Jangan Katakan Cinta , kata Ani dalam postingannya itu, dan waktu aku membacanya beberapa kali aku mengangguk-anggukkan kepalaku. Isinya benar-benar BENAR menurutku. Emang aku melihat dan mengalami banyak orang yang berkata-kata tapi gak benar-benar memaksudkannya. Terkadang dengan ALIBI hanya bercanda, seseorang sembarangan mengatakan sesuatu. Kalo udah gitu, pas dengar aku pengen deh ngomel dan bilang,”JANGAN SEMBARANGAN NGOMONG!”, tapi dipikir-pikir kok aku jadi emosi sendiri ya, padahal tu orang bner-bner pure BERCANDA. Makanya aku cuman bisa diem, dan mikir, ya sudahlah....
Aku kadang mikir, apa aku yang lebay ya. Ato apa karena bahasa kasihku words affirmation ya makanya kata-kata means so much for me (temen-teman blogger, kok rata-rata blogger cewek bahasa kasihnya words affirmation ya? Hehehehehe), yang jelas kata-kata yang diucapkan seseorang berdampak buatku. Dulu malahan kata-kata yang diucapkan seseorang bisa membuatku terpuruk dalam waktu luamaaaaa buanget....kata-kata bisa menggoresku demikian dalam, meningggalkan luka dengan bekas yang gak nampak. Kata-kata juga bisa menyemangatiku dan mendorongku, membuatku merasa dapat melakukan apapun. Aku mempercayai kalau apa yang dikatakan seseorang, itulah yang dimaksudkannya, apa yang keluar dari mulut meluap dari hati.
Tapi ternyata nggak *sigh*
Aku berpikir demikian karena aku demikian. Kupikir apa yang aku rasakan juga dirasakan orang lain. Apa yang aku pikirkan juga menjadi pikiran orang lain. Kupikir kata-kata sama berartinya bagi semua orang. Padahal nggak ^^’ Mana bisa Meg, wong tiap orang berbeda kok. Ada yang menganggap ‘murah’ kata-katanya, sayang banget...Padahal, kata-kata gak semurah itu. Perkataan yang kita ucapkan tu muahaaaallllll, karena apa yang kita katakan dan ucapkan menunjukkan siapa diri kita.
Kupikir, bagaimana kita memandang diri kita akan mempengaruhi bagaimana kita berucap dan bertindak. Aku memandang diriku adalah putri Raja, wanita Allah yang terhormat di segala waktu. Dan bagaimana aku berharap orang lain akan memperlakukanku dengan sama jika aku tidak bersikap dan bertindak demikian?
Emang ujung-ujungnya I can do nothing dengan perkataan orang lain. Aku hanya perlu bertanggung jawab dengan apa yang aku katakan. Aku perlu lebih berhati-hati dengan kata-kata yang aku ucapkan. Supaya sungguh, apa yang aku katakan adalah benar sama dengan yang aku maksudkan. Karena apa yang aku katakan berdampak besar bagi hidupku dan orang lain di sekitarku.
Kasongan, 14 Desember 2011
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment