Posts

Showing posts from August, 2015

Mengatur Keuangan Pribadi

Gara-gara baca postingan Kezia yang ini , jadi tertarik deh ngomongin duit. Sejak menjadi PNS saya mulai tertarik dengan yang namanya pengelolaan keuangan. Bukannnn… bukan karena saya mata duitan, hahahaha (meskipun gak pula nolak kalau ada yang mau ngasih duit. LOL-kidding). Bukan pula karena saya memiliki apa yang dinamakan orang-orang kecerdasan finansial, sama sekali tidak. Justru karena saya merasa tidak pandai mengatur uang, saya belajar mengelola keuangan saya. Bo, bisa stress beneran deh kalau saya tidak belajar mengelola keuangan. Bayangkan, saat saya menjadi CPNS (tahun 2010), gaji hanya 1,3 juta. Itu gaji dipotong 500 ribu per bulan (selama 35 bulan) untuk membayar kredit motor, wuih…saya merasa menjadi orang termiskin di dunia*sedih* Kenapa juga beli kredit Meg? Ya iya laaaa…Mau beli cash gak ada duitnya, hehehehe. Mau gak beli motor, tapi itu dah jadi kebutuhan untuk transportasi (tidak ada angkutan umum dari rumah ke kantor). See? Kalau saya tidak belajar mengelola k...

Peliharaan Mamahku

Mamahku memelihara semut Jepang yang katanya bisa dimakan untuk obat,di sebuah toples diletakkannya 4 ekor semut,kapas dan ragi (makanan untuk semut tersebut),setelah beberapa minggu semut jepang tersebut bertambah banyak dengan bonus beberapa ekor belatung.Dita sepupuku heran melihat toples tersebut. Dita : Mbak,apa itu? Ruri : Semut Jepang Dit,peliharaan bude,buat obat. Dita : Ih,belatungnya kok banyak? Ruri : Ga tau Dit. Dita : Oo...mungkin karena ada raginya mbak,ada lalat bertelur di situ. Dita : Yang dimakan apanya mbak? Ruri : Raginya Dit,semutnya makan ragi. Dita : Bukan mbak,yang dimakan bude apanya? Aku : Belatungnya Dit,huahahahaha.

Pencobaan

Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai olehyang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudahmatang, ia melahirkan maut. Yakobus 1:13-15 Banyak orang berkata bahwa pencobaan dan ujian adalah hal yang berbeda.Pencobaan dikatakan bukanlah dari Tuhan dan memiliki tujuan yang berbeda dengan dengan ujian. Sebuah ilustrasi menggambarkan pencobaan sebagai sebuah burung yang hinggap di kepala kita,kemudian keputusan kitalah yang akan menentukan apakah si burung akan membuat sarang di kepala kita atau tidak. Hari ini aku belajar, bahwa saat kita dicobai (oleh iblis atau keinginan kita sendiri),kita memiliki kesempatan memutuskan melakukan hal yang benar sama besarnya dengan kesempatan memutuskan hal yang salah.Kita berkuasa menentu...

Saat Kecewa Kepada Dia yang Dianggap Panutan

“Kamu kenapa dek?”, tanya abangku. “Sedih bang.” “Kenapa?” “Nih.” Kutunjukkan sebuah berita online yang baru saja kubaca. Isinya tentang perselingkuhan seorang pencipta lagu FS dan artis FF. “Mereka masih manusia dek.” Iya pulak sih, selagi kita manusia, kita masih bisa berbuat salah. Masih bisa berdosa. Kata Lassma, gak ada manusia yang kebal terhadap dosa, indeed. Tapi aku harus mengakui, jauh di lubuk hatiku, aku kecewa. Aku tidak menyangka seseorang yang selama ini dipakai Tuhan dengan luar biasa bisa berbuat demikian. Semua manusia bisa berbuat dosa. Beda jenis dosanya aja kali. Mereka mungkin jatuh dalam dosa A, tapi aku juga bisa jatuh dalam dosa B. Berdoa dan berjaga-jaga saja lah…Ga ada manusia yg sempurna. Kita sama-sama gak sempurna,sama-sama berdosa, sama-sama butuh kasih karunia Tuhan supaya tetap hidup benar. Sama-sama berjuang untuk menyenangkan Tuhan. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penuru...

Sudah Berapa Bulan Meg?

“Sudah berapa bulan Meg?”, tanya seorang kenalanku sambil melirik ke peyutku yang mungil ini. Jiahhh….Aku Cuma bisa tertawa mesem dan berkata,”Belum kok, doakanlah yaaa…” Ditanya,”Sudah isi belum?” atau “Sudah hamil belum?” ternyata tidak lebih menyakitkan daripada dikira hamil padahal belum hamil, huhuhuhuhu. Yang artinye, AKU TAMBAH GEMUK DUNKKKK T_T “Tuh kan dek, apa abang bilang?” abangku berkomentar demikian sambil tertawa mendengar perkataan kenalanku itu. BAYANGKAN!!! Abangku cuma bereaksi gitu *sigh*. Eike kan habis merit hepi yeeee…kalo aku tau-tau kurus kering kan pemirsa jadi bertanya-tanya, ini meritnya jangan-jangan menderita nih ato disiksa suami neh makanya jadi kurus kering. Jadi, ngeliat bodiku sekarang bisa dipastikan daku bahagia lahir batin. LOL. Eniwei,yang konyol lagi, seorang kenalanku yang lain (lagi-lagi) bertanya,”Sudah isi belum?” Kujawablah kalau belum, sekalian tanya apa resepnya, secara anaknya dah beberapa orang gitu. Dengan sant...

