Wednesday, January 11, 2017

Kejadian 8-11, Yohanes 3, Amsal 3

Kejadian 8-11

Kejadian 8:20-21 (TB)  Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Nuh benar-benar orang yang dekat dengan Tuhan, dia tahu bagaimana caranya menyenangkan hati Tuhan. Nuh gak sekedar mengucap syukur dengan bilang 'makasih Tuhan', Nuh mendirikan mezbah lo...! :) 

Gimana denganku? Apakah aku tahu bagaimana caranya menyenangkan hati Tuhan? Tidak mungkin aku bisa menyenangkan hati Tuhan kalau aku gak bergaul akrab denganNya dan mengenalNya. Jadi ingat syair lagu : "Dan ku ingin mengenalmu Tuhan,lebih dalam dari semua yang kukenal....". Biarlah ini jadi doaku juga: Tuhan,aku ingin mengenalmu lebih dalam dari semua yang aku kenal. Ajar aku mengenalmu Tuhan,supaya aku bisa mengasihiMu lebih sungguh Dan menyenangkanMu.
Butuh usaha untuk mengenalmu seseorang lebih dalam, begitu pun kalau ingin kenal Tuhan kita harus berusaha. Keintiman dibangun perlahan,bukan disulap. Aku perlu menghabiskan waktu bersama Tuhan lebih banyak untuk lebih mengenal pribadiNya. Keintiman membutuhkan komitmen ;)

Kejadian 9:21-22 (TB)  Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.
Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.
Membaca bagian ini jadi teringat perintah "Hormatilah ayah Dan ibumu...". Kalau dipikir-pikir, Nuh memberikan contoh gak baik dengan mabuk seperti itu, tapi tetap saja apa yang dilakukan Ham tidak benar, seharusnya dia tetap menghormati ayahnya. Pelajaran yang aku ambil, orang tua kita gak selalu benar, mereka juga bisa salah atau berdosa, tapi itu tidak membuat kita dapat bersikap tidak Hormat atau seenaknya kepada mereka, Tuhan tetap ingin kita menghormati mereka.


Yohanes 3
Yohanes 3:25-26 (TB)  Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. 
Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."

Perselisihan antara murid-murid Yohanes dan orang Yahudi tersebut mengingatkan dengan kondisi Gereja di masa sekarang: Gereja X berkata jemaatnya direbut jemaat Y, Gereja yang satu mengklaim baptisannya yang paling benar dan Gereja lain pun demikian, Gereja yang satu berkata Gereja yang lain tidak dipenuhi Roh Kudus, Gereja A berkata pengajaran di Gereja B salah,dll. Menarik melihat reaksi Yohanes saat murid-muridnya mengadu, ia hanya berkata :
- Yohanes 3:27 (TB)  Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
Yohanes tidak mempermasalahkan dia atau orang lain yang membaptis,dia tidak merasa 'calon jemaatnya' direbut. Ia tahu, orang-orang yang datang minta dibaptis padanya adalah orang-orang yang digerakkan Tuhan. Ia tidak merasa tersaingi seperti murid-muridnya. Ia melakukan bagiannya bersalah Dan menyerahkan respon orang-orang yang mendengarnya kepada Allah.
- Yohanes 3:28 (TB)  Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
Yohanes tahu bahwa panggilanNya adalah mempersiapkan jalan bagi mesias,ia fokus pada panggilannya tersebut dan tidak membiarkan dirinya melakukan hal lain.
- Yohanes 3:30 (TB)  Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Yohanes fokus pada kemuliaan Sang Mempelai yang datang, ia tidak peduli berapa jumlah jemaatnya, dia tidak menghitung berapa orang yang dibaptisnya, dia tidak menghitung jumlah jam yang dilaluinya dengan "berseru-seru" di padang gurun. Yohanes malah ingin orang lain tidak lagi melihat dia tetapi biarlah orang lain semakin melihat Allah yang dilayaninya.

Amsal 3
Amsal 3:6 (TB)  Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Apa artinya mengakui Tuhan dalam segala laku kita?
Ini bukan hanya bicara tentang bersaksi dengan mulut, atau setiap hari mengakui Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita. Bukan hanya itu, Tuhan ingin agar setiap tingkah laku kita menyatakan bahwa Dia lah Tuhan di setiap ucapan dan perbuatan kita. Blue printNya Tuhan adalah manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Dia. Nah,sudahkah kita serupa denganNya dalam hal kasih,keadilan, kekudusan,dll? Sudahkah kita menyatakan kasih,kekudusan,keadilanNya dalam keseharian kita? Sudahkah ucapan kita menunjukkan siapa Allah kita? Aku belum. Dalam keseharianku, aku masih sering gagal. Saat aku tidak puas dengan keadaan di kantor,aku masih sering bersungut-sungut. Saat aku marah,mulutku  masih susah dikendalikan. Aku masih sering berbantahan dengan suamiku. Perbuatan kita berbicara lebih keras dibandingkan perkataan kita. Mengakui Tuhan gak hanya dengan mulut,tapi juga dengan perbuatan.
Aplikasi: Sebelum berkata-kata maupun bertingkah laku,aku perlu mengingat,apakah yang aku lakukan ini sudah menyatakan siapa Tuhanku,apakah karakterNya tergambar dalam setiap lakuku?

Kasongan, 3 Januari 2017


No comments: