Kemaren aku meledakkk!!!
Oke, ini bukan karena aku makan kebanyakan lalu meledak ya.
Kali ini tangisku yang meledak :p
Aku mau menyalahkan hormon karena PMS sbenare
ujung-ujungnya, hahahahaha, tapi kali ini aku kamu menceritan kronologis
kejadian kemaren.
Kemaren aku meledak!!!
Tangisku yang meledak :p Kumat cengengnya.
Ceritanya, aku dah seharian buanyak kerjaan, dah mau jam
pulang ehhh…datanglah kabar buruk kalo aku mesti tinggal di kantor mengerjakan
pekerjaan tambahan untuk bahan rapat Kadisku keesokan harinya. KUESEEEELLLLEEE
POLLL!! Ini orang BAPPEDA mikir gak sih, ngasi format isian berapa tebel gitu sore
hari, untuk bahan rapat besok pagi. Gilo kan? Mana bisa diselesaikan hari itu
tanpa nambah jam kerja? Aku marah, jengkel, kesel, campur aduk dah. Cuma
dipikir-pikir lagi, gak dikerjain pun gak mungkin. Seringkali aku iri sama
mereka yang cuek bebek gak peduli sama kerjaan, kok aku dari zaman bahula sampe
sekarang gak bisa kayak gitu *sigh*
Akhirnya aku nguatin hati tetap ngerjain bareng bos-bos di
kantor. Aku kerja dengan santai awalnya. Aku tahu sebenarnya bukan salah bosku.
Tapi tetep aja aku jengkel, apalagi sambil ngerjain tuh aku menyesali diri,
napa juga tadi gak langsung pulang trus matikan hape biar gak diganggu, trus
aku ingat temanku yang enak-enak ga ada kerjaan seharian, trus pulang
seenaknya, SETIAP HARI, aku irii!! Karena jengkel yang gak dikeluarin, pecahlah
tangisku jam 7an tuh. Dalam hati aku protes sama Tuhan, aku iri sama orang
lain, dan Tuhan ingatin kalo rasa iri itu yang bikin aku sekarang merasa paling
menderita sedunia. Aku nangis makin terisak-isak di depan bos-bosku, sambil
tetap mengerjakan tugasku dan membisu. Mungkin karena gak enak suasananya,
akhirnya bosku cepat-cepat menyelesaikan pembahasan, kalo ngga ma biasanya
sesukanya dia, bisa-bisa belum selesai. Pekerjaan selesai, kami pulang! Ehhh….tahu-tahu
bosku menyiapkan amplop berisi uang untukku, tambah deraslah air mataku! Ini
karena aku nangis pasti, gila deh, dipikir aku nangis karena gak ada uangnya
kerja???!! Bukan ituuuu!!! Aku nangis bukan karena lembur gak ada duitnya, toh
aku tahu ini pekerjaan yang mendadak dan memang harus selesai.
TAMBAHAN LAGI, memangnya staf tuh apaan ya, asal dikasi duit
beres apa pikir bos tu.
Seenggaknya bilang kek MAAF karena meminta kita kerja di
luar jam kerja, eh…ini ngga lhooo. Seolah-olah kewajiban kita melakukan kerjaan
itu kapanpun dan dimanapun dia mau.
Trus ya, begitu selesai kerjaan itu, gak ada lo ucapan
TERIMA KASIH keluar dari mulutnya,ckckckc, malah ngasi amplop, tersinggunglah
awak!
Ternyata kata MAAF dan TERIMA KASIH penting buatku.
Lebih penting dari duit.
Aku kesal karena harus bekerja sementara orang lain pulang,
padahal dah seharian aku kerja, aku iriiiiii!!! Tuhan, aku mengakui kalo aku
iri. IRI BANGET! IRI SETENGAH MATI!
Bahkan sms bosku di malam itu untuk bilang maaf dan terima
kasih pun ternyata hanya sedikit melegakanku, aku bersyukur karena ternyata dia
masih bisa mengatakan “maaf” dan “terima kasih”
Tapi aku menangis lagi, menangis sejadi-jadinya sama Tuhan
menyadari aku masih kesel teringat temanku yang enak banget, rupanya penyakit
IRI HATI yang kronis sedang aku alami. Aku tahu ga ada gunanya aku iri, tapi
aku iri. Aku mengakui sama Tuhan dan menangis sampai capek, lalu aku tertidur.
AKU IRI TUHAN….!! T_T
Bangun-bangun mataku bengkak.
Dan hari ini, aku mencari ayat-ayat Alkitab yang berbicara
tentang iri hati, mencari pertolongan firmanNya,
banyak sekali ternyata dan aku ngeri.
Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh
oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan
oleh iri hati. Ayub 5:2
Hati yang
tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri
hati membusukkan tulang. Amsal 14:30
"Perbuatan daging telah
nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu
-- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." Galatia
5:19-21
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam
perbuatan jahat. Yakobus 3:16
Dan aku melihat bahwa segala
jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun
kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Pengkhotbah 4:4
Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf
ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, Kis.7:9
Karena iri, Kain membunuh Habel.
Karena iri, saudara-saudara Yusuf menjual Yusuf.
Karena iri,Saul benci setengah mati dan ingin membunuh Daud
(padahal Daud menantunya looo…)
Karena iri, Herodes memerintahkan untuk membunuh semua anak
berusia di bawah 2 tahun
Karena iri, orang Yahudi menyalibkan Yesus.
Karena iri, Lucifer ingin menyamai Allah.
Iri hati membuat orang melakukan kejahatan.
Rasa iri memampukan seseorang melakukan kejahatan yang gak
pernah terpikirkan. Merenungkan banyaknya kejahatan yang terjadi di Alkitab
dimulai dari rasa iri, aku ngeri terhadap diriku sendiri. Aku sungguh butuh
pertolongan Tuhan untuk membuang rasa iri di hatiku, aku gak mau ngerasa iri.
IRI HATI MEMBAWA KEPADA DOSA.
Aku gak tau rasa iriku akan membawa kemana, tapi jelas bukan
kepada tempat yang aku inginkan.
Dan aku gak mau membiarkan rasa iri ini tinggal.
Aku benar-benar perlu pertolongan Tuhan.
"Apakah mukamu tidak akan berseri, jika
engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah
mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus
berkuasa atasnya." Kejadian
4:7
Itu perkataan Tuhan
ke Kain waktu dia ngiri abis sama Habel yang diterima persembahannya. Jadi seharusnya
sewaktu aku melakukan yang baik harus tetap bersukacita, kalo ngga, dosa akan
berkuasa atasku. Tidak cukup hanya melakukan yang baik, tapi hati kita juga
harus dijaga supaya tetap bersukacita. Supaya tetap tenang. Oh, sungguh aku
memerlukan Tuhan untuk menjaga hatiku. Supaya hatiku gak merasakan apa yang
tidak ingin aku rasakan.
“Tuhan, tolong
jagai hatiku, aku gak mau iri sama orang lain. Peduli amat orang lain melakukan
apa, bekerja atau gak bekerja. Atau mau jungkir balik sekalipun. Aku gak mau
iri. Engkaulah Tuan, aku sesama hamba gak berhak iri sama hamba yang lain.
Perkara dia mau ngapain, Tuhan yang berkuasa atasnya. Tuhan yang menilai, Tuhan
yang melihat hati. Bukan hanya perbuatan, tapi aku juga mau kedapatan punya
sikap hati yang menyenangkan Tuhan. Tolong aku Tuhan. Amin.”
Kasongan, 28
Februari 2014
-Mega Menulis-
2 comments:
Cep..cep...jadi inget pernah nangis di depan bos gara2 tertekan juga. Sabar ya, Meg. Bersukacita senantiasa n berdoa emang obat manjurnya.
Kalo sering liat 'kanan' 'kiri' emang kita jadi sering bikin perhitungan. Dulu juga pernah lembur2 gitu sendirian. Mana suka ketakutan sendiri...jadi sedikit banyak bisa ngerasain.
Setelah berapa lama, nanti pasti bisa terbiasa dengan budaya kantornya, Meg. Yang pasti aku liat, Mega udah jadi teladan. Bos juga udah kasih apresiasi walau ga sesuai bahasa kasihmu.
Tetep semangat yaaakkk!!! Dirimu pegawai yang muahaalll... Heheheh...maksudnya susah nyari pegawai seperti dirimu.
Hahaha, sama kali kita ya, kalo dah mewek gak peduli di depan bos sekalipun ^^' Bener kamu bilang Ma, kalo liat orang lain emang jadi perhitungan buanget.
Dulu sih ga terlalu masalah kalo lembur gitu. Tapi sejak aku melatih diri dan bertekad gak mau lembur gitu, plussss...liat suasana kantor yang orangnya suka2 kalo kerja, jadi makin nguatin diri ga mau kerja di luar jam kerja. Waktu pribadi jadi berkurang, gak kebayang kan kalo kelakuan gitu masih diterusin pas dah punya keluarga, kasian kan keluarga *cieeee...* :p
Makasih ya Ma ^^
Post a Comment