Aku lupa kejadian ini terjadi kapan, kalo gak minggu ini, minggu lalu, tapi baru skuceritakan sekarang. Suatu hari, aku dan 2 orang teman seruanganku-Mano dan Mona sedang asyik dengan pekerjaan masing-masing di ruangan bidang kami. Tiba-tiba, salah seorang rekan kami (kita sebut saja dia si X) masuk ke ruangan dan bertanya kepada kami, adakah salah satu dari kami yang bersedia melakukan sebuah pekerjaan. Kujawab, kalau aku tak bisa, karena memang ada yang sedang kukerjakan, Mano dan Mona ternyata juga menjawab sama, kemudian berlalulah rekan kami tadi.
Setelah dia pergi, aku bertanya kepada Mona, mengapa dia menjawab seperti itu, soalnya aku tau banget dia BISA mengerjakan hal itu, sedang gak ada kerjaaan kok dia, I knew it Mon...^^’
Dan dengan (sedikit) nada kesal dia menjawab,”Ah Ga, si X aja gak mau ngerjain, masa dia braninya nyuruh orang yang ngerjain itu!”
Bah, sesimple itulah jawaban Mona, tapi sesaat aja itu menemplakku. Sadar gak sadar, Mona sedang mengajarku hal simple ini:
JANGAN MEMINTA ORANG MENGERJAKAN SESUATU YANG KAMU SENDIRI JUGA TIDAK MAU MENGERJAKANNYA!
Perhatikan, bukan berarti kita gak boleh meminta tolong saat kita gak bisa mengerjakan sesuatu lhooo. GAK BISA dan GAK MAU tu berbeda. Dalam kalimat di atas, aku menggunakan kata TIDAK MAU. Nah, jangan pernah mengharapkan seseorang mau mengerjakan bagi kita hal yang gak mau kita sendiri kerjakan. Itu berarti kita gak adil. CURANG. Dan memanfaatkan orang lain :p
Saat Mona berkata-kata itu, aku juga teringat sebuah games yang disharingkan temanku Vanny sewaktu ia di persekutuannya dulu. I love this game ^^V BTW, aku suka lo games yang dimainkan dalam ibadah, punya meaning dan ngelekat dalam hati dan pikiranku, bahkan setelah beberapa waktu yang lama.
Gamesnya gini: Setiap yang hadir diberikan selembar kertas dan pulpen. Kemudian disuruh menuliskan namanya sendiri di bagian kiri atas kertas tersebut. Trus, di bawah nama kita sendiri, tuliskan juga nama seorang teman yang juga hadir beserta sesuatu kegiatan yang kita ingin untuk dia lakukan bagi kita. Bisa tebak gak apa yang akan dituliskan? Kalo kamu ikut main, kira-kira apa yang akan kamu tuliskan? *mikir nih yeee...*
Kemaren sore, baru aja kupraktekin permainan ini di kebaktian pemuda remaja di gerejaku. Setelah semua selesai menulis, kertas-kertas itu aku kumpulkan, kemudian aku meminta mereka yang namanya disebutkan untuk bersiap-siap untuk melakukan apa yang dibacakan. Kubaca satu per satu, dan semua yang diminta melakukan kegiatan ‘aneh’ yang diinginkan temannya menggerutu, dan yang menyuruh tersenyum bangga dan bahagia (Karena gak tau kelanjutan games ini :p ) Ternyata,seperti yang kuduga, semua rata-rata pada usil pengen ngerjain teman yang namanya dia tuliskan, permintaannya rada gokil, aneh, lucu. Ada-ada aja tuh pokoknya, dari yang disuruh nyanyi sambil nari, tahan napas, jongkok, dll. POKOK’E sesuatu yang kalo kita sendiri disuruh ngelakuin di depan umum, kita bakal geleng-geleng ato mikir berkali-kali deh.
DAN, sebelum permainan berlanjut, aku minta semua yang hadir membuka Alkitab dan membaca bagian Alkitab di Matius 7:12. Cekidot....
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
JREEEENGGGG.........!!!! Setelah membaca bagian tersebut, kehebohan terjadi. Rupanya teman-temanku telah menebak apa kelanjutan games tadi, hahahahahahaha. Selanjutnya, mereka harus melakukan apa yang mereka sendiri tuliskan. Pekerjaan yang mereka ingin temannya yang lain melakukan baginya, ternyata dia harus melakukannya bagi orang lain. Mulailah mereka yang menulis menyesal, kenapa tadi tidak menuliskan sesuatu yang enak-enak aja, bukan sesuatu yang memalukan. Hehehehehe, siapa suruh pengen ngerjain orang lain :p
Get the point?
Kalo kagak dapat ma keterlaluan :p
Apa yang kamu inginkan orang lain perbuat bagimu?
Apa yang kamu inginkan?
Dikasihi?
Dimaafkan?
Ditolong?
Diterima?
Diperhatikan?
Nah, kalo kamu sudah menentukan bagaimana kamu ingin diperlakukan orang lain, LAKUKANLAH ITU bagi orang lain!
Ini bukan tentang bagaimana kita mengharap balasan dari orang lain atas apa yang telah kita perbuat, tapi ini tentang belajar mengasihi dan melakukan yang terbaik bagi orang lain.
Untuk mengasihi orang lain, kita perlu TERLEBIH DULU tau apa yang kita inginkan, kemudian hal-hal terbaik yang ingin kita dapatkan tadi, belajarlah memberikannya kepada orang lain. Karena aku yakin, kita yang mengasihi diri kita pasti ingin memberikan yang terbaik bagi diri kita kan? ^^V
Ingat gak Tuhan Yesus pernah bilang:
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Matius 22:39
Dengan kata lain.....
SEPERTI KAMU MENGASIHI DIRIMU, DEMIKIANLAH CARANYA KAMU MENGASIHI ORANG LAIN.
SEBAGAIMANA KAMU MEMBERIKAN YANG TERBAIK BAGI DIRIMU, BERIKANLAH HAL ITU JUGA BAGI ORANG LAIN.
Itulah MENGASIHI SESAMAMU!
Saat hal ini dibukakan Tuhan padaku, pertanyaan yang muncul dalam diriku adalah, “Sanggupkah aku mengasihi sesamaku dengan cara ini? Seperti aku mengasihi diriku?”
Perlu belajar untuk gak egois dan gak mencari kepentingan diri sendiri, huaaaa.....BERAT.BERAT.BERAT. Sungguh kuperlu Tuhan yang memampukanku mengasihi sesamaku ^^’
GOD, it’s hard, mengasihi sesamaku dengan cara ini. I really need Your help to loving the others, not with my love, but with Your love. Mampukan aku ya TUHAN. AMEN
Palangkaraya, 25 September 2011
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment