“Selamat ulang tahun pah….”, aku mengucapkan itu sambil
menyalami papah, lalu papah mencium pipiku dan bilang,”Makasihlah nak….”.
Itu yang akan kita lakukan pada tanggal 14 Juni setiap pagi.
Kalau papah masih ada di sini.
Tapi papah sudah pulang ke kekekalan 7 tahun yang lalu, jadi
tahun ini kita gak bisa melakukannya ya pah T_T
Aku mimpi ketemu papah di hari ulang tahun papah tahun ini. Mimpi
yang aneh, mengingatnya pun aku tersenyum. Mosok dah setua ini aku ikut lomba
cerdas cermat kehutanan, heelllooowwww, baru tahu pun ada cerdas-cermat kayak
gini, lalu di mimpiku aku “belajar” sama papah , tentang berbagai istilah, nama
latin tumbuhan, agroforestry, dll. Hahahahaha. Mimpi yang mokso tenan :p Tapi
aku sungguh senang bisa ketemu papah walopun Cuma dalam mimpi. Segitu kangennya
aku pah, sampai bawah sadarku pun “merancang” mimpi yang nyeleneh bin ajaib
gitu :p Seandainya aku ceritakan ke Mina Anyi, dia pasti sudah sibuk menghitung
nomor buntut yang akan ditembaknya, hahahaha.
Jadi aku gak cerita kok pah :p
Pah, Belanda menang lawan Spnyol loooooo….!!! 5-1 lagi.
Ckckckck. Bener-bener pembalasan dendam yang manis yap ah, secara piala dunia
sebelumnya mereka gagal menjadi juara gara-gara Spanyol. Fiuhhhh, kalo papah masih ada, papah pasti akan
tersenyum lebar karena mendapatkan hadiah istimewa ini. Semoga tahun ini
Belanda jadi juara piala dunia ya pah.
Setiap piala dunia, aku selalu teringat sama papah, apalagi
kalau Belanda yang sedang bertanding. Gimana gak ingat papah,wong setiap kali
kita menonton bola dulu, aku terpaksa mendengarkan papah mendongeng tentang
Belanda si juara tanpa gelar. Aneh, apaan coba juara tanpa gelar, hahahaha.
Tapi papah gak bosan mengatakan itu. Aku jadi kasihan sama Belanda kalau
mendengar cerita papah, dianugerahi tim yang luar biasa bagus, tapi gak pernah
sekali pun jadi juara piala dunia. Bahkan waktu era keemasan Gullit pun mereka Cuma
berhasil menjadi juara EURO di tahun 1988. Dan aku heran , kok papah segitunya
sih suka sama Belanda. Sampai-sampai, tiap piala dunia, selalu Belanda yang
papah dukung. Iya sih, kita menonton bareng piala dunia Cuma 3 kali piala dunia
(1998, 2002, 2006),tapi selama 3 kali itu pun papah konsisten mendukung
Belanda. Kenapa sih papah suka banget
sama Belanda? Karena total footballnya? Atau karena apa? Aku belum pernah
menanyakan ini sama papah. Kalo dipikir aneh deh, piala dunia demi piala dunia
berlalu, gak peduli apakah Belanda punya the dream team apa ngga, Belanda
selalu punya tempat istimewa di hati papah. Kenapa ya, dulu-dulu aku gak pernah
menanyakan ini, kecintaan papah sama Belanda kuterima dengan wajar tanpa merasa
aneh ato perlu ditanyakan kenapa. Sekarang malah aku baru heran.
Aku dah ga segila bola kayak dulu pah, kalau dulu, tim yang
kudukung adalah tim yang di dalamnya ada pemain yang aku suka banget. Tapi
sekarang, entah kenapa, Belanda selalu menduduki tempat istimewa di hatiku. Karena
papah ^^ Tahun 2010 yang lalu, adalah pertama kalinya aku menonton piala dunia tanpa
papah dan aku mendoakan kemenangan Belanda, saat Belanda di final, aku berpikir
juara tanpa gelarnya akan berakhir , rupanya ngga *sigh. Semoga tahun ini ya pah,
tim kesayangan papah mematahkan kutukan “juara tanpa gelarnya” ^^ Amin.
Sekarang aku menonton piala dunia sendirian pah. Papah dah
gak ada. Adi di Banjarmasin. Mamah dan Ruri gak suka nonton bola.
Aku pengen nonton piala dunia sama papah.
Aku kangen nonton piala dunia sama papah.
Kasongan, 16 Juni 2014
-Mega Menulis-
2 comments:
sama meg, kalau piala dunia jadi teringat sama bapak juga. Suka aja dulu kalau final dia bagunin semua isi rumah tuk nonton bareng final piala dunia hahaha. Sekarang semuanya hanya tinggal kenangan yg selalu kuingat. miss you daddy
Uly, bapak sudah pulang ke rumah BABE di surga juga ya? I feel you sis :( Kalo papahku dulu suka mbangunin nonton karena dia minta dibikin indomie, hahaha. Dulu kadang jengkel lo, wong lagi gak pengen nonton pertandingan itu tau2 dibangunin cuma buat bikin indomie. Ironisnya, sekarang pengen benget dibangunin lagi kayak dulu ^^
Post a Comment