga waktu itu. Di muka gak keliatan sih, tetap aja tampil cuek bebek, tapi dalam hati mikir, “Iya po?? Gak akan ada po orang yang dekat aku kalo aku gak pintar? Apa seumur hidup aku gak akan pacaran karena aku gemuk dan jelek gini?” (Bukannya nyombong ya, tapi rankingku waktu itu gak pernah tu kelempar dari 3 besar, tapi aku emang bodoh, mana ada orang ya g berteman sama seseorang hanya karena kepintarannya atau kecantikannya).

Lucu ya, kalo dipikir sekarang. Betapa perkataan seperti itu membuatku berpikiran bodoh gitu. Betapa aku mempercayai mereka! Orang-orang yang memusuhiku. Fool me. Gara-gara mereka, waktu itu aku bertekad belajar mati-matian untuk ngebuktikan siapa aku, oke...I’m not as beautiful as them, but I’m sure I’m smarter than that girls. Buatku keberhasilanku tampil, akan menunjukkan siapa Mega, dan itu bakalan membungkam mulut mereka.

Berhasilkah aku?
Mau dilihat darimana? Kalo dari segi akademis ma berhasil banget, sejak aku bertekad gitu, raportku olwes ranking 1 *bangga* Trus kalo ada perlombaan cerdas-cermat dan teman-temannya bisa dipastikan aku ikut, dan....menang! Hebat kan? Segala usahaku membuahkan hasil. Kalo bisa teriak, aku mau tereak dan nepuk dada, sambil bilang,”This is me”. Tapi hanya dalam hati aku berkata dan bersikap demikian, iya laaa.....masa murid baik-baik sombong gitu. Hehehehehe.

Sebenarnya, aku masi gak pd dengan penampilanku, tapi untuk berubah jadi cewek-cewek rese kayak temanku itu aku gak sudi, secara masi SMP kok bukannya belajar, tapi malah kerjaannya ketawa-ketiwi doang, dandan gak jelas, pacaran, jalan sana kemari. Dengan keberhasilanku di bidang akademis, terkenal di kalangan siswa dan guru gak menjadikan aku puas, still ngerasa gak berharga tuh diriku. Payah.... Gak tau harus cerita ke sapa. Mau curhat ke sapa juga males. Mungkin karena aku ngerasa ini hal memalukan. Gak kebayang buatku menceritakan sakit hati dan perasaan gak beharga ini. Itu seperti mengakui kalau apa yang dikatakan mereka benar. Toh, kalo gak benar, ngapain aku memikirkannya sedemikian rupa. Ya kan?

Aku memandang diriku sendiri dan bilang:
Aku gemuk. Aku jelek. Aku gak cantik. Gak ada yang menginginkanku.

Karena aku merasa gak berharga dan gak ada orang yang menginginkanku, aku jadi protektif terhadap orang-orang di sekelilingku, aku takut ditinggalkan teman-temanku, sedapat mungkin aku berusaha menyenangkan orang lain, meskipun itu bertentangan dengan kehendakku. Pendapat orang lain jadi sangat penting buatku.

Kasian ya? Hahahahaha. Tapi tenangggg...itu dulu.....!!
Sekarang, aku memandang diriku sebagai Mega yang sehat, cantik dan bahagia, yang mencintai hidupnya dan Allahnya \(“,)/

Titik baliknya terjadi waktu aku SMA kelas 1, aku bersama 3 orang temanku mengikuti Bible Camp yang diadain kakak-kakak dari Bandung. Pada waktu salah satu sesi, kalo gak salah tentang pemulihan gambar diri, aku mulai mendengar hal ini:

Kamu dibentuk Tuhan dengan ajaib  Meg. Dia sendiri yang menenunmu.
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Mazmur 139:13-14

Kamu sangat berharga Meg bagi Tuhan.
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Yesaya 43:4

Sebegitu berharganya kamu sampai Allah sendiri rela mati untukmu.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

Dia jaga kamu seperti kamu biji mata-Nya Meg.
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya. Zakharia 2:8
Jangan biarkan orang lain atau dirimu sendiri berkata yang sebaliknya Meg!
 
Berulang kali mendengar hal itu di kelas, mendengar pengajaran itu, aku dalam hati berkata:
Benarkah?
Masa sih?
Lalu kenapa aku terus saja ngerasa gak berharga?
Kenapa tidak ada orang yang menginginkanku?

Lalu pada akhir kelas, kami berdoa bersama, dan bagi yang ingin didoakan secara khusus dapat mengangkat tangannya. Aku diam-diam membuka mataku *nakal, berdoa kok lirak sana lirak sini* Aku mau mengangkat tangan, tapi aku malu. Bagiku, mengangkat tangan sama aja dengan mengakui kalo aku punya masalah dengan gambar diriku, aku malu kalo sampe orang lain tau. Hahahahaha, konyol deh, kalo kupikir sekarang, tapi emang itu yang terjadi. Entah apa yang ada di pikiranku kemudian, rupanya aku angkat tangan juga akhirnya, sambil dalam hati berdoa semoga Cuma kakak-kakaknya aja yang liat, jangan sampe teman-temanku liat, cape duehhhh.....

Dan...aku didoakan.
Seorang kakak memelukku dan berdoa buatku. Gak ingat sih dengan jelas isi doanya apa lengkapnya waktu itu, asli....panjang amat dah pokoknya isi doa tu kakak, tapi satu kalimat ini yang dengan jelas masih aku ingat sampe sekarang,”Tuhan Yesus mengasihimu Mega....”.  

Then I started to cry.
Aku dikasihi oleh Allah. Dan itu membuatku tenang. Aku puas.
Itulah yang aku butuhkan selama ini, dikasihi.
Rupanya aku perlu untuk mengetahui kalau aku dikasihi.
Dikasihi. Titik.
Gak perduli sejelek apapun aku, segemuk apapun aku, sebodoh apapun aku. Aku butuh untuk diterima. Dan ada penerimaan di dalam Allah.

Pelan-pelan, aku mulai belajar berkata...
I’m precious.

Aku berharga, karena Allah mengasihiku dan memandangku berharga. Dia menerimaku.
Aku perlu belajar mempercayai setiap perkataan-Nya, dan bukan perkataan orang lain. Siapa mereka, berani berkata kalau aku tidak berharga, sedangkan Allah semesta alam, pencipta langit dan bumi ini, sudah mengatakan kalau aku berharga!

Sejak saat itu, aku mulai berubah, hidupku gak lagi tergantung dari perkataan orang lain. Aku belajar mempercayai perkataan Allah.

Aku gak berusaha lagi menyenangkan orang lain hanya karena takut ditinggalkan, aku hanya ingin menyenangkan Allahku. Bukan karena takut ditinggalkan Allah! Tapi karena aku tahu Dia gak akan pernah meninggalkanku.

Aku belajar bukan lagi untuk menunjukkan kehebatanku atau menunjukkan siapa aku, aku belajar karena ingin memberikan yang terbaik pada Dia yang telah mengasihiku.

Eniwei.....Sekarang aku bukannya jadi PD (Percaya Diri), coz kalo mau jujur, diri ini sih kadang masih tergoda bilang,”Kamu gak berharga Meg.”, tapi sekarang aku PT (Percaya Tuhan) aja, hehehehehe. Dia selalu bilang gini kok.
Kamu cantik Mega.
Kamu sangat berharga bagi-Ku, Meg.
Dan aku mengasihimu dengan kasih-Ku yang kekal Meg.

Itu cukup bagiku \(“,)/
Kasih-Nya cukup bagiku.



Palangkaraya, 2 September 2011
-Mega Menulis-

No comments: