Wednesday, December 28, 2011

Being a WIFE


Ayat Hapalanku minggu ini adalah:
Istri yang cakap, siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Amsal 31:10-11

Sedikit ya, cuman 2 ayat, hehehehehe. Kalo Cuma diapalin sih kagak perlu tuh seminggu, 10 menit diulang-ulang juga kebangetan dah kalo blon hapal-hapal ^^V Masalahnya, ayat ini kurenung-renungkan juga. Dan tau gak sih, ayat ini dalemmmm banget. Nget. Nget. Nget. Dua hari ini intens mengulang-ulang ayat ini dalam hati, dan Tuhan bukakan beberapa hal.

ISTERI...
Kalo dengar kata ini, apa yang kamu terlintas di benakmu?
Kalo aku sihhhh...... dengar kata ini yang pertama terlintas adalah kata ‘SUAMI’
Trus ujung-ujungnya...jadi ingat sitkom di TV yang judulnya Suami-Suami Takut Isteri *alamak Meggg, tontonanmu...:p* Hahahaha, lucu lo ini, dulu aku suka banget nonton, lucuuuu....Tapi kalo dipikir-pikir emang konyol bin ironis sih, mosok suami-suami di sitkom itu takut ma isterinya, gubrak banget kan?

Kata KBBI online, ISTRI means:
 1 wanita (perempuan) yg telah menikah atau yg bersuami; 2 wanita yg dinikahi:

Ngeliat definisi di atas, yang belum menikah jadi  ngerasa deh ayat ini bukan buatnya, ayat ini buat emak-emak or nyonyah-nyonyah yang dah merit kan? IYA KANNNN?!!! Ayo ngakuuuu....!!! *maksa*
WRONG! Big NO....!!! See this:
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Yesaya 54:5-6

Jadi ayat di Amsal tadi juga relevan kok buat mereka yang belum bersuami ^^V
Lagipula, siapa sih yang begitu menikah langsung mendapat predikat ISTRI TERBAIK SEPANJANG MASA or langsung memenuhi standar Isteri yang Cakap di Amsal 31? Perlu proses pastinya. Dan adalah suatu start yang baik kalo kita yang belum menikah berlatih dari sekarang (waktu sebelum menikah). Practice makes perfect, right? Jadi ntar pas dah merit sudah jadi istri yang cakap deh, hohohoho. Gak segampang itu si, perlu proses seumur hidup, tapi aku mau berlatih tiap harinya.

ISTRI....
Hmm...sebenarnya apa sih fungsinya? Kenapa sih harus ada Istri?

Kemaren ada status seorang kawan yang bertanya (kalo gak salah gini): “Untuk apa Hawa tercipta?”

Dan adaaaaaaaa aja yang menjawab, “Untuk menemani Sang Adam”. Alamaaaakkkk, lagu banget ga sihhh?? Hahahahaha. Kenapa harus Hawa sih yang menemani Adam? Kenapa gak bebek?Ato buaya? Ato anjing? Kucing? Burung? Ato gorila? Monyet? Simpanse? Kalo Cuma buat nemanin Adam ma gak perlu seorang Hawa kan? Hewan-hewan juga banyak kan? :p Husss.....Kok jadi aneka satwa gini sih, gkgkgkgkgk. Lain kali lah dibahas, mosok jadi bahas Adam ^^’ Loh?

Lalu Meg, apa dong peranan seorang istri? *well, sebenarnya nulis ini aku agak terintimidasi, secara belum merit kok sok-sokan nulis ginian, halaahhhhh...hus...iblis pergi kau!! Jangan ganggu aku menyampaikan kebenaran!!*

Coba deh, kita liat kitab Kejadian:
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kejadian 2:18

Kalo boleh aku simpulkan dalam 3 kata, istri adalah....
PENOLONG YANG SEPADAN
Ingat yang PENOLONG. PENOLONG. PENOLONG
Bukan PERONGRONG....(ato bona :p)
Apalagi PELOLONG (emang srigala Meg...^^’)

Bagi siapa? Ya SUAMI lahhhh.....
Ada aja nih istri yang protes?
Napa Cuma jadi penolong? Kok kayaknya GAK BANGET.
Cuma Penolong? Kok gak keren sih? Sepertinya sang suami kebagian peran utama dan istri Cuma peran pembantu.

Well, kebenarannya adalah tidak ada yang lebih tinggi or lebih rendah. Pikirin, mosok sih yang menolong lebih lemah daripada yang ditolong? Gak kan?
Bukan berarti istri lebih dominan ato lebih kuat, lebih bijak, de es be. Bukannnnn...bukan itu maksud saya saudara-saudara. Ngga kok, semua punya peran masing-masing. Seorang pria yang mempunyai visi dari Allah, punya tanggung jawab yang besar, makanya dia memerlukan penolong. Dan istri adalah penolong yang diberikan Allah baginya. Gak sembarang penolong, kalo asal bisa nolong ma robot cukup kali ya...(mau nulis gorila kok agak wagu ya, hahahahaha, eh kebayang gak sih kalo Allah memberikan robot ke Adam sebagai penolongnya, gubrak dehhh....), tapi ngga tuh, Allah berikan yang sepadan. Seseorang yang juga bisa diajak berdiskusi, memberi nasehat, tertawa, menangis, de el el.