Apakah Panggilan Saya?

“Apakah panggilan saya sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan?” Pertanyaan tersebut ditanyakan Kak Johan bagi kami dalam salah satu sesi Kelas Berbuah di Kaliurang bertahun-tahun yang lalu. Dalam segala sesuatu yang kita kerjakan, kita dapat memuliakan Tuhan saat kita mengerjakannya karena Dia dan untuk Dia. Kita dapat memuliakanNya saat kita beribadah di gereja, namun kita juga dapat memuliakanNya saat kita memilih mengikuti sebuah acara bersama teman-teman kuliah kita. Pertanyaannya bukan lagi apa yang harus saya kerjakan untuk memuliakan Tuhan tapi di antara pilihan-pilihan ini, yang manakah yang paling memuliakan Tuhan? Contoh: Saat dihadapkan pada dua pilihan, bekerja di kantor pemerintah dan melayani sebuah suku terabaikan di pedalaman, mungkin kita bertanya-tanya, manakah yang Tuhan ingin saya kerjakan? Manakah yang memuliakan Tuhan? “Tentu saja dong, melayani suku terabaikan”, demikian jawab seseorang. Bagi sebagian besar orang, melayani sebagai misionaris...

Jangan Sok Pintar!!!

Aku ngga tahu apakah semua calon pengantin mengalami ini, yang jelas menjelang hari pernikahan kami, perbedaan pendapat dengan si abang (yeah... calon suamiku orang Batak ^^) semakin sering terjadi. Sebelumnya ngga sesering ini. Kami jarang banget bertengkar. Sekarang entah kenapa, saat abangku mengatakan hal yang berbeda dengan pendapatku, segera saja aku merengut, nada suaraku meninggi, atau dalam skenario lain aku ngambek. Diam. Kalau sudah begini, abangku akan berusaha menenangkanku, menjelaskan segala sesuatunya dengan sabar lalu mendiamkanku, dia nampaknya mengerti kalau aku berlaku seperti itu maka aku aku perlu waktu untuk mencerna segala sesuatunya. Setelah aku menenagkan diri, biasanya aku akan minta maaf atas segala kekasaranku, lalu kami akan membicarakan segala sesuatunya baik-baik. Kupikir semua masalah selesai. Sampai suatu kali abangku berkata,”Kamu tu dek, kelihatannya aja nggih ... nggih …(bahasa Jawa, nggih : iya) padahal sebenarnya keras kepala.” WHAT???!! ...

Kompor Istimewa

Image
Tanggal 31 Juli 2015, kami (baca:aku dan abangku) melihat Palangka Raya Fair 2015 yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palangka Raya ke-58 dan perayaan Hari Jadi Pemerintah Kota ke-50 yang diadakan di Gedung Tambun Bungai Palangka Raya, hari itu adalah hari terakhir Palangka Raya Fair. Begitu turun dari sepeda motor, kami melangkah ke Stan Bank Kalteng, sekedar iseng menanyakan tentang kredit usaha dan (niat) mengisi kuesioner, siapa tahu kami beruntung mendapatkan hadiah, hahaha. Puji Tuhan, kami sama-sama sering mendapat berkat tak terduga lewat kuis-kuis atau doorprize serupa \(“,)/

Cemburu Itu Tanda Cinta, Benarkah?

“Aku tuh cemburu karena aku sayang banget sama kamu tauuuu…” Pernah mendengar demikian? Atau jangan-jangan pernah berkata demikian? Hehehehe. Atau pernah klepek-klepek karena mendengar demikian? Berasa dicintai banget getoh kalo cemburu? Parahnya yaaa….ada yang suka memancing-mancing kecemburuan pasangan untuk membuktikan cinta pasangan nih :p Watchout! Jika kita termasuk golongan yang seperti ini, bisa jadi kita sebenarnya insecure. Banyak orang berkata : CEMBURU ADALAH TANDA CINTA. Helllowwww!!! Apa kabar? Dunia boleh dah bilang gitu (CEMBURU TU TANDA CINTA) tapi firman Tuhan nyata-nyata bilang gini: Kasih itu…tidak cemburu. 1 Korintus 3:4 Cemburu bukan tanda cinta. Cemburu adalah tanda TIDAK PERCAYA. Kalau mau jujur, kita mulai mencemburui pasangan karena kita tidak mempercayainya. Demikian pula sebaliknya, pasangan mencemburui karena ia tidak mempercayai kita. Sesederhana itu. Kenapa tidak percaya? Well, tanyakan ke diri masing-masing dan pasangan...