AGAIN...!!!
Ini adalah catatan khotbah juga, kayak postingku seblonnya, kali ini dari khotbahnya pendeta di Gerejaku, Pdt . Ayang Setiawan, di hari Minggu kemaren tanggal 25 September 2011. Hehehehehe. Lagi seneng share apa yang kudapat waktu ibadah nih. Kupikir-pikir baik juga bikin ginian terus, berbagi-bagi berkat yang kudapat. Kan sering tuh lewat ayat ato perikop yang sama, TUHAN bicara berbeda lewat hamba Tuhan yang berbeda. Oh, betapa kayanya
Sebelom baca catatan khotbahnya, baca dulu ya perikop yang jadi dasar khotbah kali ini, dari Matius 17:24-27 singkat aja bo...Cuma 4 ayat kok. Biar gak repot cari Alkitab, dibaca di sini deh.
O,iya ada beberapa hal yang mungkin gak persis sama, maklumlah...ingatan awak ni terbatas. Trus ada juga mungkin yang aku tambahin, coz aku dapati waktu nulis eh ngetik biasanya TUHAN bukakan pengertian-pengertian baru. So....Cekidot
O,iya udah pada baca blom perikopnya?
Kalo udah nah, liat ayat 24
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"
Kemaren pak pendeta bilang kalo 2 dirham tuh sama dengan upah pekerja harian selama 2 hari. Dan barusan aku cek di kamus Alkitab, I found this:
Dirham : mata uang emas dari Persia seberat kurang lebih 8 gram. Juga mata uang perak dari Yunani yang nilainya hampir sama dengan satu dinar. Dua dirham ialah bea untuk bait Allah
Dinar : Mata uang Romawi. Satu dinar ialah upah pekerja harian dalam satu hari. (Mat 20:2)
Iye ye...baru memperhatikan hal ini aku. Ternyata 2 dirham tuh=ongkos kerja 2 hari pekerja upahan looooo....BARU TAU SAIA ^^’
Selanjutnya di ayat 25 dan 26 demikian:
Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya.
Ternyata eh ternyata SEHARUSNYA yang WAJIB membayar bea bait ALLAH sebesar 2 dirham itu adalah orang non Yahudi lho, berhubung Yesus adalah orang Yahudi sebenarnya Yesus gak perlu, tapi di ayat berikutnya Yesus rela membayarnya,
Di sini Yesus mengajarkan kita untuk memberi lebih dari kewajiban kita, Dia mengajar kita untuk memberi persembahan. Kewajiban berbeda dengan persembahan. Dalam memberi persembahan ada unsur KERELAAN. Saat kita berkata memberi persembahan tapi disertai keluhan, itu bukan lagi persembahan.
Kita tau Yesus berkuasa melakukan mukzizat, tapi sewaktu mau memberikan persembahan-Nya, Dia tidak berkata,”Petrus, ambil 4 dirham dari dompetku ya.”
GAK GITU.
Dia menyuruh Petrus MEMANCING!!!
Huaaaa....Kenapa sih pake memancing segala? Kenapa gak menyanyi? Ato ngapaen? :p
Menurut pak Pendeta yang juga hobi mancing nih.....mancing nih memiliki seni tersendiri. Aku gak ngerti coz gak pernah mancing ^^’ Tapi katanya sih, kalo orang dah memancing, mereka ga akan ngeluh deh biarpun harus berpanas ria. Pokoknya berusaha terus sampai dapat ikan. Nah, Yesus mau mengajar kita supaya juga bekerja keras, tanpa ngeluh! Ada sumber daya yang dapat kita manfaatkan di sekeliling kita, tapi kita harus berusaha untuk mendapatkannya.
Ingat ya, Allah memelihara burung-burung, tapi burung-burung tetap harus mencari makan kan? Allah ga mngantarkan makanan ke sarang burung-burung itu tiap pagi kan?^^
Aku membaca bagian ini dan aku dapatnya sih, Yesus ingat siapa Petrus dan kemampuan yang dimilikinya, Petrus dulunya penjala ikan bo seblom dipanggil menjadi penjala manusia. Memancing adalah keahlian Petrus. So, Tuhan mau kita bekerja menurut keahlian dan kecakapan yang sudah diberikan-Nya, Dia mengenal kita ^^
Trus, kenapa sih Petrus hanya perlu memancing 1 ikan dan dalam sekejap mendapatkan 4 dirham? Asik banget ya, mancing ikan 1 trus di dalamnya ada duit? Hahahahaha.
YESUS mau menunjukkan kalo Tuhan Maha Kuasa, Dia mengerjakan mukzizat melalui apa yang kita kerjakan. Saat Dia memberkati pekerjaan tangan kita, gak ada yang bisa menahan aliran berkat-Nya.
Seringkali kita ragu dan kuatir dengan kebutuhan kita saat memberikan persembahan kepada Allah. Kita berdalih, “Bagaimana mungkin kita memberikan upah kerja kita selama 2 hari sebagai persembahan, padahal kebutuhan hidup yang lain banyak?” Kita berpikir, gak masalah bagi orang kaya, upah 2 hari tak ada artinya mungkin. Tapi bagi orang yang tak punya, upah 2 hari ini sangat berarti.
Yesus ingin mengingatkan kita kalo Tuhan Maha Kuasa, saat kita berniat memberikan persembahan bagi-Nya, persembahan yang diberikan dengan kerelaan dan sukacita. Maka Dia pasti memberkati usaha kita. Jangan pernah ragu memberikan persembahan bagi-Nya!
Kasongan, 26 September 2011
-Mega Menulis-
1 comment:
Bagus sharenya. Makasih ya
Post a Comment