Jika suami kita or orang yang kita harapkan menjadi suami adalah seseorang yang yang memiliki visi or pekerjaan yang besar, bukankah sebagai penolong kita juga perlu memperlengkapi diri kita dengan lebih baik?

Siapakah suamimu?
Yang punya suami dunia dah bisa menjawablah yaaa......Aku belom bisa, hahahahaha.
Bagi mereka yang telah memiliki suami dunia, pertama-tama tentunya perlu mengenal suami masing-masing, pekerjaan besar apakah yang sedang dia lakukan, apakah visi Allah baginya, bagaimana sifat dan karakternya, bagaimana sikapnya saat menghadapi kesulitan, pemikirannya, keinginannya, masalahnya, hasratnya, isi hatinya, you must know him luar-dalam, apa saja yang menjadi kebutuhannya, mimpi-mimpinya. Karena kalau kau gak mengenalnya, bagaimana kamu bisa menolongnya? Bagaimana kamu bisa menjadi penolong yang sepadan jika kamu gak intim dengannya?

Dan...bagi yang belum diberkati dengan suami dunia sepertiku, aku harus mengingat juga, aku punya suami sorgawi, TUHAN semesta alam ^^V Aku perlu intim dengan Tuhan juga dunkkkkk.....!!! Kalo gak, bagaimana aku bisa mengetahui keinginan hatiNya dan menyukakan hatiNya? Bagaimana aku intim dengan TUHAN? Ya bergaul dengan TUHAN dunk, komunikasi dunk, baca pula surat cinta-Nya. Suami istri berbicara mengenai hubungan kan, dan dalam hubungan diperlukan komunikasi. So, aku perlu spending time two alone with GOD everyday ^^V

Untuk masalah menolong ma aku perlu berlatih tuh dengan menolong orang-orang di sekelilingku, berlatih pula mengucapkan kata-kata yang memotivasi orang lain.

Gimana dengan masalah SEPADAN?
Again, hasil search di KBBI online:
se·pa·dan (dng) a mempunyai nilai (ukuran, arti, efek, dsb) yg sama; sebanding (dng); seimbang (dng); berpatutan (dng): hukuman itu ~ dng kesalahannya; pasangan suami istri yg tidak ~; 

Sepadan bisa juga berarti:
SEIMBANG...
SESUAI...
MEMPUNYAI NILAI SAMA...
BERPATUTAN...
SERASI.....

Jadi, siapa suami kita perlu kita perhatikan, supaya kita benar-benar adalah penolong yang sesuai dengan suami nantinya. Nah, pertanyaannya sekarang siapa yang kita tolong? Kalo kita adalah penolong yang sepadan bagi seorang pria yang (gak kebetulan) seorang pendeta, selain menolong suami dalam hal urusan rumah tangga, tentunya kita perlu dunk mengimbangi sang suami dan menolong suami melakukan tugasnya dalam melayani jemaat. Contoh lain, seorang pria yang misionaris dan yang bekerja kantoran di kota, beda dunk istrinya.

Tidak semua wanita bisa menjadi penolong yang sepadan bagi seorang pekerja kantoran, begitu pula, tidak semua wanita bisa menjadi penolong yang sepadan bagi seorang misionaris, karena jika panggilan sang istri dan suami gak sama, bagaimana mereka bisa berjalan bersama, bagaimana istri bisa menolong suami? Makanya sepadan disini sangatlah penting. Ini baru masalah visi. Belum lagi hal-hal lainnya.

Jika Tuhan semesta alam berkata Dia yang menjadi suamiku, coba tebak, harus menjadi wanita yang bagaimanakah aku agar sepadan denganNya? Aku gak mau dunk mempermalukan Dia ^^V
Jika Dia kudus, aku harus kudus juga dunk....
Jika Dia adalah kasih, bagaimana mungkin aku tidak mengasihi juga?
Perlu perjuangan dan kerja keras untuk menjadi penolong yang sepadan, gak bisa  CLING dalam semalam, emang sulaaapppp...:p Yang jelas, aku mau berjuang ^^/ Doakan saya ya....!! Aku benar-benar perlu kasih karuniaNya untuk menjadikanku wanita yang Dia inginkan. Oh betapa Dia tetap menerimaku apa adanya, tapi aku gak mau seadanya dunk, aku mau berikan yang terbaik bagiNya. Dia layak dapatkan yang terbaik.

Menjadi istri, adalah peranan yang luar biasa.
Lakukan peranmu dengan baik, hai para istri...!!! ^^


Kasongan, 28 Desember 2011
-Mega Menulis-


No comments: